Share

Bab 66

Penulis: Yazmin Aisyah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-24 22:03:33

ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU 66

"Dan apa yang akan kau katakan padanya nanti jika dia sudah besar dan tahu bahwa kaulah penyebab kematian ibunya?"

Kata kata itu terus terngiang di telingaku, bahkan semalam hadir dalam mimpi yang gelisah. Aku termangu, membayangkan sejarah hidup Naura yang menyedihkan.

"Sayang, apakah kau sudah siap?"

Aku menoleh, mendapati Adrian datang menghampiri. Diletakkannya dagunya di atas kepalaku. Harum aroma parfum maskulin yang telah menjadi candu itu menelusup. Aku berbalik, menatap tubuh tegapnya yang sudah dibalut pakaian serba hitam. Kemeja dan celana panjang yang membungkus tubuhnya dengan sempurna.

"Aku… aku takut Mas. Tapi aku harus pergi."

Aku menoleh keluar melalui celah pintu yang sedikit terbuka, mendapati Tiara yang termangu memandangi ketiga adiknya yang sedang belajar tengkurap di atas karpet tebal di ruang keluarga lantai atas. Tatapan matanya kosong. Gaun hitam yang dipakainya menonjolkan kulitnya yang cerah. Tapi mata itu bengkak, dan wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 67

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU 67PoV MEISYASeperti dejavu rasanya, aku kembali berkelana di padang bunga berwarna putih keperakan. Adrenalinku berpacu, bersiap menghadapi malaikat cantik berwajah keji itu. Dia yang dulu menghempasku dengan ujung sayap dari bajunya sambil berkali kali mengucapkan satu kalimat."Orang yang tak menghargai hidup orang lain dan hidupnya sendiri lebih layak mati!"Aku meringis, menyadari kebenaran ucapannya. Dulu, aku tak pernah menganggap nyawa orang lain berharga. Aku bahkan membiarkan diriku berkubang dosa tanpa peduli aku bisa saja terkena resiko penyakit berbahaya. Dan semua itu akhirnya memang menjadi kenyataan.Di kejauhan, sesosok tubuh yang amat kukenal berjalan menjauhiku. Punggungnya yang tegap tertimpa cahaya matahari yang bersinar hangat. Sesaat, dia menoleh, lalu tersenyum dan membalikan badan. Aku tercekat, kupaksa kakiku yang letih untuk berlari mengejar sosok yang kurindukan itu."Mas Nabil!" Dia berhenti sesaat, lalu berjalan kembali menjauh

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 68 (ENDING)

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU 68Dulu, aku memandangnya dengan perasaan benci karena menganggap dirinyalah penyebab kehancuran hidupku, kini rasa takut menguasai melihat langkahnya yang anggun memenuhi ruangan."Meisya, kau sungguh luar biasa Nak. Mama tak menyangka kau bisa lolos dari kematian untuk kedua kalinya."Aku terdiam. Menanti kata berikutnya yang akan dia keluarkan."Bukankah kau dulu bilang kalau anakmu negatif? Mama kesini untuk meminta izin padamu membawa Naura. Katakan pada Vivian bahwa Mamalah yang paling berhak mengurusnya. Dia bukan siapa-siapa."Oh, jadi itulah yang Mama inginkan? Mengambil Naura, memisahkan Naura dari Ibu susunya? Dokter sudah berpesan dengan nada keras bahwa Naura tak boleh diberi susu formula merek apapun karena lambungnya bermasalah. Hanya ASI Vivian yang cocok untuknya. Meski sekarang sudah MpASI, tetap saja, kebutuhan utama Naura yang masih tujuh bulan adalah ASI."Ma, aku…" Aku terkejut menyadari suara yang keluar dari bibirku terdengar sangat le

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   DIA BUKAN IBUKU 1 (SEQUEL ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU)

    SINOPSIS 21 tahun setelah kematian Nabil dan Meisya. Naura hanya tahu bahwa Adrian dan Vivian adalah orang tuanya. Namun, hidup yang bahagia bersama Orang tua dan keempat saudaranya menjadi berbeda ketika dia diharuskan menerima kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung keluarga ini. apa yang dia lakukan kemudian? apalagi setelah mengetahui sejarah kelam kelahirannya dan juga latar belakang keluarganyaBAB 1. PESAN MISTERIUS DARI GI(Naura, tahukah kau, bahwa sebetulnya dirimu bukan anak Papa dan Mamamu?)Aku mengerutkan dahi membaca pesan yang masuk ke inbox FB-ku. Kubuka profilenya. Hanya sebuah gambar mawar hitam yang terlihat misterius. Nama akunnya Gi. Hanya itu.Bip… pesannya masuk lagi. Kali ini lebih panjang.(Apakah kau tak pernah berpikir, bahwa kedua saudara kembarmu sama sekali tak mirip dirimu? Bahkan Kakak dan Adikmu juga tidak.)(Naura, kau sudah dewasa. Tak kusangka, Vivian masih menyembunyikan identitasmu yang sesungguhnya.)(Kau harus mencari tahu, atau kau aka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 2. Orang-orang tercinta

    DIA BUKAN IBUKU#2"Mama, apakah aku benar benar anak Mama?"Tubuh Mama dalam pelukanku menegang. Beberapa saat kemudian, dia mengurai tanganku, merengkuh pipiku dengan kedua tangannya yang lembut."Naura, apa yang kau katakan sayang?"Wajahnya tampak khawatir. Aku tertegun, Mamaku yang lembut dan penyayang, yang selama ini tak pernah membedakan kami anak-anaknya. Ah, bahkan aku merasa perhatian Mama padaku lebih besar dibanding saudaraku yang lain. Aku tersenyum, memeluknya lagi."Maaf Ma, aku hanya takut kalau ternyata aku bukan anak Mama dan Papa. Emm, soalnya, Bisma mau bicara serius.""Hmm, apakah anak Mama yang cantik ini sudah akan diambil orang?"Wajahku bersemu merah, rasa hangat mengaliri pipiku."Bisma bilang, dia ingin ketemu Papa dan Mama.""Kapan?""Kalau malam Minggu besok? Boleh?"Mama tersenyum, "Tentu saja boleh. Kebetulan besok Kak Tiara akan datang bersama suami dan anaknya.""Wow, aku sudah kangen sama Kakak.""Oke. Sekarang mandilah dulu. Kau tahu sebentar lagi

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 3. Wajah dalam.selembar foto

    DIA BUKAN IBUKU#3(Temui aku di cafe depan sekolahmu siang ini.)Aku menutup ponsel. Otakku berpikir keras menerka nerka siapakah Gi ini? Sekolah sudah lengang karena ini hari Jumat. Semua pulang lebih awal kecuali aku, karena ada sepuluh lagi buku raport yang mesti kuisi.Teleponku berdering. Bisma melakukan panggilan video call. Hari ini dia tak datang ke sekolah karena ada urusan penting katanya. Kuusap gambar telepon berwarna hijau di layar. Wajahnya yang teman seketika memenuhi layar ponselku."Hai sayang, sepertinya aku tidak bisa bertemu denganmu hari ini." Serunya.Aku tertawa. "Selesaikan urusanmu, jangan terus menerus memikirkan aku.""Tapi aku pasti datang malam Minggu besok. Kau sudah bilang Papa dan Mamamu kan?"Aku mengangguk."Kau bahkan diajak adu Ponco sama Adit.""Ck, tenang saja, adikmu itu akan KO dalam sekali sentakan. Oke sayang. Aku harus pergi sekarang. Hati hati ya."Bisma memutuskan sambungan telepon setelah mengucapkan salam. Aku melirik jam tangan, baru pu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 4. Kenyataan yang menyakitkan

    DIA BUKAN IBUKU#4"Siapa aku sebenarnya?"Mama tertegun. Ditatapnya aku lekat, dan lama. Ada kaca kaca yang mulai membayang di pelupuk matanya. Ditariknya tanganku dengan lembut. Dibawanya aku duduk di sofa."Kenapa Naura bertanya seperti itu?""Tolong buka amplop itu Ma."Mama menatap amplop itu sebentar, lalu membukanya, mengeluarkan isinya dan menelitinya sebentar. Ada binar keterkejutan di mata itu, yang dengan cepat dihapusnya. Mama berusaha tenang, aku tahu. Sejak dulu, Mama adalah tiang di rumah ini. Rumah akan terasa redup jika Mama sakit atau sedang bersedih. Papa, dibalik sikapnya yang berwibawa dan tegar, sesungguhnya amat bergantung pada Mama."Naura, apakah kau percaya pada Mama?"Aku mengangguk, tak sanggup menatap matanya yang berkaca-kaca."Mama akan ceritakan semuanya. Tapi, maukah Naura berjanji untuk tidak membenci Mama setelah ini?" Suaranya bergetar. Aku mendongakkan kepala, menatapnya tak mengerti, mengapa aku harus membencinya?Mama memejamkan mata sejenak. Di

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 5.Ruman tempatku kembali

    DIA BUKAN IBUKU#5"Naura?!"Aku mundur selangkah, menatap lelaki asing dengan tatapan menyelidik. Aura yang memancar dari wajahnya sungguh membuatku gelisah. Lelaki itu membuka pintu mobil dan melangkah turun."Kau masih hidup. Ternyata benar kata Meisya bahwa kau sehat dan tidak ikut tertular virus jahanam itu."Aku mengerutkan kening."Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."Lelaki itu tertawa kecil."Vivian ternyata terlalu pengecut untuk memberikan identitasmu yang sesungguhnya."Aku terdiam, mendengarnya menyebut nama Mama membuat hatiku bagai diremas remas. Wajah lembut dengan sorot mata teduh yang selalu kurindu dan menjadi alasanku untuk segera pulang kini menjelma di pelupuk mata."Kau tahu Naura, ketika aku bebas dari penjara, hal pertama yang kulakukan adalah melacak keberadaanmu. Grace sial*n itu tidak boleh mendahuluiku." Dia menoleh ke arah rumah mewah di depan kami yang tetap bisu.Aku memegang kepala yang terasa pusing. Semua yang dia katakan tak masuk akalku. Siapa Grace?

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 6. Kesayangan semua

    DIA BUKAN IBUKU#6Aku menatap foto wajah cantik berlesung pipi yang tengah tersenyum itu dengan perasaan campur aduk. Sedih, karena aku tak pernah sempat bertemu dengannya, tapi juga bahagia, karena keputusannya untuk memberikan diriku pada Mama telah menjadi jalan selamat bagiku. Tak pernah kubayangkan jika aku diambil oleh Nenek Grace, dijadikan boneka seperti hal-nya kehidupan Mama kandungku yang menyedihkan. Pandanganku kini beralih pada wajah teduh dengan sorot mata lembut milik Ayah kandungku, yang juga ternyata Ayah kandung Kak Tiara. Jalinan kisah cinta mereka yang rumit di masa lalu nyatanya tak bisa dilupakan begitu saja karena mereka meninggalkan warisan yaitu kami, anak anaknya. Selama ini, Mama Vivian telah merawatku dengan sangat baik, tak pernah membeda-bedakan aku dengan keempat anak kandungnya yang lain. Bahkan dapat kurasakan si kembar Adit dan Arsen, juga si bungsu Alesha mencintaiku dengan tulus.Setelah semua ini terbongkar, akankah sikap mereka berubah padaku?

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05

Bab terbaru

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 30. Dia bukan ibuku tapi dia adalah segalanya bagiku (ending)

    DIA BUKAN IBUKU 30 (ENDING)Aku menatap tubuh beku Om Gilang untuk terakhir kalinya sebelum dibawa dengan ambulans. Nenek memutuskan memakamkan Om Gilang di tanah makam keluarga. Bagaimanapun dia telah dianggap anak oleh Nenek. Sungguh miris, sementara makan Mama Meisya berada jauh di pemakaman umum."Kita akan memindahkan makam Mamamu kesini." Ujar Nenek setelah pemakaman Om Gilang selesai. Tak ada yang hadir, hanya kami, pelayan dan satpam yang mengenal Om Gilang. Baru kali inilah aku menyaksikan pemakaman tanpa air mata dan sedu sedan.Aku menggeleng."Tidak Nek, jangan. Makam Mama dan Papa berdampingan. Mereka sudah bahagia di alam sana, biarkan saja seperti itu. Aku telah meminta penjaga untuk merawat makam Mama dan Papa secara khusus."Nenek mengangguk sambil memegang tanganku."Baiklah jika itu keinginanmu Naura. Nenek akan mengikuti semua saranmu. Kau telah dewasa. Zaman Nenek tinggal dan dibesarkan tentu jauh berbeda dengan zaman ini."Aku tersenyum dan menuntun Nenek meningg

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 29. Kematian yang sia sia

    DIA BUKAN IBUKU 29PoV GILANG"Gi, apa kau sudah gila? Naura itu anakku!"Wajah Meisya terlihat sedih. Aku tercenung menatapnya. Dia tampak tak bahagia mengetahui semua yang kulakukan untuknya."Tapi dia mengkhianatimu Mei. Dia hidup bersama musuhmu, Vivian. Dia bahkan terlihat sangat mencintai perempuan itu."Meisya menggeleng."Kau tak mengerti Gi. Aku memang menitipkan Naura pada Vivian. Hanya Vivian yang mau dan bisa merawat Naura, mencintainya dengan tulus seperti anaknya sendiri.""Aku tak percaya itu keinginanmu.""Gi, tolong terima saja kenyataan, bahwa kita sudah berpisah. Bukan hanya jarak, tapi juga ruang dan waktu. Hati kita bahkan telah terpisah lama. Lupakan aku dan hiduplah dengan baik."Aku menggeleng. "Aku ingin bersamamu Mei."Meisya tersenyum. Dua dekikan dalam di pipinya terlihat dengan jelas dan aku tak pernah tak terpesona melihatnya."Aku menyayangimu sebagai sahabat dan saudara. Tak lebih. Kuharap kau berhenti menyakiti Naura dan juga Mama."Meisya berbalik, k

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 28. Mei, aku datang

    DIA BUKAN IBUKU 28Ibu Ismi, Ibunya Lisa akhirnya dibawa ke rumah sakit setelah diberi pertolongan pertama. Nenek berpesan kepada dokter Inka untuk melakukan apa saja yang sekiranya bisa menyelamatkan nyawa tanpa perlu memikirkan biaya. Arsen dan Adit yang mengantar ke rumah sakit sekaligus menyelesaikan administrasi. Mama melarangku ikut ke rumah sakit. Saat ini keselamatanku adalah prioritas bagi semua orang."Jenazah Lisa baru selesai diotopsi. Dia jelas mati karena cekikan sehingga tak ada oksigen yang masuk." Jelas Om Alfian. Aku terdiam, membiarkan Mama menggenggam tanganku yang terasa dingin. Mengapa setelah bertemu Nenek hidupku berubah bak sinetron? Kulihat Nenek terpekur di kursinya. Beliau sudah pulih dan mulai bisa berjalan meski masih terlihat sulit. Menurut dokter, Nenek selama bertahun-tahun minum obat yang melemahkan syaraf dan otot kakinya. Obat itu diberikan oleh Lisa atas perintah Om Gilang agar mudah mengendalikan Nenek. Sungguh, mereka benar-benar manusia biad*b.

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 27. Melarikan diri

    DIA BUKAN IBUKU 27POV GILANGLisa terjatuh kembali ke atas kasur akibat kerasnya tamparanku. Ada darah mengalir dari sudut bibirnya yang pecah. Suaranya yang merengek dan berisik itu sungguh-sungguh membuatku kesal."Tuan, anda jahat sekali." Ujarnya sambil menyeka bibirnya. "Berhenti bicara jika kusuruh berhenti. Suaramu membuatku tak bisa berpikir.""Aku hanya mengkhawatirkan Ibuku.""Naura tidak mungkin mencelakainya. Dia anak yang baik.""Jangan terlalu yakin Tuan. Bukankah dia anak Meisya? Dia punya sifat kejam yang sama dengan Meisya. Aku yakin."Aku terkejut mendengar kata-katanya. Di satu sisi, aku mengakui bahwa apa yang Lisa katakan benar. Tapi di sisi lain, ada rasa tak terima mendengar orang lain mengatakan hal buruk tentang orang yang kucintai."Meisya, si jal*ng itu, yang suka mengobral tubuhnya pada lelaki lain hingga tertular HIV. Bukankah dia terlibat banyak kejahatan sebelum mati? Dia juga tega melaporkan Sofyan ke…"PLAK!"Jangan lancang Lisa! Berhenti mengatakan

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 26. Kejahatan yang sempurna

    DIA BUKAN IBUKU 26Kamarku tak berubah, tetap rapi dan bersih seperti biasa saat aku masih tinggal di sini. Puluhan buku koleksiku berjajar rapi di rak kecil yang terbuat dari kayu dan menempel di dinding. Itu adalah buku-buku favorite yang kujaga sepenuh hati sementara buku lainnya bergabung di perpustakaan keluarga yang berada di sudut lantai atas ini. Aku merebahkan diri di atas kasur, memandang seisi kamar. Seandainya tidak ingat bahwa Om Gilang dan Lisa sedang mengincarku, tentu aku akan merasakan hidupku kembali normal disini. Tapi kenyataan itu pupus begitu aku ingat, Nenek dan Ibu Lisa berada di kamar lain, menanti kepastian untuk kembali.Aku mendesah, rasanya nyaman sekali tidur bergelung di kamarku sendiri. Kamar yang sudah kutempati selama lebih dari dua puluh tahun. Aku ingin terus berada disini. "Naura?"Mama melongokkan kepala dari celah pintu yang sedikit terbuka. Aku menoleh, dan bangun dari kasur. Mama, di usianya yang sudah melewati lima puluh tahun, tetap energik

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 25. Welcome home. Naura

    DIA BUKAN IBUKU 25Aku tiba di rumah sakit dan terkejut mendapati banyak orang berkumpul di ruang rawat Nenek. Mama, Tante Ria, si kembar Adit dan Arsen, juga Alesha. Langkah kakiku terhenti melihat mereka semua menatapku. Yang pertama kali berlari menghampiriku adalah Alesha, yang langsung menubruk tubuhku sambil menangis."Kakak…"Aku tertegun, mataku langsung terasa panas menatap orang-orang terkasih yang selama ini kurindukan setengah mati. Padahal belum sebulan aku berada di rumah Nenek, rasanya sudah seabad lamanya aku tak bertemu dengan mereka.Perlahan, kuangkat tanganku, balas memeluk adik bungsuku yang mungil itu. Isaknya makin keras. Dipeluknya aku erat-erat."Maafkan aku Kak. Tolong maafkan aku."Aku mengusap kepalanya yang tertutup jilbab merah muda. Bagaimana mungkin aku tak memaafkannya? Setelah agak lama, isakannya terhenti. Kuurai pelukan Alesha, menatap mata bening yang terlihat sembab itu."Jangan minta maaf terus. Kau tidak salah apa-apa."Alesha justru terisak lag

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 24. Terbongkar

    DIA BUKAN IBUKU 24"Nauraaaa!"Jantungku langsung terasa merosot ke dasar perut. Aku nyaris berlari menuruni tangga, lalu teringat bahwa di bawah ada Lisa yang bisa melakukan apa saja untuk mencelakaiku. Rasanya aku tak bisa lagi membiarkan dua ular ini untuk tinggal di sini lebih lama. Aku akan cepat kena serangan jantung karena mereka. Jadi aku menuruni tangga dengan hati-hati meski rasanya tak sabar untuk segera tiba di kamar nenek."Hati-hati Naura." Janeeta berjalan lebih cepat mendahuluiku. Dia tiba di kamar Nenek lebih dulu, dan ketika tiba disana, aku terkejut melihat pemandangan itu. Nenek jatuh telentang di atas lantai, kepala bagian belakangnya sepertinya membentur lantai dengan keras. Sementara itu, kamar Nenek seperti habis terkena badai. Lemari dan laci laci terbuka dan isinya berhamburan di lantai."Ya Allah Nenek!"Aku memburu tubuh Nenek dan mencoba mengangkatnya. "Jangan Naura. Biarkan dulu. Aku khawatir Nenek kena stroke. Kita tak boleh merubah posisinya sampai per

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 23. Konfrontasi

    DIA BUKAN IBUKU#23Aku menerima surat alih adopsi itu dengan hati perih. Terbayang Mama menangis sambil menandatanganinya. Tentu mereka akan menilaiku sebagai anak yang tak tahu diri. Aku tumbuh sehat hingga sebesar ini berkat air susu Mama. Dan betapa rajinnya Mama membawaku check up, memastikan aku minum obat dan vitamin setiap hari. Aku mendesah. Biarlah, suatu saat, mereka akan tahu bahwa aku melakukan ini semua untuk mereka. Jika aku masih tinggal bersama mereka, Om Gilang akan melakukan berbagai cara agar aku datang dengan sukarela. Tidak. Itu tak boleh terjadi. Cukup Papa saja yang hingga kini belum sepenuhnya pulih."Mamamu berpesan, meski secara hukum kau bukan lagi anaknya, kau tetap anak dan keluarga yang mereka kasihi. Kau bisa pulang kapan saja Naura."Aku mengangkat kepalaku yang sejak tadi tertunduk, menyembunyikan air mata yang nyaris meluncur dari Om Alfian."Terimakasih Om. Aku titip Papa, Mama dan adik adikku." Aku tak dapat menahan suaraku yang bergetar.Om Alfian

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 22. Naura san Janeeta

    DIA BUKAN IBUKU 22"Pagi Nona Naura."Sapa Janeeta di meja makan. Aku tersenyum, menarik kursi makan di depanku. Pagi ini aku mengumpulkan pelayan di rumah Nenek di ruang makan merangkap dapur yang amat luas ini. Sementara Nenek ditemani Om Gilang dan seorang sopir serta pelayan sedang check up ke rumah sakit. Nenek melarangku ikut karena katanya tak boleh meninggalkan rumah tanpa seorangpun pemilik rumah. Agak aneh sebetulnya mengingat selama ini Nenek sendirian, hanya dikelilingi orang-orang asing yang tak punya hubungan dengannya."Pagi Jani, pagi semuanya."Mereka menyahut serempak. Dari sudut mata kulihat Janeeta mengedip mendengarku memanggilnya Jani."Saya hendak menyampaikan apa yang telah disepakati oleh saya dan Nenek. Karena Nenek sakit dan saya adalah satu satunya ahli waris, mulai hari ini, saya yang akan memegang kendali atas rumah ini."Gumaman terdengar dari mulut mereka. Aku menatap Lisa melalui sudut mata, mendapati wajahnya yang tampak tak enak dipandang."Pertama,

DMCA.com Protection Status