Ruong berusaha sebaik mungkin melawan Bai Jia. Sembari ia mengingat apa yang dulu pernah diajarkan oleh sang ayah.
BRUK!Bai Jia menjegal Ruong hingga membuatnya jatuh. “Saat bertarung, jangan terlalu fokus pada dirimu, Pangeran!” ucap Bai Jia.“Kau ini siapa sebenarnya, Tuan? beraninya kau menjatuhkanku!”“Tidak ada yang salah dari menjatuhkan lawan di dalam sebuah pertarungan, Pangeran,” jelas Bai Jia.Ruong yang tidak terima dijatuhkan seperti itu lantas bangkit dan kembali menyerang Bai Jia. Pemuda itu tentu saja bukan musuh yang setara untuk sang raja Diyu. Jadi, Bai Jia pun tidak mengeluarkan banyak tenaganya.Di dalam pertarungan itu Bai Jia justru mengajari Ruong beberapa teknik bertarung yang benar. Ruong sungguh dibuat bingung. Namun, anehnya dia malah mengikuti arahan Bai Jia.DUG!Bai Jia memutar tubuh Ruong dan memukul punggungnya sampai Ruong jatuh tersungkur. Ruong kesal karena merasa dipermalukBai Jia dan Fei Yi tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia mereka. Keduanya saling menautkan tangan dan jalan bersama memasuki aula Istana Diyu.Sesampainya di depan singgasana raja dan ratu, Bai Jia membuka kain tipis yang menjadi penutup kepala Fei Yi. Dia singkap kain itu dan tampaklah wajah cantik istri sekaligus permaisurinya tersebut.Bangsa Diyu berpesta untuk mengekspresikan kebahagiaan mereka atas pernikahan Bai Jia dan Fei Yi. “Kau ingin kembali lebih dulu untuk beristirahat?” tanya Bai Jia pada Fei Yi.Fei Yi mengangguk—“Hem!”“Baiklah, kalau begitu pergilah dulu ke kamar! aku akan segera menyusulmu, aku akan menemui beberapa bangsawan lebih dulu.” “Baiklah!”Fei Yi meninggalkan aula lalu memasuki kamar pengantin. Setelah selesai melepas semua perhiasan dan menghapus riasan wajah, dia akhirnya mendengar pintu kamarnya dibuka.Bai Jia, sosok itu kini berjalan mendekati Fei Yi. Dia b
Bai Jia memasuki aula pertemuan dan duduk di singgasananya. Saat ini di hadapannya sudah ada seorang utusan dari Wuxia. “Siapa yang mengirimmu ke sini?” tanya Bai Jia.“Saya diperintah oleh putri mahkota untuk menemui Raja Gui Tian guna meminta pertolongan.”“Pertolongan?”—Bai Jia mengerutkan dahi—“pertolongan apa? apa yang terjadi?”“Raja, saat ini Wuxia tengah diserang oleh pasukan pangeran Ruong. Putri mahkota—”“Apa yang terjadi di Wuxia bukan lagi urusanku, aku sudah pernah mengatakannya pada putri mahkota,” sahut Bai Jia memotong ucapan si utusan.“Ta-tapi, Raja, ada indikasi bahwa pasukan timur mendapat bantuan dari iblis,” ungkap utusan tersebut, “maka dari itu putri mahkota meminta pertolongan Raja Gui Tian.”Bai Jia terkejut mendengarnya. Rasanya tidak mungkin masih ada kekuatan iblis jahat yang tertinggal. Seharusnya Bai Jia tahu jika memang ada kekuatan jahat dari bangsa iblis yang masih berkeliaran di luar
Bai Jia yang sempat terpaku pada Bao Yu karena kondisinya, kini kembali menatap ke arah Diyu. Dia mencari sosok wanita yang beberapa saat lalu memanggilnya. “Fei Yi ....”Bai Jia sudah tidak mendapati siapapun di seberang sana. Sudah tidak ada lagi Fei Yi yang menantinya. Bai Jia mematung, syok. Dia sudah terlambat. Dua dunia telah terpisah. Mata Bai Jia memanas. Dadanya terasa begitu sesak. “Raja!”Panggilan itu menyadarkan Bai Jia dari lamunannya. Bao Yu mencengkeram kuat lengannya, dia terlihat begitu kesakitan.Fokus Bai Jia dipaksa untuk kembali tertuju pada Bao Yu. Dia panik, bingung, tidak ada siapapun di sana yang bisa membantunya.Satu-satunya hal yang bisa Bai Jia pikirkan saat ini ialah Pagoda Sembilan Naga. Dia mengangkat Bao Yun dan membawanya dalam gendongan menuju Wuxia, menuju Pagoda Sembilan Naga.“Bertahanlah!” ucapnya singkat pada Bao Yu.Bai Jia meras
Walau kehadirannya dulu sempat mendapat penolakan dari banyak orang, setelah berhasil menyelamatkan dunia persilatan khususnya Wuxia dari ancaman iblis Houcun, kini Bai Jia telah sepenuhnya diterima oleh banyak pendekar dan juga rakyat Wuxia.Ketika Wei Qi mengumumkan Bai Jia sebagai calon pemilik tahta kaisar Wuxia, banyak orang langsung menyetujuinya. Pihak pangerang Ruong maupun putri Bao Yu pun tidak ada yang menolaknya secara terang, walaupun memang ada beberapa pribadi yang kurang setuju. Selain karena Bai Jia adalah pemilik pedang surga, sebelum ini dia juga merupakan pemimpin dari sebuah bangsa yang besar. Jadi, mereka yakin Bai Jia lebih dari sekedar mampu memimpin Wuxia. Berdasar pada hal itulah akhirnya diputuskan bahwa Bai Jia adalah orang yang akan menjadi kaisar menggantikan Mo Cheng.Beberapa saat sebelum pengukuhan dirinya sebagai raja, Bai Jia berdiam di tepi kolam istana kaisar. Dia menatap kosong permukaan air yang memantulkan
Setelah Bai Jia menjadi raja, dia mengatur Wuxia sedemikian rupa untuk meminimalisir terjadinya perdebatan dan pertumpahan darah di masa depan. Dia mematenkan beberapa undang-undang kerajaan yang mengatur beberapa hal, seperti salah satunya mengenai pendidikan para pangeran dan putri, serta siapa saja yang berhak tinggal di istana utama. Menurut Bai Jia, Wuxia bisa kuat jika dari dalam istananya memiliki ketahanan yang kuat. Dulu, Wuxia bisa begitu kuat di tangan Mo Cheng karena kaisar Mo yang dapat menata keluarga kerajaan dengan baik. Hal itu membuat internal istana yang menjadi pondasi kekaisaran menjadi tidak tersentuh. Tekni yang sangat bagus dan akan sia-sia jika tidak Bai Jia patenkan. Selain mengatur keluarga kerajaan, Bai Jia juga sebisa mungkin membuat aturan yang dapat menjaga putra mahkota dari doktrin-doktrin jahat dari luar. Pada masanya, salah satu cara yang Bai Jia lakukan adalah dengan membatasi interaksi putra mahkota dengan keluarga ibunya, Bao Yu. Seg
Walau ditinggal oleh Bai Jia, nyatanya darah keluarga Xing tetap menjadi penguasa Diyu dan masih bertahan hingga ratusan tahun kemudian. Hanya saja, roda kehidupan yang berputar akan tetap membawanya pada kejadian yang seolah mengulang masa lalu. Setelah ratusan tahun berlalu, Diyu kembali dihadapkan pada konflik keluarga kerajaannya. Diyu yang saat ini dipimpin oleh seorang raja bernama Xing Gou Yu tengah berusaha menghabisi keluarga kakaknya, Xing Gou Feng. Sebelumnya, Gou Feng yang merupakan mantan putra mahkota Diyu, dia berhasil disingkirkan dari istana dengan cara difitnah hingga akhirnya diasingkan ke selatan. Jauh dari basis utama Diyu, yakni utara dan barat yang sepenuhnya dikuasai keluarga kerajaan. Pada awalnya Gou Yu berpikir dengan menyingkirkan kakaknya ke pengasingan sudah lebih dari cukup. Namun, rupanyanya dia salah karena ternyata di tempat pengasingan Gou Feng diam-diam membangun basisnya sendiri. Merasa terancam, Gou Yu pun berusaha menghabisi semua keluarga
Mini Story—Generasi BaruRatusan tahun setelah ditinggal Bai Jia, banyak sudah hal yang terjadi di dunia timur. Kehidupan yang terus berjalan, manusia yang silih berganti, dan zaman yang terus digeser oleh zaman baru. Keadaan tersebut lambat laun telah menenggelamkan nama Wuxia.Di dunia yang sudah sangat modern ini, sudah tidak banyak lagi dinasti berdiri. Sudah tidak banyak lagi orang yang memanggil pemimpin mereka dengan sebutan raja atau kaisar. Mereka lebih sering memanggil pemimpin mereka dengan sebutan presiden.Masa kejayaan Wuxia kini hanya menjadi sejarah yang disampaikan di sekolah-sekolah dan juga museum. Mengenai para pendekar dan anak keturunan para bangsawan, hal seperti itu sudah tidak ada dan bukan lagi menjadi sesuatu yang penting. Manusia di zaman modern hanyalah orang biasa, yang ketika tidak memiliki harta, jabatan, karya, atau nama yang tenar, mereka bukanlah apa-apa.“Berhenti kau di sana, Huang Li Jun!”“
“Kau! ... siapa?”“Apanya? tanya yang benar!” perintah Li Jun ‘nyolot’.Wen Lai berdecak kesal. “Namamu siapa?” tanyanya lagi sambil menahan emosi.“Maafnya, mana?”“Ha?”“Maaf, kau belum meminta maaf padaku karena sudah menuduhku sebagai pencuri. Jadi, sebelum bertanya namaku, minta maaf lebih dulu!”Kepala Wen Lai pusing, dia tidak begitu memahami bahasa Li Jun. Namun, satu poin yang bisa dia tangkap ialah Li Jun ingin dirinya minta maaf.“Ah, baiklah, aku paham.” Wen Lai menarik napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya mengucap, “Maaf! ... maaf sudah menuduhmu sebagai pencuri! “Aku tidak tahu ternyata cincinmu sangat mirip dengan cincinku,”—Wen Lai menunjukkan cincin giok miliknya pada Li Jun—“dan tadi, kulihat cincinmu meresponku, jadi aku semakin yakin kalau itu cincinku.”Li Jun mengamati cincin giok hijau milik Wen Lai dan kemudian membandingkannya dengan miliknya. Setela