Share

Asisten Bawel!

Penulis: Leon Hart
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-19 00:11:23

Lea hanya bisa menatap baju yang sudah buatnya jatuh cinta pertama kali itu dengan pasrah, sampai suara bernada dingin dari pria paling dikenalnya itu terdengar.

"Nyonya. Anda tidak bisa melakukannya!" protes Vin lantang, tapi masih berusaha sopan. "Baju itu sudah dipilih orang lain!" imbuhnya.

Wanita cantik nan berpenampilan kaya itu terpaku sesaat saat Vin yang bicara.

Siapa yang tak akan terkesima, dengan wajah tampan Vin, beserta mata berwarna hazel nan teduhnya ini, terutama para kaum hawa.

"Hai, anak muda. Kamu gentleman sekali, membela orang lain, tapi sayang, tidak tepat sasaran. Tidak bisakah kamu lihat dia?" Wanita itu masih saja berusaha menjatuhkan Lea, seolah tak terima kalau harus bersaing dengan gadis berpenampilan biasa seperti Lea ini. "Dia hanya--"

"Bagaimanapun, dia yang pertama memilih baju itu," sela Vin. "Berikan padanya," perintah Vin kemudian. Tak ada balasan senyuman, meski sang wanita jelas-jelas terlihat mengagumi Vin beserta penampilannya.

"Eh, mbak. Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Kepo Dan Cemburu Beda Tipis

    Beberapa menit didalam mobil MPV mewah milik Vin, Lea beranikan diri bertanya, karena rasanya canggung banget ketika suasana sepi dengan atasan sendiri."Ehm, maaf Pak. Mau tanya?" ujar Lea setengah mati takutnya, sampai diremas-remas tali tas yang ada diatas pangkuannya."Hmm?"Lea teguk saliva kasar, tanggapan secuil Vin buatnya makin deg-degkan. Sudah ada bayangan akan jawaban Vin, tapi Lea merasa perlu untuk tahu, sebab berkenaan dengan pekerjaannya juga."Kliennya mana, Pak?" tanya Lea lirih."Sudah pulang!"Lea beranikan menoleh. Mobil mewah, gerak laju tanpa suara, justru buat suasana didalam hanya berduaan begini, jadi berkali lipat bikin deg-degkan."Kalau boleh tahu, pulang kemana ya, Pak? Ke negaranya?" tanya Lea kikuk."Kepo amat, sih!""Oh, maaf kalau begitu. Saya hanya mengira, ada yang perlu saya kerjakan untuk klien anda atau tidak.""Bukan untuk klien, tapi untukku!""Untuk...anda?""Iya!""Baik." Lea jadi illfil, karena tiap jawaban Vin ngegas terus, sehingga dia re

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Gara-Gara Celana Gym Vin

    Dalam kuncian tubuh Vin, Lea bisa rasakan deru napas yang sama seperti malam pertama kali mereka bercinta.Bau wangi parfum dan mint dari tiap ucapan Vin, membuat Lea seakan semakin terbuai, terlebih saat Vin lebih mendekatkan wajah tampannya disertai tatapan berkobar sekaligus teduh, Leapun tak bisa lagi mengontrol diri.Sedekap tangan yang sedianya dia gunakan agar berjarak dengan Vin, akhirnya dilepaskan. Lea berniat meraih kaos model polo yang Vin kenakan, tapi ternyata perkiraannya salah."Ganti bajumu dengan ini." Vin sodorkan sebuah kaos oblong warna putih, bertuliskan 'Italy dan celana gym pendek untuk Lea.Lea kerjapkan kedua matanya, berusaha menyadarkan diri dari awang yang terlalu tingginya."Hah?" jawabnya spontan."Hah huh hah aja bisanya!" geram Vin. "Kamarmu ada disebelahku, ganti bajunya disana," perintahnya kemudian, setelah berikan kaos yang sejatinya dia sembunyikan di belakang tangan.Vin berbalik setelah berikan kaos di toko souvenir di bandara saat akan pulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Ini Cinta, Bukan Nafsu Belaka

    Vin naikkan dagu Lea, karena merasa telah mendapatkan ijin dari Lea, Vinpun ingin membuat posisi yang lebih nyaman untuk mereka berdua. Vin mendorong tubuh Lea perlahan agar bisa berposisi terbaring di bawah kungkungan tubuhnya, sehingga kini, Lea tertindih tubuh atletis Vin.."Aku...nggak sanggup....menahan."Ungkapan lirih Vin ini semakin membuat Lea terbuai. Hilang sudah teori-teori pertahanan ala wanita teguh iman yang baru terucap beberapa menit berselang.Persetan. Lea tak bisa pungkiri, memang sulit menolak sentuhan Vin. Mereka berdua juga telah menikah, pikir Lea.Tatapan sayu Vin bersambut anggukan Lea, sebagai balasan persetujuan akan apa yang Vin katakan, juga yang akan dia lakukan padanya.Vin cium kening Lea untuk pertama kali, lalu turun ke kedua matanya, sehingga keduanya kini sengaja Le pejamkan. Ciuman Vin berlanjut pada bibir mungil nan penuh Lea. Tidak lagi satu kecupan lembut di awal seperti sebelum-sebelumnya, namun Vin berikan sentuhan lebih membara. Posisi be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Dengar Laraku

    "Ta tapi, gimana kalau ada hal penting?!"Lea tanggapi pertanyaan Vin ini dengan sewot. Diambil laptop, dan semua barang-barangnya, dirangkul menjadi satu, lantas berdiri."Saya kerjain dikamar saja. Besok selepas shubuh, saya harus pulang dulu. Nggak bawa ganti. Selamat malam. Pak," pamit Lea, dengan kedua pipi sedikit menggelembung tanda khas wanita ketika sedang kesal."Lho, hei!" panggil Vin lantang, tanpa menyebut nama. "Tugasmu belum selesai!" protesannya.Lea tak menanggapi, tujuannya hanya satu, kembali ke kamar, dan luapkan semua disana."Nggak jelas!" umpatnya. "Aduh, Lea. Lo mau aja sih di gituin? Dimainin sama laki-laki nggak punya hati, nggak punya pikiran, maunya sendiri!" Lea lempar semua barang bawaannya ke atas kasur. "Ih, bodoh bodoh! Nggak mau belajar dari yang sudah sudah!" Lea salahkan dirinya sendiri untuk kesekian kali.Saking keselnya, Lea turunkan semua barang-barangnya ini, berganti dirinya yang menguasai kasur, setelah terdengar suara Vin dibalik pintu kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Bicara Sebagai Pria dan Wanita

    "Penuhi kesepakatan di surat kontrak. Hanya itu."Lea menerawang, mencoba menelaah secara singkat poin-poin yang sempat dia baca di surat kontrak pernikahan mereka.Pada kenyataannya, Lea tak berani menyimpan salinan miliknya dirumah, tapi sengaja dititipkan pada Vin, sehingga sampai detik inipun, dia tak pernah lagi menyentuh dokumen tersebut."Yang mana, Pak?" tanyanya bingung."Yang kamu permasalahkan waktu itu.""Yang bilang, saya harus jadi istri kontrak sebenarnya itu?" tanya Lea balik sambil merengut. Usia Lea yang baru lepas masa remaja, tentu tak bisa terima, bila tuntutan sepihak dari Vin itu harus dia alami.Vin adalah pria kaku dan dingin, sangat jauh, jauh sekali dari sebagian besar kriteria suami idamannya. "Hmm." Vin duduk di kursi tinggi model barstool, meneggak air sampai beberapa kali tegukan, terlihat sekali dia sedang alami susah menelan."Tenggorokan anda lagi radang, ya?" tanya Lea kemudian, tak disangka buat Vin menatapnya sayu."Kamu ini lulusan sarjana ekonom

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Tak Mampu Tepati Sebuah Janji

    "Wanita, selalu serba ingin tahu!" Sebelum Lea beri tanggapan, panggilan masuk dari ponsel Vin, sehingga tinggalah Lea sendirian didapur, setelah Vin memilih menerima panggilan diruang sebelah."Oh iya, kacamataku!" pekik Lea, baru menyadari. "Dari semalam, kayaknya masih dimeja," sadarnya.Lea mengikuti Vin, tapi memperlambat langkah, tatkala mendengar atasannya itu berbicara dengan tajam.Lea tempelkan telinga dibalik tembok, guna menguping, mendengarkan pembicaraan yang dibayangkan antara Vin dan salah satu wanita pemujanya."Dikira kawin terus punya anak keturunan itu bisa secepat itu?!" amarah Vin, dengan alis menikung tajam ala Angry Bird. "Kapan agenda kedatangannya?...What? Hari ini?...Dannzione. Molto tortuoso!" umpat Vin dalam bahasa Italia. "Iya iya...aku tahu. Taruh dimejaku saja...hmm, pagi."Lea julurkan kepala saja untuk melihat ekspresi Vin, tapi segera balik ke dapur dengan langkah berjingkat ala balerina."Kayaknya bukan Wilona atau cewek lain deh," gumam Lea sedik

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Butuh Bayi Pewaris

    "Apa-apaan ini?! Disini bukan hotel, tapi perusahan saya!"Gertakan Vin ini, disambut tundukan kepala dari semua yang berada diarea lobby, termasuk itu Morgan, sempat melirik Lea dengan ekspresi bersimpati, atau lebih tepatnya merasa kasihan, karena akan mendapat semburan dari Vin."Maaf, Pak. Kami masuk," sahut Lea mendahului Dani, lalu menariknya agar menaiki tangga saja, setelah berpamitan sopan pada Vin."Ihh, Dani. Jangan diulang lagi deh. Iya kamu, bisa langsung belok ke ruanganmu. Lha aku? Gimana harus hadapi bos kita satu itu, hah?!" protes Lea ingin Dani membuka mata. "Sudah tahu bagaimana karakter Presdir Vin kayak gimana, pake drama begitu. Lain kali, kalau mau ngobrol, cari tempat sepi!" omel Lea, kesal setengah mati. Lea cepatkan langkah, lalu tinggalkan Dani yang bengong begitu saja. Dani masih tak percaya, Lea yang sekarang berbeda dengan Lea saat mereka bersama."Hmm. Entah apa yang merubahmu, Lea, tapi nggak tahu kenapa, gue jadi semakin terobsesi sama lo!" Senyum D

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Ku Peluk Hatimu

    Vin pencet tombol interkom antar ruangan, keraguan dia singkirkan sementara waktu."Lea. Masuklah.""Baik, Pak." Lea arahkan bagian depan poninya ke belakang telinga, mengambil tali kuncir, lalu mengikat keseluruhan rambutnya menjadi ekor kuda. Tadi belum sempat dia lakukan, karena terburu-buru."Iya?" tanya Lea, setelah didepan meja Vin."Ehm, ada hal penting." Tidak biasanya Vin ragu untuk ungkapkan sesuatu."Apa itu, Pak?""Ehm..."Deringan panggilan terdengar dari meja Lea. Suasana hening, jadikan suara itu menggema di 2 ruangan dengan pintu tak tertutup."Iya, Pak?" tanya Lea lagi."Angkat dulu telponmu." "Oh, baiklah." Lea kembali ke meja dan meraih ponselnya. Usaha cepatnya, tak membuatnya terlalu senang, karena yang menelpon ternyata Dani, yang pasti bukan soal pekerjaan. "Dani? Ada apa?" balasnya malas."Pak Vin marahin kamu, tidak?" selidik Dani pelan, bermaksud tunjukkan perhatian."Nggak," jawab Lea singkat."Syukurlah. Aku jadi nggak bisa konsentrasi kerja, gara-gara mi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23

Bab terbaru

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Kejutan Gagal Berbuah Manis

    Pada hari jumat malam seminggu kemudian. Lea berada sendirian di dalam kondominium Vin tanpa pemiliknya. Vin harus terbang ke Italia tanpanya selasa lalu bersama dua teman prianya, karena ada keinginan dari salah satu calon investor untuk segera menandatangani perjanjian kerjasama, selain masa pengalihan dan pengucuran dana warisan dari Anthony juga sedang dalam proses, larena Vin telah selesaikan masalah dengan Helena sesuai amanat ayahnya tersebut, selain telah menikah dan akan memiliki anak. Lea meninggalkan kantor, dan menemui ibunya sebentar, sebelum akhirnya kini di depan deretan koper yang telah siap menemaninya menempuh perjalanan jauh. Morgan belum menjemput totak waktu yang di butuhkan lima belas menit untuk mengulur-ulur waktu sedikit, Lea membuka ponsel di bagian note dan memeriksa lagi. 1. Tiket pesawat ( Aku sudah melakukannya sekaligus mengkonfirmasinya. Dua kali ) 2. Memesan executive lounge bandara ( Juga sudah mengkonfirmasi dua kali ) 3. Berkemas ( Baru se

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Cinta Tanah Air

    Pagi tidak lebih baik. Lea berguling turun dari ranjang pagi-pagi. Seminggu sudah telah berlalu dari kejadian yang penuh dramatis. Matahari bersinar melewati jarak antara dua gorden jendela kaca berukuran lumayan besar di kondominium milik Vin. Lea beralih ke dapur membuat susu coklat hangat. Vin masih tidur, dan kemungkinan tidak akan bangun untuk sejam dua jam ke depan. Lea melirik meja ruang tamu, botol kosong minuman kaleng beraneka macam masih di sana, sebagian adalah beralkohol. Dua teman pria kebangsaan Italia Vin semalam jadi penghisap hampir semuanya. Entah mereka berjalan kaki dari Italia ke Indonesia atau apa. yang pasti di atas meja ruang tamu sana benar-benar kacau dengan berbagai bekas makanan dan minuman berserakan. Mereka bertiga nampaknya sudah tak kuat bahkan untuk membuangnya ke dalam sampah karena sibuk bercanda berlanjut rasa kantuk di sertai setengah mabuk. Lea kemudian meringis membayangkan percakapan yang akan mereka lakukan. Secangkir susu coklat hanga

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Akhir Kejahatan Helena

    "Natalie?" Lea terkejut. Gadis muda berusia tak jauh dari dirinya itu tampak berpenampilan kusut tidak seperti biasanya, bahkan tidak ada pulasan kosmetik apapun sebagai make up semakin mempercantik diri. "Ngapain dia ke sini? Dia nggak lagi bangun tidur, kan?" pertanyaan canda Lea menatap bergantian antara Vin dan Natalie. Beberapa detik lalu Lea berada agak menjauh dari Vin untuk menghindari berinteraksi dengan Helena, tapi karena kehadiran tak terduga dari Natalie ini, membuatnya mendekati Vin dan berbicara berbisik untuk mencari tahu. Tatapan sembab dari bawah mata yang bengkak, membuat Vin spontan jadi bersikap awas. Di dorong Lea agar lebih mundur dan di posisikan tepat di belakang punggungnya, karena Vin menyadari tatapan Natalie menyorot di sekitar dia berdiri. "Tante Helena!" Mendengar nama ini di sebut dan di ketahui keberadaan posisinya, beberapa baris kerumunan tamu bergerak menyisir memberi jalan buat Natalie agar bisa melihat apa yang akan dia lakukan juga. "Na

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Mengkuliti Kejahatan Helena

    "Kamu nggak apa-apa, kan Sayang?" Kedua mata Lea terbelalak. Di hadapannya adalah pria tampan mengenakan seragam bodyguard serba hitam berikut kacamata berwarna senada juga. Memang seperti orang lain, tapi sebagai istri yang selalu bersama dari pagi sampai malam, Lea yakin pria penyelamat di hadapannya ini adalah Vin. "Ka kamu ngapain dandan begini?" Lea masih sempatnya bertanya di saat suasana jadi riuh, bahkan terdengar teriakan-teriakan agar ruangan hall segera di amankan. Pria tersebut perlahan membawa Lea bangkit dengan di dudukkan, perut Lea di elus-elus. Kekhawatiran merambat pada bagian tubuh Lea dimana sempat di rasakannya ada gerakan. "Demi anak kita ini. Maaf kalau buatmu kaget, tapi berhasilkan. Dugaanmu benar, keamanan buatmu tidak cukup mengandalkan Morgan saja." "Pak Presdir .... Pak Presdir Vin .... anda tidak apa-apa?!" pekikan berganti terdengar dari pria lain. Dia adalah Sekretaris Li, yang berdiri tak jauh dari keduanya berada. Vin berganti ulurkaj t

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Dia Pembohong!

    Kasak-kusuk terjadi lebih ramai dari sebelumnya. Ucapan santai Lea jadi pemicu rasa ingin tahu dari tamu undangan yang merupakan para pemegang saham dari perusahaan-perusahaan dari pengelolaan keluarga Dharmawan. Helena kembali berdiri. Berbeda dari aksi sebelumnya, kali ini Helena tampak lebih kusut, wajahnya merah karena amarahnya lebih memuncak. "Ini acara pengambilan voting, bukannya cari panggung buat hal yang nggak ada bukti dan dasarnya apa kayak begini. Kamu jangan sok ya. Kamu itu orang baru. Nggak ngerti apa-apa!" Lea tak menggubris. Seperti apa yang di instruksikan oleh Vin, agar dirinya tetap tenang dalam menanggapi tiap kelakuan Helena, tidak mudah terprovokasi dengan setiap nada tinggi Helena yang berkesan memojokkan. "Slide-slide selanjutnya memang berkesan tidak ada hubungannya dengan acara ini, tapi di sini kami inginkan siapa saja jadi terbuka matanya, tentang siapa yang sebenarnya bersalah dan siapa yang sering di jadikan kambing hitam. Sekali lagi ini semua

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Show Time

    Di sebuah hall terletak di dalam hotel bintang lima, tamu undangan sudah mulai memadati tempat acara. Perhelatan yang sebenarnya akan di laksanakan bulan depan itu, nyatanya di majukan secara mendadak dengan alasan karena keperluan mendesak. Acara awal protokoler tengah di laksanakan. Seirang wanita jadi pusat perhatian di saat sesi sambutan sedang di jadikan awal dari pembicaraan mengenai Vin, sang presdir utama. "Kubu pertama yaitu mosi tidak percaya dan minta agar jabatan presdir di copot untuk di berikan pada saya, sudah dapat banyak dukungan meskipun perolehan suara belum di laksanakan, jadi saya harapkan rekan sekalian bisa menentukan pilihan sesuai dengan logika. Perusahaan ini butuh orang-orang berpengaruh kuat. Bukannya hanya mengandalkan cara kepemimpinan yang katanya revolusioner tapi ternyata bangak pihak yang tidak senang." Helena ungkapkan sesuatu dengan kesan menyindir lawan pemilihannya, yaitu Vin. Tepuk tangan bergema setelahnya, bahkan ada yang dengan berdiri,

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Kejutan

    Sampai semalaman Lea berusaha mengorek apa rencana yang sedang Vin simpan, tetap saja Lea tak mendapatkan jawaban. Walaupun sudah melayani bercinta dengan gegap gempita, berharap Vin akan lengah lalu bercerita, namun tetap saja tak temukan hasil. Vin masih saja bungkam. Di waktu weekend, Lea membantu Vin untuk keberangkatan ke Italia. Sampai itupun, Vin belumjuga berikan jawaban akan rencananya. Vin selalu menggadang-gadang kalau yang mengetahu isi rencananya itu hanya otaknya saja. Leapun akhirnya menyerah, sudah tak bertanya lagi bila sudah tahu akan jawabannya apa. "Lama banget ke Italianya?" protesan Lea setelah selesai membantu Vin menyiapkan packing segala keperluan di dalam satu koper besar dengan sistem penutup memakai kode tertentu. "Kan ada Mama. Kamu ada temennya. Bukannya kemarin-kemarin ribut minta di temeni Mamamu?" pengingat Vin dan di jawab anggukan oleh Lea. "Tapikan tetep aja beda kalau nggak ada kamu," sedihnya Lea. Di letakkan sebuah buku bertuliskan logo d

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Rahasia!

    "Aku bertemu sama pengacaraku." Morgan sudah mengatakannya, tapi bila alasannya itu keluar dari mulut Vin sendiri, maka jadi perbedaan tersendiri bagi seorang wanita termasuk Lea. "Beneran ketemu pengacara? Kamu nggak sedang main samdiwara sama Morgan, kan? Takutnya sudah kasih perintah biar bilang sama akunya temui pengacara, tapi ternyata temui wanita lain," omel Lea seperti telah mendapat peringatan secara naluri. "Hmm ... menemui pengacaraku dan juga seorang wanita." Lea menoleh dan menatap Vin sambil melotot. Rasanya akan sulit bagi Vin, bila naluri kuat Lea seperti yang di miliki para wanita pada umumnya untuk di jadikan awal dari sebuah kebohongan. "Tuh kan sama cewek, sudah ku duga!" bentak Lea. "Siapa dia? Awas kalau memang sama cewek bilangnya ke aku cuma temen atau kolega bisnis, tapi diem-diem main api di belakang. Sudah biasa itu kayak di medsos-medsos!" tak terimanya Lea. Vin semakin tertawa kencang. Tak menyangka kalau lea cemburu lebih galak daripada singa

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Cemburu Nih Ye

    "Hai Sayang." Sapaan dari Vin yang segera di tanggapi Lea dengan pelukan. "Kamu kemana saja? Nggak tahu apa, aku khawatir banget!" omelan Lea setelah melepaskan rengkuhan hangat namun singkatnya. "Banyak orang mencarimu, habis kamu nggak aktifin ponselmu," imbuh Lea mencari tahu. "Aku sedang jalan-jalan," jawab Vin santai. Bersama kawalan dari Morgan dan beberapa pengawal anak buah Morgan, Vin membawa Lea ke ruangan pertemuan utama gedung dengan merubah ekspresinya jadi dingin dan kaku, berbeda jauh saat bertemu Lea tadi. Tatapan Vin lurus ke depan, selain belum ada yang berani menyapa atau mengajaknya bicara, Vin juga nggak berminat di ajak bicara sampai ada yang memulai. Ini adalah bentuk aksi kekecewaan Vin ketika loyalitas bawahannya telah membuatnya jadi turunkan rasa kepercayaannya. Setelah Vin duduk di kursi utama ruanga pertemuan, dalam beberapa menit suasana hening, dengan sikap tenang, Vin menunggu dengan sabar tiap orang di ruangan tersebut mencari tempat duduk, k

DMCA.com Protection Status