Dua puluh menit sudah terlewat, laman-laman Aneisha mulai membuka kedua matanya, ia rasakan tubuhnya seperti bergerak-gerak. Aneisha mulai mengedarkan kedua matanya, ia melihat ruang yang cukup sempit di sana. Iapun menyadari jika dirinya kini sudah berada di dalam mobil seorang lelaki."Di mana aku sekarang?" Aneisha bertanya dengan wajah bingungnya."Kau sudah sadar rupanya, kau tidak usah khawatir, Ana. Saat ini kau di tempat yang aman." Suara bariton seorang pria kini terdengar tak asing ditelinganya."Kau ...," Aneisha menunjuk ke arah kemudi.Lelaki itu tersenyum menatap wajah Aneisha yang saat ini terkejut melihatnya."Iya, aku. Apa kau terkejut melihatku? Aku menemukanmu dalam keadaan tak sadarkan diri di jalan. Kau tenang saja, aku akan mengantarkanmu pulang," balasnya dengan tersenyum ke arahnya.Mendengar itu pun Aneisha seketika langsung menghentikan lelaki itu untuk mewurungkan niatnya mengantarkan dirinya ke rumah suaminya."J-jangan, tolong jangan antarkan aku ke sana l
Jenny tersenyum dengan terduduk santai di ruang keluarga.Kali ini dia menceritakan tentang bagaimana dirinya mengetahui siapa di balik sosok yang membantu Aneisha waktu itu.Flashback onSecepat kilat dia melihat sosok lelaki yang tengah berlari menuju ke arah kamar di mana saat itu Aneisha di sekap oleh Tuan Zu di sana.Jenny menatap curiga, lalu dia bersembunyi di balik sebuah tembok ketika lelaki itu sempat melihat ke arahnya.Tak butuh lama lelaki itu masuk ke dalam ruangan antik milik Tuan Zu karena keadaan masih sepi dan pengawal kebetulan pergi entah kemana.Jenny mulai penasaran dengan sosok lelaki yang memaki topeng dan masuk ke dalam kamar itu.Beberapa lama kemudian, dia melihat beberapa pengawal sudah berada di sana dan lelaki itu masih ada di dalam.Jenny menunggu beberapa saat untuk melihat lelaki itu keluar dari kamar penyekapan Aneisha.Saat pintu itu terbuka, ia terkejut ketika melihat pengawal Lim keluar dari sana."Pengawal Lim? Diakah yang tadi keluar dari sana?"
Lilian ingin sekali menyingkirkan kedua madunya secepatnya, kali ini dia ingin menyingkirkan Cellyn terlabih dahulu, ia mulai mengadu domba antara Jenny dan Cellyn saat itu, hingga keduanya berhasil di adu domba.Jenny mulai memfitnah Cellyn di depan Tuan Zu, saat itu dia mengatakan bahwa Cellyn yang membuat Aneisha tertekan dan sering menyiksa Aneisha ketika dirinya tidak berada di rumah, Tuan Zu awalnya tidal percaya ketika Cellyn berhasil menampik semua ucapan Jenny yang mengada-ada. Namun, Lilian dengan lantang membenarkan apa yang dikatakan oleh Jenny dan menunjukkan sebuah Video yang sempat dia rekam ketika Cellyn memberikan hukuman kepada Aneisha.Melihat itu, Tuan Zu sangat geram dan berujung pada pengusiran Cellyn dari rumahnya dan menceraikan dirinya langsung."Jangan pernah kamu kembali lagi ke sini," Tuan Zu mengusir Cellyn dan hari itu juga mulai menceraikan dirinya.Cellyn menangis sejadi-jadinya ketika mendengar kata cerai dari Tuan Zu.Kini tinggal dua istri yang saat i
Lim terkejut ketika melihat Jenny mulai membenarkan rencanayang dia biat sendiri tanpa mengetahui bahwa yang merencanakan dan menyamar menjadi Jenny saat itu adalah Lilian.Flashback OnLilian memakai topeng wajah mirip Jenny, lalu menghampiri Lim dan mengajaknya bekerja sama. Namun, Lim dengan tegas menolak ketika Lilian merencanakan untuk mengusir Aneisha dari istanah ini."Tidak, aku tidak mau melakukan itu. Sebaiknya kau jalankan sendiri rencanamu itu." Lim menolak dengan nada tegasnya.Lilian murka dan saat itu dia berniat untuk mengancam Lim, kali ini dia mengunjungi rumah kedua orang tua Lim dan menyewa orang untuk membantunya memuluskan rencananya. Saat itulah kedua orang tua Lim dalam intimidasi orang-orang suruhannya dan merekam semuanya.Lilian kembali menyamar menjadi Jenny dan memberikan video itu kepadanya. Ia mengancam, jika dia menceritakan ini kepada Tuan Zu atau yang lain, ia tak segan-segan akan membunuh kedua orang tua Lim.Lim tak punya pilihan lain dan mengikuti
Delapan Bulan KemudianWaktu begitu cepat hingga tanpa sadar sudah hampir sembilan bulan Aneisha menghilang dan saat itu Xavier belum juga memberitahukan tentang perasaannya kepada Aneisha.Ia bahkan tidak terkejut dengan kehamilan Aneisha karena saat itu dia mendengar rumor kabar burung tentang kehamilan salah satu istri Tuan Zu. Namun, musuh tidak pernah mendengar celoteh orang-orang yang mengatakan tentang kelahiran salah satu istri Tuan Zu. Bahkan semenjak kepergian Aneisha, Tuan Zu mulai pindah di kota lain untuk menata hatinya yang konon dia rasakan sulit sekali untuk melupakan Aneisha hingga mbuatnya frustasi dan sering mengurung diri.Seiring berjalannya waktu, akhirnya Tuan Zu mampu melupakan Aneisha dan kini mulai bisa mengembalikan pucuk kepemimpinan klan mafia ditangan sang ayah yang saat itu masih menginginkan kekuasaan itu.Tuan Zu sempat berdebat saat Tuan Chan tak memberikan kepemimpinan Klan Macan Putih yang sudah lama dipimpinnya.Saat itu memang Tuan Chan sempat me
Entah mengapa perasaan Tuan Zu semakin tidak enak hari itu,ia gelisah memikirkan Aneisha."Sial, sudah berbulan-bulan aku melupakan dia kenapa aku kepikiran dengannya?" umpat Tuan Zu dengan meninjukan tangannya di udara.Sejenak Tuan Zu mengambil nafasnya dalam-dalam dan ia memejamkan kedua matanya. Namun entah mengapa saat itu ada sosok bayi yang tiba-tiba ada di pikirannya.Tuan Zuan memundurkan langkah kakinya, ia membuka kedua matanya tak percaya, sosok bayi yang dia lihat dalam pikirannya adalah sebuah firasat jika Aneisha tengah melahirkan anaknya.Rasa itu tiba-tiba mulai merasuk dalam pikiran Tuan Zu. Ya, dia mulai sadar jika saat ini Aneisha sudah menghilang selama delapan bulan dan ini adalah waktunya dia melahirkan anaknya.**Seminggu berlalu, Aneisha dan putrinya yang diberikan nama Zhian lee, kini sudah berada di rumah setelah ia dan putranya diperbolehkan pulang oleh dokter.Xavier tampak bersemangat untuk menjadi ayah Zhian meskipun Zhian adalah putra dari Tuan Zu.Sem
Pertemuannya kali ini membuat keduanya tampak gugup dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing.Evelyn kini hadir ditengah tamu undangan yang lain, ia kini menjadi sosok gadis dewasa, usianya 24 tahun dan masih melajang. Ia kini berjalan dengan kekasih barunya yang tak lain adalah Arsen, adik tiri Tuan Zu.Kali ini mereka benar-benar dikejutkan dengan kehadiran orang-orang yang hadir di sana.Arsen, Tuan Zu, Evelyn, Aneisha dan Lilian tampak terkejut dalam pertemuan yang tak terduga itu.Beberapa saat kemudian, acara telah di mulai. Kini mereka membahas tentang masalah kerja sama bisnis mereka.Setelah mereka selesai membahas bisnis mereka, kini saatnya mereka dipersilahkan untuk makan malam.Berbagai hidangan menu makanan sudah tersaji di atas meja, saat itulah kesempatan Tuan Zu untuk mendekati Aneisha, sementara itu Lilian tampak sibuk menggosip dengan istri para tamu undangan yang lain saat mereka makan malam bersama.Tuan Zu berdiri tepat di belakangnya, aroma parfum yang dipaka
Aneisha berpura-pura tidak mengenali Lilian, dia dengn angkuhnya menatap wajah Lilian yang dulu selalu mengintimidasi dirinya.Tatapan itu seolah penuh dendam yang siap dia luapkan waktu itu. Namun, Aneisha membutuhkan waktu yang tepat melakukan pembalasan dendam kepadanya."Aku bukan Aneisha, namaku Ana Bella," jawabnya lalu bergegas pergi meninggalkan Lilian dan Tuan Zu.Di lain kesempatan, Aneisha kini bertemu dengan Arsen. Lelaki yang dulu pernah menjadi kekasihnya, tampak terkejut dan terpesona dengan kecantikan Aneisha. Sudah hampir lima tahun dia tidak bertemu dengan Aneisha sejak menghilangnya dirinya dulu, membuat lelaki itu benar-benar sangat merindukan wanita yang ada di depannya.Keduanya terpaku dalam pikirannya masing-masing. Namun, Aneisha sudah lama melupakan Arsen, meskipun dalam hati kecilnya ia masih memikirkan sosok lelaki yang ada di depannya saat ini."Anes, kau sangat cantik," puji Arsen tanpa sadar berkata di samping kekasihnya.Evelyn mengernyitkan dahinya, ia