Pagi itu Emma membuka matanya. Renata lega ketika melihat anaknya akhirnya sadar setelah semalaman dirawat di rumah sakit.
"Ibu... aku di mana?" "Di mana lagi, apa kamu mau aku menjawab kalau sekarang kamu sudah ada di neraka?" "Ibu... katakan kalau itu tidak benar. Noah ... Noah tidak menikah dengan Valerie, kan?" Renata sontak berdiri dan bersiap untuk memarahi Emma. Akan tetapi, melihat kondisi anaknya saat ini, Renata mengurungkannya. "Lupakan saja Noah, ibu akan jodohkan kamu dengan lelaki lain yang jauh lebih baik dari Noah!" "Tapi... tapi aku mencintai Noah Bu. Kenapa ibu ingin aku menyerah..." Emma menangis lagi, sampai ayahnya masuk ke kamarnya lalu melihat anaknya dengan frustrasi. "Kalau kamu masih bersikap seperti ini, tak ada pilihan lain. Aku akan mengirim mu ke luar negeri." "Ayah!" teriak Emma.Nenek Noah duduk di kursi berlapis sutra di ruangannya. Sorot mata tajamnya menatap Noah yang berdiri di depannya. "Sebaiknya kalian segera berbulan madu," perintah nyonya tua tiba tiba. "Kalian tau kan, salah satu syarat aku merestui kalian karena aku ingin segera mendapatkan cicit?" "Aku akan mengurusnya," balas Noah. "Asistenku sudah mengaturnya. Kalian berbulan madu di pulau pribadi milik keluarga Ivanov. Seminggu cukup, kan?" "Tentu," jawab Noah. Nyonya tua mendengus. "Kenapa hanya kamu yang tampak bersemangat Noah?" goda neneknya. "Sebelum pergi ke pulau, konsultasikan dengan dokter keluarga kita. Kapan waktu terbaik untuk "Kami akan melakukan yang terbaik, Nek. Nenek tidak perlu khawatir." Tangan Noah memegang tangan Valerie yang terasa dingin. "Benar kan istriku?" Vale
Siang itu Noah mengadakan rapat rutin dengan para karyawan hotelnya di ruang rapat utama. Suasana rapat terasa serius namun profesional. Dengan Noah duduk di ujung meja dan para karyawan duduk mengelilingi meja rapat. Ketika rapat berlangsung dan membahas tamu yang ditunggu oleh Hotel Royal Oasis, tiba tiba staff mengatakan jika tamu tersebut membatalkan reservasi untuk menginap di hotel mereka. Jika saja tamu itu tidak memiliki pengaruh apa-apa, mungkin Noah akan mengabaikannya. Tetapi tamu itu adalah seorang aktris terkenal yang berasal dari negara H yang sudah dinantikannya sejak lama. "Apakah kalian sudah bertanya alasan apa yang membuatnya membatalkan reservasi di hotel ini?" "Kami sudah bertanya tapi beliau hanya mengatakan bahwa mendapatkan tawaran yang lebih baik di hotel lain dan "Dan apa?" desak Noah.
Noah membuka matanya ketika dia mendengar rintihan di sampingnya. Ia terbangun lalu melihat Valerie memegang perutnya dan menggigit bibirnya. "Kamu kenapa?" tanya Noah cemas. "Perutku sakit," jawab Valerie masih memegang perutnya. Tanpa menunggu lama, Noah turun dari ranjangnya, dia mengenakan pakaiannya kemudian menghubungi dokter keluarga Ivanov. Ketika dia menuruni tangga untuk meminta pelayan membawakan minuman untuk Valerie, ia melihat nyonya tua baru saja berjalan dari arah ruangannya. "Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat panik, Noah," tanya nyonya tua. "Valerie sakit, aku sedang memanggil dokter keluarga untuk segera datang," jawab Noah. Nyonya tua memandang Noah yang terlihat cemas kemudian berkata, "Panggil dokter kandungan juga, aku ingin memastikannya, perintahnya. Noah mengangguk lalu menghilang dari hadapan neneknya. Tak lama Ivana muncul d
"Selamat pagi nona Emma, kami hadir atas nama keluarga Ivanov untuk menyampaikan tuntutan resmi. Tindakan Anda telah mencemarkan nama baik nona Valerie yang tidak lain adalah istri tuan Noah dan keluarga Ivanov tidak akan mentolerir hal ini.""Mencemarkan nama baik? Aku hanya mengungkapkan fakta kalau kakak tiriku merebut tunanganku! Kenapa itu bisa disebut mencemarkan nama baik?""Tapi tindakan Anda tidak ada bukti. Dan tuan Noah yang Anda sebut sebagai tunangan Anda tidak mengakui hal tersebut. Dan hal itu membuat fitnah sangat tidak pantas untuk nona Valerie."Pihak penuntut sudah memberikan Anda waktu untuk meminta maaf kepada nona Valerie, tapi Anda sepertinya mengabaikannya, jadi ...""Tunggu dulu!" cegah Hendrick. "Anakku akan meminta maaf kepada Valerie. Dia baru keluar dari rumah sakit, jadi saya akan membawa Emma menghadap Valerie dan nyonya tua Ivanov.""Tidak! Aku tidak salah dan aku tidak mau meminta maaf! Ayah seharusnya aya
Sore itu, Valerie tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan ayahnya. Dia melihat bunga-bunga yang beberapa hari kemarin ia tanam dengan tangannya sendiri.Beberapa bunga ada yang layu, tapi masih ada banyak yang tumbuh terlihat segar.River berjaga tak jauh dari Valerie. Kendati berada di rumah nyonya tua, tapi Noah tetap menyuruhnya menjaga Valerie karena siapa tahu Ivana akan membuat ulah dengan membuat Valerie merasa tidak nyaman.Terdengar suara sirene ambulans bergaung sampai ke kediaman nyonya tua. Valerie mengabaikannya karena berpikir jika ambulans itu sedang melakukan tugasnya."Noah kapan pulang ya?" gumam Valerie. Dia mengambil ponselnya dan jam sudah menunjukkan lima sore.Valerie berdiri. "River, aku akan masuk ke rumah. Noah mungkin akan segera pulang, kamu bisa kembali lagi besok pagi."Ταρί ...""Tak ada yang perlu dikhawatirkan, aku di rumah nenek suamiku.""Baik Nona."**Vale
Noah baru saja keluar dari ruang rapat.Wajahnya yang terlihat tenang membuat Zack bingung bagaimana harus menyampaikan kejadian ini kepada Noah."Tuan, nona Valerie sedang di rumah sakit saat ini," kata Zack.Noah menghentikan langkahnya, memandang bayangan Zack di sampingnya."Di rumah sakit? Apa dia kambuh lagi?""Bukan. Maafkan saya, saya salah bicara. Maksud saya, nona Valerie di rumah sakit karena ayahnya mengalami kecelakaan.""Kita ke rumah sakit sekarang," perintah Noah.**River baru saja kembali entah dari mana, dia membawa sebotol minuman untuk Valerie."Tuan Muda dalam perjalan ke sini, Nona."Valerie mendongak."Benarkah?""Nona, apakah Anda mengenal lelaki yang bernama Derrick tadi?"Valerie menggeleng. "Aku baru saja bertemu dengan ayahku dan tidak tahu siapa saja keluarga ayahku. Memangnya ada apa, River?"River menatap Valerie, lalu menggele
Noah masuk ke kamar dengan perasaan yang tidak tenang. Bukan karena masalah ayah mertuanya. Tapi karena ucapan bibi Tatiana.Dia sudah melupakan gadis itu, dan tidak ingin mengingatnya lagi sampai saat ini.Tapi mengapa bibinya harus menceritakan tentang cinta pertamanya itu?Cinta pertama yang pernah dia cintai, tapi yang juga memberikan luka paling dalam di hatinya.Ia tak mengerti, mengapa luka itu seakan kembali menganga?Ia harap wanita itu tak akan muncul kembali dalam hidupnya.Noah menarik napasnya dalam dalam. Dia melihat bayangan Valerie yang tertidur lelap dengan napas yang teratur.Ia naik ke atas ranjang kemudian memeluk Valerie dari belakang."Kamu belum tidur Noah?" tanya Valerie seperti sadar tak sadar."Hmm aku terbangun karena Zack.""Apa Zack mengganggumu?"Noah terkekeh. Dia membalikkan tubuh Valerie agar menghadap ke arahnya.Valerie membuka matanya dan me
Satu hari kemudianValerie dan Noah bersiap pergi ke pulau pribadi milik keluarga Ivanov.Nyonya tua yang sangat berharap bisa mendapatkan cicit kembar dari Valerie dan Noah begitu sangat bersemangat mengantar kepergian mereka.Kemarin Valerie sudah melakukan proses agar dapat memiliki anak kembar. Meski hasilnya tidak dapat dijamin, tapi setidaknya dia melakukan apa yang nyonya tua inginkan.Dia mendapatkan suntik sel telur sebelum berbulan madu untuk memungkinkan kehamilan kembar. Salah satu metode yang bisa Valerie jalani saat ini."Aku akan kembali lima hari lagi," kata Noah pada neneknya."Ya ya, kalian harus bersenang-senang. Dan jangan pikirkan masalah di sini. Semuanya sudah diurus oleh asisten dan pengacaraku. Jadi jangan khawatir.""Nenek, jika ada kabar mengenai ayahku"Aku akan mengabarimu, tenang saja."Valerie tersenyum lega.**Zack membawa mobil mewah mereka menuju band