Share

BAB 97.

Penulis: QIEV
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ane pilih bayarin ente aja, Yaz. TF kemana?" kata Farhan menyerah. Dia tak ingin dipersulit Mifyaz di lain waktu jika ingin meminta pertolongan lagi.

Lagipula, dari sekian kerabat dekatnya, cuma keluarga Mahendra yang punya kemampuan seperti ini. Senyap, lengkap dan akurat. Bahkan Ulfa pernah dibuat menyerah jika team Shadow sudah turun.

Kemampuan IT mereka setara dari bapak, anak bahkan sampai Shan, si menantu emas Mahendra yang kini memegang laskar persewaan bodyguard ternama, Eye-shadow.

Tawa Mifyaz terdengar. Pemuda itu lalu mengirimkan nomer rekeningnya pada Farhan. "Nggak usah 50, Kak. Kalau Kakak redho mah, jadi donatur bensinku aja sebulan ini soalnya bakalan banyak PP Jakarta Bogor," ujarnya kemudian.

Farhan mengulas senyum tipis, dia juga ragu saat ditodong Mifyaz tadi. "Berapa, Yaz?"

"Motorku R25, serah Kakak dah berapa. Kerjaan enteng ngedip doang tadi," kekehnya sambil menyesap jahe shoot.

Farhan menyunggingkan senyum tipis. Tak main-main, R25 dipakai bocah es te em, p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
pasti seru ini
goodnovel comment avatar
QIEV
Ahhayyy meni apal suiittt suittt
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
cihhuiiiii kita adu jotos lg nih bareng team shadow, siapa dulu donk klo bukan didikan dari om Jimzey . Teringat Ayah Mahen waktu masih menjabat Wadir PT.Exona
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 98.

    Farhan langsung menunduk, menciut ditatap sedemikian lekat. Begitupun Hana, dia bersembunyi di balik punggung Kemal dan memegangi lengan kemeja suaminya."Apa-apaan ini?" tanya Dewiq sambil bersedekap. "Sudah tahu mau ada acara. Malah bikin ulah!" tegasnya menatap tajam kedua anak kembarnya."Kalau kamu, ibu nggak kaget. Tapi, jangan bawa-bawa Aa," sambung Dewiq. Kali ini dia sampai menowel kepala Farhan.Dewiq lalu beralih pandang pada Kemal. Dengan nada lembut dia berkata, "Aa nggak apa?" Kemal hanya mengangguk sambil mengacungkan jempol. Dia masih segan berpendapat bila dengan ibu mertuanya.Farhan seketika menengadah, siapa anak siapa menantu. Sungguh perlakuan yang sangat kontras."Lah, Nyak. Anaknya yang ini, bukan onoh. Ane malah kagak ditanya," sungut Farhan menunjuk diri sendiri. "Lagian, Bang Kem juga--" Dia menjeda ucapannya saat Ahmad menatap tanpa berkedip."Terooooooosssss!" sambar Dewiq. "Jawab mulu!" omel Bu dokter, seketika membuat Farhan diam."Kamu juga, Na! ... ny

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 99.

    Suasana malam di pelataran Tazkiya jelang acara besok, didominasi oleh hilir mudik kendaraan. Aula masjid sudah tersekat-sekat menjadi beberapa bagian untuk space istirahat tamu transit. Paviliun pun dipenuhi oleh para undangan Ahmad yang datang dari luar kota.Di dalam hunian, keriuhan didominasi para wanita dari keluarganya. Farhan akhirnya memilih menepi ke balkon atas, meniti anak tangga yang melingkar dengan perasaan hampa. Dia merasa kesepian di keramaian.Sang dokter merebahkan diri selonjoran di kursi malas, kedua lengannya menyanggah kepala sembari memandangi bulan yang menyembul malu-malu dibalik gumpalan awan tipis.Ujung helai rambutnya tergoyang samar dibelai angin malam, tapi tak jua membuat hatinya ikut tersapu kesejukan.Entah dirinya ingin memaknai apa, dalam pandangan yang terlempar ke jumantara. Satu tangannya lalu meraih gadget dari saku celana. Dia mulai membuka galery yang terkunci.Sembari rebahan, jarinya menggeser-geser dua slide yang saling berdekatan. Seny

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 100.

    "Memaksa itu salah satu ciri lelaki patriarki, Han. Jangan sampai kaum hawa menilai kamu begitu," kata Reezi. Dia ikut bangun dan berdiri di hadapan Farhan dengan memasukkan kedua tangannya ke saku celana.Farhan tersenyum miring. "Tadi itu ajakan, Zii." Dia memajukan posisi tubuhnya sembari berbisik, "Tapi bukan sekadar ajakan," imbuhnya sembari menarik badannya kembali menegak.Farhan melihat ke arah Mehru yang masih menunduk. Dia lalu berbalik badan berdiri di hadapan Mehru dan menyodorkan tangan kanannya, menyilakan Mehru jalan lebih dulu.Gadis cantik yang mengenakan setelan kebaya warna Navy, senada seragam keluarga Kemal itu mendongak.Iris matanya langsung terkunci saat tatapannya bertemu dengan Farhan. Deg!"Silakan, El." Mehru mengangguk. Dia sempat menoleh ke arah Habrizi dan mengulas senyum tipis seraya menundukkan kepalanya, sebagai isyarat pamit lebih dulu.Meski tanpa obrolan, keduanya berusaha berjalan sejajar. Kain batik berwarna abu-abu yang melilit beskap Farhan t

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 101.

    Gadis cantik ini meletakkan garpunya di sisi pinggan dan langsung bangun ketika Aiswa menghampiri. Aiswa masih mengulas senyum saat menarik Habrizi ke sisinya. "Kak, yang sopan dong," omelnya sembari menepuk pundak Reezi agar menunduk.Jika bukan karena rasa sayang, mungkin Habrizi enggan menuruti wanita ini. Ibunya saja kadang menyerah bila memintanya berkenalan dengan seorang gadis.Tapi, Aiswa memiliki tempat khusus di hatinya. Reezi tak bisa membantah jika wanita salihah ini sudah menurunkan titah. Dokter muda itu sedikit membungkuk sembari menyapa sang gadis yang sudah berdiri di samping Farhan. "Hai ... aku Reezi," ujarnya dengan nada malas.Sang gadis pun menunduk, menangkupkan tangannya di depan dada. "Virlyana," balasnya dengan suara lembut. 'Ehm, bener. Ini gadis yang manggil Farhan tadi.'Hanya beberapa detik saling sapa, Aiswa pun menyilakan Virlyana untuk melanjutkan makan lalu dia menggiring Reezi pada Mehru. Gadis itu sedang haha hihi dengan Mifyaz.Si bocah es te em

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 102.

    "Lah apanya?" tanya Ahmad sembari menoleh ke arah putranya yang mendekat.Farhan menarik kursi di sebelah sang ayah lalu duduk dengan wajah kesal. Dia menyandarkan punggungnya sambil menggembungkan pipi."Padahal enyak dulu nikah pas co-as. Mana langsung hamidun pula. Kenapa ane nggak boleh, Beh?" ketus Farhan mendelik ke arah Ahmad yang juga sedang menatapnya."Tanya sama enyakmu langsung sana," imbuhnya datar sembari mengendikkan bahu."Kalau ada jodoh yang baik, bagusnya segera," sambung Mahendra, dia ikut duduk menegakkan tubuhnya. "Lagipula Farhan sudah siap," katanya lagi diangguki sepuh lainnya."Ada, Mas. Tapi menurut pandanganku," ucap Ahmad sambil melirik Farhan yang cemberut di sisinya.Dokter muda itu lalu bangun dari duduknya dan keluar ruangan. Entah kemana tujuannya tapi dia ingin mendinginkan suasana hati.Beberapa keluarga Tazkiya dan Kusuma terlihat mulai meninggalkan gedung. Pun dengan Geisha yang barusan mengambil Gauri dari Mahendra. Hanya tersisa personil inti sa

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 103.

    Farhan memaksakan diri bangkit meski meringis menahan rasa tersengat di sebujur kakinya.Langkah dia tertatih saat membuka pintu ruang cuci. Farhan masih menyeret kakinya ketika dia mencari keberadaan mereka.Merasa lambat bergerak, dia mulai panik takut terlambat dan memilih berteriak. "NONOOOOOOO!"Pandangan semua orang yang masih berkumpul di teras juga ruang tengah tertuju padanya. Mereka keheranan, sekaligus mengira Farhan sedang drama.Farhan berdiri di ambang pintu dapur, celingukan mencari kembarannya."NONOOOOO!" serunya lagi, mulai dilanda cemas berlebihan."Hana di bawah, Par, ada apa?" kata Mahendra yang muncul dari bawah tangga belakang, satu-satunya yang menyahuti teriakannya. Dia menunjuk ke arah bale bambu di bawah pohon mangga.Farhan berjalan cepat meski sedikit terpincang-pincang. "Om, bahaya Om. Nono bakal diracuni!" Mahendra yang melihat kepanikan di wajah Farhan, buru-buru balik badan. Dia ikut berseru di undakan ketika Farhan menyenggolnya saat menuruni tangga

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 104.

    Ini adalah malam pertama bagi Hana tinggal di kediaman Kemal. Arsha masih lelap sehingga dia bisa berlama-lama di kamar mandi memanjakan tubuhnya yang penat setelah acara seharian ini.Ketika keluar dari kamar mandi, dia tidak sadar jika salah kostum. Hana memakai setelan daster di atas lutut tanpa lengan, berjalan sembari mengusap rambutnya yang basah dengan handuk.Hana berdiri menghadap buffet custom, yang merangkap sebagai meja kerja dan meja rias. Dia terus menggosok rambut panjangnya sambil mencari hairdryer, masih membelakangi suaminya.Putra Khadijah baru saja selesai mengganti seprei, tapi urung membawa linen kotor itu keluar kamar setelah melihat Hana. Matanya tertuju menyusuri setiap jengkal tubuh istrinya dari bawah sampai ke atas.Senyumnya pun muncul. Selama beberapa hari tinggal di kediaman Tazkiya, meski ada dalam satu ruangan, Hana tidak pernah seperti ini.Ibun selalu memakai daster panjang juga kerudung instan sebatas dada, bahkan ketika tidur. Kemal tidak melarang

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 105.

    "Bukan siapa?" tanya Aiswa. Dia mendorong pintu ruang baca hingga terbuka lebar. Aiswa sedang mencari Ahmad, berniat pamit pulang ke Cirebon. Tapi, dia malah mendengar suara tinggi Dewiq yang berasal dari ruang baca. Kebetulan, pintu bilik itu tidak tertutup rapat sehingga Aiswa tak sengaja mendengar percakapan mereka. Ahmad mengajaknya masuk tapi Aiswa enggan. Inginnya tidak ikut campur terlalu dalam. Tapi, apabila kakaknya ini mengulang kesalahan yang sama, dia takkan tinggal diam. "Bukan siapa-siapa," kata Ahmad sambil menarik lengan adiknya masuk. Aiswa menghela napas. Dia merasa harus menyampaikan pendapatnya sebelum pergi. Mungkin bisa menjadi pertimbangan mereka. Pandangan Aiswa masih menatap lekat Ahmad. Dia ingat bagaimana sikap sang kakak dulu yang memilih diam hingga dirinya nelangsa menjalani pernikahan. "Kakak masih ingat 'kan, apa yang menimpaku dulu karena sikap kakak?" Deg! Dewiq langsung terlihat gelisah, begitupun dengan Ahmad. Sang yai memilih duduk dan me

Bab terbaru

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 115.

    Farhan langsung mendekat dan mengusap tengkuk Mehru. Dia lalu menuntun istrinya kembali duduk di sebelah Dewiq yang juga terlihat cemas."Tolong ambilkan itu," kata Dewiq pada Farhan, menunjuk ke box putih berisi peralatannya di bawah meja sofa.Lelaki itu gegas meraih benda yang dimaksud dan langsung menyodorkan pada sang mama. Dewiq lantas memeriksa menantunya seksama. Setelah beberapa menit, dia melihat pada Farhan, bergantian dengan Mehru. "Beli testpack, deh. Coba kalian hitung sendiri," katanya sembari bangun meninggalkan mereka.Farhan melihat ke arah istrinya lalu menoleh memanggil sang mama. "Lah, Nyak?" "Masa dokter dan suster nggak peka, hadeuh!" kekeh Dewiq sembari melambaikan tangan."Mas?""Kayaknya sih iya, Yang." Farhan meraih ponselnya dari saku celana. Dia lalu duduk disamping istrinya sambil mengingat dan menghitung masa subur Mehru. "Palingan baru sepekan lebih deh. Pas private party di spa itu 'kan aku haid hari pertama," ujar Mehru mengingat acara satu bulan

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 114.

    Setelah semua dokumen selesai dirapikan, Farhan di ajak Kemal masuk ke dalam untuk menemui Mehru. Debaran jantungnya mulai tak normal ketika nyaris mencapai ambang pintu. Meski dilakukan serba mendadak, tapi dirinya yakin bahwa Dewiq pasti memberikan segala yang terbaik.Langkah kaki Farhan terhenti ketika melihat wanita cantik dalam balutan kebaya serba putih, berdiri dan menunduk malu-malu. Tidak ada singer seperti Hana. Hanya Tiara mungil sebagai penghias sekaligus penahan agar hijab panjangnya tak mudah bergeser."Neng Eru, suaminya datang," bisik Khuzaemah, mengusap lembut punggung Mehru agar mendongakkan kepalanya.Lengan Farhan ditarik Dewiq agar dia melangkah masuk. Tapi lelaki itu malah menahan tangan ibunya."Nyak, bentaran ngapah. Kagak paham amat ni bunyi jantung dah kek bedug lebaran," sungutnya sambil mengusap dada."Tandanya idup brati. Ayo, waktunya mepet ... kamu 'kan harus kuliah nanti malam," balas sang mama tersenyum lebar.Farhan menepuk wajahnya. "Etdah ... kek

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 113.

    Kemal tak henti menciumi pipi Farhana dan merangkulnya mesra sejak keluar dari ruangan dokter obgyn. Dia masih setengah tak percaya jika saat ini Hana mengandung buah hati mereka. "Baru tiga pekan." Hana melingkarkan lengannya pada pinggang sang suami. "Alhamdulillah. Kita sementara pindah ke rumah ibu atau mama aja gimana, Za. Biar aku tenang kalau ke toko," ujar Kemal sembari menarik tuas pintu mobil di basement."Nggak mau. Aku pengen di Parung. Kuliah sudah online lagi ... ada mbak yang bantu ngasuh Arsha, bibi pun pasti sering ke rumah liat aku," pinta Hana ketika suaminya sudah duduk di belakang kemudi."Tapi, Sayang ...."Farhana menggenggam jemari kiri Kemal lalu mengecupnya. "Aku tenang dan betah karena di sana ada bau Kakak. Please, nggak mau pindah," tuturnya lembut sambil memandangi wajah teduh sang suami.Putra Khadijah terdiam sesaat, lalu tersenyum mengangguk. "Kalah dah kalau ibun sudah begini," balasnya seraya mengusap pipi Hana yang mulai chubby.Perjalanan mereka

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 112.

    Farhan gegas ke tangga belakang. Dia menggantikan Hana memapah Kemal naik ke atas."Kenapa, Bang?" "Entah, tiba-tiba pusing banget sampai muter-muter gini," tuturnya lirih sambil menahan kepala.Mehru yang sedang menggendong Farshad, buru-buru merapikan bale di teras belakang. Tapi Hana langsung berlari masuk dan membuka kamar mereka. Dia meminta Farhan memapah suaminya masuk, dan memeriksanya.Kembaran Hana itu gegas turun ke bawah mengambil tas kerja darurat yang ada di bagasi mobilnya.Farhan memeriksa iparnya ini, kemudian meminta Mehru mengambil cairan infus di mobilnya."Pusingnya range berapa, Bang? 1-10," tanya Farhan."7, bukan pusing sakit kepala tapi semua berputar-putar cepat." Kemal masih memejam, sambil memijat tengkuknya."Kalau nyeri parah di bagian tertentu, bilang ya, Bang. Nanti kuresepkan pereda nyeri sebelum cek lab.""Kayaknya Kakak kecapean deh. Pergi pulang antar aku ngampus, ke kantor, ke toko parfum ... ikut ngasuh Arsha, kadang kebangun malam beberapa kali

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 111.

    Segimanapun lelahnya, Kemal takkan tidur sebelum Hana kembali rileks. Seperti saat ini, dia mengusap lembut pundak mulus istrinya sembari membicarakan tentang rencana Hana.Deep talk mulai jadwal kuliah, kegiatan Kemal, sikon Arsha juga hal lain yang saling berkaitan.Hana serasa menemukan teman sebaya, yang membuatnya bebas mengeluarkan pendapat. Sekaligus figur seperti sang ayah, penyabar juga memiliki visi ke depan.Dengan Kemal dia merasa menjadi dirinya sendiri. Farhana mulai manja, kekanakan meskipun sikap anggunnya sebagai keturunan Tazkiya tetap melekat. Ibun menduselkan kepalanya di dada sang suami. Mendengar detak jantung Kemal sebelum tidur kini bagai candu, selalu membuatnya mudah masuk ke alam mimpi.Rengekan Farshad terdengar oleh Kemal satu jam ke depan. Dia juga lelah tapi tak tega membangunkan Hana.Kemal perlahan melepaskan dekapannya lalu turun dari ranjang mendekati box Arsha. "Hai boy, sama abi, ya. Jangan ganggu ibun, oke?" ucapnya lirih seraya menggendong kepo

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 110.

    Kemal menjawab Kamala hanya dengan gelengan kepala, dia mengejar Hana yang masuk ke kamar mandi belakang.Tok. Tok."Zaa, buka bentar," pinta Kemal mengetuk pintu, saat mendengar suara mual muntah dari dalam kamar mandi. "Sayang ...."Beberapa detik kemudian, panel itu terbuka. Hana menyembulkan kepalanya di celah pintu.Kemal mendorong pelan, kuatir istrinya kenapa-napa di dalam. "Buka, Sayang."Hana menggeleng sembari menahan pintu. "Kak, bawa daleman aku nggak di mobil?"Dia ingat, pernah melihat satu kontainer di bagasi Innova Zenix milik suaminya. Ketika Hana tanya apa isinya, sang suami menjawab itu adalah pakaian mereka.Untuk berjaga-jaga jika mendadak menginap di suatu tempat. Semua perlengkapan pribadi sudah tertata rapi dalam satu box."Bawa, kenapa?" tanyanya sembari merapikan rambut Hana yang menyembul dari ujung pashmina.Hana menarik lengan sang suami agar mendekat. "Ada pembalut juga?" bisiknya.Kemal mengernyit, sedang mengingat apakah dirinya sudah membeli barang sa

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 109.

    Farhan menarik kaca spion dalam. Dia memastikan penampilannya sudah rapi. "Apeeeee?" sambar Dewiq kali ini tak kalah judes. Farhan menunjuk ke arah saudaranya juga keluarga Kusuma yang hadir. Mereka tampak membawa kotak hias berisi beberapa barang."Itu apaan?" cicit Farhan. Jantungnya sudah berdebar kencang tapi Dewiq malah keluar dari mobil tanpa menjawab pertanyaannya, begitupun dengan sang ayah.Ahmad hanya menaik-turunkan alisnya ketika Farhan turun dari mobil. Sang ayah menepuk pundak putranya lalu menggamit lengan Farhan.Farhan bertanya pada Mahendra dan Aiswa tapi mereka bilang tidak tahu apa-apa. Hanya diminta datang ke sini pagi ini.Sang dokter mulai gugup ketika melihat kediaman Mehru. Teras rumah gadis itu dipenuhi pria sepuh yang menyambut kedatangan keluarganya.Netra jeli putra Ahmad sibuk melihat sana sini, barangkali ada sosok yang bisa memberi penjelasan singkat, tapi harapannya kosong. Bahkan kembarannya pun entah kemana.Rombongan dipersilakan masuk hunian. Set

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 108.

    Ahmad keluar dari ruang baca dan langsung diberondong pertanyaan oleh Farhan."Dalem, Kak, daleeeeemmmm ...." kata Ahmad, menyahuti panggilan putranya yang terlihat gusar. (Dalem bentuk sangat halus dari iya, selain nggih, dalam budaya Jawa)Farhan menarik lengan Ahmad untuk duduk di ruang tengah. "Babeh ingkar janji?" Dahi sang yai mengernyit. "Janji apa?""Janjiku kepadamu, kek lagu lawas." Farhan merengut sebal, entah kemana larinya emosi tadi. Begitu melihat wajah teduh Ahmad semua seketika sirna. "Yang tentang jodohin itu, loh!" "Enggak. Ayah memang masih menerima beberapa proposal baru. Tapi semuanya dikembalikan ... termasuk milik donatur Banten itu," beber Ahmad sambil menunjuk ke arah meja console tempat biasa dia menaruh map-map proposal. "Tuh, kosong."Farhan mendadak termenung. Jadi, penolakan Mehru tadi apakah dia sedang menyembunyikan sesuatu? Ucapan Dewiq yang mengatakan pada Mehru bahwa dirinya akan menggelar lamaran ... jadi ditujukan pada gadis mana? Pikir Farhan.

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 107.

    Mehru melangkah tegap meninggalkan taman penghubung antar cluster itu. Kepalanya menunduk, menyembunyikan senyum getir.Dia mawas diri. Mehru sempat mencari tahu silsilah keluarga Reezi dari Mifyaz. Pemuda itu memang tak bercerita banyak, dia hanya mengatakan bahwa sang dokter adalah cucu dari tokoh terpandang nan alim di daerahnya.Habrizi juga merupakan putra pertama Raden Hasbi, seorang pebisnis ulung di Singapura. Ibunya adalah putri pemilik salah satu perusahaan penyuplai obat-obatan dan alat medis. Posisi dokter itu terlalu tinggi untuknya. Bahkan jika Reezi menunduk pun, belum tentu keluarga besarnya setuju.Jika saja ayahnya masih hidup, mungkin Mehru bisa sedikit menegakkan kepala. Dulu, saat pabrik kerupuk mereka masih berjaya, keluarganya dipandang mampu lagi disegani. Namun, semua itu cuma masa lalu. Mehru buru-buru menepis kekecewaannya dengan menggeleng kepala sembari terus melangkah ke suster station.Satu pekan berlalu begitu saja. Sikap Farhan masih sama. Dan sudah

DMCA.com Protection Status