Share

#73. Hitam Putih Jalanan

Perjalanan yang semula mengandrungiku dengan warna-warni, kini tiba dimana aku merasakan khalayak umum tidak lagi menyentuh relungku. Semua yang mereka lakukan, apapun kegiatan, dan seramai apa girang tawanya, tidak lagi berfungsi pada keadaanku. Berjalan di tengah-tengah keramaian, macam berjalan di jalanan sepi yang panjang dan berwarna hitam. Mataku berkabut. Yang kutangkap bukan lagi matahari kuning, melainkan layar hitam putih bagai telivisi masa lalu--seolah-olah aku berada di dalam kamera.

Kian hari berlalu, kian hari juga stamina tubuhku menurun drastis. Pasokan emosi yang terlalu kuat tidak seimbang dengan asupan yang aku makan. Keseimbanganku tentang kesehatan dan kesibukan nyaris kontras. Aku kembali merasakan repotnya menjadi mahasiswa. Seringkali tidur larut, diam-diam menangis karena beban kepalaku, serta nyeri dari ulu hatiku terus menyembul. Orick tidak akan tahu. Dan Orick takkan pernah kuberita tahu alasannya. Aku tidak mau menghancurkan hari bahagianya. Apalagi sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status