Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 113. Pengakuan Aleena, Pada Orang Tua Asher

Share

Bab 113. Pengakuan Aleena, Pada Orang Tua Asher

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-26 16:03:49

Pagi ini Aleena pergi ke rumah sakit untuk mengecekkan kondisi kandungannya sekaligus meminta obat agar ia tidak mual terus menerus.

Aleena pergi tanpa sampingan siapapun, ia pergi seorang diri. Di dalam ruang tunggu di poli kandungan tempat ia berada, Aleena duduk seorang diri di antara beberapa orang-orang yang berpasangan.

Aleena hanya diam tertunduk merasakan sedikit keirian pada mereka semua, sebelum ia sadar bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa.

'Andai sana kesalah pahaman ini tidak terjadi, mungkin aku juga akan ditemani oleh Tuan Asher,' batin Aleena. 'Seperti pasangan di sisi kanan dan kirinya saat ini. Beruntung sekali mereka...'

Memikirkan hal itu, kedua mata Aleena berkaca-kaca. Gadis itu mengusap perutnya dan tersenyum tipis dalam diam.

"Tidak apa-apa kan, Sayang. Papamu masih sibuk ... kita berdua saja, Mama akan menjagamu," lirih Aleena.

Cukup lama Aleena menunggu antrean di sana. Gadis itu sesekali mengusap pinggangnya yang terasa nyeri.

"Apakah masih lama lagi?"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
serang saja aleena ....disini emang dr awal alena cuman bahan kemarahan doang salah paham kok terus aneh
goodnovel comment avatar
#Baca Novel#
ayuhh nyonya Camelia Ratu kan Aleena kerana itu cucu kamu yg kamu tggu2
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
semakin dibuat penasaran....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 114. Gadis itu, Mengandung Cucuku!

    Setelah Aleena mengakui semuanya, Camelia memintanya untuk berhenti menangis. Wanita itu kembali duduk berhadapan dengan Aleena yang kini tertunduk diam meremas rok merah muda yang ia pakai. Sementara Camelia masih tertunduk sambil memijit pangkal hidungnya sebelum ia kembali menatap Aleena lagi. "Sudah berapa bulan usia kandunganmu, Aleena?" tanya Camelia. "Tiga setengah bulan, Nyonya," jawab Aleena lirih. Camelia masih terperangah dengan fakta mengejutkan ini. Setengah hatinya tak percaya bila gadis ini benar-benar hamil anak Asher!'Apa Asher sudah gila?!' batin Camelia tak percaya. 'Apa-apaan dia sampai menyewa rahim seorang gadis seperti ini! Apalagi gadis ini … hanya seorang pelayan! Apa tidak ada wanita lain yang bisa dia pilih!' Rasanya, Camelia masih belum bisa menerima kenyataan ini. Hampir tak percaya baginya bila putranya yang dingin dan angkuh akan memiliki anak dengan seorang pelayan seperti Aleena. Wanita itu menarik napasnya panjang dan kembali menatap Aleena. "

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 115. Sindiran Mama Camelia pada Asher

    Pagi ini, Camelia mengunjungi kediaman Asher. Entah mengapa, akhir-akhir ini Mamanya sering berkunjung dan tiba-tiba datang tanpa memberikannya kabar terlebih dahulu. "Mama harusnya bilang dulu padaku, nanti kan, aku bisa siap-siap untuk membuatkan hidangan untuk Mama," ujar Marsha pada Mama mertuanya. "Tidak perlu repot-repot. Aku ke sini ingin menemui Asher, bukan dirimu," jawab Camelia tak acuh. Mereka berdua duduk di teras sampai Asher akhirnya muncul dari dalam rumah. Laki-laki tampan itu tersenyum tipis melihat Mamanya, setelah terakhir kali mereka bertemu dan Asher kesal ketika Mamanya membahas Aleena. "Papa tidak ikut, Ma?" tanya Asher. "Tidak. Papamu ke luar kota, ke tempat Paman dan Bibi Denyester," jawab Camelia."Mama tidak ikut?" tanya Marsha. "Aku ingin di sini, toh Asher juga sedang libur, kan? Mama ingin menghabiskan seharian ini dengan anak Mama," jawab Camelia. Wanita itu melirik menantunya yang duduk di samping Asher. Hanya dengan melihatnya saja sudah membu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 116. Kau Tak Berkuasa Atas Aleena!

    Setelah melihat Mama mertuanya lebih akrab dengan Aleena, hal itu membuat Marsha tidak tenang dan kepikiran terus menerus. Wanita itu sudah memikirkan cara apa yang akan ia pakai setelah ini. Marsha hanya perlu meminta persetujuan dari Asher. "Sayang, apa kau sibuk?" tanya Marsha berdiri di ambang pintu ruangan kerja Asher. "Ada perlu apa? Katakan saja," jawab Asher tanpa menatap istrinya. Laki-laki itu tetap berfokus pada layar laptopnya dan mengabaikan istrinya yang kini berdiri di hadapannya. Marsha dua langkah mendekati Asher dan menarik kursi duduk di sampingnya. "Sayang, sekarang Aleena sudah hamil. Dan seiring berjalannya waktu, kandungan Aleena akan semakin membesar. Bagaimana kalau kita membelikan tempat tinggal di luar untuk Aleena?" tanya Marsha, ia memperhatikan air muka Asher. Kegiatan Asher pun terhenti, ia berdecak kecil menunjukkan ketidak setujuannya dengan permintaan sang istri. "Bagaimana bila terjadi sesuatu dengannya? Aku tidak ingin terjadi hal buruk pad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 117. Kesabaran Aleena Juga Ada Batasnya

    Aleena tampak menanti-nanti makanan yang ia inginkan segera datang. Setelah Bibi Julien mengatakan kalau Jordan pergi membelikan Pretzel untuk Aleena. Gadis itu duduk di ruang tamu menunggunya dengan rasa tak sabaran. Aleena mengusap perutnya. "Sabar ya, sebentar lagi rotinya pasti datang," ujarnya berbinar. Tak berbohong, Aleena bagai terbayang-bayang dengan roti itu sejak siang tadi. Tapi cuaca yang sangat dingin di luar menjadi kendala baginya untuk keluar rumah. Beberapa menit Aleena menunggu, hingga tiba-tiba pintu paviliun terbuka dan tampak Asher berdiri di ambang pintu. Aleena yang mulanya sangat bersemangat, gadis itu terkejut saat melihat sosok Asher lah yang kini muncul membawa sebuah kotak berisi kue Pretzel dan satu cup besar cokelat panas. "Tu-tuan ... kenapa Tuan," cicit Aleena bingung. "Kenapa?" Asher menatapnya dengan dingin. "Bu-bukannya Bibi tadi meminta Jordan yang membelikannya?" tanya Aleena dengan nada pelan. Asher meletakkan cup cokelat panas di atas m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 118. Sampai Hati Kau, Tuan Asher

    Tampak dua mobil mewah kini terparkir di halaman rumah Asher pagi ini. Mobil itu milik dua rekan bisnisnya yang datang berkunjung pagi ini. "Lama sekali aku tidak pernah ke rumahmu, Asher. Padahal sebelum aku pindah ke luar kota, aku dulu sering sekali ke sini," sahut Harvey sembari duduk di sebuah sofa di dalam ruang kerja Asher. "Hm, waktu berjalan dengan cepat," jawab Asher menyahuti. "Oh ya, di mana Marsha, istrimu? Kenapa aku tidak melihatnya sama sekali?" tanya Harvey mencari-cari. Asher terdiam, ia tidak tahu ke mana Marsha pergi sejak semalam wanita itu belum juga kembali. "Dia ke kantor," jawab Asher asal. "Ohh ... aku pikir pergi ke mana. Padahal ini masih pagi, tapi sudah tidak ada," ujar temannya itu bercerita. Asher hanya tersenyum tipis dan mengangguk saja. Setelah ia sadar kalau istrinya memang berbeda dengan kebanyakan istri-istri rekannya. Mungkin Marsha lebih memilih ribut besar dengan Asher dibandingkan dia harus menyudahi kerjanya. "Ngomong-ngomong ... sia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 119. Kita yang kini Terpisah

    Aleena akan pergi dan pindah pagi ini. Gadis itu tidak tahu bagaimana mengatakan perasaan hampa dan sedih yang melanda hatinya sekarang ini. Kedua mata indahnya menelisik seisi paviliun yang sudah berbulan-bulan ia tempati. Di bawah sana, ada Jericho yang membawa semua barang-barangnya yang telah dikemas oleh Bibi Julien. 'Aku benar-benar akan pergi dari tempat ini,' batin Aleena hampa. 'Entah kebahagiaan atau kesedihan yang akan aku jumpai di luar sana setelah ini ... tapi, apapun yang terjadi, aku harus tetap bertahan.' "Nona Aleena..." Suara Bibi Julien yang memanggilnya membuat Aleena menoleh. Gadis itu tersenyum menghampiri Bibi Julien yang kini berdiri di ujung bawah anak tangga. Segera Aleena berjalan menuruni tangga dan mendekati Bibi Julien yang tampak berusaha menahan menangis. "Bibi jangan menangis, kita pasti akan bertemu lagi suatu saat nanti," ujar Aleena tersenyum lembut mengusap pipi Bibi Julien. "Nona tidak akan tahu apa yang Bibi rasakan. Bibi sangat khawatir

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 120. Tak Tega Melihatmu Seorang Diri

    Rasa sepi mencekam menghantui Asher malam ini hingga ia tidak bisa memejamkan kedua matanya dan berpikir tenang setelah Aleena pindah tempat tinggal. Laki-laki tampan dengan kemeja putih dibalut vest hitam itu pun berdiri di teras samping rumahnya menatap ke arah paviliun yang kini gelap gulita."Sedang apa gadis itu sekarang..." Asher mendongak menatap bulan yang bersinar redup di langit malam.Keheningan yang menyapa Asher pun sirna saat Jordan muncul tiba-tiba. "Tuan, saya mengantarkan berkas dari Tuan Darren yang siang tadi dititipkan pada saya," ujar Jordan menyerahkan pada Asher. "Letakkan di meja," jawab Asher. Ajudannya itu pun berjalan mendekati meja dan meletakkan berkas bersampul hitam berlogo warna emas itu di atas meja. Asher membalikkan badannya dan melangkah ke arah sofa teras, ia duduk di sana bersama Jordan di hadapannya. "Bagaimana gadis itu, Jordan?" tanya Asher dengan rasa penasaran yang tinggi. Ekspresi wajah Jordan berubah cemas dalam hitungan detik. "Sep

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 121. Nyonya Camelia Mencari Aleena

    Setelah tiga hari semenjak Aleena pindah tempat tinggal, hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Marsha. Karena ia tidak perlu cemas memiliki saingan untuk mendekati Mama mertuanya. Sudah Marsha duga kalau dua hari sekali Mama mertuanya akan datang berkunjung, seperti malam ini. Tetapi kali ini, Camelia datang bersama dengan Darren untuk membahas pekerjaan mereka. "Menjelang musim semi beberapa hari lagi, sepertinya Papa akan pergi ke Lamberg lagi, Asher. Kau gantikan posisi Papa di perusahaan untuk sementara waktu," ujar Darren pada Asher sambil membaca dokumen di pangkuannya. "Kau tidak sibuk, kan, minggu-minggu ini?" Asher dengan wajah dingin dan tenangnya seperti air di danau yang membeku, laki-laki itu diam sejenak hingga Papanya mengangkat pandangan. "Entahlah," jawab Asher tiba-tiba. "Mungkin aku akan ke luar kota juga, Pa." Tak ada ekspresi apapun yang terpahat pada wajah tampan Asher saat ini. Di sampingnya, Marsha mulai merasakan rasa kesal saat Asher menolak tawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 265. Kekhawatiran Aleena Saat Theo Dibawa Marsha

    Keesokan harinya, Theo sudah tampak lebih baik. Anak itu kembali ceria seperti biasa, bahkan hari ini Theo kembali masuk ke sekolah. Ditemani oleh Aleena yang hari ini juga kembali mengajar setelah berhari-hari lamanya ia libur karena sakit. Dan pagi ini, Asher menjemput mereka berdua untuk mengantarkan anak beserta istrinya ke sekolah tempat Aleena mengajar dan tempat Theo belajar. "Nanti siang aku akan menjemput kalian, kita pergi makan siang bersama," ujar Asher. "Theo mau makan sup labu, Pa," pinta Theo sambil duduk di pangkuan sang Mama. "Minum jus apel." Asher terkekeh menoleh pada si kecil sambil mengusap pucuk kepalanya. "Iya, Sayang. Nanti siang, ya..." "Heem." Theo menganggukkan kepalanya antusias. Sedangkan Aleena, ia masih memeluk Theo dan terdiam berpikir. Ternyata Papa dan anak ini memang memiliki makanan favorit yang sama. Teringat dulu saat Aleena hamil, berapa sukanya ia dengan sup labu. Bahkan Aleena selalu meminta makan malam dengan menu itu dan selalu memb

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 264. Apa yang Terjadi Dengan Theo?

    "Mama ... Huwaa, Mamaku...!" Suara teriakan Theo terdengar dari depan. Tampak anak itu menangis sambil memanggil sang Mama. Aleena yang berada di dalam rumah pun segera beranjak dari duduknya. Ia berjalan ke depan dan benar, Aleena melihat Theo masuk ke dalam rumah sambil menangis ke arahnya."Loh, Sayang ... kenapa?" tanya Aleena mendekap Theo yang langsung memeluknya erat. Anak itu menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak mau mengaku pada siapapun, Theo takut. "Kenapa, Sayang? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanya Aleena menggendongnya. Aleena berjalan ke depan, ia melihat Jordan membawakan mobil-mobilan berukuran besar milik Theo. Segera Aleena mendekati ajudan Asher tersebut. "Apa yang terjadi, Jordan? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanyanya. "Saya juga tidak tahu, Nona. Saat saya mengambil berkas di paviliun, tiba-tiba Tuan Kecil berlari keluar sambil menangis mencari saya," jawab Jordan kebingungan. Aleena kembali menatap putranya. "Sudah, Sayang ... sudah janga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status