Home / Fantasi / I'm Cyborg / Episode 6

Share

Episode 6

Author: Fabela Muslim
last update Last Updated: 2021-09-07 21:23:05

Aku tak tahu dengan keadaan apa yang tengah terjadi saat ini. Tubuhku seakan ditimpa beban sangat berat, apalagi bagian kepala. Seperti ada sesuatu yang akan meledak di dalam kepalaku. Entah sudah berapa hari, aku masih memejamkan mata. Tak tahu dengan keadaan sekitar. Apakah aku masih berada di dunia? Apakah aku masih hidup?

Tidak-tidak, aku memang masih hidup. Aku masih sedikit bisa mendengar suara-suara di sekitar. Bisa mengenal waktu pagi, siang, dan malam. Itu juga berkat percakapan orang di sekitarku, juga suara denting jam khas kota kami. 

Kondisiku saat ini sangat lemah. Jika diukur, mungkin detak jantungku hampir saja menghilang. Sebenarnya apa yang orang-orang pintar ini lakukan pada tubuhku? Apakah mereka sengaja ingin membuatku mati?

Ayah? Bukankah terakhir kali aku melihatnya, ia tengah tersenyum padaku? Apakah dia sudah bangga denganku? Apakah dia sudah tak lagi membenciku? Tidak, aku salah. Ayah tak pernah membenciku, hanya saja aku yang sangat membencinya. Dengan alasan apa aku membencinya? Kenapa ingatanku seakan menghilang begini? Kenapa setiap kali membahas sesuatu aku harus memikirkannya dengan baik dulu? Apa ayah memberiku obat agar aku menjadi anak bodoh? Lah, bukannya ia selalu mengatakanku sebagai anak bodoh, jika aku selalu menolak permintaannya?

Eh, bukankah ayah pernah mengatakan kalau saat ini ibu sudah senang karena aku mau menuruti permintaannya? Seperti apa ya wajah ibu? Apakah dia cantik seperti ibu-ibu lain di dunia? Aku sangat merindukanmu, bu ....

Satu lagi manusia yang harusnya kuingat. Bukankah aku meniliki orang spesial selain mereka? 

Siapa ya dia? 

Aku masih saja memikirkan orang itu. Sayangnya semakin kugunakan berpikir, tubuhku semakin melemah. Alhasil, aku telah melupakan segalanya. Bahkan otakku seakan berhenti bekerja. 

Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang memasuki tubuh. Seketika, aliran darahku mengencang. Darahku memanas. Suhu tubuhku meningkat drastis. 

"Bagaimana ini, Dok? Tubuhnya sangat panas." Salah satu perawat mengabarkan dengan sangat panik.

"Biarkan sejenak, lalu kita teruskan ke langkah selanjutnya." Sang dokter berkata mantap.

"Tidak, jika kita memaksanya untuk terus melanjutkan langkah, tubuhnya bisa tidak kuat. Aku sangat tidak menyetujui itu." Salah satu rekan dokter berkata dengan cemas.

"Dia akan tetap kuat." 

"Tidak. Setiap manusia memiliki batasnya masing-masing. Aku mohon Hans, jangan kau korbankan lagi manusia tak bersalah hanya untuk bahan uji cobamu saja."

"Apa yang kau katakan? Kau menyalahkanku? Apakah kalian di sini mulai tidak mempercayaiku, hah?" 

"Bukan begitu, maksudku ..."

"Apa maksudmu? Kalian yang tidak setuju dengan perintahku, silakan jika mau keluar. Aku sama sekali tak memaksa kalian berada di sini. Aku bisa bekerja sendiri, aku tak membutuhkan dokter yang penakut seperti kalian!" 

"Dia anakmu, Hans. Tolonglah, kau harus mengerti. Apakah aku harus berteriak, mengatakan pada semua orang, bahwa bahan uji cobamu kali ini adalah anakmu sendiri, hah? Kau keterlaluan!" Rekan dokter lainnya menimpali.

Suasana seketika menjadi lenggang. 

Dokter dan perawat yang ada di ruangan itu saling pandang. Mereka sama sekali tak tahu sebelumnya akan berita ini. Anak? Mengapa orang yang selama ini mereka hormati, mereka sanjung, ternyata malah memiliki pemikiran sangat rusak seperti ini? 

Dokter Hans menatap sang pembuka rahasia sangat kejam. 

Dia adalah adik dari Hans, tentu dia mengetahui semua tentang keluarga, maupun semua asal usul Hans. Dia hanya tak rela sang keponakannya akan dijadikan korban layaknya kakak iparnya dulu.

"Justru karena dia anakku, maka biarkan aku yang memutuskan. Apakah aku merugikan kalian? Tidak, sama sekali tidak." 

"Buang semua egomu itu, Hans. Dia anakmu. Lihatlah kondisinya saat ini, sudah 3 hari kau mematikan semua sistem dan mengganti-ganti semaumu. Kau memang bodoh!"

"Diam kau!"

"Kali ini aku tak akan tinggal diam, Hans." 

Dia langsung mendekat ke ranjang praktek. Namun, dengan segera sang kakak memutus jalannya. 

"Kita lihat kelanjutannya, aku tak akan pernah menyakiti bidadari kecilku, Frans."

Frans menatap kakanya, mencari kebohongan. Namun, nihil. Tak ada kebohongan yang ia temukan. 

"Dia anakku, dia juga yang memiliki garis tepat untuk bisa kurubah menjadi sesuatu yang sangat mengagumkan. Aku tak mungkin melampaui batas. Lima tahun sudah kulakukan berbagai penelitian. Banyak mahasiswa berprestasi kuminta untuk membantu meneliti, juga kalian?

"Kalian pikir aku main-main untuk hal ini? Sama sekali tidak. Lima tahun, aku mencari jawaban. Lima tahun waktu tidurku terkuras, hanya untuk memikirkan keselamatannya. Dia memiliki sesuatu yang khusus. Dia memiliki sesuatu yang harus kurubah. Kalian belum mengetahuinya, tak ada yang mengetahuinya. Selain aku dan istriku. Bahkan dia sendiri yang memohon padaku untuk melakukan ini, kau tahu itu, Frans?" 

Frans hanya diam. Menunduk.

"Bersabarlah sebentar. Proses ini akan segera selesai. Kumohon, jangan ada apa pun yang menghalangi jalan proses terakhir ini. Justru dengan kalian mengotot ingin menyelamatkannya, kalian malah bisa membunuhnya. Aku mohon, janganlah kalian bertindak sok menjadi pahlawan yang akhirnya malah menjadi tokoh paling anarkis, kejam. Kalian hanya dibutakan oleh keinginan yang dikendalaikan oleh nafsu. Bukan dengan akal, gunakan ini." Dokter Hans menunjuk kepalanya.

Aku mendengar sedikit, sangat sedikit kata yang mereka ucap. Apa yang sedang mereka bicarakan di sana? Mengapa mereka seakan mempeributkan sesuatu? Bukankah dari tadi mereka sangat akur, bahkan nyaris tak bersuara?

Satu kata yang kudengar dengan jelas adalah bidadari kecil. Entahlah, mengapa mendengar kata itu membuatku menjadi kuat. Padahal belum tentu juga aku mendengar dengan benar. 

Arrg, tubuhku semakin memanas. Nafasku mulai tersengal. Bertambah sesak dadaku, seketika otakku juga tambah mengencang. Apa yang terjadi pada tubuhku?

"Beri penanganan, segera!" Sang dokter memerintah langsung disambut gerakan oleh para bawahannya.

Dokter di sini berbeda jauh dengan apa yang ada di dunia perdokteran nyata. Khusus gedung ini, juga para anggota pekerjanya. 

Di dunia biasa, mereka lebih sering disebut ilmuwan dari pada dokter. Hanya saja, mereka memang membuka instansi untuk membantu seseorang yang memerlukan sesuatu khusus. Misalnya, ada warga yang harus kehilangan tangannya, maka ayah dan anggotanyalah yang bersedia membantu dengan memodifikasi tangan pasien tersebut. Mereka bahkan bisa saja menambah sesuatu yang tak dimiliki manusia biasa. Itulah mengapa ayah sering disebut dengan pahlawan Cyborg. Artinya, dialah yang telah membuat manusia memiliki sistem perobotan dalam tubuhnya. 

Aku tak pernah bangga dengan prestasi ayah. Juga dengan usaha dan hasil yang telah ayah miliki. Semua pemikiran ayah berbanding terbalik dengan hal yang selama ini kusukai. Aku sebagai pecinta budaya dan kehidupan tempo dulu, merasa bahwa semua malah merusak kehidupan asli manusia. Maka dari itu, aku bahkan membenci semua pemikir kehidupan modern. Eh, apa aku yang salah dan terlalu over dalam berpendapat? Bahkan Ren saja tidak pernah menyetujui pemikiranku. 

Related chapters

  • I'm Cyborg   Episode 7

    Seminggu, waktu yang kami perlukan untuk mencari data sebanyak-banyaknya seperti apa yang Pak Ed perintahkan. Semua data juga sudah kukirim berkala pada kantor pusat.Besok, pagi-pagi sekali aku memutuskan untuk kembali ke kantor pusat. Erd tadinya tak menyetujui ajakanku, tapi bagaimana lagi, aku selalu ngeyel untuk bisa pulang dengan alasan paling masuk akal yang sudah kurancang jauh-jauh hari.Selama seminggu di wilayah selatan, sepertinya kulitku lebih coklat dari biasanya. Aku yang biasa bekerja dari dalam gedung, kini harus mengikuti intruksi Erd untuk memantau langsung dari lapangan. Lagian, beberapa kali kami mencari kesempatan untuk terjun, semua hanya sia-sia. Tak kutemui apa pun di sana. Cyborg itu memang sangat cerdik. Sepertinya dia tahu kalau saat ini hidupnya tengah diancam oleh para mata-mata.Bahkan tiga hari lalu, aku memutuskan untuk melaju ke wilayah selatan-utara, utara-selatan, hanya demi mencari keberadaan Cyborg it

    Last Updated : 2021-09-08
  • I'm Cyborg   Episode 8

    Sekitar pukul 08.00 aku sudah berada di kantor pusat. Suasana terlihat lebih sepi dari biasanya. Mungkin mereka sudah fokus pada tugasnya masing-masing.Tidak, mengapa bahkan sampai kulewati beberapa koridor pekerja, mereka masih tak terlihat batang hidungnya? Aku melihat ke Erd yang masih dengan tenang berjalan ke depan. Menuju ke lift markas kami.Belum sempat masuk ke lift, seseorang berlari dengan sangat tergopoh, ia membawa perlengkapan senjatanya. Bahkan dia tak menyapaku sama sekali."Apakah kau tak merasakan perbedaan, Erd?""Aku merasakannya, Ren. Mereka sangat aneh. Lalu, apakah ada hari libur untuk kita para pasukan bayangan? Sangat mustahil. Jika pun benar iya, aku akan pulang sekarang juga, aku masih mengantuk, Ren."Aku memikirkan kalimat konyol Erd, tapi dari awal pertama aku di sini bahkan masih bekerja sebagai junior. Aku sama sekali tak pernah merasakan ada libur. Bahkan saat aku harus pulan

    Last Updated : 2021-09-12
  • I'm Cyborg   Episode 9

    "Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku kembali menanyakan hal yang sama."Semalam, kantor kita di serang oleh para makhluk tadi. Bahkan mereka berpasukan lebih banyak dari ini. Juga melakukan penyerangan yang lebih ganas." Salah satu junior memberi tahu."Adakah perintah dari Pak Edwin untuk kalian?" Aku mencoba menanyakan hal lain.Tak ada gunanya kutanyakan di mana posisi semua rekan dan Pak Edwin sekarang. Mereka pasti tengah berada di tempat yang baik dan mungkin saja tengah melakukan penyerangan. Bukannya tak penting, tapi justru dengan menjalankan perintah dengan baik, bekerja sama sebaik mungkin, justru aku bisa menyelamatkan mereka.Entahlah, aneh juga sebenarnya jika Pak Edwin atau rekan lain sama sekali tak memberi kabar sedikit pun. Bahkan tak ada kabar di masyarakat. Mereka sama sekali belum mengetahui hal ini."Sejak penyerangan tadi malam. Atasanku hanya mengatakan kalau kubu junior dibagi dua. Satu untuk

    Last Updated : 2021-09-12
  • I'm Cyborg   Episode 10

    Hari ini, terhitung tiga hari sudah aku meninggalkan kota kesayangan. Kota dengan banyak kenangan. Saat aku tertawa bahagia pun kisah kelam yang telah kulewati. Sebenarnya aku tak pernah menyesal sama sekali, tapi semua anggota badanku seakan menolak sistem kerja baru mereka. Bukan hanya itu, otakku juga sangat menolak kisah dibalik ini semua.Ternyata dugaanku salah, kawan. Aku tak kehilangan semua ingatanku. Aku pun tak kehilangan semua rasa di hati. Memang ada beberapa yang harus kuingat dengan sangat keras, tapi bukan berarti aku kehilangannya, bukan?Aku berdiri di atas hamparan pasir yang sangat lembut, beberapa kali ombak datang dengan pelan, membasahi kakiku, juga memercikkan air asinnya di wajahku. Disambut juga dengan angin sepoi yang memainkan anak rambutku. Membuatku teringat saat dulu ibu membawaku berlarian ke pantai, tapi juga bukan berarti berada di tempat ini.Dulu, aku berlari dengan sangat kencangnya, ayah mengejarku de

    Last Updated : 2021-09-13
  • I'm Cyborg   Episode 11

    Dalam waktu 24 jam aku berhasil memperbaiki semua kerusakan sistem komunikasi di area kantor pusat. Aku juga mengirim sinyal pada semua rekan, mulai melacak keberadaan mereka. Semoga saja alat komunikasi yang mereka gunakan tidak mengalami kerusakan.Erd langsung menghubungiku seketika."Ren, aku mempunyai kabar bagus.""Apa itu?""Lihat semua berkasku. Aku sudah mengirimkannya barusan. Ternyata kau memang jago, Ren. Jika saja kau belum berhasil memperbaiki sistem komunikasi, tentu pengintaianku akan sia-sia."Aku hanya tertawa kecil."Itu hal mudah buatku, Erd." Aku sedikit menyombongkan diri."Apakah kau sudah melacak keberadaan Pak Edwin dan Andre? Kalau Angel, dia bersamaku sekarang. Baru sejam yang lalu, aku menyuruhnya menjaga kantor utara. Pemimpin pasukan di sana memerlukan bantuan untuk membahas suatu hal.""Aku baru saja mengirim sinyal pada merek

    Last Updated : 2021-09-14
  • I'm Cyborg   Episode 12

    Erd mengirimkan banyak sekali data terbaru. Juga beberapa gambar yang ia ambil untuk memperjelas informasi yang ia dapatkan. Aku bisa memahami dengan sangat cepat. Benar juga perkataan Andre tadi. Ternyata Erd juga merumuskan masalahnya di sini. Kami belum menemukan jawaban pasti, mengapa hanya kami para anggota pasukan bayangan yang dapat melihat dengan mata telanjang? Kenapa masyarakat sama sekali belum mengetahui tentang hal ini? Selain karena informasi bohong yang tengah tersebar, mengapa sama sekali tak ada satu pun warga yang memergoki aksi kami? Apakah ada sesuatu yang melapisi udara? Semacam sekat? Aku malah berpikiran terlalu jauh, teringat dengan cerita dongeng masa lalu, yang sering diceritakan Annie.Sebelum mengingat Annie lebih jauh, aku kembali melanjutkan mempelajari berkas yang dikirimkan Erd. Aku mulai mengerti sekarang dengan sistem kerja para Cyborg itu. Memang lumayan sulit untuk dikalahkan, tapi ternyata tanpa disadari aku telah menemukan cara pali

    Last Updated : 2021-09-22
  • I'm Cyborg   Episode 13

    Sampai di depan gedung lima tingkat itu, aku langsung berlari kecil memasukinya. Tak kuhiraukan para penjaga yang menatap kedatanganku. Mereka juga hanya melihat sekilas. Tetap seperti kemarin, gedung ini tak terlalu mementingkan keamanan pada orang asing yang baru masuk.Tanpa mencari arah, pun bertanya tempat, aku langsung menuju ke ruang tunggu praktek ayah Annie. Tak perlu heran lagi dengan dinding kamuflase, aku pun dengan mudah memasukinya. Sampai. Keringatku bercucuran. Jantungku berdetak sangat kencang, aku tak tahu apa yang akan dikatakan Dokter Hans nanti.Aku duduk di kursi tunggu, seperti saat pertama kali kuinjakkan kaki di ruang ini. Hampir saja kuhubungi Dokter Hans, dia sudah keluar dengan seragam khususnya. Sepertinya kali ini tak ada pasien di dalam. Sang dokter tampak tenang, berbeda dengan waktu itu yang dengan jelas terpampang wajah kelelahannya."Hay, Ren. Terima kasih kau mau datang ke sini memenuhi undanganku." Dia

    Last Updated : 2021-09-23
  • I'm Cyborg   Episode 14

    Aku mengaktifkan mode terbang pada mobil yang kukendarai dengan kecepatan penuh. Aku juga mengaktifkan sistem kemudi otomatis. Aku sudah merasa sangat malas berada di area ini.Sesekali, kulempar benda kecil di dalam mobil sebagai pelampiasan, juga membiarkan air mataku menetes dengan sangat deras.Setelah berpuluh tahun tak kukenal lagi air mata, sekarang aku kembali mengeluarkannya dengan sangat deras. Seperti saat dulu terakhir kali kurasakan ini. Saat di mana aku harus melihat kedua orang tuaku terbaring kaku karena kecelakaan di kantornya. Ayah dan ibu adalah anggota pasukan bayangan yang sama-sama terbunuh saat harus melakukan perlawanan dengan makhluk luar angkasa.Saat itu aku benar-benar terpukul. Sempat kubenci semua anggota dan segala hal yang berkaitan dengan Pasukan Bayangan. Aku bahkan pernah berjanji untuk tak akan menginjakkan kaki di sana. Namun salah, takdir ternyata membawaku untuk harus berada di sana. Tak

    Last Updated : 2021-09-24

Latest chapter

  • I'm Cyborg   Episode 29

    Pintu terbuka otomatis setelah beberapa detik aku berdiri di depannya. Sensor pengenal wajah telah meloloskanku. Ternyata benar, aku adalah Putra Mohkota asli di sini.Tak ada ornamen sedikit pun yang melayakkan bangunan ini disebut istana. Kuperhatikan kanan kiri, terpajang beberapa lukisan 4 dimensi, juga masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi.Aku melanjutkan langkah. Barang-barang yang dipajang sangat aneh untukku. Sesuatu yang kukenal di dunia bawah ternyata di sini terdesain lebih rumit. Memang aneh, bahkan bentuk botol saja mereka buat serumit ini. Padahal di bumi asli, botol adalah alat minum yang biasa saja, dan sangat mudah membuatnya.Tak kutemukan seorang pun di sini. Hanya beberapa pajangan benda 4 dimensi, juga hiasan yang sangat aneh. Aku baru mulai menyadari, setelah lama berkeliling dan tak kutemukan seorang pun, termasuk raja di sini.Bangunan ini memiliki konsep 4 dimensi, tent

  • I'm Cyborg   Episode 28

    Aku lebih tertarik menatap penduduk sini yang tak merasakan panas walau menggunakan pakaian tertutup dan berwarna gelap. Juga aku, tak merasa panas sama sekali, walau sedang berada di bawah sinar matahari langsung. Ternyata teknologi di sini memang sangat canggih. Bahkan pakaian saja yang disepelekan di dunia bawah, ternyata di sini justru mendapat perhatian khusus. Mereka menerapkan teknologi yang sangat maju bahkan pada sehelai pakaian.Namun, ternyata aku baru menyadari satu hal. Wanita bahkan walau di dunia mana pun, akan sama. Memiliki sifat foya-foyanya dan sangat menyukai shopping, untuk menenangkan pikirannya. Aku tertawa kecil."Kau baik-baik saja, Tuan?" Cray ternyata sudah ada di sampingku."Aku hanya menertawakan mereka, Cray. Bahkan sifat para wanita akan sama walau berada di dunia mana pun. Lihatlah toko pakaian di sana. Buat apa mereka berdesakan membeli pakaian yang sama persis seperti yang mereka gunakan? Berwarna hitam,

  • I'm Cyborg   Episode 27

    Sehari berada di dunia dimensi baru seperti apa yang dikatakan Cray, aku mulai bisa memahami tentang keadaan dan alasanku tak bisa kembali. Kuputuskan untuk kembali ke kota, melanjutkan perjalanan menuju istana. Cray mengatakan, jika hanya raja yang memperbolehkanku kembali ke dunia bawah, dunia asliku. Maka aku harus segera menemuinya sekarang juga."Langsung bawa saja aku ke sana, Cray. Aku tahu, kau pasti bisa menghilang dan membuka portal di mana-mana, bukan? Tak perlu mengelak lagi, aku sekarang sudah bisa memahami semua permainan ini." Aku menatap ke samping kanan.Sekarang juga, aku bisa memahami di mana letak dan keberadaan Cray. Dengan merasakan dan mempertajam pendengaran, aku bisa mendengar desingan halus Cray, dan tahu di mana posisinya."Apakah sekarang kau juga tahu aku di mana, Tuan?"Aku tertawa, "Jelas, Cray. Kau ada di samping kananku."Desingan Cray bertambah keras, menandakan kalau ia se

  • I'm Cyborg   Episode 26

    Merasa baru pertama kali melihat dapur yang sangat tradisional, membuatku bertambah penasaran dengan seluruh isi rumah. Tak ada kompor di sini, hanya ada tungku dan beberapa kayu bakar yang berserakan.Entah kenapa, tiba-tiba tubuhku merasa merinding. Aku berjalan ke arah rak piring dari kayu yang sudah sedikit rusak. Beberapa piring dari tanah liat, juga keramik tersusun rapi. Sedangkan di sini, gelas menggunakan bahan dari kaca bening yang tergambar motif bebunga di luarnya.Sangat indah, aku menyentuhnya. Dinding di sini hanya separuh, itu juga bukan dari batu bata. Ada anyaman daun kelapa yang digunakan sebagai pembatas, lalu dirancang sedemikian rupa hingga tak mengganggu aktivitas memasak.Tiba-tiba ada sesuatu di kakiku, yang membuatku harus menjerit keras."Aaakkh ... "Aku meloncat ke belakang. Sebuah tikus agak besar berwarna gelap berlari begitu saja, sambil ikut mencicit keras.Aku memandan

  • I'm Cyborg   Episode 25

    Sesuai perintah dari Pak Edwin, malam ini aku segera memaksakan diri untuk beristirahat. Memang tubuhku masih merasakan segar dan belum lelah sama sekali, walaupun sehari ini banyak sekali kegiatan yang harus kulakukan. Demi Pasukan Bayangan, besok aku harus menemani Ren dan Erd menuju Pulau Ujung Selatan.Aku menutupkan mata, mulai mencari dunia lain dalam mimpi. Padahal, semenjak adanya sistem perobotan dalam tubuhku, aku sama sekali tak bisa merasakan mimpi lagi, entah dengan malam ini.Satu ...Dua ...Tiga ...Sayup-sayup kudengar denting jam kuno menggema dan membangunkan tidurku.Perlahan kubuka mata, ada cahaya silau di atas sana. Aku menutupnya lagi. Sejak kapan juga ayah mempunyai jam kuno yang hanya kuketahui berasal dari teknologi dulu? Dia pasti ingin memberiku kejutan. Bukankah aku pernah bercerita padanya, kalau aku menginginkan benda-benda kuno? Aku sangat menyukai kebudayaan du

  • I'm Cyborg   Episode 24

    Terik matahari membuatku membuka mata perlahan. Cukup lama aku tertidur dengan malas di atas hamparan rumput lembut. Kupandang kondisi sekitar, sepertinya Cray sudah tak ada di sini. Aku bingung akan melakukan apa jika dia terus mengawasi dan cerewet seakan dia ibuku saja. Bahkan belum pernah aku dicereweti oleh ibuku.Aku berdiri, mencari jalan keluar yang memungkinkan. Terus berjalan di hamparan rumput, yang diselingi beberapa pohon besar, aku mulai mendengar keributan suara-suara aneh. Sepertinya benar perkataan Cray, kalau wilayah ini bukanlah sekedar hutan biasa tanpa penghuni. Ternyata aku akan memasuki kota yang ia maksud.Tak apa, jika aku mulai memasukinya, itu tandanya aku bisa mencari tahu informasi tentang kehidupan di area sini. Juga dengan apa yang dimaksud dimensi baru yang Cray katakan.Aku memandangi suasana di depan yang yang sangat berbeda. Mereka seakan hidup jauh dari wilayah pepohonan yang baru saja kulewati. Ini

  • I'm Cyborg   Episode 23

    Berada di lorong yang sangat gelap, tak ada sedikit pun cahaya. Aku meraba-rabakan tangan, mencari sesuatu untuk bisa kujadikan pegangan. Ada apa ini? Di mana aku sebenarnya?Bahkan tak ada benda apa pun, aku semakin merasa ragu untuk terus melangkah maju. Napasku mulai sesak, ikut terbawa suasana gelap. Ingin rasanya aku berteriak untuk mengecek keadaan, atau setidaknya siapa tahu ada orang yang memiliki nasib sama denganku, terjebak di tempat ini.Kenapa dari tadi aku tak merasakan apa pun? Bukannya aku sedang tertidur? Kutampar pipi berkali-kali, tapi tetap merasakan sakit. Bahkan ini bukan mimpi. Lalu, di mana aku sekarang?Sangat pelan, tetap kulangkahkan kaki maju. Sambil sesekali bersiap mengatur posisi berjaga diri, jika ada penyerangan secara mendadak. Namun, sejauh ini tak ada apa pun. Bahkan tak kunjung ada cahaya yang bisa membuatku tak merasa pusing seperti ini.Aku terus memegangi pistol dengan tangan kanan. Sedangkan t

  • I'm Cyborg   Episode 22

    "Apakah kita akan menjadikan Annie sebagai penyerang utama? Ini sangat tidak adil. Annie bahkan belum bisa mengendalikan tubuhnya dengan baik. Dia juga tak bisa mengeluarkan kekuatannya. Semua hanya terjadi secara tiba-tiba. Apakah kalian dengan sangat mudahnya mempercayainya? Apakah Pak Edwin juga berpemikiran begitu?" Aku menekankan semua kata. Menatap mereka satu persatu."Bukan begitu, Ren. justru itu kini kita berusaha untuk terus membantu Annie menemukan jati dirinya yang sekarang. Aku sangat paham kekuatannya, dia bisa diandalkan, Ren." Pak Edwin dengan tenang menjawab pertanyaanku.Aku menggelengkan kepala tegas."Tenanglah, Ren. Annie juga berharga buat kita, mana mungkin kita akan membunuhnya dan mengorbankan dirinya seperti apa yang kau pikirkan." Erd menimpali.Aku tak pernah habis pikir dengan cara berpikir mereka. Bahkan mereka menurut apa yang dikatakan Pak Edwin begitu saja, tanpa memikirkan hal lain. Baru kal

  • I'm Cyborg   Episode 21

    Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagiku. Bukan lelah tenaga sebenarnya. Bahkan setelah kepulangan dari gedung pribadi Dokter Hans, aku terus berada di markas. Kami tengah merencanakan hal yang sangat penting. Bahkan pasukan tingkat tinggi harus berada di sini untuk terus memberikan pemikirannya. Juga menyelesaikan pekerjaan yang kacau balau.Kami mempersilakan Annie pulang sore tadi. Bagaimanapun juga, kami akan tetap menghormatinya sebagai putri dari Dokter Hans. Memang dia sudah dianggap sebagai Pasukan Bayangan, tapi tidak juga untuk tugas seperti ini. Dia bebas melakukan apa pun, kecuali saat tugasnya tiba, barulah kami memanggilnya. Seperti halnya dengan rencana pemberangkatan ke Pulau Ujung Selatan bersamaku, juga Erd.Jujur sampai saat ini aku masih tak rela jika melihatnya memiliki kekuatan seperti itu. Bukan karena tak rela dengan tubuhnya yang telah tersistem dan menjadi seorang Cyborg, tapi karena dia justru seakan menjadi pelindungku sek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status