Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 107. Kecurigaan Camelia Pada Kehamilan Aleena

Share

Bab 107. Kecurigaan Camelia Pada Kehamilan Aleena

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-25 09:06:17

Setelah kejadian pagi tadi, Aleena pun kembali pergi bekerja seperti biasanya meskipun kali ini ia sedikit terlambat.

Sejak pagi hingga sore ini Aleena tidak henti-hentinya mondar-mandir ke kamar mandi. Semua makanan yang hendak ia makan selalu keluar dan mual-mual hingga ia terlihat lemas dan sangat pucat.

Bibi Baritha juga terlihat cemas dengan kondisi Aleena yang seperti ini.

"Ya ampun, Aleena ... masih mual-mual, ya?" tanyanya dengan nada lembut dia mengusap punggung Aleena.

"Iya, Bi." Aleena mengusap wajahnya pelan dan duduk di sebuah kursi kayu di belakang meja kasir. "Tapi tidak apa-apa, Bi. Mungkin pencernaanku saja yang sedang bermasalah."

Bibi Baritha menatapnya lekat-lekat dan menggeleng. Ia rasanya tidak percaya kalau pencernaan Aleena yang bermasalah. Karena Aleena baru mencium aroma makanan, langsung mual.

Seperti wanita yang sedang hamil ...

Tetapi, mana mungkin?

"Ya sudah ... malam ini kau bisa pulang lebih awal. Pulang pukul delapan, setelah itu ke rumah sakit
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
wadduh kenapa ceritanya pendek dan hanya bisa dibuka 2 BAB
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 108. Gadis ini, Sedang Hamil?

    Camelia bergegas mendekati Aleena, ia memilih memendam seribu tanda tanya di dalam hatinya lebih dulu. "Aleena, kau baik-baik saja?" tanyanya. "Kenapa kau tiba-tiba mual-mual seperti ini? Tadi kau bilang kau tidak alergi daging, kan?" Aleena menggeleng pelan dan memegangi kepalanya. "Tidak apa-apa, Nyonya." "Kau yakin? Kau semakin pucat begini ... bagaimana kalau aku mengantarkanmu ke rumah sakit?" tawarnya. Sontak Aleena menggeleng cepat. "Ti-tidak, Nyonya. Terima kasih ... saya sungguh tidak kenapa-kenapa," jawabnya. Terlihat sekali gadis itu memaksakan keadaannya. Barulah Camelia mengangguk dan mengajaknya kembali ke depan. Wanita itu mendahului Aleena sebelum ia memanggil pelayan saat mereka berada di dekat meja makannya. "Pelayan! Kemari, ganti semua menu di atas meja ini," perintahnya. "Baik, Nyonya." Barulah Camelia menoleh ke arah Aleena yang berdiri di belakangnya. "Makanan apa yang kau inginkan, Aleena?" tanyanya dengan nada dan ekspresi datar. Aleena tertunduk.

    Last Updated : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 109. Hati yang Tak Tergoyahkan

    Aleena meminta izin pada Bibi Baritha untuk libur hari ini karena kondisi kesehatannya yang menurun. Dan kini, gadis itu tengah merapikan barang-barang pemberian Asher dan gadis itu memutuskan untuk mengembalikannya tanpa tersisa satu pun. Aleena meletakkan sebuah syal tebal berwarna coklat paling atas di dalam kotak besar. Ia sangat menyukai syal itu. "Semuanya sudah selesai, barang-barang ini bukan milikku lagi," ujar Aleena tersenyum kecil. Gadis itu segera membawa kotak besar itu keluar dari dalam kamarnya. Hingga muncul Bibi Julien yang kini hendak naik ke lantai dua. Wanita itu langsung buru-buru merebut kotak besar yang Aleena bawa. "Nona Aleena jangan membawa barang yang berat-berat," omel wanita itu. "Kenapa tidak memanggil Bibi saja?" Aleena terkekeh kecil. "Tidak terlalu berat, Bi...." "Tetap saja tidak boleh," ujarnya menggelengkan kepalanya, sebelum kembali menatap Aleena lekat-lekat. "Ini semua mau dibawa ke mana, Nona?" tanyanya. "Emm ... aku ingin mengembalik

    Last Updated : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 110. Perjuangan Aleena Mengandung Anak Asher

    Marsha mendatangi Aleena di paviliun, wanita cantik itu berjalan dengan angkuh membuka pintu paviliun dan menemukan keheningan di dalam tempat itu. Kedua matanya melirik ke arah lantai dua, ia tahu pasti Aleena bersama pelayan setianya itu ada di sana. Gegas Marsha menaiki anak tangga, dan barulah ia mendengar suara Bibi Julien. "Nona Aleena, kita ke rumah sakit saja, ya ... mual-mualnya semakin parah. Nona bisa lemas terus kalau seperti ini." Suara Bibi Julien terdengar membujuk. "Tidak apa-apa, Bi. Tidak usah ke rumah sakit. Aku hanya perlu istirahat saja." "Tapi Nona Aleena pucat sekali. Bagaimana kalau Non—"Ucapan Bibi Julien terhenti saat mendengar suara gagang pintu terbuka. Sontak ia dan Aleena kompak menatap ke arah pintu di mana Marsha berdiri di sana menatapnya tajam. Aleena yang terduduk di atas ranjang pun meremas selimutnya saat melihat ekspresi dingin dan angkuh Marsha. "Nyonya Marsha," lirih Aleena.Marsha tersenyum tipis mendekati Aleena, berdiri di samping ran

    Last Updated : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 111. Sejumlah Uang yang Aleena Kembalikan

    Mobil hitam milik Asher masuk ke pekarangan rumahnya sore ini. Laki-laki tampan itu tampak keluar dari dalam mobil membawa tuxedo hitam yang ia sampirkan di lengan kirinya. Di belakangnya ada Jordan yang membawakan beberapa berkas-berkas penting perusahaan. "Tuan Asher, Nyonya Besar meminta Tuan untuk datang ke rumahnya malam ini," ujar Jordan. "Ada apa?" tanya Asher menoleh. "Entahlah, Tuan. Nyonya hanya mengatakan itu saja pada pesannya." Asher hanya bergumam sebagai tanda setuju. Laki-laki itu berjalan menaiki anak tangga teras, sebelum langkahnya terhenti saat ia melihat Bibi Julien berjalan mendekatinya. Wajah cemas wanita itu membuat kedua kaki Asher berhenti melangkah. "Selamat sore, Tuan Asher," sapa Bibi Julien menundukkan kepalanya. "Hm, ada perlu apa?" tanya Asher. Wanita itu tertunduk. "I-itu, Tuan. Saya meminta izin pada Tuan untuk mengatakan kalau Nona Aleena sudah dua hari ini kondisinya sangat buruk," ujarnya. "Saya—""Bibi Julien!" Suara bentakan itu membuat

    Last Updated : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 112. Kecurigaan Nyonya Camelia Terbukti!

    Kedatangan Asher malam ini di kediaman orang tuanya membuat Camelia merasa senang. Karena sejak tadi, wanita itu sudah menanti-nanti kedatangannya. Asher berjalan ke ruang keluarga mendekati Mamanya. "Ada apa, Ma? Tumben sekali Mama memintaku datang," tanyanya. "Tidak apa-apa. Mama hanya ingin berbincang-bincang saja denganmu," jawab Camelia. "Kenapa rumah sepi sekali, di mana Papa?" tanya Asher sambil melepaskan mantel hangatnya. "Papamu sedang ada urusan dengan Paman Damel, urusan proyek luar negeri." Camelia menjawab dengan santai. Wanita setengah baya itu kini menatap lekat pada Asher. Memperhatikan wajah lelah putranya. Asher yang duduk menyandarkan punggungnya dan memejamkan kedua matanya sembari memijit pangkal hidungnya, seperti sedang ada sesuatu kekesalan yang sedang berusaha ia redam. "Asher, Mama ingin bertanya sesuatu padamu," ujar Camelia. "Tentang Aleena." Kedua mata Asher langsung terbuka saat mendengar nama Aleena. Gadis yang beberapa menit lalu menolak uang

    Last Updated : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 113. Pengakuan Aleena, Pada Orang Tua Asher

    Pagi ini Aleena pergi ke rumah sakit untuk mengecekkan kondisi kandungannya sekaligus meminta obat agar ia tidak mual terus menerus. Aleena pergi tanpa sampingan siapapun, ia pergi seorang diri. Di dalam ruang tunggu di poli kandungan tempat ia berada, Aleena duduk seorang diri di antara beberapa orang-orang yang berpasangan. Aleena hanya diam tertunduk merasakan sedikit keirian pada mereka semua, sebelum ia sadar bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa. 'Andai sana kesalah pahaman ini tidak terjadi, mungkin aku juga akan ditemani oleh Tuan Asher,' batin Aleena. 'Seperti pasangan di sisi kanan dan kirinya saat ini. Beruntung sekali mereka...' Memikirkan hal itu, kedua mata Aleena berkaca-kaca. Gadis itu mengusap perutnya dan tersenyum tipis dalam diam. "Tidak apa-apa kan, Sayang. Papamu masih sibuk ... kita berdua saja, Mama akan menjagamu," lirih Aleena. Cukup lama Aleena menunggu antrean di sana. Gadis itu sesekali mengusap pinggangnya yang terasa nyeri. "Apakah masih lama lagi?"

    Last Updated : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 114. Gadis itu, Mengandung Cucuku!

    Setelah Aleena mengakui semuanya, Camelia memintanya untuk berhenti menangis. Wanita itu kembali duduk berhadapan dengan Aleena yang kini tertunduk diam meremas rok merah muda yang ia pakai. Sementara Camelia masih tertunduk sambil memijit pangkal hidungnya sebelum ia kembali menatap Aleena lagi. "Sudah berapa bulan usia kandunganmu, Aleena?" tanya Camelia. "Tiga setengah bulan, Nyonya," jawab Aleena lirih. Camelia masih terperangah dengan fakta mengejutkan ini. Setengah hatinya tak percaya bila gadis ini benar-benar hamil anak Asher!'Apa Asher sudah gila?!' batin Camelia tak percaya. 'Apa-apaan dia sampai menyewa rahim seorang gadis seperti ini! Apalagi gadis ini … hanya seorang pelayan! Apa tidak ada wanita lain yang bisa dia pilih!' Rasanya, Camelia masih belum bisa menerima kenyataan ini. Hampir tak percaya baginya bila putranya yang dingin dan angkuh akan memiliki anak dengan seorang pelayan seperti Aleena. Wanita itu menarik napasnya panjang dan kembali menatap Aleena. "

    Last Updated : 2025-01-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 115. Sindiran Mama Camelia pada Asher

    Pagi ini, Camelia mengunjungi kediaman Asher. Entah mengapa, akhir-akhir ini Mamanya sering berkunjung dan tiba-tiba datang tanpa memberikannya kabar terlebih dahulu. "Mama harusnya bilang dulu padaku, nanti kan, aku bisa siap-siap untuk membuatkan hidangan untuk Mama," ujar Marsha pada Mama mertuanya. "Tidak perlu repot-repot. Aku ke sini ingin menemui Asher, bukan dirimu," jawab Camelia tak acuh. Mereka berdua duduk di teras sampai Asher akhirnya muncul dari dalam rumah. Laki-laki tampan itu tersenyum tipis melihat Mamanya, setelah terakhir kali mereka bertemu dan Asher kesal ketika Mamanya membahas Aleena. "Papa tidak ikut, Ma?" tanya Asher. "Tidak. Papamu ke luar kota, ke tempat Paman dan Bibi Denyester," jawab Camelia."Mama tidak ikut?" tanya Marsha. "Aku ingin di sini, toh Asher juga sedang libur, kan? Mama ingin menghabiskan seharian ini dengan anak Mama," jawab Camelia. Wanita itu melirik menantunya yang duduk di samping Asher. Hanya dengan melihatnya saja sudah membu

    Last Updated : 2025-01-27

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 265. Kekhawatiran Aleena Saat Theo Dibawa Marsha

    Keesokan harinya, Theo sudah tampak lebih baik. Anak itu kembali ceria seperti biasa, bahkan hari ini Theo kembali masuk ke sekolah. Ditemani oleh Aleena yang hari ini juga kembali mengajar setelah berhari-hari lamanya ia libur karena sakit. Dan pagi ini, Asher menjemput mereka berdua untuk mengantarkan anak beserta istrinya ke sekolah tempat Aleena mengajar dan tempat Theo belajar. "Nanti siang aku akan menjemput kalian, kita pergi makan siang bersama," ujar Asher. "Theo mau makan sup labu, Pa," pinta Theo sambil duduk di pangkuan sang Mama. "Minum jus apel." Asher terkekeh menoleh pada si kecil sambil mengusap pucuk kepalanya. "Iya, Sayang. Nanti siang, ya..." "Heem." Theo menganggukkan kepalanya antusias. Sedangkan Aleena, ia masih memeluk Theo dan terdiam berpikir. Ternyata Papa dan anak ini memang memiliki makanan favorit yang sama. Teringat dulu saat Aleena hamil, berapa sukanya ia dengan sup labu. Bahkan Aleena selalu meminta makan malam dengan menu itu dan selalu memb

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 264. Apa yang Terjadi Dengan Theo?

    "Mama ... Huwaa, Mamaku...!" Suara teriakan Theo terdengar dari depan. Tampak anak itu menangis sambil memanggil sang Mama. Aleena yang berada di dalam rumah pun segera beranjak dari duduknya. Ia berjalan ke depan dan benar, Aleena melihat Theo masuk ke dalam rumah sambil menangis ke arahnya."Loh, Sayang ... kenapa?" tanya Aleena mendekap Theo yang langsung memeluknya erat. Anak itu menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak mau mengaku pada siapapun, Theo takut. "Kenapa, Sayang? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanya Aleena menggendongnya. Aleena berjalan ke depan, ia melihat Jordan membawakan mobil-mobilan berukuran besar milik Theo. Segera Aleena mendekati ajudan Asher tersebut. "Apa yang terjadi, Jordan? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanyanya. "Saya juga tidak tahu, Nona. Saat saya mengambil berkas di paviliun, tiba-tiba Tuan Kecil berlari keluar sambil menangis mencari saya," jawab Jordan kebingungan. Aleena kembali menatap putranya. "Sudah, Sayang ... sudah janga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status