ISTRI 100 KILOGRAMPart 20POV AyuSetelah mengganti pakaian dengan baju tidur, aku segera memilih baju ganti untuk Mas Adam. Aku akan membawa baju ganti ini ke kamar tamu, biarlah malam ini Mas Adam tidur di ruang tamu lagi. Karena aku tidak mau kejadian tadi pagi terulang kembali."Kamu mau bawa kemana bajuku?" tanya Mas Adam yang tiba-tiba sudah berada di kamar. Aku sampai terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba."Kamu kapan datangnya?" tanyaku gagap. Aku takut Mas Adam tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri."Aku tanya mau kamu bawa kemana bajuku?" tekannya sekali lagi. Mungkin dia mulai kesal karena aku tidak menjawab pertanyaannya tadi."Mau aku bawa ke kamar tamu," jawabku tenang. Aku tidak ingin Mas Adam melihat aku gugup jika berhadapan dengan dia."Kenapa? Aku mau tidur di sini!" ketus Mas Adam menyambar baju tidurnya yang aku pegang dari tadi. Dia melongos begitu saja ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. Kami memang tidak pernah terbuka satu sama lain, hanya kemari
ISTRI 100 KILOGRAMPart 21POV Adam"Mbok, Ayu dimana?" tanyaku pada Mbok Darmi yang sedang mengepel lantai. Karena semalam aku memilih tidur di kamar tamu, jadi aku tidak tau jika Ayu dimana."Katanya, disuruh bilang sama Aden kalau Non Ayu pulang kerumah Mamanya," jawab Mbok Darmi sopan dengan logat Jawa yang kental."Apa?" aku terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Mbok Darmi barusan. Aku yakin pasti Ayu akan mengadu yang bukan-bukan sama orang tuanya. Ternyata dia tidak main-main dengan ucapannya semalam."Katanya Non Ayu….""Sudah-sudah, saya udah tau!" sanggahku ketika Mbok Darmi mau menjelaskan lagi kemana perginya Ayu. Aku segera kembali ke kamar untuk mengambil kunci mobil dan ponsel.Dengan langkah cepat aku keluar menuju ke mobil untuk menyusul Ayu. Dia tidak boleh mengadu yang bukan-bukan, aku memang setuju untuk bercerai dengannya. Tapi aku tidak mau di pandang buruk oleh keluarganya Ayu, apalagi jika sampai Papanya tau, bisa hilang masa depanku.Aku melajukan
ISTRI 100 KILOGRAMPart 22Pov AyuSetelah kejadian tadi pagi, aku tidak diperbolehkan pulang sama Papa dan Mama. Mereka menyuruhku untuk tinggal kembali sama mereka, dan aku rasa juga harus begitu. Karena aku takut Mas Adam akan bertindak bodoh, karena aku yakin sekarang pikirannya sedang kalut.Tadi pagi saja saat dia pulang dari sini, Mas Adam menyerahkan kunci mobil kesayangannya pada Papa. Bukan cuma itu, Mas Adam juga dipecat dari jabatannya sebagai direktur di perusahaan Papa. Kata Mama tadi, Papa juga menarik semua saham di perusahaan orangtuanya Mas Adam. Sebenarnya, bukan ini tujuanku menikah dengan Mas Adam.Aku menikah dengannya karena aku ingin dia tahu jika akulah Lady Rose yang sebenarnya. Tapi keadaan berbalik saat Mas Adam memperlakukan aku semena-mena. Aku tidak menyangka ternyata sifat Mas Adam seperti itu.Niat untuk mengungkapkan yang sebenarnya juga aku urungkan karena ternyata Mas Adam tidak bisa menerima fisikku. Tapi, aku tidak menyerah begitu saja. Aku diet d
ISTRI 100 KILOGRAMPart 23Pov. Adam"Cukuuuuuuup!" teriakku menengahi pertengkaran antara Ayu dan Mamaku juga Claudia. Mereka bertiga cukup membuatku pusing tujuh keliling. Padahal aku pulang untuk mengambil berkas penting perusahaan Papanya Ayu. Karena aku sudah tidak berkerja lagi disana, jadi aku harus mengembalikannya. Berkas itu sangat penting dan juga rahasia, dulu Papanya Ayu mempercayaiku untuk menanganinya. Sekarang, semuanya telah berbalik."Cukup! Kalian udah besar. Udah tua, jangan seperti anak kecil!" bentakku lagi. Mereka hanya terdiam tidak berani lagi membuka suara, hanya tatapan mereka yang beradu seakan ingin bertarung."Sekarang, kembalikan semua yang kalian ambil dirumah ini!" seruku pada Mama dan Claudia. "Nggak! Mama nggak mau. Kamu kan tau sendiri Mama udah lama nggak pernah lagi belanja barang bagus," rengek Mama. Tangannya memegang erat tas yang dipakainya."Kamu juga!" bentakku pada Claudia. Dia hanya menggeleng kuat, ekspresinya sama dengan Mama. Takut."
ISTRI 100 KILOGRAMPart 24Pov AdamKarena penasaran aku mencoba untuk membuka kotak tersebut, mataku menyipit ketika melihat sebuah foto yang menempel di penutup kotak. Aku mengambilnya dan memperhatikan secara seksama, Ayu dan Claudia. Mereka foto bersama? Kubalikkan foto melihat kesisi belakang.Februari, 2014.Deg!Apakah mereka sahabat masa lalu?*Rasa penasaranku semakin membuncah ketika aku menemukan foto Ayu dan Claudia di masa lalu. Ada apa dengan mereka, kenapa difoto ini mereka terlihat sangat akrab. Mereka saling merangkul satu sama lain dan tersenyum ke kamera dengan senyuman yang tulus. Lantas, apa yang menyebabkan mereka malah seperti kucing dan anjing sekarang? Bahkan mereka seperti orang asing saat bertemu. Apakah ini rahasia yang Ayu katakan waktu diacara reuni kemarin.Tanpa memerlukan waktu lama aku segera meraih ponse untuk memotret foto mereka. Siapa tau jika aku memang membutuhkannya nanti. Setelah selesai, aku segera mengotak-atik kotak kayu ini.Disini aku t
ISTRI 100 KILOGRAMPart 25Pov AdamAku akan menemui Ayu. Masih ada waktu untuk memperbaiki semuanya, bukankah untuk saat ini kami masih menjadi suami istri? Aku akan meminta maaf padanya dan menyuruhnya menjelaskan semuanya.*Kulajukan mobil dengan kecepatan tinggi, aku harus segera sampai kerumah Ayu. Aku tau, dia mencintaiku dan masih menyimpan rasa untukku. Aku berjanji akan memperbaiki semuanya. Sungguh sebenarnya ini seperti mimpi bagiku, bagaimana mungkin aku bisa terkecoh selama ini oleh Claudia.Dia tidak pintar masak, sedangkan aku tau jika Lady Rose itu hobi memasak. Claudia juga tidak suka bunga Lily kuning, padahal jelas dulu Lady Rose mengatakan jika bunga kesukaannya itu Lily kuning.Seharusnya aku memastikan terlebih dahulu sebelum Claudia memperkenalkan dirinya sebagai Lady Rose. Pikiranku terus menerawang semua kejadian demi kejadian saat aku menghina Ayu dulu. Pantas saja Claudia sangat marah ketika aku dijodohkan dengan Ayu. Dan dia juga sangat marah jika aku memb
ISTRI 100 KILOGRAMPart 26Pov Ayu"Nggak, Nggak, Nggak. Aku nggak mau kamu begini. Aku tau didalam sini masih ada rasa itu untukku kan?" Mas Adam terus saja mencoba untuk meyakinkanku jika dia akan berubah.Jujur, hatiku goyah, niatku buyar. Apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku belum bisa berpikir jernih, sebaiknya aku berdiskusi lagi sama Mama dan Papa."Kalau kamu berpikir ini sia-sia, jawabannya tidak. Usaha kamu tidak sia-sia, Ayu. Aku tidak ingin kehilangan kamu lagi untuk kesekian kalinya," ucap Mas Adam lagi yang kembali memegang kedua tanganku erat. Aku terus membisu tanpa suara, untuk saat ini belum bisa untuk berpikir."Sebaiknya kamu pulang, Mas," usirku. Lebih baik memang sekarang pulang, biarlah agar dia bisa merenungkan kesalahannya selama ini."Nggak! Aku mau pulang kalau kamu juga mau ikut sama aku," ucapnya sambil menggeleng kuat."Pulanglah, Mas. Aku juga harus berpikir, begitu juga kamu," ucapku memberi alasan. Agar Mas Adam bisa langsung pulang dan tidak membu
ISTRI 100 KILOGRAMPart 27Pov Ayu"Kamu jadi pergi lagi, Sayang?" tanya Mama saat kami sedang menonton televisi. Papa asik membaca berita di ponselnya, sedangkan aku tidur di pangkuan Mama sambil menonton telivisi. Tangan Mama membelai rambutku lembut, kenyamanan itu telah kembali."Aku bingung, Ma," jawabku singkat."Kenapa? Bukannya kamu memang mau menurunkan berat badan sedikit lagi?" tanya Mama lagi. Kemarin aku sudah bercerita sama Mama kalau aku akan mengikuti program diet sama Danis lagi. Tidak lama, satu bulan. Karena kata Danis berat badanki turunnya cepat, lagian aku juga tidak suka jika terlklau kurus."Kalau kamu memang nggak mau diet lagi, nggak papa kok. Kamu itu tetap anak Mama yang paling cantik," ujar Mama lagi karena aku tidak menjawab pertanyaannya tadi. Mungkin Mama tau jika aku ragu."Iya. Karena aku anak Mama satu-satunya," seruku kesal. Seketika disambut tawa oleh Mama dan Papa, aku tau mereka sangat menyayangiku. Mereka menyuruhku untuk berpisah dari Mas Adam,