Share

Pelukan Ternyaman

Di kamar bercat putih dengan seprai berwarna pink dan lampu gantung kristal minimalis di tengahnya, Harsha baru saja naik ke tempat tidur ketika ponselnya tiba-tiba berdering di meja nakas. Melihat nama seseorang yang ia nanti-nantikan itu muncul di layar, Harsha buru-buru mengangkat telepon itu tanpa menunggunya berdering lebih lama lagi.

Dan, ketika Ron mengatakan akan datang menemuinya, rasa kantuk yang sesaat lalu mendera tiba-tiba saja raib entah ke mana. Harsha memutuskan untuk turun dari ranjang dan berjalan cepat menuju meja rias mungilnya. Padahal, tanpa terburu-buru pun, Ron tak akan datang secepat itu. Harsha terlalu bahagia sampai-sampai ingin tampil cantik dan wangi di depan suaminya.

Menanti detik demi detik kedatangan Ron Kyle, tak ayal membuat Harsha merasa mual dan grogi. Dadanya berdegup kencang, sesekali napasnya tertahan sebelum akhirnya terhembus dengan panjang. Beginikah rasanya jatuh cinta? Bahkan belum melihat wajahnya saja, rasanya sudah seperti mau pingsan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status