Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 117. Kesabaran Aleena Juga Ada Batasnya

Share

Bab 117. Kesabaran Aleena Juga Ada Batasnya

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 14:31:22

Aleena tampak menanti-nanti makanan yang ia inginkan segera datang. Setelah Bibi Julien mengatakan kalau Jordan pergi membelikan Pretzel untuk Aleena.

Gadis itu duduk di ruang tamu menunggunya dengan rasa tak sabaran.

Aleena mengusap perutnya. "Sabar ya, sebentar lagi rotinya pasti datang," ujarnya berbinar.

Tak berbohong, Aleena bagai terbayang-bayang dengan roti itu sejak siang tadi. Tapi cuaca yang sangat dingin di luar menjadi kendala baginya untuk keluar rumah.

Beberapa menit Aleena menunggu, hingga tiba-tiba pintu paviliun terbuka dan tampak Asher berdiri di ambang pintu.

Aleena yang mulanya sangat bersemangat, gadis itu terkejut saat melihat sosok Asher lah yang kini muncul membawa sebuah kotak berisi kue Pretzel dan satu cup besar cokelat panas.

"Tu-tuan ... kenapa Tuan," cicit Aleena bingung.

"Kenapa?" Asher menatapnya dengan dingin.

"Bu-bukannya Bibi tadi meminta Jordan yang membelikannya?" tanya Aleena dengan nada pelan.

Asher meletakkan cup cokelat panas di atas m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
#Baca Novel#
nyonya Camelia tlong ambik Aleena pergi dr rmh itu
goodnovel comment avatar
#Baca Novel#
kenapa Asher?kenapa buat Aleena begitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 118. Sampai Hati Kau, Tuan Asher

    Tampak dua mobil mewah kini terparkir di halaman rumah Asher pagi ini. Mobil itu milik dua rekan bisnisnya yang datang berkunjung pagi ini. "Lama sekali aku tidak pernah ke rumahmu, Asher. Padahal sebelum aku pindah ke luar kota, aku dulu sering sekali ke sini," sahut Harvey sembari duduk di sebuah sofa di dalam ruang kerja Asher. "Hm, waktu berjalan dengan cepat," jawab Asher menyahuti. "Oh ya, di mana Marsha, istrimu? Kenapa aku tidak melihatnya sama sekali?" tanya Harvey mencari-cari. Asher terdiam, ia tidak tahu ke mana Marsha pergi sejak semalam wanita itu belum juga kembali. "Dia ke kantor," jawab Asher asal. "Ohh ... aku pikir pergi ke mana. Padahal ini masih pagi, tapi sudah tidak ada," ujar temannya itu bercerita. Asher hanya tersenyum tipis dan mengangguk saja. Setelah ia sadar kalau istrinya memang berbeda dengan kebanyakan istri-istri rekannya. Mungkin Marsha lebih memilih ribut besar dengan Asher dibandingkan dia harus menyudahi kerjanya. "Ngomong-ngomong ... sia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 119. Kita yang kini Terpisah

    Aleena akan pergi dan pindah pagi ini. Gadis itu tidak tahu bagaimana mengatakan perasaan hampa dan sedih yang melanda hatinya sekarang ini. Kedua mata indahnya menelisik seisi paviliun yang sudah berbulan-bulan ia tempati. Di bawah sana, ada Jericho yang membawa semua barang-barangnya yang telah dikemas oleh Bibi Julien. 'Aku benar-benar akan pergi dari tempat ini,' batin Aleena hampa. 'Entah kebahagiaan atau kesedihan yang akan aku jumpai di luar sana setelah ini ... tapi, apapun yang terjadi, aku harus tetap bertahan.' "Nona Aleena..." Suara Bibi Julien yang memanggilnya membuat Aleena menoleh. Gadis itu tersenyum menghampiri Bibi Julien yang kini berdiri di ujung bawah anak tangga. Segera Aleena berjalan menuruni tangga dan mendekati Bibi Julien yang tampak berusaha menahan menangis. "Bibi jangan menangis, kita pasti akan bertemu lagi suatu saat nanti," ujar Aleena tersenyum lembut mengusap pipi Bibi Julien. "Nona tidak akan tahu apa yang Bibi rasakan. Bibi sangat khawatir

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 120. Tak Tega Melihatmu Seorang Diri

    Rasa sepi mencekam menghantui Asher malam ini hingga ia tidak bisa memejamkan kedua matanya dan berpikir tenang setelah Aleena pindah tempat tinggal. Laki-laki tampan dengan kemeja putih dibalut vest hitam itu pun berdiri di teras samping rumahnya menatap ke arah paviliun yang kini gelap gulita."Sedang apa gadis itu sekarang..." Asher mendongak menatap bulan yang bersinar redup di langit malam.Keheningan yang menyapa Asher pun sirna saat Jordan muncul tiba-tiba. "Tuan, saya mengantarkan berkas dari Tuan Darren yang siang tadi dititipkan pada saya," ujar Jordan menyerahkan pada Asher. "Letakkan di meja," jawab Asher. Ajudannya itu pun berjalan mendekati meja dan meletakkan berkas bersampul hitam berlogo warna emas itu di atas meja. Asher membalikkan badannya dan melangkah ke arah sofa teras, ia duduk di sana bersama Jordan di hadapannya. "Bagaimana gadis itu, Jordan?" tanya Asher dengan rasa penasaran yang tinggi. Ekspresi wajah Jordan berubah cemas dalam hitungan detik. "Sep

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 121. Nyonya Camelia Mencari Aleena

    Setelah tiga hari semenjak Aleena pindah tempat tinggal, hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Marsha. Karena ia tidak perlu cemas memiliki saingan untuk mendekati Mama mertuanya. Sudah Marsha duga kalau dua hari sekali Mama mertuanya akan datang berkunjung, seperti malam ini. Tetapi kali ini, Camelia datang bersama dengan Darren untuk membahas pekerjaan mereka. "Menjelang musim semi beberapa hari lagi, sepertinya Papa akan pergi ke Lamberg lagi, Asher. Kau gantikan posisi Papa di perusahaan untuk sementara waktu," ujar Darren pada Asher sambil membaca dokumen di pangkuannya. "Kau tidak sibuk, kan, minggu-minggu ini?" Asher dengan wajah dingin dan tenangnya seperti air di danau yang membeku, laki-laki itu diam sejenak hingga Papanya mengangkat pandangan. "Entahlah," jawab Asher tiba-tiba. "Mungkin aku akan ke luar kota juga, Pa." Tak ada ekspresi apapun yang terpahat pada wajah tampan Asher saat ini. Di sampingnya, Marsha mulai merasakan rasa kesal saat Asher menolak tawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 122. Tuan, Anak Kita Berusia Empat Bulan

    Musim semi telah tiba, Aleena menikmati hari-harinya dengan hangat. Pergi pagi untuk bekerja, pulang di sore hari. Bahkan kadang sesampainya di rumah, Aleena masih membantu Bibi Julien di dapur. Waktu yang terus berjalan membuat Aleena tak menyadari kini kandungannya menginjak usia empat bulan. Bahkan, hingga detik ini tak ada yang tahu tenang kehamilannya. "Aleena, apa kau bisa mengantarkan pesanan roti ke alamat ini? Cafenya tidak jauh dari sini," ujar Bibi Baritha meletakkan box roti di hadapan Aleena. "Bibi membantu Paman di belakang, toko kita buka satu jam lagi saja, bagaimana?" Aleena mengangguk. "Bisa, Bi. Biar aku yang mengantarkannya." "Hati-hati, ya ... kalau ada apa-apa langsung hubungi Bibi," ujar wanita itu. "Iya, Bi." Aleena langsung meraih box roti di atas meja dan berjalan keluar meninggalkan toko roti. Tak sekali dua kali Aleena menjadi pengantar roti, karena Paman Jammie sedang sibuk membuat pesanan. Langkah Aleena terhenti di depan sebuah cafe besar yang cuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 123. Nak, Kau Mengenali Sentuhan Tangan Oma...

    Beberapa minggu kemudian..."Apa aku harus berhenti bekerja di minggu-minggu ini? Perutku sudah besar..." Aleena berjalan di trotoar jalan raya di kota Murniche. Hari ini gadis itu berniat berpamitan pada Bibi Baritha untuk berhenti bekerja, karena perutnya sudah besar di balik jaket yang ia pakai. Bahkan Aleena sering merasa lelah saat lama berdiri dan kedua kakinya bengkak karena ia terus berjalan mondar-mandir setiap hari. "Huhhh ... rasanya kakiku pegal sekali," keluh gadis itu. Perlahan, Aleena mengulurkan tangannya dan berpegangan pada sebuah tiang lampu di pinggiran jalan taman kota. Aleena duduk di sebuah bangku kayu di sana. Ia tertunduk memijit kedua lututnya yang terasa sakit. "Mungkin aku harus segera berhenti bekerja. Aku tidak sanggup berjalan terus setiap hari," lirih Aleena kesakitan pada kedua kakinya yang sangat pegal. Sepuluh menit Aleena duduk di bangku kayu itu, hingga banyak orang berlalu-lalang di depannya. Sampai sebuah mobil berwarna putih tiba-tiba be

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 124. Sebuah Perhatian dari Nyonya Camelia

    Camelia mengajak Aleena ikut dengannya ke sebuah pusat perbelanjaan. Ia membelikan banyak pakaian untuk Aleena. Sedangkan Aleena yang berjalan lambat di belakangnya diperhatikan dalam diam oleh Camelia. Wanita itu mulai ikut memperlambat langkahnya. "Baju ini bahannya lembut dan dingin, ukurannya besar, baju-baju seperti ini nyaman dipakai oleh ibu hamil," ujar Camelia pada Aleena sambil menyerahkan satu baju pada karyawan toko yang juga mengikutinya. Aleena tampak resah. "Iya Nyonya, tapi itu sudah banyak sekali," ujar gadis itu. "Diamlah, Aleena. Ikuti saja aku, jangan cerewet..." Camelia mengomeli Aleena. Padahal, Aleena merasakan kakinya sudah sangat-sangat pegal. Dan belanjaan Camelia untuknya juga sudah sangat banyak. 'Ya Tuhan, baju sebanyak itu, apa iya semua untukku? Bukankah itu bisa mencapai jutaan nanti saat membayar?' batin Aleena. Gadis itu berdiri di belakang Camelia yang masih memilih beberapa pakaian. Hingga tanpa mereka ketahui, di luar toko tempat mereka ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 125. Kerinduanku yang Kau Runtuhkan

    Setelah kembali dari kepergiannya sejak pagi, Marsha langsung menemui suaminya di ruang kerja di rumahnya. Kedatangan Marsha disambut oleh Asher dengan tatapan dinginnya. Marsha meletakkan tasnya dengan kasar di atas meja kerja Asher. "Aku tidak habis pikir dengan Mamamu," seru Marsha tiba-tiba. Mendengar hal itu, iris hitam Asher meliriknya seketika. Pena yang semua ia goreskan untuk menulis sesuatu pun terhenti. "Apa maksudmu?" tanya Asher dengan tatapan dingin dan tajam. "Aku bertemu Mama dan Aleena di pusat perbelanjaan kota pagi tadi, Sayang. Aku tidak tahu bagaimana bisa Aleena masih ada di sini. Padahal dia sudah kita pindahkan ke Palonia," seru Marsha. Wanita itu berdiri di samping Asher dan mendecakkan lidah berkali-kali. "Padahal aku menantunya, tapi kenapa Mama malah dekat dengan Aleena!" seru Marsha tak terima. Sementara Asher terdiam dan ada rasa terkejut dalam dirinya mendengar kabar yang Marsha katakan barusan kalau Aleena pergi ke pusat perbelanjaan bersama Ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 376. S2. Sang Ahli Keributan

    Cahaya matahari berwarna jingga sore ini. Arabelle ditemani Theo berdua di depan gerbang sekolah menunggu Ayah gadis menjemputnya. Theo yang masih ada jadwal latihan basket pun belum diperbolehkan pulang. Dan ia menemani Arabelle di sana. "Kenapa Ayah lama sekali?" gerutu Arabelle meremas tongkat di tangannya. "Mungkin masih di kantor," jawab Theo. "Pasti sekarang sudah di perjalanan. Papa paham kalau Ayahmu sekarang tidak bisa bekerja full seperti dulu." "Om Asher tidak marah kan, Kak?" tanya Arabelle. "Tentu saja tidak." Theo tersenyum dan mengusap pucuk kepala Arabelle dengan lembut. Arabelle pun juga tersenyum. Gadis itu memeluk satu lengan Theo dan menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Dari dalam gerbang sekolah, muncul seorang siswa membawa sebuah motor sport sama seperti milik Theo dan dia berhenti di depan gerbang menoleh ke arah Theo dan Arabelle. "Sedang apa berduaan di sini?" tanyanya pada mereka berdua. "Mau apa? Kau tidak terima? Atau iri?!" seru Theo tanpa sung

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 375. S2. Awas, Nanti Jatuh Cinta!

    Saat jam istirahat, Arabelle berada di dalam kelas sendirian. Gadis itu duduk diam dan mendengarkan materi listening yang Mr. Diana berikan padanya tadi. Berkali-kali Arabelle mendengarkannya. Sampai tiba-tiba saja gadis itu tersentak saat seseorang menempelkan susu kotak dingin di pipinya. "Aduh, ya ampun..." Arabelle terperanjat. Suara kekehan terdengar begitu renyah dan manis. Arabelle terdiam sejenak, suara itu bukanlah suara Theo, tetapi suara Harvey. Arabelle tersenyum tipis menyadari keberadaan Harvey di sana. "Selamat datang lagi di sekolah, Arabelle," ucap Harvey mengusap pucuk kepala Arabelle. "Kak Harvey, aku pikir siapa..." "Pasti kau pikir Theo, kan?" tanyanya. "Heem." Arabelle langsung mengangguk. Harvey meraih satu bangku dan duduk di sana. Laki-laki itu menatap wajah Arabelle yang tampak semakin putih, bersih, dan cantik setelah beberapa minggu Arabelle tidak pergi ke sekolah. Bagaimanapun juga, Harvey sangat menyukai gadis ini meskipun ia tahu kalau Arabelle

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 374. S2. Romansa Anak Muda

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle bersekolah setelah sempat beberapa Minggu gadis itu tidak hadir ke sekolah. Arabelle datang bersama dengan Ayahnya. Guru-guru pun tampak senang Arabelle sudah kembali bersekolah, terlebih lagi saat ini kepala sekolah di tempat itu sudah diganti dan murid yang merundung Arabelle pun juga sudah dikeluarkan dari sekolah."Ara, nanti kalau pulang sekolah jangan akal-akalan pulang sendirian, oke!" Jordan menatap putrinya yang berdiri di depan pintu kelas. Arabelle mengangguk. "Iya, Ayah. Siap!" Jordan beralih menatap Vivian yang ada di samping Arabelle. "Vian, tolong bantu Arabelle, ya, Nak," ujar Jordan pada gadis berambut sepundak itu. "Iya, Om. Jangan khawatir, saya pasti akan membantu Arabelle. Om tidak perlu cemas, sekali ada saya, semuanya aman!" seru Vivian memeluk Arabelle dan tersenyum gemas. Jordan pun ikut tersenyum, laki-laki itu merasa lega saat melihat putrinya sudah kembali tersenyum manis bersama teman-temannya. "Kalau begitu, A

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 373. S2. Adik Kesayangan Kak Dylan

    Kedatangan Arabelle membuat Theo dan kedua adiknya tampak begitu senang. Gadis itu datang tanpa mengabari Theo lebih dulu. Theo juga langsung mendekati Arabelle yang tengah bersama dengan Ayahnya dan juga bersama kedua orang tua Theo. Tatapan Jordan menajam pada Theo saat pemuda itu mendekat. "Kenapa ada acara tidak bilang-bilang pada Paman?! Sengaja tidak mengundang Paman?!" seru Jordan pada Theo. Theo terkekeh geli. "Tidak begitu, Paman..." Pemuda itu mendekati Arabelle yang duduk di samping Leo dan Lea, juga Vivian di sana. Theo duduk di samping Leo dan merangkul Arabelle dari belakang. "Kau mengajak Ayah ke sini?" tanya Theo pada Arabelle. Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak." Theo menghela napasnya pelan. "Padahal aku tadi sempat berpikir mau ke sana setelah membantu anak-anak membakar ikan. Aku terus kepikiran dirimu, Ra. Hanya kau saja yang tidak ada di sini." "Tidak apa-apa, Kak. Ini Ara sudah di sini." Theo tersenyum mengusap pucuk kepala Arabelle. "Heem,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 372. S2. Kehebohan Theo Memecahkan Suasana

    Suasana malam di rumah Theo sangat ramai malam ini. Semua teman-teman Theo datang dan mereka tampak gembira dengan acara memanggang ikan dan makanan lainnya di halaman teras samping. Theo duduk di sebuah sofa teras, ia terdiam menatap teman-temannya yang heboh sendiri. Di sampingnya ada Dylan bersama Lea. "Adik Lea cantik sekali malam ini? Wahh ... bajunya lucu sakali warna merah muda," ujar Dylan menekuk kedua lututnya di hadapan Lea. Lea mengerjapkan kedua matanya menatap Dylan. Anak perempuan itu menunjukkan lengannya dan bandana merah milik Dylan masih terpasang di sana. "Ini dari Kak Dylan dulu," ujarnya dengan senyuman gemas. "Masih disimpan?" "Masih. Tidak boleh hilang," jawab anak perempuan itu. "Tante harus menyimpannya baik-baik, Dylan. Pernah dulu basah saat Lea mandi, dia menangis seharian," sahut Aleena dari belakang, wanita itu meletakkan sebuah teko besar berisi minuman dingin. Dylan terkekeh mendengarnya. "Padahal hanya bandana saja, Tan." "Heem, tapi dia bila

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 371. S2. Ayah yang Aku Sayangi

    Semua teman-teman Theo tampak terkejut dengan kedatangan Jonath yang bisa bersamaan dengan Vivian. Mereka berdua pun juga terlihat kikuk."Kenapa kalian bisa bersamaan datangnya?" tanya Theo pada Jonat dan Vivian. "Kau bilang tadi kau mau pergi ke rumah Nenekmu! Terus kenapa kau ada di sini?" tanya Gery menatap Jonath. Pemuda itu duduk di samping Theo. "Tidak jadi, aku mencari kalian di mana-mana. Tidak sengaja bertemu dengan dia!" serunya menunjuk Vivian dengan dagunya. "Oh, aku pikir kalian pacaran," sahut Dylan. "What the hell! Vian, pacaran sama Kak Jonath, ilfil sekali!" serunya dengan bergidik geli. Seketika, Vero menepuk-nepuk pundak Jonath. "Wahh ... wahh, belum tahu dia dengan aura-aura terdalam dari seorang Jonath!" serunya. Gery dan Theo mengangguk kompak sambil tertawa, sedangkan Vivian duduk bersama Arabelle dan memeluk sahabatnya itu. "Vian, Vian ... kau terlalu meremehkan Jonath. Cewek mana yang di perumahan jalan Hydrangea yang belum pernah jadi pacar Jonath.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 370. S2. Kedatangan Leo yang Sangat Bandel

    Theo mengajak Arabelle ke sebuah taman yang berada tidak jauh dari kediaman Jordan. Setiap langkah yang Arabelle ambil, Theo begitu memperhatikannya dengan betul. "Hati-hati, Ra. Sedikit ke kiri, di depan ada anak kecil-kecil main bola. Kalau sampai bola itu mengenalmu, bisa aku tendang mereka semua," seru Theo. Arabelle terkekeh mendengarnya. "Kak Theo tidak malu mengajakku seperti ini? Lihat, aku membawa tongkat seperti orang buta." Theo menatap wajah gadis itu dari samping. "Kenapa harus malu. Di dunia tidak ada manusia yang sempurna, kan? Lagipula, kau juga tidak betul-betul buta. Kau hanya sedang sakit, Arabelle..." Pemuda itu mengusap pucuk kepala Arabelle dengan gemas. "Ayo duduk di sana." Mereka berdua berjalan ke arah sebuah bangku taman. Theo merangkul Arabelle dan mengajaknya duduk di sebuah bangku taman. Sebelumnya, Theo sudah membeli banyak cemilan dan juga minuman-minuman sejak perjalanan ke taman tadi. "Mau minum air putih?" tawar Theo. "Boleh." Arabelle mengang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 369. S2. Theo Vs Ayah Jordan

    Keesokan paginya, Theo benar-benar menepati janjinya dan ia sungguh datang ke kediaman Jordan pagi ini. Theo membawa satu kotak berisi sandwich dan susu kotak rasa stroberi kesukaan Arabelle. Pemuda itu membawa mobil baru milik Papanya, Theo memarkirkannya di depan rumah Jordan. "Permisi, Kek ... selamat pagi," sapa Theo pada Julian, Papa Jordan. "Heem, pagi juga, Theo," balas Julian tersenyum. "Sana masuk, Arabelle masih sarapan dengan Papanya di belakang." "Iya, Kek." Theo berjalan masuk ke dalam rumah. Pemuda itu melangkah ke arah ruang makan, langkah Theo terhenti di sana saat ia melihat Arabelle tengah disuapi oleh sang Ayah. Rasa terenyuh dirasakan oleh Theo. Apakah anak perempuan di dunia ini benar-benar sangat dicintai dan disayangi oleh Ayahnya? Bahkan tak hanya melihat Arabelle saat ini, di rumahnya pun ada Lea yang selalu diperlukan layaknya seorang princess oleh Asher. Theo melangkah ke arah mereka berdua. "Selamat pagi," sapanya penuh semangat. "Pagi..." Jordan m

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 368. S2. Sudah Dimaafkan!

    Setelah pulang ke rumah seharian. Arabelle merasa sangat senang berada di rumah. Meskipun kali ini ia tidak bisa mandiri lagi seperti hari-hari kemarin. Malam ini, Arabelle duduk di kursi di dalam kamarnya. Gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sana. 'Aku tidak bisa membaca pesan apapun di ponselku. Jangankan membaca, aku tidak bisa menemukan keberadaan ponselku saat ini,' batin Arabelle sedih dan sendu. Gadis itu memejamkan kedua matanya pelan. "Ya Tuhan, semoga kedua mataku cepat sembuh," lirihnya pelan. Arabelle mengangkat wajahnya cepat dan menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka. "Ayah..." "Ada Kak Theo," ujar Jordan pada Arabelle. Gadis itu terdiam sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk. "Heem." Jordan menatap Theo dan menepuk pundaknya dengan pelan. Theo pun melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa merah muda milik Arabelle. Pemuda itu mendekati Arabelle dan Theo meraih satu kursi, ia memilih

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status