Lilian ingin sekali menyingkirkan kedua madunya secepatnya, kali ini dia ingin menyingkirkan Cellyn terlabih dahulu, ia mulai mengadu domba antara Jenny dan Cellyn saat itu, hingga keduanya berhasil di adu domba.Jenny mulai memfitnah Cellyn di depan Tuan Zu, saat itu dia mengatakan bahwa Cellyn yang membuat Aneisha tertekan dan sering menyiksa Aneisha ketika dirinya tidak berada di rumah, Tuan Zu awalnya tidal percaya ketika Cellyn berhasil menampik semua ucapan Jenny yang mengada-ada. Namun, Lilian dengan lantang membenarkan apa yang dikatakan oleh Jenny dan menunjukkan sebuah Video yang sempat dia rekam ketika Cellyn memberikan hukuman kepada Aneisha.Melihat itu, Tuan Zu sangat geram dan berujung pada pengusiran Cellyn dari rumahnya dan menceraikan dirinya langsung."Jangan pernah kamu kembali lagi ke sini," Tuan Zu mengusir Cellyn dan hari itu juga mulai menceraikan dirinya.Cellyn menangis sejadi-jadinya ketika mendengar kata cerai dari Tuan Zu.Kini tinggal dua istri yang saat i
Lim terkejut ketika melihat Jenny mulai membenarkan rencanayang dia biat sendiri tanpa mengetahui bahwa yang merencanakan dan menyamar menjadi Jenny saat itu adalah Lilian.Flashback OnLilian memakai topeng wajah mirip Jenny, lalu menghampiri Lim dan mengajaknya bekerja sama. Namun, Lim dengan tegas menolak ketika Lilian merencanakan untuk mengusir Aneisha dari istanah ini."Tidak, aku tidak mau melakukan itu. Sebaiknya kau jalankan sendiri rencanamu itu." Lim menolak dengan nada tegasnya.Lilian murka dan saat itu dia berniat untuk mengancam Lim, kali ini dia mengunjungi rumah kedua orang tua Lim dan menyewa orang untuk membantunya memuluskan rencananya. Saat itulah kedua orang tua Lim dalam intimidasi orang-orang suruhannya dan merekam semuanya.Lilian kembali menyamar menjadi Jenny dan memberikan video itu kepadanya. Ia mengancam, jika dia menceritakan ini kepada Tuan Zu atau yang lain, ia tak segan-segan akan membunuh kedua orang tua Lim.Lim tak punya pilihan lain dan mengikuti
Delapan Bulan KemudianWaktu begitu cepat hingga tanpa sadar sudah hampir sembilan bulan Aneisha menghilang dan saat itu Xavier belum juga memberitahukan tentang perasaannya kepada Aneisha.Ia bahkan tidak terkejut dengan kehamilan Aneisha karena saat itu dia mendengar rumor kabar burung tentang kehamilan salah satu istri Tuan Zu. Namun, musuh tidak pernah mendengar celoteh orang-orang yang mengatakan tentang kelahiran salah satu istri Tuan Zu. Bahkan semenjak kepergian Aneisha, Tuan Zu mulai pindah di kota lain untuk menata hatinya yang konon dia rasakan sulit sekali untuk melupakan Aneisha hingga mbuatnya frustasi dan sering mengurung diri.Seiring berjalannya waktu, akhirnya Tuan Zu mampu melupakan Aneisha dan kini mulai bisa mengembalikan pucuk kepemimpinan klan mafia ditangan sang ayah yang saat itu masih menginginkan kekuasaan itu.Tuan Zu sempat berdebat saat Tuan Chan tak memberikan kepemimpinan Klan Macan Putih yang sudah lama dipimpinnya.Saat itu memang Tuan Chan sempat me
Entah mengapa perasaan Tuan Zu semakin tidak enak hari itu,ia gelisah memikirkan Aneisha."Sial, sudah berbulan-bulan aku melupakan dia kenapa aku kepikiran dengannya?" umpat Tuan Zu dengan meninjukan tangannya di udara.Sejenak Tuan Zu mengambil nafasnya dalam-dalam dan ia memejamkan kedua matanya. Namun entah mengapa saat itu ada sosok bayi yang tiba-tiba ada di pikirannya.Tuan Zuan memundurkan langkah kakinya, ia membuka kedua matanya tak percaya, sosok bayi yang dia lihat dalam pikirannya adalah sebuah firasat jika Aneisha tengah melahirkan anaknya.Rasa itu tiba-tiba mulai merasuk dalam pikiran Tuan Zu. Ya, dia mulai sadar jika saat ini Aneisha sudah menghilang selama delapan bulan dan ini adalah waktunya dia melahirkan anaknya.**Seminggu berlalu, Aneisha dan putrinya yang diberikan nama Zhian lee, kini sudah berada di rumah setelah ia dan putranya diperbolehkan pulang oleh dokter.Xavier tampak bersemangat untuk menjadi ayah Zhian meskipun Zhian adalah putra dari Tuan Zu.Sem
Pertemuannya kali ini membuat keduanya tampak gugup dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing.Evelyn kini hadir ditengah tamu undangan yang lain, ia kini menjadi sosok gadis dewasa, usianya 24 tahun dan masih melajang. Ia kini berjalan dengan kekasih barunya yang tak lain adalah Arsen, adik tiri Tuan Zu.Kali ini mereka benar-benar dikejutkan dengan kehadiran orang-orang yang hadir di sana.Arsen, Tuan Zu, Evelyn, Aneisha dan Lilian tampak terkejut dalam pertemuan yang tak terduga itu.Beberapa saat kemudian, acara telah di mulai. Kini mereka membahas tentang masalah kerja sama bisnis mereka.Setelah mereka selesai membahas bisnis mereka, kini saatnya mereka dipersilahkan untuk makan malam.Berbagai hidangan menu makanan sudah tersaji di atas meja, saat itulah kesempatan Tuan Zu untuk mendekati Aneisha, sementara itu Lilian tampak sibuk menggosip dengan istri para tamu undangan yang lain saat mereka makan malam bersama.Tuan Zu berdiri tepat di belakangnya, aroma parfum yang dipaka
Aneisha berpura-pura tidak mengenali Lilian, dia dengn angkuhnya menatap wajah Lilian yang dulu selalu mengintimidasi dirinya.Tatapan itu seolah penuh dendam yang siap dia luapkan waktu itu. Namun, Aneisha membutuhkan waktu yang tepat melakukan pembalasan dendam kepadanya."Aku bukan Aneisha, namaku Ana Bella," jawabnya lalu bergegas pergi meninggalkan Lilian dan Tuan Zu.Di lain kesempatan, Aneisha kini bertemu dengan Arsen. Lelaki yang dulu pernah menjadi kekasihnya, tampak terkejut dan terpesona dengan kecantikan Aneisha. Sudah hampir lima tahun dia tidak bertemu dengan Aneisha sejak menghilangnya dirinya dulu, membuat lelaki itu benar-benar sangat merindukan wanita yang ada di depannya.Keduanya terpaku dalam pikirannya masing-masing. Namun, Aneisha sudah lama melupakan Arsen, meskipun dalam hati kecilnya ia masih memikirkan sosok lelaki yang ada di depannya saat ini."Anes, kau sangat cantik," puji Arsen tanpa sadar berkata di samping kekasihnya.Evelyn mengernyitkan dahinya, ia
Malam itu menjadi awal titik pertemuan mereka yang tak pernah mereka sadari sebelumnya.Mereka dikejutkan dengan kehadiran sosok Aneisha yang yang sangat berubah tiga ratus enam puluh derajat dari Aneisha sebelumnya.Meskipun waktu itu Aneisha menagatakan dirinya adalah Ana Bella, baik Arsen dan Tuan Zu tak mempercayai apa yang tengah dikatakan oleh Aneisha.Evelyn yang saat itu merasa bingung dengan Arsen dan Tuan Zu yang seolah mengenali kakak iparnya sebelumnya. Ia semakin dibuat penasaran dengan hubungan kakak beradik itu dengan Aneisha."Arsen, apa kau mengenali Ana Bella sebelumnya?" tanya Evelyn setelah mereka melakukan kegiatan panasnya di atas ranjang.Arsen tersenyum santai, ia membiarkan Evelyn bertanya-tanya dalam hati."Kenapa? Apa kau cemburu?" tanya Arsen dengan menatap wajah Evelyn yang kini mulai mendadak berubah."Cemburu dengan dirinya? Apa kau sudah gila? Dia istri kakakku," balasnya dengan nada sewot."Kenapa jika dia istri kakakmu? Nama Ana Bella cukup terkenal d
Aneisha mulai gugup ketika Tuan Zu kini mulai curiga dengannya. Sebisa mungkin Aneisha menyembunyikan kegugupannya."Kau jangan berbicara omong kosong, sebaiknya kau pergi dari sini, aku tak ingin melihatmu lagi," Aneisha mulai kesal dan kini mulai berjalan meninggalkan Tuan Zu.Tuan Zu semakin penasaran dengan wanita cantik yang sangat menggoda baginya waktu itu.Tuan Zu lalu mengekori langkah pendek Aneisha yang saat itu sesikit terburu-buru menghinda Tuan Zu.Rok span yang dikenakannya itu, membuat Aneisha sedikit kesulitan saat dia harus melangkahkan kakinya.Tak menunggu lama, akhirnya Tuan Zu berhasil mensejajarkan posisi langkah kakinya tersebut.Tuan Zu lalu menarik tubuh Aneisha dan kini menghadapkannya ke arahnya.Aneisha terkejut dan berusaha untuk melepaskan diri dari Tuan Zu yang kini mulai menghimpit tubuhnya dan menatap penuh wajahnya."Lepaskan aku, Tuan Zu. Kau tidak sopan kepadaku," protes Aneisha dengan berusaha melepaskan tangan Tuan Zu.Tuan Zu tetap menatap wajah