Selama proses pertunjukan, Tommy hanya berekspresi datar. Ini adalah kali pertama dia mengikuti acara semacam ini sehingga tidak tahu harus berperilaku seperti apa. Selain itu, apabila temannya melihat penampilannya sekarang, mereka sudah pasti akan tertawa terbahak-bahak.Saat ini, Tommy mendapati istri dan putranya yang gembira. Juanita dan Jingga tampil dengan ceria. Mereka berkoordinasi dengan baik dan menunjukkan ekspresi yang sangat sesuai. Meskipun Tommy tidak melakukan apa pun, mereka masih berhasil membangkitkan semangat penonton. Semua orang sangat antusias menyaksikan pertunjukan keluarga mereka.Seorang anak perempuan terus menatap Tommy lekat-lekat, lalu memuji, "Serigala ini adalah yang paling ganteng di antara semua serigala.""Iya, benar." Banyak anak-anak lain yang juga mengangguk setuju.Sementara itu, seorang anak laki-laki juga berkata, "Sebelumnya, aku belum pernah melihat papanya Jingga. Setelah melihatnya sekarang, dia ternyata begitu ganteng!"Bukan hanya anak-a
"Haha ...." Rayna tersenyum sinis. "Jaga ucapan? Jaga ucapan apanya? Pencuri tetaplah pencuri. Untuk apa kamu pura-pura di sini? Huh, nggak becermin dulu lihat tampangmu." Saat mengatakan hal ini, Rayna memasang ekspresi seolah-olah dia adalah wanita tercantik. Meski penampilan Rayna tidak cantik, orang tua lainnya tidak berani ikut campur karena melihat status Juanita sebagai pencuri.Jantung Juanita berdegup kencang, dia merasa bahwa Rayna terlalu berlebihan. Namun, dia harus menahan diri agar tidak seperti Rayna yang mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor.Melihat Juanita tidak bersuara, Rayna mengira Juanita telah menyerah. Lantas, dia berkata, "Kalian semua, dengarkan saranku, kita seharusnya bersama-sama menentang perusahaan milik ibunya Jingga. Perusahaan seperti ini lebih baik cepat bangkrut agar tidak mengeksploitasi konsumen dan bahkan merusak kulit kita. Jingga juga sebaiknya dipecat saja. Punya ibu seperti itu, dia juga pasti bukan anak baik."Para orang tua di sana menunju
Begitu mendengar Alvin mengatakan itu, hampir semua orang di sana tercengang. Apa? Dia Presdir Grup Ador? Astaga, orang seperti ini adalah keberadaan yang tidak bisa dijangkau oleh mereka. Tanpa disangka, mereka punya kesempatan untuk melihatnya dari begitu dekat hari ini.Pria yang begitu misterius dan berkuasa malah mengenakan pakaian seperti ini demi menghadiri acara sekolah? Tidak ada yang menduga bahwa pria tampan di depan mereka adalah Presdir Grup Ador. Dia memang memiliki karisma yang berbeda, tetapi ....Bagaimana mungkin Tommy yang begitu terkenal bersedia menurunkan derajatnya untuk menghadiri acara ini? Orang-orang ini teringat bahwa mereka hampir berpihak pada Rayna sehingga khawatir telah mengatakan sesuatu yang menyatakan posisi mereka. Lantas, bagaimana jika Tommy mencari masalah dengan mereka?Begitu memikirkannya, raut wajah sebagian besar orang tampak masam. Mereka bahkan menyalahkan Rayna atas masalah ini. Kalau bukan karena wanita ini, mana mungkin masalah menjadi
Setelah menampar Rayna beberapa kali, Juanita akhirnya merasa lebih lega. Ketika melihat ekspresi Rayna, Juanita tahu bahwa wanita ini sedang memaki dirinya, tetapi hanya bisa menahan emosi untuk sekarang.Begitu memikirkan ini, Juanita merasa Rayna harus menanggung konsekuensi yang lebih besar. Di sisi lain, wajah Rayna sudah mulai bengkak karena tamparan berturut-turut itu. Walaupun sudah tampak begitu menyedihkan, Juanita sama sekali tidak kasihan melihatnya. Dia justru merasa wanita ini pantas mendapatkannya.Rayna menunduk sedikit, tidak berani menatap tatapan orang lain. Mungkin saja, orang-orang sedang mentertawakannya sekarang. Dia tidak sanggup menanggung hinaan seperti itu."Sudahlah, lupakan saja masalah hari ini. Tapi, kuharap kamu nggak muncul di hadapanku lagi. Cepat pindahkan anakmu ke sekolah lain," ucap Juanita."Ini ...." Mendengarnya, Rayna merasa agak ragu. Harus diakui bahwa taman kanak-kanak ini memiliki fasilitas terbaik di kota mereka. Itu sebabnya, ada banyak o
Setelah merenung sesaat, ekspresi Tommy menjadi suram. Dia mendengus dingin sebelum berkata, "Mungkin apanya? Sudah jelas sekali, dalang di balik semua ini adalah penanggung jawab proyek itu. Beraninya dia mempermainkan kita, sampai-sampai kita baru menemukannya sekarang."Jacky menunduk, tidak berani menatap wajah Tommy karena khawatir bosnya ini akan marah. Tommy menambahkan, "Semua ini rahasia perusahaan, nggak mungkin bocor semudah itu. Ternyata, memang ada pengkhianat, bahkan pengkhianat ini punya posisi penting. Konyol sekali, dia melakukannya untuk uang kecil seperti itu."Ekspresi Tommy tampak menghina. Dia sangat merendahkan orang seperti ini, apalagi teringat bahwa penanggung jawab ini diundang oleh Juanita sendiri.Salim awalnya bahkan menolak, tetapi Juanita terus berusaha membujuknya. Meskipun tidak bersikap rendah diri, wanita ini telah membujuk dengan tulus.Ketika Salim menyetujui permintaannya, Juanita bahkan kegirangan untuk waktu lama. Dia juga sangat memercayai Sali
Salim sungguh tidak menduga Juanita juga ada di sini. Dilihat dari ekspresinya, Juanita seharusnya sudah tahu semuanya. Kalau seperti itu, tidak ada yang perlu disembunyikan lagi.Salim berkata dengan tidak acuh, "Kenapa memangnya kalau seperti itu? Lagi pula, perusahaan sudah mau bangkrut sekarang."Meskipun sudah mempersiapkan mental untuk mendengar jawaban seperti ini, Juanita tetap merasa tidak nyaman.Ketika teringat pada kepercayaannya terhadap Salim, Juanita gusar hingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia berteriak, "Kenapa kamu melakukan semua itu? Sia-sia aku memercayaimu selama ini, aku bahkan menyerahkan tugas penting kepadamu!"Salim terkekeh-kekeh dingin, lalu menyahut, "Hehehe, memangnya kepercayaanmu seharga berapa? Setiawan Group membuka harga 10 miliar untukku!"Salim menjulurkan semua jari tangannya. Kemudian, dia bertanya dengan emosional, "Kamu sanggup bayar segitu?"Formula itu adalah hasil kerja keras Salim setelah terus bekerja lembur. Kalau menyerahkannya kepada peru
Setelah memberi tahu hal-hal lain kepada Tommy, Juanita meninggalkan kantor dan bersiap untuk konferensi pers sore hari. Sore harinya, konferensi pers digelar. Berhubung insiden plagiarisme yang melibatkan perusahaan Juanita sangat viral di internet dan pusat perbelanjaan, banyak sekali reporter menghadiri konferensi pers ini. Satu jam sebelum konferensi pers dimulai, lokasi tersebut sudah ramai. Di antara para hadirin, ada reporter, konsumen, penonton iseng, dan juga pencari kebenaran. Intinya, semua orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda, tetapi mereka berkumpul di sini karena insiden plagiarisme. Juanita melihat situasi yang menakutkan ini dari samping. Ramainya orang yang datang kemari menunjukkan betapa besarnya perhatian orang-orang terhadap Juanita dalam insiden ini. Namun, kerumunan ini akan membantu klarifikasi Juanita nanti. Makin banyak orang, makin bagus hasilnya. Saat waktunya hampir tiba, Juanita hendak berjalan ke depan. Begitu Juanita muncul, reporter yang bermata
Akibat pemberitaan yang tersebar di internet dan berbagai media, harga saham Setiawan Group menurun drastis. Bisa dibilang, mereka sedang mengalami krisis besar.Pada saat yang sama, perusahaan Yolanda juga tidak luput dari dampaknya. Banyak konsumen merasa bahwa mereka bisa berkembang secara mendadak karena menggunakan cara kotor. Mungkin saja, mereka memanfaatkan kemerosotan Juanita sebelumnya.Di sebuah supermarket, seorang wanita muda berkata pada temannya setelah melihat berita di ponsel, "Aih, ternyata aku sudah salah menilai perusahaan Juanita. Aku sampai-sampai menelepon mereka untuk meminta pengembalian tiap hari …. Aku tidak menyangka akan menjadi seperti ini."Ketika mendengar ucapan wanita tersebut, temannya juga merasa bersalah. "Iya, aku juga memarahi mereka di internet …. Aih, aku merasa malu kalau memikirkannya." Kedua orang itu masih sibuk berbicara dengan suara pelan. Mereka tidak menyadari bahwa Juanita sedang berdiri di dekat rak belakang mereka. Sebelumnya, Juanit