Di sudut lain seorang pria paruh baya sudah siap menerima segala kenyataan pahit yang akan menimpa hidupnya dengan pasrah pria ini mengakui segala kesalahan nya menjadi seorang penjahat merenggut paksa kebahagiaan orang lain yang ia lakukan puluhan tahun yang lalu bukan berarti ia dengan mudah melupakan rasa bersalah itu. Bayangan kesakitan yang gadis itu alami selalu hadir turut menghantui dalam hidup nya.
Hari ini dimana dirinya telah menyerah dan pasrah ingin mengakhiri semua kesalahan dengan satu kata maaf.
"Maafkan aku," Ucap pria itu lirih menundukkan kepalanya dan berlutut di kaki seorang wanita yang usianya kini tak muda lagi. Tatapan mata wanita itu sulit diartikan selama puluhan tahun ia memendam semua rasa sakitnya dan semua penghinaan itu sendiri, hanya dengan ucapan sekali maaf bagi pria itu semua tidak semudah itu akan selesai.
"Maaf, apa semudah itu meminta maaf bagi anda?" wanita itu kembali bertanya, sikapnya yang dingin menunjukkan bahwa semuanya
Kakak ini semua tidak seperti yang kakak lihat, "Ucap Yansen terbata-bata, namun pria itu dengan sangat lihai memainkan perannya seolah dirinya seperti sedang diperas oleh wanita yang kini meminta ampunan kepada istrinya."Sayang jelaskan semuanya padaku, apa yang kalian lakukan disini?" Sentak Elena dengan kemarahan meminta penjelasan walaupun sebenarnya ia sudah mendengar semua yang ingin didengar nya namun ia tetap butuh penjelasan."Sayang tenang kan dirimu," ucap pria itu dengan senyum licik yang sedikit mengembang disudut bibirnya dan berusaha menenangkan istrinya. Elena terduduk lemas dengan yansen yang masih menangis dihadapannya."Jelaskan! Elena masih menuntut penjelasan dari mereka berdua."Kakak, ucap Yansen berat dengan menghela nafasnya panjang ia siap untuk mengatakan semua sejujurnya, tatapan tajam kakak iparnya tidak ia hiraukan lagi."Cukup Yansen jangan membuat drama menyedihkan lagi pria itu sudah membusuk di penjara tidak perlu k
Sinar matahari pagi menerobos melalui cela jendela sinarnya yang hangat dan menyilaukan mata mengusik dua sejoli yang kini sedang dimabuk cinta. "Selamat pagi sayang," seulas senyum manis menghiasi indahnya pagi. Sedangkan mata dengan bulu matanya yang lentik dan terlihat indah itu masih enggan untuk terbuka. "Sayang aku masih lelah," kata wanita itu masih enggan untuk membuka kelopak matanya yang indah. Cup... satu kecupan berhasil mendarat di bibir ranum warna pink muda yang terlihat sangat sensual dan menggoda. "Pergilah sayang, aku lelah!" rengek gadis itu terdengar sangat manja, sedangkan pria yang kini berada disampingnya tersenyum simpul ada kepuasan tersendiri di hatinya. Wanita pujaan hatinya kini kembali terlelap dengan tubuh tanpa sehelai benang napak terlihat polos dan menggoda, sehingga pria itu masih enggan untuk beranjak pergi ia masing senang memeluk dan mereguk kehangatan bersama gadis dalam pelukannya. "Sayang,
I love you,"ucap pria itu membelai rambut istrinya penuh kasih sayang, menunggu jawaban balasan dari wanita yang kini tersenyum lembut padanya."Aku lelah ingin istirahat dulu sayang."Aku akan buat kan teh hangat untuk mu?"Hee em aku tunggu teh ku diruang kerja ku."ucap pria itu sedikit kecewa karena harus mendengar jawaban yang tidak ia ingin dengarkan. Sedangkan gadis itu sudah pergi menuju dapur dengan piyama tipis yang membalut tubuhnya.Saat ini mereka tinggal di apartemen Dirga yang memang tidak memiliki pelayan satupun di rumah itu. Dirga tipe pria yang lebih suka hidup sendiri ia tidak suka dengan adanya pelayan akan menganggu privasi dan kebebasan hidup yang dilakoninya.Shena menuju dapur dan mulai merebus air untuk membuat teh dilihatnya persediaan makanan di kulkas sudah mulai habis tinggal air putih saja yang berderet rapi di dalam kulkas itu. Sedangkan Dirga membersihkan tubuh kedua kalinya dikamar mandi dan segera ke ruang kerja un
Mera sangat senang melihat kedua orang yang selama ini selalu bermusuhan sekarang sudah bersatu. Kedua orang yang juga sangat berarti dalam hidupnya. Kedua kakak yang selama ini tumbuh besar bersamanya selama dari kecil hingga tumbuh menjadi dewasa.Mobil yang ditumpangi Shena dan juga Dirga telah meninggal kan gerbang, kini tinggal Mera dan beberapa pelayan yang selalu setiap menjaganya juga Bi Asih yang sejak kehadiran Amera di rumah itu dialah yang ditugaskan untuk membantu segala keperluan Mera."Itu kakak perempuan nona Muda?" tanya Bi Asih yang penasaran dari tadi dengan kedua tamu yang datang dan membuat majikan cantiknya banyak tertawa yang membuat suasana rumah seakan berwarna karena selama dia berkerja di rumah itu selama puluhan tahun belum ada sekalipun terdengar tawa bahagia di rumah itu. Rumah ini terkadang seperti tak berpenghuni walaupun banyak pelayan tidak ada satu pun diantara mereka yang suka bicara atau bahkan berani bergosip karena bila ketahuan b
Danu hanya bisa menatap punggung anak gadis itu tanpa berani mendekat dan menyapanya, ada rasa takut akan penolakan dan juga beban kesalahan dimasa lalu yang terlalu besar rasa sesak di hati dan itu terasa menyakitkan. Merasa bersalah dan menjadi pria yang paling egois selama ini ia dengan rapat menyembunyikan semua rahasia itu dengan sangat baik hingga tidak ada satu orangpun yang menyadari skandal yang ia buat."Tuan Danu, anda sudah cukup lama berdiri disini marilah kita istirahat dulu agar tubuh tuan kembali fit dan sehat," Sela asisten Danu yang selalu setia mengikuti kemanapun tuannya pergi. Danu menurut saja dengan ucapan asistennya itu, pria paruh baya itu kembali melihat anak gadis yang masih sibuk memetik stroberi di lahannya setelah itu ia berbalik menuju rumah tua yang selama ini menampungnya. Di rumah itu ada seorang wanita bernama Yansen yang sekarang masih berkutat di dapur sibuk menyiapkan makanan untuk para tamu yang saat ini memenuhi rumahnya."Yansen
"Tidak perlu nak, jangan khawatirkan ibu, ibu hanya butuh istirahat sebentar, sekarang ibu masuk kamar dulu," kata Yansen dan meninggalkan putrinya sendiri di ruangan itu. Sedangkan dari luar gerak-gerik mereka sedang diperhatikan oleh seseorang.Seorang pria yang jelasnya adalah orang suruhan Danu yang ditugaskan untuk terus mengawasi gadis yang merupakan putrinya."Apa semua aman?" Tanya Danu setelah orang tersebut masuk dalam ruangannya."Sepertinya nyonya Yansen mulai mempertimbangkan usulan anda Tuan untuk membawa nona muda keluar dari kota ini Tuan." Kata pria itu melaporkan semua yang dilihat dan didengarnya."Baguslah, terus awasi terus mereka berdua." perintah Danu kepada anak buahnya itu. Pria itu pergi keluar untuk melanjutkan tugasnya. Sedangkan Danu kembali duduk dengan cerutu ditangannya ada senyuman kecil di sudut bibir pria paruh baya itu merasa puas bahwa rencananya sebentar lagi akan segera tercapai.***Waktu menunjukkan p
Apartemen Dirga nampak lengang dan sepi sebelum terjadi keributan di Central Group, Dirga sudah berencana untuk segera meninggalkan negara ini. Bahaya sedang mengintainya."Sayang sekarang kita bereskan barang-barang kita sebelum berangkat berbulan madu," ujar Dirga dan sibuk merapikan pakaian dan juga beberapa barang penting yang akan dibawanya."Sayang kok mendadak, aku harus pamit juga ke ayah dan juga Mera," ujar Shena menggerutu."Sayang inikah suprise buat kamu, sebagai kado pernikahan kita. Sedangkan Dirga meninggalkan kopernya yang sudah beres mendekat kepada sang istri menggoda sang istri dengan kecupan di bibir yang membuat pemilik bibir seksi itu merona."Ih nakal," ujar Shena dengan wajah tersipu malu."Besok adalah bulan madu kita sayang jadi bersiaplah," ucap Dirga lembut membisikkan kalimatnya ditelinga sang istri menghembuskan nafasnya perlahan hingga menimbulkan sensasi geli"Ih nakal." ucap Shena dengan mendesah menikmati sensasi i
Shena membuka matanya perlahan setelah sekian lama ia tertidur, dan kepalanya terasa pusing dengan tenggorokan terasa kering. Dilihatnya sekitar kamar yang ia tempati, sebuah tempat asing yang cukup besar dan di dekat kamarnya ada sebuah perapian yang apinya menyala dan menghangatkan seluruh tubuh karena udara di wilayah ini sangat dingin. "Selamat pagi Nona." Sapa seorang perempuan paruh baya yang kini menunduk hormat padanya."Siapa kamu dan dimana suamiku?" Tanya Shena dengan penuh selidik."Saya pelayan disini Nona, saya diperintahkan Tuan Dirga untuk melayani anda," Kata pelayan itu."Dan di mana suamiku?"Tanya Shena lagi masih ingin tahu keberadaan suaminya."Suami anda dalam perjalanan bisnis Nona," kata Jos berbohong. Shena kesal dengan kenyataan yang di hadapinya ia berharap akan menikmati bulan madu ini tapi nyatanya Dirga malah meninggalkan dirinya entah dimana ia sekarang dan belum tahu negara mana yang ia datangi sekarang."Baiklah, Jos tinggalkan
"Tuan Anda menggertak, Saya? ucap Yansen dengan sinis, Aku hanya seorang wanita tua tak layak Anda yang seorang terhormat mencoba mendekati wanita miskin seperti Saya apalagi saya masih saudara ipar Anda walaupun kakak sudah meninggal tak sepantasnya seperti ini, namun seperti nya pria tua itu sudah kebal malu ia terus saja maju menyudutkan wanita didepannya. Yansen mengatur nafas yang sesak karena perlakuan pria tua itu yang kini semakin menyudutkan langkahnya. "Kamu tetap cantik seperti dulu, bisik pria tua itu ditelinga Yansen yang membuat bulu kuduk meremang seketika detak jantung Yansen serasa berhenti, kenangan masalalu seperti terulang kembali, tubuh Yansen menggigil sesak di dada akan kenangan buruk kembali muncul, namun pria itu semakin mendekat lekat ditubuh Yansen yang hanya dibatasi oleh pakaian yang mereka kenakan, irama detak jantung yang menyatu membuat Yansen semakin gelisah gelenyar aneh akan keadaan dan siksaan itu sulit dihindari. "Apa maksud Anda Tuan berkata sepe
Maura percaya bahwa kehidupan keluarga akan berubah lebih baik setelah keputusannya siap tidak siap ia harus mulai berkembang mengikuti kata hati dan keluar dari zona nyamannya saat ini, dari parasnya yang cantik dan kecerdasan yang mumpuni menurun gen dari keluarga Admaja gadis itu tidak berbeda jauh dari kedua putri Admaja yang lain. Selama ini Maura tidak mengenal siapa ayah sesungguhnya namun ketika pertama kali bertemu dengan Danu Atmaja ia merasa mendapatkan figur seorang ayah dari pria paruh baya itu, niat Maura untuk lanjut pendidikan semakin kuat, hidup ditempat terpencil dan bekerja di kebun stroberi tak cukup untuk biaya pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga sang ibu, walaupun Tuan Atmaja berjanji akan menopang semua kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup ibunya Maura tetap tidak bisa menerima begitu saja pemberian dari orang yang baru ia kenal itu. Banyak hal yang masih membuat gadis itu penasaran apalagi seperti ada r
Seulas senyuman mengembang disudut bibir pria paruh baya dengan menghisap cerutu yang asapnya telah membubung tinggi dan terburai ditiup angin sejuk pegunungan, kini netra Pria paruh baya itu tertuju pada hamparan luas perkebunan stroberi yang sekarang menjadi hak miliknya. Sedang kan di depan pintu kamar Pria itu seorang wanita diam-diam memperhatikan gerak-gerik pria tua itu, dengan menghela nafas panjang dan memantapkan diri untuk mengetuk pintu dan akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk masuk keruangan yang memang tak terkunci rapat dengan membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja saat mendengar langkah kaki dan aroma kas kopi tercium di indra penciuman Pria tua itu seketika menoleh mengembangkan bibirnya bermaksud menyambut hangat siapa yang datang dihadapannya saat ini, dilihatnya wanita masa lalu nya itu menundukkan kepala enggan untuk menyapa bahkan melihat wajah pria tersebut. "Terima kasih," ucap Pria itu datar, dan seketika meraih tangan wan
Wanita dihadapannya semakin membuat gairah Kenan semakin membuncah dan semakin memperdalam permainan menghisap memainkan ujung lidah dengan lembut dan menuntut dan lebih kasar dan setelah itu melumat lembut bibir mungil yang membuatnya selama ini candu rasa manis bibir mungil dengan lipstik warna pink sedangkan tangan berotot itu dengan lembut membelai bongkahan bulat yang nampak indah dan ketika istrinya itu hamil kini terlihat lebih berisi dan kenyal dan membuatnya semakin nyaman, menyukai benda kenyal itu dan terus memainkannya. "Sst....Sayang hentikan lenguh wanita itu berusaha menghentikan aksi suaminya namun tetap tak berdaya pria kekar dihadapannya lebih kuat mendominasi."Ini di kantor Aku malu kalau tiba-tiba karyawan melihatnya," kata wanita itu susah payah setelah bibirnya terlepas dari jerat bibir pria buas dihadapannya yang kini menyeringai bodoh bermaksud menggoda sang istri. "Hem... aku pastikan mereka tidak akan berani menggang
Sedangkan disudut lain nampak pria berkaca mata nampak mengulum saliva nya dan bergegas pergi, setelah aksi perempuan itu selesai ia takut wanita yang diam-diam menarik perhatiannya itu menyadari keberadaannya maka ia pun memutuskan untuk segera pergi dan melepaskan hasratnya ditoilet terdekat."Wanita yang luar biasa, Aku suka sifat liarnya," gumam pria itu dengan mendesah perlahan memikirkan gundukan kenyal yang menantang dengan meremas dan memenuntaskan benda keras yang berada di bagian pangkal paha nya yang kini dalam mode on membayangkan dirinya dalam buaian wanita seksi dalam fantasi liarnya.***Pintu ruang kerja Kenadra nampak terbuka, seorang wanita hamil dengan parasnya yang cantik dan menawan kini terlihat seksi dengan balutan dress bermotif bunga lili warna merah muda dengan tas tangan berwarna hitam yang menambah kesan elegan berjalan anggun menuju meja kerja sang pria yang sangat dicintainya, kegelisahan pada wajahnya nampak terlihat jelas."Sayan
Rudy mengerti dengan apa yang dipikirkan bos mudanya itu."Apakah harus juga aku yang turun tangan untuk membereskan semua ini, huh... menyebalkan," gerutu Rudy kesal, melangkah meninggalkan Kenan yang masih kebingungan membuat alasan apa untuk sang istri, sedangkan ia sangat kenal sifat istrinya seperti apa.Huh... memusingkan mereka ini menyebalkan," gerutu Rudy kesal, belum selesai masalah pekerjaan yang harus ia bereskan sekarang ia juga harus membereskan masalah rumah tangga bosnya."Sepertinya Aku harus segera mengakhiri masa lajang ku agar penderitaan ini cepat berakhir agar bisa mengerti masalah bosnya. Saat itu juga Rita masuk keruangan Rudy dengan wajah cemberutnya."Kenapa dengan wajahmu?Apa pria itu berulah lagi?" tanya Rudy pura-pura tak tahu dengan kemungkinan apa yang terjadi."Huh menyebalkan, kamu tahu bos muda kesayanganmu itu mulai menggila, sejak ia menikah dengan gadis kecil putri Atmaja itu tingkahnya banyak berubah, dan
Setelah selesai berbicara dengan sang Ayah Mera pun menyimpulkan bahwa Ayah juga tidak tahu kepergian Shena dan Kak Dirga. Dengan terburu Mera masuk ke kamarnya mengambil tas dan juga kunci mobil ia berencana ke Apartemen Kakaknya, sebenarnya kehamilannya sudah cukup besar dan sebaiknya ia tetap stay di rumah namun Mera bukan tipe orang yang tidak bisa diam saja di rumah tanpa melakukan tindakan apapun untuk menyelesaikan sebuah masalah. Mera bergegas keluar menuju salah satu mobil yang terpakir di garasi rumah mewahnya. Seorang sopir menghampiri dan mengambil kunci mobil dari tangan Mera dan segera membukakan pintu mobil untuk Nyonya mudanya itu, sebenarnya sang sopir cukup ngeri juga kalau harus membawa orang hamil namun dilihatnya majikannya nampak gelisah dan terburu-buru maka ia pun tidak berani melawan perintah."Silakan Nyonya," ucap sopir itu dan membukakan pintu mobil mewah berwarna hitam salah satu milik keluarga hutama itu untuk Mera."Terimakasih, cepat jalan P
Pagi ini seperti biasa Kenandra datang dan bekerja di kantor ia tidak tahu bahwa ada peristiwa besar yang tersembunyi, sampai di lobby kantornya Kenandra berpapasan dengan beberapa karyawan dan juga Rudy sang asisten kepercayaan keluarga Hutama, Rudy selalu setia menunggu bos kecilnya itu karena Rudy yang ditugaskan oleh Hutama untuk menjaga putra semata wayangnya itu.Rudy adalah teman Kenandra dari kecil hingga kini dewasa, Rudy adalah seorang anak pelayan istimewa di rumah keluarga besar Hutama, karena kesetiaan orang tua Rudy kepada keluarga trah Hutama maka Hutama membiayai seluruh kebutuhan Rudy dari biaya hidup tempat tinggal hingga pendidikan yang tinggi, Hutama melatih Rudy agar bisa semakin kuat untuk menjadi orang kepercayaannya juga bodyguard bagi Kenandra putra semata wayang Hutama. Tentu pria seperti Hutama sudah memperhitungkan pilihannya sejak lama, Rudy adalah anak muda yang bisa diandalkan dan setiap sikapnya yang dingin dan juga kesetiaan yang ditunjukkanny
"Pertanyaan terakhir, kalian adalah anak buah suamiku yang paling di percaya tentunya kalian bisa menjawab kemana suamiku pergi dan bertemu dengan siapa? ini sudah lewat sebulan suamiku pergi namun tak ada kabar, seharusnya kalian tahu kemana suamiku pergi kalian kan anak buah yang paling dekat dengan pria dingin itu?"Ayolah katakan"Maaf Nona, Tuan tidak pernah bilang dengan siapa ia pergi dan untuk bertemu dengan siapa kami tidak tahu kami hanya ditugaskan untuk menjaga Nona selama Tuan kami belum kembali.Jawaban yang sering Shena dengar dari mereka semua membosankan tidak ada satu dari mereka berkata jujur sepertinya percuma tidak akan pernah berhasil mendapatkan semua jawaban dengan mudah. Di tempat dengan keterbatasan sinyal dan juga transportasi mereka semua bisa hidup dengan nyaman tanpa mengeluh sulit sedikitpun sedangkan kehidupan asli Shena semua sangat membutuhkan teknologi bukan hanya mengandalkan otot dan tenaga.Aku kembali menyalakan pe