Karena Jingga tergabung dalam lingkaran esports, Juanita menjadi sangat memperhatikan berita di aspek ini. Belakangan ini, selain kemenangan tim Jingga yang menjadi topik hangat di internet, akuisisi Team AY yang dilakukan oleh Team JS juga sedang hangat diperbincangkan.Juanita sudah membaca semua komentar netizen. Dia pun menemukan bahwa ada banyak orang yang mulai membocorkan identitas dan keburukan instruktur itu di internet. Banyak yang mencela sikapnya ini."Apa yang kamu lihat? Kenapa mengerutkan dahimu?" tanya Tommy. Begitu masuk, dia sudah melihat Juanita duduk di ranjang sambil menatap layar ponsel. Ekspresinya pun tampak agak murung.Juanita memperlihatkan layar ponselnya kepada Tommy, lalu berkata, "Lihat ini."Setelah meliriknya, Tommy kira-kira mengetahui apa alasannya karena dia juga memperhatikan berita itu belakangan ini. Ternyata, banyak orang tidak menyukai instruktur itu."Kenapa?" tanya Tommy yang merasa instruktur itu memang pantas mendapatkan semua hinaan itu.Ju
Di kediaman, Jordy, Soraya, Ruben, dan lainnya telah menunggu. Mereka jarang sekali bisa makan bersama seperti ini. Tentunya, Yolanda yang sangat dimanjakan oleh Adam juga harus hadir.Semula, beberapa orang itu makan dengan tenang. Namun, tatapan Yolanda terus tertuju pada Adam. Mengapa ayahnya masih belum membahas hal penting itu?Selama ini, Yolanda selalu bersikap sombong karena disokong oleh Adam. Ketika melihat Adam hanya diam, dia pun mulai panik. Dia harus melakukan sesuatu, bagaimana kalau ayahnya ini sudah lupa?Sebenarnya, jika dipikir baik-baik, Adam tidak mungkin melupakan masalah ini. Akan tetapi, dia hanya ingin makan dengan tenang bersama keluarganya untuk sekarang. Jadi, dia mengesampingkan hal-hal tidak menyenangkan itu dulu.Setelah berpikir sesaat, Yolanda yang duduk di meja makan akhirnya berinisiatif untuk berkata, "Ayah, gimana jalan-jalanmu? Kamu senang nggak?"Adam adalah orang yang cerdas, tentu tahu tujuan Yolanda yang tiba-tiba bertanya seperti ini. Dia pun
Ketika melihat Tommy pergi tanpa rasa ragu sedikit pun, Adam merasa harga dirinya terinjak-injak. Dia membentak dengan kesal, "Kurang ajar sekali kamu! Beraninya kamu menentang ucapanku!"Tommy tidak terlihat menyesal ataupun ragu saat dibentak. Dia tetap meninggalkan kediaman dengan tenang."Hentikan dia!" teriak Adam sambil menggebrak meja. Saat ini, dia seperti telah kehilangan kewarasan dan wibawanya.Untungnya, hanya ada anggota keluarganya di sini. Apabila orang luar melihatnya, mereka pasti sangat terkejut.Begitu mendengar perintah Adam, beberapa pelayan kediaman terpaksa mengepung Tommy. Namun, mereka semua sontak mundur ketakutan karena tatapan Tommy.Pada akhirnya, mereka hanya bisa menyaksikan Tommy keluar. Sementara itu, Adam mencengkeram dadanya, merasa dirinya benar-benar murka karena tindakan Tommy.Sebelum pulang, Adam telah mendengar beberapa tindakan Tommy belakangan ini. Namun, dia yakin Tommy bisa berubah setelah mendengar nasihatnya nanti. Tanpa diduga, pria ini m
Demi bertemu Yolanda, Ruben sengaja mengelilingi mal untuk membeli hadiah. Tak lama kemudian, Ruben membawa banyak kantong belanjaan. Melihat semua barang ini, Ruben yakin Yolanda pasti akan merasa senang. Sesudah itu, Ruben pergi ke rumah Yolanda dengan mengendarai mobilnya.Sejak Adam pulang, kehidupan Yolanda sangat berkecukupan. Biarpun Tommy tidak memberinya uang, Adam sangat royal kepada Yolanda. Hanya saja, Yolanda masih agak kesulitan untuk membayar biaya-biaya tertentu.Mendengar ada orang yang menekan bel, Yolanda memanggil pelayan untuk membuka pintu."Tante," sapa Ruben dengan antusias begitu masuk.Yolanda menyahut singkat dengan ekspresi gembira. Alasan utamanya adalah belakangan ini suasana hatinya sangat bagus. Dia sangat senang saat teringat dengan Tommy yang dimarahi Adam.Namun, yang membuat Yolanda terkejut adalah biasanya dia lebih dekat dengan Keluarga Jordy. Yolanda memang jarang berhubungan dengan Keluarga Julian, tetapi mereka tidak bermusuhan. Jadi, Yolanda ag
Sehebat apa pun Tommy, dia pasti akan mendengar perintah Adam. Untuk masalah pernikahan, asalkan Adam setuju, Tanya pasti akan mendapatkan Tommy. Yolanda merasa ucapan Tanya masuk akal. Bagaimanapun, hubungan Keluarga Saloza dan Ador sangat dekat. Jadi, tidak ada salahnya jika Yolanda membawa Tanya menemui Adam.Yolanda menyahut, "Oke. Kalau begitu, nanti kamu ikut aku pulang saja."Sekarang, Yolanda menganggap Tanya teman baiknya. Tanya bukan hanya mendengar curahan hati Yolanda, tetapi juga memikirkan ide untuk Yolanda. Walaupun Tanya menyukai Tommy, setidaknya Tanya berada di pihak yang sama dengan Yolanda.Tanya terlihat sangat tenang. Padahal, dia sudah diam-diam menyiapkan rencana.Di sisi lain, akhir-akhir ini, Juanita sedang sibuk mengurus peluncuran produk baru perusahaan. Beberapa waktu yang lalu, urusan ini diserahkan kepada asisten karena Juanita sedang beristirahat. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan oleh asistennya sehingga Juanita harus turun tangan. J
Berbeda dengan situasi di perusahaan Juanita yang kacau balau, di sisi lain, Tanya, Yolanda, dan Nanda sedang menongkrong sambil meminum kopi. Suasananya sangat santai. Mereka bertiga memegang ponsel dan membaca komentar yang mencerca Juanita di internet. Ketiga wanita ini tersenyum lebar.Yolanda melihat ponsel seraya berkomentar dengan ekspresi puas, "Wah, kalian sudah lihat belum? Sekarang Juanita dihujat habis-habisan di internet. Hmph, wanita rendahan itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal."Tanya mengamati sekeliling dengan waswas, dia takut ada mata-mata di sini. Tanya merasa tidak puas dengan sikap Yolanda yang membahas permasalahan ini secara terang-terangan. Kenapa Yolanda bicara begitu keras di tempat umum seperti ini? Apa dia mau menarik perhatian semua orang?Nanda dan Yolanda sama sekali tidak menyadari sikap Tanya yang berwaspada. Bahkan, Nanda tidak meremehkan Yolanda lagi. Dia mendekati Yolanda, lalu menunjukkan ponselnya dan berujar, "Benar, lihat ini. Aku ben
Setelah penanggung jawab itu pergi, Juanita merasa dilema. Meskipun dia mendapatkan sedikit informasi dari penanggung jawab, sebenarnya informasi itu tidak terlalu penting. Hanya saja, sekarang sudah ada sedikit petunjuk, Juanita tidak terlalu kebingungan lagi seperti di awal ....Bagaimanapun, Juanita berharap dirinya bisa lebih optimis. Sekarang, dia sudah menemukan arah permasalahannya sehingga cukup membantu proses penyelidikan. Juanita telah diam-diam mencatat beberapa orang yang disebutkan penanggung jawab itu. Kala ini, Juanita mengeluarkan kertas itu dan merenungkannya dengan serius.Penanggung jawab tersebut sudah mengatakannya dengan jelas. Seharusnya, tersangka dari kasus ini ada di antara orang-orang yang disebutkan penanggung jawab. Ini adalah tebakan Juanita.Namun, Juanita masih saja merasa khawatir. Sekarang, masalahnya terus berkembang. Jika dibiarkan begitu saja, pasti akan memberikan pengaruh signifikan kepada perusahaan.Awalnya, kondisi perusahaan tidak terlalu bag
Mendengar pertanyaan Tommy, Smith tidak bisa berkata-kata. Ucapan Tommy membuat Smith mulai mengintrospeksi dirinya sendiri. Apa yang dikatakan Tommy memang masuk akal. Sebenarnya, dia dan Tommy juga sering menghadapi persaingan dalam dunia bisnis.Banyak yang mengatakan bahwa dunia bisnis itu seperti medan perang. Situasinya memang kelihatan tenang, tetapi sebenarnya banyak pihak sedang bersaing secara diam-diam. Sebagian besar orang tidak mampu bertahan menghadapi intrik dalam dunia bisnis sehingga akhirnya menyerah.Smith dan Tommy adalah pengecualian. Tindakan mereka sangat tegas dan pemikiran mereka sangat tajam. Namun, semua ini mereka dapatkan setalah mengalami kegagalan berkali-kali.Itulah sebabnya Smith tahu jelas trik-trik dalam dunia bisnis. Pasti ada orang yang disogok dan mengkhianati perusahaan demi keuntungan.Mungkin karena beberapa tahun ini Grup Syden bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudah. Kemenangan membuat Smith melupakan semua proses jatuh bangun dalam dun