Share

BAB 2.

Penulis: moon lichaa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-03 14:13:12

"Kinara, di mana pakaianku?!" teriak Devan di pagi-pagi buta. Pria itu kesulitan menemukan jas nya yang entah ada dimana.

Kinara yang masih tertidur pun langsung terjengkat kaget ketika mendengar teriakan suaminya itu. "Ada apa, Mas?" tanya Kinara dengan wajah bantalnya. Gadis itu terlihat sangat manis dan polos secara bersamaan ketika bangun tidur.

Devan terpaku memandang wajah Kinara yang menggemaskan tanpa jilbab itu. Kinara yang tersadar langsung mencari jilbabnya dan memakainya dengan cepat. Gadis itu tak mau membuat Devan tambah kesal. Ia masih mengingat bagaimana tatapan jijik Devan saat melihat ia melepas jilbabnya.

"Ini, Mas," ucap Kinara sembari mengulurkan tangannya untuk memberikan jas yang sudah ia ambil tadi.

Tanpa ucapan terima kasih, Devan langsung beranjak pergi setelah mengambil jas yang diberikan Kinara. Bahkan, wanita itu belum sempat salim kepada sang suami sebagai bentuk bakti sebagai seorang istri. Tapi, mau bagaimana lagi? Jika Kinara melakukan itu, pasti Devan akan marah. Kinara tidak mau hal itu terjadi.

"Ahh, lebih baik aku masak saja untuk makan siang Mas Devan nanti." ucap Kinara. Gadis itu berencana akan mengantarkan makan siang untuk suaminya nanti. Ya, semoga saja akan diterima dengan baik oleh Devan.

Dengan gerakan lambat, Kinara mendorong kursi rodanya menuju ke dapur. Ia akan memasak untuk suaminya. Ia akan memasak sup daging. Dengan sangat telaten, Kinara memasukan bahan-bahan makanan ke dalam air mendidih. Tak lupa ia memasukkan sayuran seperti wortel, kubis, bunga kol, dan lainnya.

Setelah dirasa cukup, gadis itu langsung mematikan kompor lalu mencicipi hasil masakannya. Kinara tak mau memberikan makanan yang tidak enak untuk Devan. Oleh karena itu, masakannya kali ini harus benar-benar sempurna.

"Enak, udah pas. Pasti Mas Devan bakal suka sama masakan aku," gumam Kinara sembari merekahkan senyum manisnya itu. Ia terlihat sangat bahagia karena bisa memasak makanan untuk Devan. Jarang sekali gadis itu membuatkan makanan untuk suaminya, karena Devan lebih sering memesan makanan di luar.

Kinara mengambil kotak makan yang ada di atas rak dengan susah payah. Ia harus menyangga tubuhnya menggunakan tangan kirinya saat akan memgambil kotak tersebut. Namun dengan kegigihannya, Kinara berhasil mengambil kotak makan tersebut. Ia tersenyum senang karena bisa melakukan semuanya sendiri meskipun fisiknya yang tidak lagi sempurna seperti dulu.

Setelah memasukkan sup tersebut ke dalam kotak makanan, Kinara bergegas menuju kamarnya sendiri untuk berganti pakaian. Iya, kamarnya sendiri. Selama ini, Kinara dan Devan tidak pernah tidur dalam satu kamar. Memang kamar mereka bersebelahan, jadi ketika Devan memerlukan Kinara, gadis itu tidak memerlukan waktu yang lama untuk menghampiri suaminya.

Kinara membuka lemarinya guna memilih baju mana yang pas untuk ia kenakan ke kantor Devan. Ia tak mau mempermalukan suaminya. Apalagi, Devan adalah pemimpin perusahaan tersebut. 

"Ini aja deh," putus Kinara saat mengambil gamis berwarna biru muda dengan renda di tiap sudut gamis tersebut. Tak lupa, ia mengambil jilbab dengan warna senada dengan gamis yang akan ia pakai.

Tak membutuhkan waktu lama, Kinara sudah siap dengan setelan baju syar'i nya. Ia mengambil handphone, kemudian memesan taksi untuk mengantarkannya menuju kantor Devan.

"Hampir aja lupa bekalnya!" seru Kinara yang tanpa sadar menepuk jidatnya, merutuki sifat pelupa yang ia miliki. 

Gadis itu mendorong kursi rodanya untuk menuju ke dapur kembali guna mengambil kotak makan yang sudah ia siapkan tadi.

Kinara merapikan kembali gamisnya ketika melihat taksi yang ia pesan sudah datang. Ia mendorong kursi rodanya keluar dari rumah megah itu. Supir taksi yang melihat keadaan Kinara pun langsung peka. Pria paruh baya tersebut membantu Kinara untuk naik ke dalam mobil. Gadis itu mengucapkan terima kasih setelah sang supir membantunya duduk di dalam mobil. Setelah Kinara sudah duduk dengan nyaman, baru si supir mulai melajukan mobilnya. 

"Mau ke kantor suaminya ya, Bu?" tanya sang supir memecah keheningan.

Kinara yang mendengar pertanyaan itu pun melengkungkan bibirnya ke atas. "Iya, Pak. Saya mau mengantar makan siang untuk suami saya," balas Kinara.

Sang supir berdecak kagum mendengar jawaban Kinara. Jarang sekali ada wanita di zaman sekarang yang mau bersusah payah memasak bahkan sampai mengantar masakannya ke kantor suami hanya agar suaminya tak kelaparan di jam makan siang nanti.

"Wah, suami ibu beruntung sekali mendapat istri sholehah seperti ibu." Puji si supir dengan tulus.

Kinara yang mendengar hal tersebut pun tersenyum miris. Jangankan bersyukur karena memiliki Kinara, untuk menghargai keberadaan Kinara saja Devan tidak bisa. Pria itu tak pernah memikirkan perasaan Kinara. Dan Kinara sendiri termasuk gadis yang munafik. Ia selalu berkata baik-baik saja saat orangtua Devan bertanya bagaimana pernikahan mereka. Gadis itu masih memiliki hati untuk tidak menyebarkan aib suaminya sendiri. Ia tak mau menceritakan keburukan-keburukan Devan ke orang lain, terlebih lagi ke mertuanya sendiri. Kinara tidak akan melakukan hal tersebut.

"Bapak bisa aja mujinya," ujar Kinara. Ia bingung sendiri ingin menjawab seperti apa. Akhirnya, kata-kata itulah yang keluar dari mulutnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Kinara sampai di depan kantor Devan. Ia menatap ragu-ragu gedung yang ada di depannya saat ini. Kemudian, ia berusaha meyakinkan hatinya bahwa semua akan baik-baik saja. Devan pasti mau menerima makanan yang ia buat. Tak mungkin suaminya tega menolak pemberian sang istri di depan orang ramai yang tak lain adalah karyawannya sendiri.

Kinara memasuki kantor tersebut dengan senyum yang selalu mengembang. Siapapun yang melihat senyum Kinara pasti akan merasa tenang. Aura positif sangat menguar ketika gadis itu tersenyum. Ia terlihat ramah dan sangat sopan.

"Permisi, saya mau tanya ruangannya Pak Devan?" tanya Kinara saat sampai di depan resepsionis.

"Kalau boleh tau, ibu siapanya Pak Devan ya? Dan apakah sudah memiliki janji sebelumya?" tanya resepsionis dengan pakaian ketat itu. 

"Saya istrinya dan tentu saja belum membuat janji karena saya ke sini hanya untuk mengantarkan makan siang," jelas Kinara.

Wanita berpakaian mini itu nampak terkejut mendengar penjelasan Kinara. Ia baru tahu bahwa Pak Devan selaku bosnya yang memiliki wajah tampan itu sudah memiliki istri. Apalagi, ia sangat tahu betul tipe wanita Devan. Pria itu selalu mendekati wanita seksi dan wanita yang selalu berpakaian terbuka. Tidak seperti wanita yang ada di depannya. Kinara terlihat sangar anggun dengan pakaian tertutup dan jilbab yang melekat di kepalanya.

Kinara yang merasakan keterkejutan resepsionis tersebut pun hanya bisa menghembuskan napas gusar. Ia tidak nyaman menjadi pusat perhatian seperti sekarang. Memang sewaktu pernikahannya digelar dulu, tidak semua karyawan Devan datang. Hal ini karena persiapan pernikahan mereka yang sangat mendadak, jadi tidak memungkinkan untuk mengundang banyak orang.

"Jadi, ruangan Pak Devan ada di mana, Mbak?" tanya Kinara membuyarkan lamunan resepsionis tersebut.

Bab terkait

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 3.

    Kinara kembali mendorong kursi rodanya dengan hati-hati menuju ruangan yang sudah ditunjukkan oleh resepsionis tadi. Beruntung ruangan Devan berada di lantai satu. Jadi, Kinara bisa dengan mudah mengunjungi suaminya.Setelah sampai di depan ruangan Devan, Kinara langsung mengetuk pintu berwarna coklat tersebut. Ia tak mau dinilai sebagai gadis yang tidak sopan karena masuk ke ruangan orang sembarangan. Sekalipun orang tersebut adalah suaminya sendiri.."Masuk!" seru Devan. Suara itu membuat Kinara menghentikan gerakan tangannya untuk mengetuk pintu.Kinara pun membuka gagang pintu tersebut dengan perlahan, takut jika suara decitan yang dihasilkan saat ia membuka pintu akan mengganggu Devan. Ia menghela napas lega saat berhasil membuka pintu. Ia mendapati suaminya sedang menunduk, menatap berkas-berkas yang ada di hadapannya.Mendengar ada suara orang masuk pun Devan langsung mengangkat kepalanya untuk mengetahui siapa yang datang ke ruangannya. Seketi

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 4.

    Sesampainya di rumah, Kinara memutuskan untuk tidur saja. Ia sudah sangat lelah seharian ini. Gadis itu bahkan belum makan siang. Tapi, ia tak memikirkan hal tersebut. Nafsu makannya hilang setelah mendengar kata-kata suaminya tadi. Padahal, tadinya ia ingin makan bersama dengan Devan di kantornya. Tapi, sudahlah. Sepertinya, itu hanya akan menjadi angan-angan Kinara.Ia mulai memejamkan matanya, memasuki dunia mimpi. Dunia yang lebih indah dari kehidupan nyatanya. Kinara selalu menjadikan tidur sebagai salah satu pelariannya ketika sedang bersedih. Setidaknya, suasana hatinya akan membaik setelah bangun tidur nanti."Kinara sayang, jangan jauh-jauh larinya!" ujar sang ibu memperingati anaknya yang sedang berlari-lari itu."Hati-hati, Nak!" timpal sang ayah kemudian.Kinara kecil tersenyum mendengar perhatian orangtuanya. Ia merasa menjadi anak paling beruntung karena dilahirkan di keluarga yang harmonis dan berkecukupan. Setiap detiknya, Kinara tak pernah berhen

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 5.

    Pagi ini, Kinara bangun sangat awal untuk menyiapkan pakaian kerja suaminya. Ia tak mau membuat Devan marah kembali karena segala keperluannya belum dipersiapkan. Dengan kondisinya yang tidak bisa berjalan, Kinara tetap berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Karena bagaimanapun sifat Devan, pria itu tetaplah suaminya.Setelah semuanya siap, Kinara mendekati ranjang Devan. Ia berniat membangunkan suaminya agar tak terlambat bekerja. Namun, melihat wajah pulas Devan membuat Kinara tak tega untuk membangunnya. Dengan ragu-ragu, ia menyentuh lengan Devan secara pelan."Mas, bangun," seru Kinara sambil mengguncang tubuh Devan.Devan menggeliat dari tidurnya karena merasa terganggu. Pria itu mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk. Devan langsung bangkit dari tidurnya ketika melihat Kinara yang berada tepat disampingnya."Kamu ngapain di sini?!" pekik Devan kaget."Bangunin kamulah, itu baju kamu juga udah aku siapin," ucap Kina

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 6.

    Kinara menutup mulutnya tak percaya dengan pemandangan yang baru saja ia lihat tadi. Istri mana yang rela melihat suaminya tidur satu ranjang dengan wanita lain, bahkan sampai bertelanjang bulat tanpa malu. Sebenarnya bukan hanya itu masalahnya, Kinara merasa harga dirinya direndahkan sebab ia sendiri belum pernah tidur bersama Devan. Tapi lihatlah, perempuan yang ada di depannya saat ini tengah menatap Kinara dengan angkuh seolah menunjukkan bahwa Devan telah jatuh ke pelukannya.Devan yang melihat Kinara berada di depan pintu pun langsung berusaha membenarkan selimut yang ia kenakan kemudian menutupi tubuhnya. Tak hanya itu, Devan langsung bangkit dari tidurnya dan berusaha mencari pakaian untuk ia pakai. Setelah dirasa cukup, ia menatap Kinara dengan tajam."Siapa yang mengizinkanmu masuk kesini, huh?!" bentak Devan pada Kinara.Kinara yang mendengar bentakan dari Devan sontak saja terjengkat kaget, harusnya ia yang marah disini. Bukan malah Devan. Pria itu sama se

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 7.

    Devan menatap Kinara dengan tatapan sulit diartikan. Ia memandang wajah sendu Kinara yang terlihat sangat pucat. Wajah Kinara nampak seperti orang yang kelelahan. Tentu saja, semua istri pasti lelah, apalagi Kinara harus menyelesaikan semua tugas rumahnya untuk melayani sang suami dengan kondisi fisik tak sempurna. Sudah dapat dipastikan, gadis itu akan kelelahan. Jangan lupakan beban pikiran yang ia tanggung sekarang, suaminya dengan terang-terangan mengkhianati dirinya."Kamu baik-baik saja?" tanya Devan dengan wajah datar. Mana mungkin ia tersenyum pada istrinya.Kinara yang mendengar itu sedikit tersentuh, ia merasakan rasa hangat menjalar ke hatinya. Ini pertama kalinya, Devan menanyakan keadaannya. Meskipun, masih tetap dengan wajah datarnya, Kinara tak masalah. Yang terpenting, Devan sudah mulai peduli dengannya. Bukankah ini awal yang baim untuk hubungan mereka? Seketika Kinara melupakan permasalahan tadi, masalah pengkhianatan suaminya. Ahh, Kinara baru ingat,

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-20
  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 8.

    "Sinta?"Kinara tertegun saat mendengar nama seorang wanita yang tak ia kenali. Pikirannya melayang entah kemana, gadis itu tengah berpikir keras mencoba mengingat-ingat nama Sinta. Mungkin saja, dirinya mengenal nama tersebut tapi lupa. Maka dari itu, ia mencoba mengingat-ingat lagi. Tapi nihil, memorinya tak dapat menemukan nama Sinta. Lalu siapa Sinta itu?"Sinta siapa, Mas?" tanya Kinara lagi saat tak mendapat jawaban dari Devan.Devan memutar bola mata malas, Kinara terlalu ikut campur dengan urusan Devan. Dan Devan tak menyukai hal tersebut."Nggak usah kepo bisa?" sentak pria itu sembari menyentak tangan Kinara yang ternyata sedari tadi memegangi tangan Devan guna menuntut jawaban.Tak mau berdebat lagi, Devan memutuskan untuk langsung keluar dari kamar Kinara. Menurut Devan, gadis itu sangat menyebalkan. Sekalinya diperlakukan baik malah ngelunjak. Harusnya Kinara bersyukur karena Devan masih mau merawat dirinya bahkan D

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 1.

    "Kinara, di mana kamu?! Dasar, istri tidak tahu diuntung!" teriak seorang pria gagah dengan setelan jasnya itu. Pria tersebut terlihat tengah mencoba mengendalikan amarahnya sendiri. Terlihat dari tangannya yang mengepal kuat-kuat dan wajahnya yang memerah."Apa, Mas?" tanya Kinara sambil mencoba mendorong kursi rodanya dengan susah payah. Wanita itu tersenyum sembari menatap suaminya."Di mana-mana kalau suami pulang itu dibikinin teh, dipijitin, dilayaninlah pokoknya. Kalau kamu, suami pulang bukannya dilayanin malah enak-enakan duduk!" gertak pria jangkung tersebut.Hati Kinara seperti diremas dengan kuat saat mendengar perkataan suaminya. Memang ini bukan pertama kalinya suaminya berperilaku seperti itu, namun tetap saja hatinya merasakan nyeri. Wanita mana yang tidak sakit hati jika suaminya mengatakan hal kejam seperti tadi? Apakah pria itu tidak melihat keadaan Kinara yang cacat? Tentu saja, hal ini yang menyebabkan dirinya tak bisa melayani suami seperti wanit

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03

Bab terbaru

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 8.

    "Sinta?"Kinara tertegun saat mendengar nama seorang wanita yang tak ia kenali. Pikirannya melayang entah kemana, gadis itu tengah berpikir keras mencoba mengingat-ingat nama Sinta. Mungkin saja, dirinya mengenal nama tersebut tapi lupa. Maka dari itu, ia mencoba mengingat-ingat lagi. Tapi nihil, memorinya tak dapat menemukan nama Sinta. Lalu siapa Sinta itu?"Sinta siapa, Mas?" tanya Kinara lagi saat tak mendapat jawaban dari Devan.Devan memutar bola mata malas, Kinara terlalu ikut campur dengan urusan Devan. Dan Devan tak menyukai hal tersebut."Nggak usah kepo bisa?" sentak pria itu sembari menyentak tangan Kinara yang ternyata sedari tadi memegangi tangan Devan guna menuntut jawaban.Tak mau berdebat lagi, Devan memutuskan untuk langsung keluar dari kamar Kinara. Menurut Devan, gadis itu sangat menyebalkan. Sekalinya diperlakukan baik malah ngelunjak. Harusnya Kinara bersyukur karena Devan masih mau merawat dirinya bahkan D

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 7.

    Devan menatap Kinara dengan tatapan sulit diartikan. Ia memandang wajah sendu Kinara yang terlihat sangat pucat. Wajah Kinara nampak seperti orang yang kelelahan. Tentu saja, semua istri pasti lelah, apalagi Kinara harus menyelesaikan semua tugas rumahnya untuk melayani sang suami dengan kondisi fisik tak sempurna. Sudah dapat dipastikan, gadis itu akan kelelahan. Jangan lupakan beban pikiran yang ia tanggung sekarang, suaminya dengan terang-terangan mengkhianati dirinya."Kamu baik-baik saja?" tanya Devan dengan wajah datar. Mana mungkin ia tersenyum pada istrinya.Kinara yang mendengar itu sedikit tersentuh, ia merasakan rasa hangat menjalar ke hatinya. Ini pertama kalinya, Devan menanyakan keadaannya. Meskipun, masih tetap dengan wajah datarnya, Kinara tak masalah. Yang terpenting, Devan sudah mulai peduli dengannya. Bukankah ini awal yang baim untuk hubungan mereka? Seketika Kinara melupakan permasalahan tadi, masalah pengkhianatan suaminya. Ahh, Kinara baru ingat,

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 6.

    Kinara menutup mulutnya tak percaya dengan pemandangan yang baru saja ia lihat tadi. Istri mana yang rela melihat suaminya tidur satu ranjang dengan wanita lain, bahkan sampai bertelanjang bulat tanpa malu. Sebenarnya bukan hanya itu masalahnya, Kinara merasa harga dirinya direndahkan sebab ia sendiri belum pernah tidur bersama Devan. Tapi lihatlah, perempuan yang ada di depannya saat ini tengah menatap Kinara dengan angkuh seolah menunjukkan bahwa Devan telah jatuh ke pelukannya.Devan yang melihat Kinara berada di depan pintu pun langsung berusaha membenarkan selimut yang ia kenakan kemudian menutupi tubuhnya. Tak hanya itu, Devan langsung bangkit dari tidurnya dan berusaha mencari pakaian untuk ia pakai. Setelah dirasa cukup, ia menatap Kinara dengan tajam."Siapa yang mengizinkanmu masuk kesini, huh?!" bentak Devan pada Kinara.Kinara yang mendengar bentakan dari Devan sontak saja terjengkat kaget, harusnya ia yang marah disini. Bukan malah Devan. Pria itu sama se

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 5.

    Pagi ini, Kinara bangun sangat awal untuk menyiapkan pakaian kerja suaminya. Ia tak mau membuat Devan marah kembali karena segala keperluannya belum dipersiapkan. Dengan kondisinya yang tidak bisa berjalan, Kinara tetap berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Karena bagaimanapun sifat Devan, pria itu tetaplah suaminya.Setelah semuanya siap, Kinara mendekati ranjang Devan. Ia berniat membangunkan suaminya agar tak terlambat bekerja. Namun, melihat wajah pulas Devan membuat Kinara tak tega untuk membangunnya. Dengan ragu-ragu, ia menyentuh lengan Devan secara pelan."Mas, bangun," seru Kinara sambil mengguncang tubuh Devan.Devan menggeliat dari tidurnya karena merasa terganggu. Pria itu mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk. Devan langsung bangkit dari tidurnya ketika melihat Kinara yang berada tepat disampingnya."Kamu ngapain di sini?!" pekik Devan kaget."Bangunin kamulah, itu baju kamu juga udah aku siapin," ucap Kina

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 4.

    Sesampainya di rumah, Kinara memutuskan untuk tidur saja. Ia sudah sangat lelah seharian ini. Gadis itu bahkan belum makan siang. Tapi, ia tak memikirkan hal tersebut. Nafsu makannya hilang setelah mendengar kata-kata suaminya tadi. Padahal, tadinya ia ingin makan bersama dengan Devan di kantornya. Tapi, sudahlah. Sepertinya, itu hanya akan menjadi angan-angan Kinara.Ia mulai memejamkan matanya, memasuki dunia mimpi. Dunia yang lebih indah dari kehidupan nyatanya. Kinara selalu menjadikan tidur sebagai salah satu pelariannya ketika sedang bersedih. Setidaknya, suasana hatinya akan membaik setelah bangun tidur nanti."Kinara sayang, jangan jauh-jauh larinya!" ujar sang ibu memperingati anaknya yang sedang berlari-lari itu."Hati-hati, Nak!" timpal sang ayah kemudian.Kinara kecil tersenyum mendengar perhatian orangtuanya. Ia merasa menjadi anak paling beruntung karena dilahirkan di keluarga yang harmonis dan berkecukupan. Setiap detiknya, Kinara tak pernah berhen

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 3.

    Kinara kembali mendorong kursi rodanya dengan hati-hati menuju ruangan yang sudah ditunjukkan oleh resepsionis tadi. Beruntung ruangan Devan berada di lantai satu. Jadi, Kinara bisa dengan mudah mengunjungi suaminya.Setelah sampai di depan ruangan Devan, Kinara langsung mengetuk pintu berwarna coklat tersebut. Ia tak mau dinilai sebagai gadis yang tidak sopan karena masuk ke ruangan orang sembarangan. Sekalipun orang tersebut adalah suaminya sendiri.."Masuk!" seru Devan. Suara itu membuat Kinara menghentikan gerakan tangannya untuk mengetuk pintu.Kinara pun membuka gagang pintu tersebut dengan perlahan, takut jika suara decitan yang dihasilkan saat ia membuka pintu akan mengganggu Devan. Ia menghela napas lega saat berhasil membuka pintu. Ia mendapati suaminya sedang menunduk, menatap berkas-berkas yang ada di hadapannya.Mendengar ada suara orang masuk pun Devan langsung mengangkat kepalanya untuk mengetahui siapa yang datang ke ruangannya. Seketi

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 2.

    "Kinara, di mana pakaianku?!" teriak Devan di pagi-pagi buta. Pria itu kesulitan menemukan jas nya yang entah ada dimana.Kinara yang masih tertidur pun langsung terjengkat kaget ketika mendengar teriakan suaminya itu. "Ada apa, Mas?" tanya Kinara dengan wajah bantalnya. Gadis itu terlihat sangat manis dan polos secara bersamaan ketika bangun tidur.Devan terpaku memandang wajah Kinara yang menggemaskan tanpa jilbab itu. Kinara yang tersadar langsung mencari jilbabnya dan memakainya dengan cepat. Gadis itu tak mau membuat Devan tambah kesal. Ia masih mengingat bagaimana tatapan jijik Devan saat melihat ia melepas jilbabnya."Ini, Mas," ucap Kinara sembari mengulurkan tangannya untuk memberikan jas yang sudah ia ambil tadi.Tanpa ucapan terima kasih, Devan langsung beranjak pergi setelah mengambil jas yang diberikan Kinara. Bahkan, wanita itu belum sempat salim kepada sang suami sebagai bentuk bakti sebagai seorang istri. Tapi, mau bagaimana lagi? Jika Kinar

  • I'M DONE WITH YOU!   BAB 1.

    "Kinara, di mana kamu?! Dasar, istri tidak tahu diuntung!" teriak seorang pria gagah dengan setelan jasnya itu. Pria tersebut terlihat tengah mencoba mengendalikan amarahnya sendiri. Terlihat dari tangannya yang mengepal kuat-kuat dan wajahnya yang memerah."Apa, Mas?" tanya Kinara sambil mencoba mendorong kursi rodanya dengan susah payah. Wanita itu tersenyum sembari menatap suaminya."Di mana-mana kalau suami pulang itu dibikinin teh, dipijitin, dilayaninlah pokoknya. Kalau kamu, suami pulang bukannya dilayanin malah enak-enakan duduk!" gertak pria jangkung tersebut.Hati Kinara seperti diremas dengan kuat saat mendengar perkataan suaminya. Memang ini bukan pertama kalinya suaminya berperilaku seperti itu, namun tetap saja hatinya merasakan nyeri. Wanita mana yang tidak sakit hati jika suaminya mengatakan hal kejam seperti tadi? Apakah pria itu tidak melihat keadaan Kinara yang cacat? Tentu saja, hal ini yang menyebabkan dirinya tak bisa melayani suami seperti wanit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status