Share

Bab 40

Part 40

"Mak, serius nggak sih, kasih kabarnya?" tanyaku memastikan. Hati ini sedikit jengkel melihat tingkah Mak Giyem, yang tertawa lepas diatas kebingunganku.

"Hua ha ha ha," Mak Giyem semakin melepas tawa. Seolah dia puaskan sepuas-puasnya. Aku makin puas merasakan bingungnya.

Aku semakin bingung dan melongo di buatnya. Nampaknya Mak Giyem menikmati suasana ini. Tertawa puas melihat kebingunganku.

Kalau umurkan kami seumuran, ingin aku sentak rasanya. Tapi, aku masih sadar, kalau umur kami jauh berbeda.

"Mak, serius nggak sih?" tanyaku. Mak Giyem akhirnya meredakan tawanya.

"Maaf, maaf," ucap Mak Giyem, hampir saja tersedak, karena saking renyahnya tertawa.

Maaf? Hah, jadi cuma bercandaan? Awas saja kalau cuma bualan.

"Jadi hanya omong kosong, ya, Mak, yang Mak katakan itu? Nggak bener?" tanyaku. Mak Giyem kemudian menggeleng. Setelah tawanya benar-benar reda.

"Nggak, Eka! Aku serius. Apa yang aku sampaikan tadi benar adanya. Dan memang seperti itulah kondisi iparmu. Kasihan! Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status