Home / Fantasi / I'm Cyborg / Episode 5

Share

Episode 5

Author: Fabela Muslim
last update Last Updated: 2021-09-06 21:14:28

Pukul 04.45

Erd dan Pak Edwin telah sampai di kantor pusat. Mereka terlihat sangat lelah. Beberapa pelayan langsung menyuguhkan minuman penenang, pun beberapa makanan ringan. Sangat aneh, bukan? Namun, kami memang telah terbiasa menganggap perusahaan seperti layaknya rumah sendiri. 

"Ren, apakah kau sudah mempelajari berkas yang telah pasukan selatan kirim?" Pak Edwin menanyakan dengan santai.

"Sepertinya anak kesayangamu itu sedang kongslet, Pak. Dari tadi, ia selalu tertawa sendiri dengan tiba-tiba. Bahkan saat kalian sedang melakukan penyerangan, ia malah tertawa dengan sangat kerasnya. Apakah Dokter Hans telah memiringakan sedikit otaknya ya?" Angel menyerobot jawabanku, padahal aku telah membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Pak Edwin.

"Hahaha, benarkah begitu Angel? Bisa saja, dia akan menjadi bahan percobaan selanjutnya jika berhasil dijadikan menantunya kelak." Pak Edwin malah ikut membuatku kesal.

Aku menutup mulut kembali, berpura-pura sibuk dengan monitor di depanku.

"Huamm, bolehkah aku tidur dulu? Cerita kalian sangat tak menarik." Erd menyeruput kopinya.

"Hey, terima kasih, Kawan. Kau selalu saja membantuku." Aku mendekati Erd, menepuk-nepuk pundaknya. 

"Heh, siapa yang membantumu? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya."

Aku tercengang dengan jawaban Erd.

Dia menyeretku duduk di sampingnya. Mulai mengutak atik monitor utama. Lalu menampilkan gambar makhluk asing tadi.

"Ini baru menarik. Hahaha ...." Erd menampilkan gambar sosok makhluk asing tadi yang sangat cantik dan berpakaian minim. 

Aku menatapnya tak berkedip. Bukan menatap layar, tapi menatap temanku yang satu ini.

Ruangan lenggang seketika. Bahkan Angel pun yang biasanya cerewet, kini tak bisa berkata apa-apa.

"Dia lebih seksi darimu, Angel," ucapku membalas dendam perbuatan Angel padaku tadi.

Dia hanya mengangguk tertahan.

Sedangkan Erd masih saja melongo, menatap kecantikan alami dari makhluk asing tersebut. Begitu pun dengan Andre. Ia sama sekali tak berkedip melihat gambar di monitor.

Namun, tiba-tiba layar berubah menjadi gambar kucing yang sedang menggorek tanah. 

Pak Edwin nyengir saat kami menatapnya dengan pandangan sinis.

"Baiklah anak-anak, waktu bercanda kalian sudah habis." Pak Edwin tersenyum senang.

"Betul itu, lagian mereka akan tetap senang kalau terpajang gambar itu terus. Apakah lelaki sangat mudah dibohongi hanya dengan kecantikan saja? Sudah jelas mereka adalah monster, hiiih."Angel menampakkan ekspresi menyebalkannya.

"Heh, kalau merasa kalah cantik, kau tak boleh menghinanya. Untung saja dia tak mendengar perkataanmu itu. Kau tahu, jika salah satu dari mereka mendengarnya, kau sudah pasti akan dibunuh dengan kejam dalam satu menit." Erd menjawab, sebagai bentuk kekesalannya.

"Pliss Erd, aku hanya tak menginginkan salah satu dari kita benar-benar gila. Hey, masih banyak gadis cantik di sini, kau tak perlu mengidamkan makhluk jelek itu."

"Justru karena mereka memiliki kekuatan super. Bayangkan saja jika dia menikah denganku lalu kami hidup bahagia, kalian tak akan menjadi sasaran penyerangannya. Dia akan menjadi baik." 

"Mari Pak Ed, kita pergi dari sini. Suasana mulai mencekam." Sindirku ketus.

"Hehhh ...."

Belum sempat Erd dan Angel menyerangku, Pak Edwin lebih dulu memotongnya.

"Apa yang kau pikirkan tentang kekasih Erd itu, Ren?"

Aku hampir tersedak air liur mendengarnya.

Lihatlah, muka Erd sudah memerah seketika.

"Dia bukan makhluk luar angkasa."

"Tuh kan benar. Yuhuuu ...." Erd langsung menyahut perkataanku.

"Kau memang sahabatku, Ren," lanjutnya sambil memelukku.

Aku hanya menatapnya heran.

"Lanjutkan, Ren. Biarkan dia yang sedang mabuk asmara itu." Pak Edwin mulai jengah terhadap tingkah Erd.

"Menurut pemikiranku, mereka adalah manusia." 

Belum sempat kulanjutkan penjelasan, Erd sudah hampir melepas kembali seruannya. Namun, segera ia tutupi mulutnya itu. Tingkahnya membuatku menahan tawa. 

"Aku mempunyai banyak data tentang hal ini. Juga tentang Cyborg paling awal di muka bumi. Mereka berasal dari masa lalu. Entahlah, apa yang membuat mereka menunjukkan antenanya kalau Cyborg ini berasal dari masa kini. Saat ini, teknologi sudah teramat maju, banyak desain Cyborg yang lebih bagus dari mereka. Banyak juga dari para perintis Cyborg yang mengubah antena itu dengan alat lain yang tak tampak di luar kepala. Hingga mereka terlihat seperti layaknya manusia biasa. 

"Sedangkan makhluk ini, mereka masih menggunakan antenanya. Aku yakin, seratus persen bahwa mereka Cyborg ciptaan masa lampau."

"Tadi kau mengatakan kalau mereka adalah manusia, lalu mengapa penjelasanmu berubah ke Cyborg, Ren?" Andre bertanya memastikan.

"Iya, betul itu. Bukankah Cyborg berasal dari manusia biasa? Lalu mereka dimodifikasi sedemikian rupa hingga memiliki sesuatu yang berbeda. Seperti halnya antena dan kekuatan yang mereka gunakan untuk penyerangan."

"Hmmm, sepertinya masalah kita tak hanya sampai di sini. Malam ini adalah awal dari segalanya." Pak Ed menatap kami satu persatu. 

Kami semua tegang, mempersiapkan segenap rasa untuk bisa menenangkan diri. Hanya Erd yang terlihat malah tersenyum tipis. Ternyata benar kata Angel, kalau dia sudah mulai gila. 

"Apa rencana selanjutnya, Pak?" Andre masih mematung.

"Kita selidiki dulu mereka. Cari tahu tentang kebiasaan, kekuatan, dan kelemahannya. Setelah itu, baru kita lakukan penyerangan jika mereka benar-benar menganggap kita musuh."

Kali ini Erd yang terlihat paling murung. Sedangkan kami para manusia normal malah bersemangat mendengar kata penyerangan. Apakah benar kalau Erd benar-benar menaruh hatinya pada Cyborg itu? Kenapa dia jadi tak waras begini? Aku mulai khawatir dengan sahabatku itu.

"Aku akan memerintahkan wilayah selatan untuk memperketat keamanan kota. Juga meminta mereka untuk terus mengirim data-data yang bisa kita pelajari. Selain itu, aku memerintahkan kau Ren, dan Erd untuk bisa membantu teman kalian di wilayah selatan." Pak Edwin dengan tenang menatap kami berdua.

Aku hanya terdiam, pikiranku kembali berada pada bayangan Annie yang saat ini entah bagaimana kabarnya. 

"Apakah kau keberatan, Ren?" Nampaknya Pak Edwin bisa membaca perasaanku.

"Oh, jelas saja tidak, Pak. Kau telah memerintah orang yang tepat. Bukan begitu, Ren?" Erd menyikutku pelan. 

Aku hanya mengeluarkan cengiran khas. 

"Baiklah, kalian bisa ke sana sekarang juga."

Aku terbelalak. Bagaimana dengan nasib Annie jika aku harus ke selatan? Aku seakan ingin meminta mundur dari tugas ini. Namun, lagi-lagi Erd membuatku harus menuruti perintah.

Dia langsung berpamitan pada semua. Lalu, menyeretku tanpa ampun. Jelas dia sangat bahagia dengan tugas ini. Bukankah dengan begitu ia bisa terus mengamati garak gerik sang monster idamannya itu? Dih, lama-lama aku jadi agak kesal dengan tingkah sahabatku ini. Ingin rasanya aku memarahinya sekarang juga, tapi bagaimana lagi, dia memang benar. Lagian sejak kapan, aku menolak tugas dari atasan. 

Tidak-tidak, seperti yang pernah kutekankan, kalau pekerjaan ini adalah tanggung jawabku. Aku harus menjalankannya dengan benar.

Tolonglah, lupakan Annie sejenak. Dia pasti baik-baik saja. Aku harus percaya itu.

Related chapters

  • I'm Cyborg   Episode 6

    Aku tak tahu dengan keadaan apa yang tengah terjadi saat ini. Tubuhku seakan ditimpa beban sangat berat, apalagi bagian kepala. Seperti ada sesuatu yang akan meledak di dalam kepalaku. Entah sudah berapa hari, aku masih memejamkan mata. Tak tahu dengan keadaan sekitar. Apakah aku masih berada di dunia? Apakah aku masih hidup?Tidak-tidak, aku memang masih hidup. Aku masih sedikit bisa mendengar suara-suara di sekitar. Bisa mengenal waktu pagi, siang, dan malam. Itu juga berkat percakapan orang di sekitarku, juga suara denting jam khas kota kami.Kondisiku saat ini sangat lemah. Jika diukur, mungkin detak jantungku hampir saja menghilang. Sebenarnya apa yang orang-orang pintar ini lakukan pada tubuhku? Apakah mereka sengaja ingin membuatku mati?Ayah? Bukankah terakhir kali aku melihatnya, ia tengah tersenyum padaku? Apakah dia sudah bangga denganku? Apakah dia sudah tak lagi membenciku? Tidak, aku salah. Ayah tak pernah membenciku, hanya

    Last Updated : 2021-09-07
  • I'm Cyborg   Episode 7

    Seminggu, waktu yang kami perlukan untuk mencari data sebanyak-banyaknya seperti apa yang Pak Ed perintahkan. Semua data juga sudah kukirim berkala pada kantor pusat.Besok, pagi-pagi sekali aku memutuskan untuk kembali ke kantor pusat. Erd tadinya tak menyetujui ajakanku, tapi bagaimana lagi, aku selalu ngeyel untuk bisa pulang dengan alasan paling masuk akal yang sudah kurancang jauh-jauh hari.Selama seminggu di wilayah selatan, sepertinya kulitku lebih coklat dari biasanya. Aku yang biasa bekerja dari dalam gedung, kini harus mengikuti intruksi Erd untuk memantau langsung dari lapangan. Lagian, beberapa kali kami mencari kesempatan untuk terjun, semua hanya sia-sia. Tak kutemui apa pun di sana. Cyborg itu memang sangat cerdik. Sepertinya dia tahu kalau saat ini hidupnya tengah diancam oleh para mata-mata.Bahkan tiga hari lalu, aku memutuskan untuk melaju ke wilayah selatan-utara, utara-selatan, hanya demi mencari keberadaan Cyborg it

    Last Updated : 2021-09-08
  • I'm Cyborg   Episode 8

    Sekitar pukul 08.00 aku sudah berada di kantor pusat. Suasana terlihat lebih sepi dari biasanya. Mungkin mereka sudah fokus pada tugasnya masing-masing.Tidak, mengapa bahkan sampai kulewati beberapa koridor pekerja, mereka masih tak terlihat batang hidungnya? Aku melihat ke Erd yang masih dengan tenang berjalan ke depan. Menuju ke lift markas kami.Belum sempat masuk ke lift, seseorang berlari dengan sangat tergopoh, ia membawa perlengkapan senjatanya. Bahkan dia tak menyapaku sama sekali."Apakah kau tak merasakan perbedaan, Erd?""Aku merasakannya, Ren. Mereka sangat aneh. Lalu, apakah ada hari libur untuk kita para pasukan bayangan? Sangat mustahil. Jika pun benar iya, aku akan pulang sekarang juga, aku masih mengantuk, Ren."Aku memikirkan kalimat konyol Erd, tapi dari awal pertama aku di sini bahkan masih bekerja sebagai junior. Aku sama sekali tak pernah merasakan ada libur. Bahkan saat aku harus pulan

    Last Updated : 2021-09-12
  • I'm Cyborg   Episode 9

    "Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku kembali menanyakan hal yang sama."Semalam, kantor kita di serang oleh para makhluk tadi. Bahkan mereka berpasukan lebih banyak dari ini. Juga melakukan penyerangan yang lebih ganas." Salah satu junior memberi tahu."Adakah perintah dari Pak Edwin untuk kalian?" Aku mencoba menanyakan hal lain.Tak ada gunanya kutanyakan di mana posisi semua rekan dan Pak Edwin sekarang. Mereka pasti tengah berada di tempat yang baik dan mungkin saja tengah melakukan penyerangan. Bukannya tak penting, tapi justru dengan menjalankan perintah dengan baik, bekerja sama sebaik mungkin, justru aku bisa menyelamatkan mereka.Entahlah, aneh juga sebenarnya jika Pak Edwin atau rekan lain sama sekali tak memberi kabar sedikit pun. Bahkan tak ada kabar di masyarakat. Mereka sama sekali belum mengetahui hal ini."Sejak penyerangan tadi malam. Atasanku hanya mengatakan kalau kubu junior dibagi dua. Satu untuk

    Last Updated : 2021-09-12
  • I'm Cyborg   Episode 10

    Hari ini, terhitung tiga hari sudah aku meninggalkan kota kesayangan. Kota dengan banyak kenangan. Saat aku tertawa bahagia pun kisah kelam yang telah kulewati. Sebenarnya aku tak pernah menyesal sama sekali, tapi semua anggota badanku seakan menolak sistem kerja baru mereka. Bukan hanya itu, otakku juga sangat menolak kisah dibalik ini semua.Ternyata dugaanku salah, kawan. Aku tak kehilangan semua ingatanku. Aku pun tak kehilangan semua rasa di hati. Memang ada beberapa yang harus kuingat dengan sangat keras, tapi bukan berarti aku kehilangannya, bukan?Aku berdiri di atas hamparan pasir yang sangat lembut, beberapa kali ombak datang dengan pelan, membasahi kakiku, juga memercikkan air asinnya di wajahku. Disambut juga dengan angin sepoi yang memainkan anak rambutku. Membuatku teringat saat dulu ibu membawaku berlarian ke pantai, tapi juga bukan berarti berada di tempat ini.Dulu, aku berlari dengan sangat kencangnya, ayah mengejarku de

    Last Updated : 2021-09-13
  • I'm Cyborg   Episode 11

    Dalam waktu 24 jam aku berhasil memperbaiki semua kerusakan sistem komunikasi di area kantor pusat. Aku juga mengirim sinyal pada semua rekan, mulai melacak keberadaan mereka. Semoga saja alat komunikasi yang mereka gunakan tidak mengalami kerusakan.Erd langsung menghubungiku seketika."Ren, aku mempunyai kabar bagus.""Apa itu?""Lihat semua berkasku. Aku sudah mengirimkannya barusan. Ternyata kau memang jago, Ren. Jika saja kau belum berhasil memperbaiki sistem komunikasi, tentu pengintaianku akan sia-sia."Aku hanya tertawa kecil."Itu hal mudah buatku, Erd." Aku sedikit menyombongkan diri."Apakah kau sudah melacak keberadaan Pak Edwin dan Andre? Kalau Angel, dia bersamaku sekarang. Baru sejam yang lalu, aku menyuruhnya menjaga kantor utara. Pemimpin pasukan di sana memerlukan bantuan untuk membahas suatu hal.""Aku baru saja mengirim sinyal pada merek

    Last Updated : 2021-09-14
  • I'm Cyborg   Episode 12

    Erd mengirimkan banyak sekali data terbaru. Juga beberapa gambar yang ia ambil untuk memperjelas informasi yang ia dapatkan. Aku bisa memahami dengan sangat cepat. Benar juga perkataan Andre tadi. Ternyata Erd juga merumuskan masalahnya di sini. Kami belum menemukan jawaban pasti, mengapa hanya kami para anggota pasukan bayangan yang dapat melihat dengan mata telanjang? Kenapa masyarakat sama sekali belum mengetahui tentang hal ini? Selain karena informasi bohong yang tengah tersebar, mengapa sama sekali tak ada satu pun warga yang memergoki aksi kami? Apakah ada sesuatu yang melapisi udara? Semacam sekat? Aku malah berpikiran terlalu jauh, teringat dengan cerita dongeng masa lalu, yang sering diceritakan Annie.Sebelum mengingat Annie lebih jauh, aku kembali melanjutkan mempelajari berkas yang dikirimkan Erd. Aku mulai mengerti sekarang dengan sistem kerja para Cyborg itu. Memang lumayan sulit untuk dikalahkan, tapi ternyata tanpa disadari aku telah menemukan cara pali

    Last Updated : 2021-09-22
  • I'm Cyborg   Episode 13

    Sampai di depan gedung lima tingkat itu, aku langsung berlari kecil memasukinya. Tak kuhiraukan para penjaga yang menatap kedatanganku. Mereka juga hanya melihat sekilas. Tetap seperti kemarin, gedung ini tak terlalu mementingkan keamanan pada orang asing yang baru masuk.Tanpa mencari arah, pun bertanya tempat, aku langsung menuju ke ruang tunggu praktek ayah Annie. Tak perlu heran lagi dengan dinding kamuflase, aku pun dengan mudah memasukinya. Sampai. Keringatku bercucuran. Jantungku berdetak sangat kencang, aku tak tahu apa yang akan dikatakan Dokter Hans nanti.Aku duduk di kursi tunggu, seperti saat pertama kali kuinjakkan kaki di ruang ini. Hampir saja kuhubungi Dokter Hans, dia sudah keluar dengan seragam khususnya. Sepertinya kali ini tak ada pasien di dalam. Sang dokter tampak tenang, berbeda dengan waktu itu yang dengan jelas terpampang wajah kelelahannya."Hay, Ren. Terima kasih kau mau datang ke sini memenuhi undanganku." Dia

    Last Updated : 2021-09-23

Latest chapter

  • I'm Cyborg   Episode 29

    Pintu terbuka otomatis setelah beberapa detik aku berdiri di depannya. Sensor pengenal wajah telah meloloskanku. Ternyata benar, aku adalah Putra Mohkota asli di sini.Tak ada ornamen sedikit pun yang melayakkan bangunan ini disebut istana. Kuperhatikan kanan kiri, terpajang beberapa lukisan 4 dimensi, juga masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi.Aku melanjutkan langkah. Barang-barang yang dipajang sangat aneh untukku. Sesuatu yang kukenal di dunia bawah ternyata di sini terdesain lebih rumit. Memang aneh, bahkan bentuk botol saja mereka buat serumit ini. Padahal di bumi asli, botol adalah alat minum yang biasa saja, dan sangat mudah membuatnya.Tak kutemukan seorang pun di sini. Hanya beberapa pajangan benda 4 dimensi, juga hiasan yang sangat aneh. Aku baru mulai menyadari, setelah lama berkeliling dan tak kutemukan seorang pun, termasuk raja di sini.Bangunan ini memiliki konsep 4 dimensi, tent

  • I'm Cyborg   Episode 28

    Aku lebih tertarik menatap penduduk sini yang tak merasakan panas walau menggunakan pakaian tertutup dan berwarna gelap. Juga aku, tak merasa panas sama sekali, walau sedang berada di bawah sinar matahari langsung. Ternyata teknologi di sini memang sangat canggih. Bahkan pakaian saja yang disepelekan di dunia bawah, ternyata di sini justru mendapat perhatian khusus. Mereka menerapkan teknologi yang sangat maju bahkan pada sehelai pakaian.Namun, ternyata aku baru menyadari satu hal. Wanita bahkan walau di dunia mana pun, akan sama. Memiliki sifat foya-foyanya dan sangat menyukai shopping, untuk menenangkan pikirannya. Aku tertawa kecil."Kau baik-baik saja, Tuan?" Cray ternyata sudah ada di sampingku."Aku hanya menertawakan mereka, Cray. Bahkan sifat para wanita akan sama walau berada di dunia mana pun. Lihatlah toko pakaian di sana. Buat apa mereka berdesakan membeli pakaian yang sama persis seperti yang mereka gunakan? Berwarna hitam,

  • I'm Cyborg   Episode 27

    Sehari berada di dunia dimensi baru seperti apa yang dikatakan Cray, aku mulai bisa memahami tentang keadaan dan alasanku tak bisa kembali. Kuputuskan untuk kembali ke kota, melanjutkan perjalanan menuju istana. Cray mengatakan, jika hanya raja yang memperbolehkanku kembali ke dunia bawah, dunia asliku. Maka aku harus segera menemuinya sekarang juga."Langsung bawa saja aku ke sana, Cray. Aku tahu, kau pasti bisa menghilang dan membuka portal di mana-mana, bukan? Tak perlu mengelak lagi, aku sekarang sudah bisa memahami semua permainan ini." Aku menatap ke samping kanan.Sekarang juga, aku bisa memahami di mana letak dan keberadaan Cray. Dengan merasakan dan mempertajam pendengaran, aku bisa mendengar desingan halus Cray, dan tahu di mana posisinya."Apakah sekarang kau juga tahu aku di mana, Tuan?"Aku tertawa, "Jelas, Cray. Kau ada di samping kananku."Desingan Cray bertambah keras, menandakan kalau ia se

  • I'm Cyborg   Episode 26

    Merasa baru pertama kali melihat dapur yang sangat tradisional, membuatku bertambah penasaran dengan seluruh isi rumah. Tak ada kompor di sini, hanya ada tungku dan beberapa kayu bakar yang berserakan.Entah kenapa, tiba-tiba tubuhku merasa merinding. Aku berjalan ke arah rak piring dari kayu yang sudah sedikit rusak. Beberapa piring dari tanah liat, juga keramik tersusun rapi. Sedangkan di sini, gelas menggunakan bahan dari kaca bening yang tergambar motif bebunga di luarnya.Sangat indah, aku menyentuhnya. Dinding di sini hanya separuh, itu juga bukan dari batu bata. Ada anyaman daun kelapa yang digunakan sebagai pembatas, lalu dirancang sedemikian rupa hingga tak mengganggu aktivitas memasak.Tiba-tiba ada sesuatu di kakiku, yang membuatku harus menjerit keras."Aaakkh ... "Aku meloncat ke belakang. Sebuah tikus agak besar berwarna gelap berlari begitu saja, sambil ikut mencicit keras.Aku memandan

  • I'm Cyborg   Episode 25

    Sesuai perintah dari Pak Edwin, malam ini aku segera memaksakan diri untuk beristirahat. Memang tubuhku masih merasakan segar dan belum lelah sama sekali, walaupun sehari ini banyak sekali kegiatan yang harus kulakukan. Demi Pasukan Bayangan, besok aku harus menemani Ren dan Erd menuju Pulau Ujung Selatan.Aku menutupkan mata, mulai mencari dunia lain dalam mimpi. Padahal, semenjak adanya sistem perobotan dalam tubuhku, aku sama sekali tak bisa merasakan mimpi lagi, entah dengan malam ini.Satu ...Dua ...Tiga ...Sayup-sayup kudengar denting jam kuno menggema dan membangunkan tidurku.Perlahan kubuka mata, ada cahaya silau di atas sana. Aku menutupnya lagi. Sejak kapan juga ayah mempunyai jam kuno yang hanya kuketahui berasal dari teknologi dulu? Dia pasti ingin memberiku kejutan. Bukankah aku pernah bercerita padanya, kalau aku menginginkan benda-benda kuno? Aku sangat menyukai kebudayaan du

  • I'm Cyborg   Episode 24

    Terik matahari membuatku membuka mata perlahan. Cukup lama aku tertidur dengan malas di atas hamparan rumput lembut. Kupandang kondisi sekitar, sepertinya Cray sudah tak ada di sini. Aku bingung akan melakukan apa jika dia terus mengawasi dan cerewet seakan dia ibuku saja. Bahkan belum pernah aku dicereweti oleh ibuku.Aku berdiri, mencari jalan keluar yang memungkinkan. Terus berjalan di hamparan rumput, yang diselingi beberapa pohon besar, aku mulai mendengar keributan suara-suara aneh. Sepertinya benar perkataan Cray, kalau wilayah ini bukanlah sekedar hutan biasa tanpa penghuni. Ternyata aku akan memasuki kota yang ia maksud.Tak apa, jika aku mulai memasukinya, itu tandanya aku bisa mencari tahu informasi tentang kehidupan di area sini. Juga dengan apa yang dimaksud dimensi baru yang Cray katakan.Aku memandangi suasana di depan yang yang sangat berbeda. Mereka seakan hidup jauh dari wilayah pepohonan yang baru saja kulewati. Ini

  • I'm Cyborg   Episode 23

    Berada di lorong yang sangat gelap, tak ada sedikit pun cahaya. Aku meraba-rabakan tangan, mencari sesuatu untuk bisa kujadikan pegangan. Ada apa ini? Di mana aku sebenarnya?Bahkan tak ada benda apa pun, aku semakin merasa ragu untuk terus melangkah maju. Napasku mulai sesak, ikut terbawa suasana gelap. Ingin rasanya aku berteriak untuk mengecek keadaan, atau setidaknya siapa tahu ada orang yang memiliki nasib sama denganku, terjebak di tempat ini.Kenapa dari tadi aku tak merasakan apa pun? Bukannya aku sedang tertidur? Kutampar pipi berkali-kali, tapi tetap merasakan sakit. Bahkan ini bukan mimpi. Lalu, di mana aku sekarang?Sangat pelan, tetap kulangkahkan kaki maju. Sambil sesekali bersiap mengatur posisi berjaga diri, jika ada penyerangan secara mendadak. Namun, sejauh ini tak ada apa pun. Bahkan tak kunjung ada cahaya yang bisa membuatku tak merasa pusing seperti ini.Aku terus memegangi pistol dengan tangan kanan. Sedangkan t

  • I'm Cyborg   Episode 22

    "Apakah kita akan menjadikan Annie sebagai penyerang utama? Ini sangat tidak adil. Annie bahkan belum bisa mengendalikan tubuhnya dengan baik. Dia juga tak bisa mengeluarkan kekuatannya. Semua hanya terjadi secara tiba-tiba. Apakah kalian dengan sangat mudahnya mempercayainya? Apakah Pak Edwin juga berpemikiran begitu?" Aku menekankan semua kata. Menatap mereka satu persatu."Bukan begitu, Ren. justru itu kini kita berusaha untuk terus membantu Annie menemukan jati dirinya yang sekarang. Aku sangat paham kekuatannya, dia bisa diandalkan, Ren." Pak Edwin dengan tenang menjawab pertanyaanku.Aku menggelengkan kepala tegas."Tenanglah, Ren. Annie juga berharga buat kita, mana mungkin kita akan membunuhnya dan mengorbankan dirinya seperti apa yang kau pikirkan." Erd menimpali.Aku tak pernah habis pikir dengan cara berpikir mereka. Bahkan mereka menurut apa yang dikatakan Pak Edwin begitu saja, tanpa memikirkan hal lain. Baru kal

  • I'm Cyborg   Episode 21

    Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagiku. Bukan lelah tenaga sebenarnya. Bahkan setelah kepulangan dari gedung pribadi Dokter Hans, aku terus berada di markas. Kami tengah merencanakan hal yang sangat penting. Bahkan pasukan tingkat tinggi harus berada di sini untuk terus memberikan pemikirannya. Juga menyelesaikan pekerjaan yang kacau balau.Kami mempersilakan Annie pulang sore tadi. Bagaimanapun juga, kami akan tetap menghormatinya sebagai putri dari Dokter Hans. Memang dia sudah dianggap sebagai Pasukan Bayangan, tapi tidak juga untuk tugas seperti ini. Dia bebas melakukan apa pun, kecuali saat tugasnya tiba, barulah kami memanggilnya. Seperti halnya dengan rencana pemberangkatan ke Pulau Ujung Selatan bersamaku, juga Erd.Jujur sampai saat ini aku masih tak rela jika melihatnya memiliki kekuatan seperti itu. Bukan karena tak rela dengan tubuhnya yang telah tersistem dan menjadi seorang Cyborg, tapi karena dia justru seakan menjadi pelindungku sek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status