Share

Bab 89

“Ada yang ingin kamu sampaikan, Sherin?” sapanya lembut. “Jangan takut. Anggap aku ini adalah kakakmu ataupun sahabatmu. Kamu bisa menceritakan apa pun padaku, jangan menyimpan masalahmu sendiri, itu akan membuatmu semakin tertekan.”

Aku mengangguk lemah, tetesan demi tetesan bening mulai mengalir dari kelopak mataku yang beberapa waktu belakangan ini kurasa telah bekerja keras untuk menghasilkan air mata. Mbak Hannan hanya terdiam tanpa kata, namun tatapan lembutnya tetap membuatku merasa sangat nyaman.

“Menangislah jika kamu masih ingin menangis, keluarkanlah semua emosimu. Namun jangan lupa untuk beristighfar, agar air matamu tak hanya terbuang sia-sia namun mampu membantumu menghapus kesedihanmu.”

Aku semakin terisak, bahuku naik turun menahan emosiku yang meluap-luap. Hingga akhirnya aku merasa lega dan mulai menghentikan tangisku. Mbak Hannan menepuk-nepuk pundakku dan menyodorkan segelas air mineral padaku. Tanpa kata, wanita itu tak berkata apapun selain tersenyum. Ia seolah m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
Hannan wanita yg lembut dan bijak seperti othoer yg punya ide cemerlang nofelmu keren thoer
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status