Share

Part 3

Penulis: Indah. S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-30 09:55:31

Terhitung dengan hari ini, Emily telah 3 hari  di rumah sakit. Ia sangat tidak betah dengan bau rumah sakit, pada dasarnya raga Emily yang diisi oleh jiwa Keisya saat ini sangat tidak menyukai itu. Bi Sri selalu berada di samping Emily semenjak masuk rumah sakit, terkadang Bi Sri pulang untuk membawakan makanan untuk Emily atau berganti pakaian.

Dokter terlebih dahulu memeriksa kondisi Emily. “Baiklah Anda boleh pulang sekarang.” 

Yang menurut Dokter itu tanpa adanya ekspresi yang terlihat di wajah pasienya, hanyalah wajah datar dan dingin yang pasiennya perlihatkan.

“Baru kali ini gue dapat pasien seperti dia,” batin Dokter itu. Baru kali ini dirinya mendapatkan pasien seperti pasiennya sekarang ini yang tanpa ekspresi di wajahnya.

“Terima kasih Dok,” balas Bi Sri.

Dokter tampan langsung keluar dari ruangan, tetapi sebelum itu ia pamit terlebih dahulu. “Saya permisi.” 

“Kita pulang Non. Kita pulangnya diantar pak Ujang, Non.” Bi Sri membantu Emily turun dari brangkar dan menuntut Emily berjalan keluar dari rumah sakit.

Bi Sri merasa bahwa anak majikannya ini berubah. Terlihat dari kemarin, anak majikannya sangat diam, biasanya anak majikannya itu sangat cerewet.

Pada dasarnya Keisya sangat dingin, datar, irit berbicara pada orang yang ia baru kenal seperti Bi Sri.

Mobil yang mengantarkan Emily dan Bi Sri yang dikendarai oleh pak Ujang telah sampai dirumah. Yang Keisya yakini adalah rumah sang pemilik raga ini.

Keisya melihat rumah yang berada di depannya saat ini. “Lumayan.” 

Bi Sri terlebih turun dari mobil dan membukakan pintu samping. “Mari non, kita turun.” 

Bi Sri membantu Emily turun dari mobil secara perlahan, dan masuk ke dalam rumah.

Hahahaha

Terdengar suara tawa dari dalam rumah yang suaranya sampai di luar rumah terdengar.

“Mereka tertawa, disaat pemilik tubuh ini berada dirumah sakit,” batin Keisya.

“Masih hidup lo?” tanya salah satu dari mereka.

Emily a.k.a Keisya tidak menanggapi pertanyaan itu. Ia malas mengeluarkan suara saat ini. Apalagi pada orang asing.

“Heh gue tanya sama lo!” seru seseorang yang tadi bertanya pada Emily. Tetapi Emily tidak menjawab perkataan itu, sampai pada akhirnya sebuah tangan mendarat di pipinya, yang menyebabkan pipi yang memerah sedikit.

Plak

Emily a.k.a Keisya melihat siapa yang berani menampar dirinya. Seumur hidup tidak ada yang menampar Keisya, bahkan orang tuanya sekalipun dan sekarang ada yang berani menampar dirinya.

Mata Emily menangkap seorang wanita berada didepannya dengan wajah dingin miliknya. Keisya meyakini bahwa dia adalah Mama dari sang pemilik tubuh ini.

“Mama kecewa sama kamu Emily! pantas saja William sangat benci padamu,” marah wanita yang berada di depannya.

Emily memutar bola matanya, ia tidak berniat menanggapi ucapan wanita yang berada di depannya saat ini.

“kenapa kamu hanya diam saja!” seru wanita itu.

Baru saja tangan itu ingin menampar kembali. Emily lebih dulu menahan itu lalu menghempaskan tangan wanita itu dengan kasar. “Jangan pernah tangan anda menyentuh wajah saya."

Semua orang yang berada disitu terdiam mendengar itu. Baru kali ini Emily melawan. Itulah pikiran mereka saat ini.

“Mama anda bilang?” tanya Emily. Itu bukan pertanyaan yang Emily lontarkan, tetapi pengulangan kata yang wanita itu katakan dengan nada meremehkan.

“saya tidak merasa mempunyai Mama seperti Anda ini. Mama mana yang berani menampar anaknya, harusnya anda melindungi dan membela saya saat ini bukan malah menampar saya. Anda tidak pantas disebut Mama saya,” tegas Emily dan tak lupa aura sangat dingin miliknya.

“Aura nya dingin sekali,” batin seseorang.

Emily berjalan mendekat ke arah wanita itu dan membisikkan sesuatu yang hanya di dengar oleh wanita itu tentunya. "Don't you ever touch my face again with your dirty hands! because I'm Keisya not Emily."

Setelah membisikkan kalimat itu, Emily pergi dari tempat yang menurutnya membosankan itu. Sedangkan wanita itu yang mendengar perkataan Emily tadi menegang ditempat, tubuhnya seakan beku mendengar kalimat yang di lontarkan Emily.

“Anda tidak pantas disebut Mama saya.”

Itulah perkataan Emily yang terus saja berputar dipikirkannya saat ini. Sakit hatinya mendengar ucapan yang dilontarkan langsung dari mulut Emily.

Sang suami dari wanita itu mengelus pundaknya. “Sudah. Paling Emily akting saja, kamu tau sendiri dia bagaimana.”

“Iya Ma. Mama tidak usah memikirkan itu,” tutur anak dari wanita itu. Mereka berdua tidak membela Emily tadi tetapi hanya berdiam diri dan menyaksikan kejadian tersebut, dan di tambah mereka berdua memprovokasi keadaan agar semakin membenci Emily.

Liza Maureen Wilson. Itulah nama wanita itu. Istri dari Damara Alvin Wilson.

Liza dulunya sangat menyayangi Emily, tapi dengan sahutan anaknya dan sang suami ia tidak menyayangi Emily lagi.

Tidak ada yang menyayangi Emily di rumahnya sendiri. Rumah yang di anggap akan melindungi dan membelanya ternyata tidak sama sekali malah kebalikan dari itu semua.

“Perlahan lo akan hancur Emily. Dan gue pastikan itu.” batin seseorang tersenyum sinis.

Tidak ada menyadari seseorang itu tersenyum sinis. Semua orang yang berada di tempat kejadian, hanya berfokus pada kejadian yang di depannya mereka semua saat ini.

Mulai sekarang tidak ada lagi Emily yang mencari perhatian, tidak ada lagi Emily yang banyak berbicara pada orang lain. Sekarang hanya ada Emily yang dingin, datar, dan irit bicara tentunya pada orang asing baginya.

Bab terkait

  • I'M Keisya Not Emily   Part 4

    "Hoaam." Gadis cantik yang baru saja bangun dari tidurnya lalu merenggangkan otot-ototnya. Gadis itu adalah Emily Arabelle Wilson.Sekarang menunjukkan pukul 06.30 WIB. Emily a.k.a Keisya tanpa menunggu lama lagi melakukan mandinya untuk menuju sekolah sang pemilik tubuh ini. Semalam Keisya kedatangan Emily di alam mimpi dan mengatakan dirinya harus bersekolah hari ini. Dan semalam juga ia mendapatkan memori sedikit dari sang pemilik tubuh. Keisya sekarang mengerti keadaan sang pemilik tubuh ini.Tak butuh waktu yang sangat lama, Emily telah selesai mandi. Ia langsung saja berdandan natural.Senatural mungkin.Emily yang dulu berdandan seperti cabe, makeup yang tebal, baju yang ketat. Sekarang tidak l

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • I'M Keisya Not Emily   Part 5

    Kring... Kring... Kring...Bel istirahat berbunyi, para murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Emily? ia tidak ingin ke kantin lebih baik dirinya tidur dalam kelas daripada ia mendapatkan hinaan kembali. Bukannya apa, hanya saja ia tidak ingin telinganya menjadi panas seketika.••••Tak terasa bel pulang sekolah berbunyi. Emily keluar dari kelas, ia ingin berjalan kaki pulang. Dirinya berjalan santai menuju rumahnya dengan earphone ditelinga nya itu. Earphone itu ia dapatkan dari kamarnya tadi pagi.Sebuah mobil mengerem mendadak disamping Emily, untung saja dirinya tidak luka sedikitpun. Emily terduduk di aspal karena terkejut dan mengumpat. "Shit!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • I'M Keisya Not Emily   Part 6

    Felicia melihat pakaian yang Emily kenakan sekarang. "Oh iya lo sekolah lagi?"Emily? ia menganggukkan kepalanya membalas pertanyaan Felicia. "Mau tidak mau. Karna gadis ini masih sekolah,""Karna lo sekolah lagi, jadi gue juga mau sekolah lagi bareng lo. Biar lo gak ninggalin gue lagi," tutur Felicia tanpa memikirkan terlebih dahulu."Terserah lo," ucap Emily."Setelah ini gue akan bilang ke Papa," gumam Felicia tapi masih di dengar oleh Emily. Emily sendiri hanya menggelengkan kepalanya mendengar itu."Eh iya lo sekolah dimana?" tanya Felicia."High Internasional School," jawab Emily yang dibalas anggukan oleh Felicia.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • I'M Keisya Not Emily   Part 7

    Pagi telah tiba. Seorang gadis cantik baru saja keluar dari rumahnya, bertepatan dengan sebuah mobil keluaran terbaru datang. Sang pemudi membuka kaca mobilnya. "Masuk Kei."Yah, gadis itu Emily. Tapi oleh sang pengemudi memanggil namanya dengan sebutan Kei, siapa lagi jika bukan Felicia yang memanggilnya seperti itu. Emily masuk kedalam mobil Felicia lalu Felicia menjalankan mobilnya setelah dirasa Emily telah duduk dengan sempurna di jok sampingnya. Emily melihat mobil yang dikendarai oleh Felicia. "Lo ganti mobil?"Felicia menoleh ke arah Emily sebentar lalu melihat ke arah depan lagi. "Iya hehehe.""Mobil kemarin pasti lo baru pakai kan?" tanya Emily. Itu bukan pertanyaan melainkan tebakan yang dikeluarkan oleh Emily.Felici

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • I'M Keisya Not Emily   Part 8

    Azka Nughroho Steele. Seorang laki-laki tampan, wakil ketua gengster Graventas. Bermulut pedas seperti cabai. Dan satunya lagiWilliam Maxime Wilson, kembaran Emily. Anggota inti gengster Graventas. Sangat membenci Emily, dulu tidak, tetapi karna sahutan titisan dajjal. William terpengaruh dan ikut membenci Emily."Samperin yok," ujar Gio pada temannya.Gionino Putra Smith. Anak tunggal dari keluarga Smith. Tampan dan tidak jauh beda dengan Azka yaitu bermulut pedas seperti cabai dipasar. Gio juga salah satu anggota inti dari gengster GraventasMereka menuju meja Emily dan Felicia. Mereka mendengar perkataan yang di lontarkan oleh siswa-siswi."Heh liat! Graventas menuju meja

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • I'M Keisya Not Emily   Part 9

    Setelah kejadian di kantin tadi, Emily dan Felicia sekarang berada di rooftop sekolah. Sehingga Felicia membuka suaranya."Kei!" panggil FeliciaEmily berdehem menanggapi panggilan Felicia. Ia sedang menutup matanya, menikmati udara yang di rooftop. Padahal sekarang telah menuju siang hari."Gue minta nomor lo dong," ucap Felicia.Emily langsung membuka matanya, ia tidak menjawab melainkan mengambil handphone miliknya dan memberikannya pada Felicia.Felicia langsung saja mengambil handphone milik Emily. Lalu, mengembalikan nya kembali pada sang pemilik. Emily menerima itu."Kei!" panggil Felicia lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • I'M Keisya Not Emily   Part 10

    Felicia yang merasa ada yang memandang dirinya, langsung sjaa mendongak. Ia melihat Emily memandang dirinya, ia menaikkan satu alisnya pada Emily."Apa maksud mu, membuat caption seperti itu Felicia," kesal Emily."Biarkan saja," ucap Felicia dengan santainya.Tidak tau saja kalau Emily sedang kesal padanya."Lo sangat gampang berkata seperti itu Felic. Jika 'mereka' tau sekarang bagaimana. Kau tau'mereka' bagaimana!" geram Emily pada Felicia.Felicia menghela nafas pelan lalu dengan santainya Felicia berbicara. "Yah tinggal lo jelaskan Kei sama 'mereka'.""Lo sangat mudah bicara seperti itu Felic,"

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • I'M Keisya Not Emily   Part 11

    Jakarta tak mengalami kemacetan,untuk hari ini. Tidak tau hari esok bagaimana. Jadi tak membutuhkan waktu yang sangat lama, mobil Felicia telah sampai di depan gerbang rumah Emily."Thanks," ucap Emily.Felicia menganggukkan kepalanya."hati-hati lo," sambung Emily yang dibalas anggukan oleh Felicia kembaliEmily turun dari mobil Felicia. Felicia tentunya saja langsung menjalankan mobilnya setelah sang sahabat turun. Emily masuk ke dalam gerbang rumahnya dan mendapati Bi Sri sedang menunggu seseorang.Bi Sri melihat Emily yang baru saja pulang, langsung saja Bi Sri menghampiri Emily. "Non Emily baru pulang.""

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02

Bab terbaru

  • I'M Keisya Not Emily   Part 60

    Tetapi saat mereka berjalan menjauh, sebuah pisau melayang mendekati Keisya. Gadis itu yang mempunyai insting yang sangat kuat, langsung saja menangkap pisau itu dengan tangan kosong. Dan itu membuat tangan putihnya dipenuhi darah sendiri. Itu membuat Darel serta yang lain kaget dan terkejut, tetapi gadis itu tidak memperdulikan mereka semua.Keisya berjalan mendekat ke arah Lara. Sesuatu dalam dirinya ingin keluar sekarang, tetapi ia tahan. Bukan sekarang waktunya dan ia tidak ingin sesuatu terjadi seakrang. Ia tersenyum smrik pada Lara, sementara gadis itu mengeluarkan keringat dingin sebab Keisya telah berada depan wajahnya sekarang.Keisya memainkan pisau tersebut dengan sangat santai, itu membuat Darel sangat takut. Walaupun ia mengetahui siapa Keisya, tetapi masih ada rasa takut dalam dirinya setiap gadis itu melakukan hal yang berbahaya.“Bawa senjata tajam ke kampus. Melanggar peraturan.” Lara terdiam tidak bisa mengeluarkan kata sedikit pun.

  • I'M Keisya Not Emily   Part 59

    “Dia bukan Keisya. Jika lo ke sana, maka lo tidak akan bisa melihat dunia lagi dan tinggal nama lo saja nanti.” Darel terdiam di tempat mendengar perkataan itu, ia tidak mengerti. Ia ingin melakukan sesuatu pada gadis itu tetapi ia juga tidak ingin kenapa-kenapa pada dirinya.Darel menetapkan hatinya untuk mendekat pada gadis itu, Felicia belum sempat menahan tangan pria itu tetapi dia lebih dahulu pergi. “Shit! Darel memang menyerahkan nyawanya pada Alexa.”Sementara Darel sekarang sudah babak belur karena sedari tadi menahan gadis itu. Sementara mereka semua menatap Darel dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, mereka tidak ada yang membantu pria tersebut bahkan kedua gadis itu. “Sudah gue bilang, jangan ke sana. Tetap ke sana, lihat sekarang.”Tak lama dari itu, terdengarlah suara langkah kaki berlari dari belakang mereka semua. Sontak saja, mereka membalikkan badan. Kedua gadis itu bernapas lega melihat keenam pria itu

  • I'M Keisya Not Emily   Part 58

    Mereka semua dapat melihat kilatan amarah di sana, kedua gadis itu semakin takut sekarang. Apa yang mereka rasakan sedari tadi, sekarang terjadi. Kedua gadis itu kembali saling memandang satu sama lain. “Cepat hubungi kak El sekarang. Hanya dia bisa.”Felicia langsung saja menghubungi Elvino dan tak lama diangkat oleh pria itu.“Halo, Kak.”[Ada apa?]“Lo sekarang ke sini. Dia kembali.”[APA? bagaimana bisa? sekarang lo di mana?]“Gue share lokasi sekarang. Secepatnya sekarang ke sini, Kak.”Carissa langsung saja memutuskan sambungan telepon itu sepihak dan langsung mengirimkan lokasinya pada Elvino. Sontak itu membuat mereka semua bingung dan khawatir. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang.“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Alva.“Dia kembali,” papar Carissa.“Dia siapa?&r

  • I'M Keisya Not Emily   Part 57

    Sesuai perkataan gadis itu tadi. Sekarang mereka berada di sebuah Gudang tua. Saat ini kedua gangster berada di sebuah Gudang. Di sana terlihat banyak orang-orang, semua anggota kedua gangster berada di sana.Audrey, Febi, serta semua anggota gangster Rinex berada di depan ketiga gadis cantik tersebut, mereka semua dibuat berlutut. Ketiga gadis itu tersenyum smrik, Emily perlahan mengangkat dagu Audrey dengan jari telunjuknya. “Hai Shareena.”Setelah mengatakan itu, gadis itu melepaskan jarinya dari wajah Audrey. Gadis itu meludah ke arah samping. Ia meniup jari telunjuknya. “Ah jari gue habis pegang anjing.”“Shareena Aurora Gebiri, seorang jalang Aldeo Darvin Alendra. Mengikuti jejak sang mama tercinta yang pernah masuk dalam rumah tangga yang dulunya harmonis tetapi karena kedatangan kalian berdua, keluarga tersebut tidak harmonis lagi. Dan pada akhirnya Alya Putri Nafisha membunuh seorang lelaki yang tak lain adalah Samuel Raja

  • I'M Keisya Not Emily   Part 56

    Gadis itu melihat ke arah Felica, sedangkan Felicia yang melihat itu lalu menganggukkan kepala. Ia kemudian memutarkan sebuah foto yang mana terdapat Sembilan orang di sana. Foto pertama membuat semua anggota Graventas terutama Alex, di sana terdapat foto sang mama.“Kalian pasti mengetahui siapa dia. Ava Belvina Hernandez, mama dari Alex ketua gangster Graventas. Dia cantik, baik pula tapi sayang dia telah meninggal. Gue mau nanya sama kalian semua, kalian mengetahui penyebab kematian dia?”“Bagaimana kalua anaknya saja yang menjawab, Emily. Pasti dia mengetahui penyebab sang mama tercinta meninggal,” timpal Carissa.“Boleh deh. Jawab Alexander, bagaimana sang mama tercinta lo meninggal?” papar Emily.“Bunuh diri.” Emily tersenyum smrik ketika mendengar jawaban Alex, bukan hanya Emily saja tetapi kedua gadis tersebut.“Yakin bunuh diri? tapi gue tidak yakin deh dan serratus persen bukan karena

  • I'M Keisya Not Emily   Part 55

    Dua minggu telah berlalu, semua berjalan sesuai rencana ketiga gadis itu. Ah tidak lebih tepat, rencana Emily a.k.a. Keisya Gadis itu benar-benar membuat semua keluarga pemilik raga ini sangat menyesal sampai tidak bisa menunjukkan wajah lagi depannya.Entah apa yang dilakukan gadis itu pada mereka semua, hanya gadis itu yang mengetahui. Yang pasti gadis itu membuat mereka semua sangat menyesal bahkan William sangat menyesal sekarang.Dulu ia tidaak pernah membela Emily saat semua siswa-siwi mengatakan hal yang buruk pada gadis itu. Sekarang ia sangta menyesal, ia tidak pantas disebut sebagai kakak. Kakak mana yang bisa disebut sebagai kakak jika dia tidak menolong ataupun membela sang adik Ketika terkena masalah.William benar-benar sangat menyesal, sekarang ia benar-benar sangat menyesal. Masalah keluarga belum selesai juga sampai sekarang, dan sekarang masalah markas yang semakin rumit saja. Teka-teki terlalu banyak yang harus mereka pecahkan.'Gue

  • I'M Keisya Not Emily   Part 54

    “Dia sangat cerdas dalam memecahkan teka-teki itu,”“Ya, lo benar. Kita lihat sampai mana kedua gengster itu bisa memecahkan kode-kode itu,”Terdapat beberapa orang di tempat yang hanya ada cahaya redup. Mereka melihat apa yang dilakukan kedua gengster tersebut. Dari awal itu tak luput dari penglihatan merka semua. Seseorang tersenyum smrik, ia sangat senang. Semakin hari ini semua semakin seru.“Semakin hari semakin seru. Gue tidak sabat bagaimana tanggapan mereka saat puncak nanti.”••••Waktu terus saja berjalan, jam terus saja berputar tanpa henti. Telah lima minggu terlewat, semakin hari kedua gengster tersebut dibuat pusing akan kode-kode tersebut. Semenjak hari itu, kedua gangster tersebut tidak mendapatkan kode apa pun lagi dari Rick Devil dan itu membuat kedua gengster tersebut sangat bingung.Itu adalah rencana ketua Rick Devil, ia hanya mengirimkan kode hanya sampai di situ.

  • I'M Keisya Not Emily   Part 53

    ‘Datang ke markas baru Graventas.’“Siapa yang berikan sama lo itu?” tanya Gio.“Orang suruhan Rick Devil,” jawab Wildan.“Sebenarnya mau mereka itu apa sama kita?” tanya Gio.Geryy menatap Graventas dengan bingung. “Kalian dapat surat juga dari Rick Devil?”“Ya kami dapat juga. Dan surat itu tertulis sebuah kode yang memiliki arti kambing hitam. Siapa yang dimaksud mereka itu,” jawab William.“Kenapa isi surat kita sama? kami juga mendapatkan surat berisi kode dan memiliki arti kambing hitam,” papar Wildan.“Rick Devil memberikan gangster kita sebuah kode yang harus kita pecahkan dengan kata lain ini ada hubungan dengan gangster kita ini,” tutur salah satu anggota Graventas tiba-tiba.Sontak itu membuat mereka semua melihat ke arah orang tersebut. “Maksud lo apa?”“Dari yang gue tangkap seka

  • I'M Keisya Not Emily   Part 52

    Berbeda di markas Graventas, mereka baru saja mendapatkan sebuah kertas dari seseorang yang mengatakan dia utusan dari ketua Rick Devil. Itu sukses membuat mereka heran, mengapa ketua Rick Devil mengutus orang tersebut dan memberikan sebuah kertas. Mereka berpikir akan ada pertarungan kembali. Walaupun begitu, mereka sangat senang bahwa tidak ada yang Namanya pertarungan sekarang.Kertas tersebut berada pada Alex, ia membuka kertas tersebut. Ia menatap bingung pada isi kertas tersebut, ia tidak mengerti apa isi kertas tersebut. “Apa isi kertas itu, Lex?”Alex memberikan kertas tersebut pada Gio, sementara Gio langsung saja mengambil kertas tersebut dari tangan Alex. Sama dengan Alex, pria itu dibuat bingung denga nisi kertas tersebut. Terlihat wajah bingung di wajah Gio, itu sukses membuat para anggota Graventas bertanya-tanya. Ada dengan ekspresi wajah mereka berdua, kenapa ketika melihat isi kertas tersebut mereka menunjukkan wajah bingung.Langsun

DMCA.com Protection Status