Share

Wawancara

Penulis: Renita April
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-23 23:24:21

Rere beranjak dari kursi setelah sarapan. Begitu juga dengan Aldo dan Kenan. Semuanya telah selesai untuk sarapan.

Kenan di iringi oleh pengasuhnya keluar dari dalam rumah. Mereka berdua sudah menunggu di depan mobil.

Tinggal Aldo dan Rere yang melangkah bersama. "Naik mobilku saja, Re," ucap Aldo.

"Tidak perlu, aku mau pergi selepas mengantar Kenan," jawab Rere.

Aldo mencekal tangan Rere. "Aku ingin Kenan menginap di rumahku malam ini."

Rere menatap Aldo. "Kamu ingin Kenan, artinya kamu setuju dengan kesepakatan yang aku katakan."

"Tidak ... aku tidak setuju. Kamu harus tetap menjadi kekasihku."

Rere melepas dengan kasar tangan Aldo. Dia tidak mengerti akan pikiran dari mantan atasannya itu.

"Terserah kamu ... aku malas untuk berdebat."

Rere melangkah keluar dari rumah. Begitu juga dengan Aldo.

"Kenan ... nanti siang, Daddy akan menjemputmu," ucap Aldo.

"Daddy tidak bohong lagi, kan?" ucap Kenan.

Aldo mengacak-acak rambut Kenan. "Tentu saja tidak. Daddy akan datang menjemput
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I Hate U, Boss   Pergi Berkunjung

    Jam makan siang sudah tiba. Aldo membereskan file-file yang ada di meja kerjanya. Dia bergegas keluar dengan membawa kunci mobil di tangannya. Aldo sudah berjanji akan menjemput Kenan dari sekolahnya. Aldo masuk ke dalam lift menuju lantai dasar. Dering ponselnya berbunyi. Aldo meraih ponsel dan melihat nama orang yang tengah meneleponnya. Aldo mengeser tombol hijau dan menempelkan ponsel ke telinga. "Halo ... Re." ~ Aldo."Kamu sudah dimana? Jangan lupa untuk menjemput Kenan. Aku sudah di rumah dan tidak menjemputnya. Kamu bilang tadi pagi ingin menjemput Kenan." ~ Rere. Aldo menjauhkan telepon gengamnya dari telinga. Rere terus saja bicara tanpa jeda. Aldo mendekatkan lagi ponsel ke telinganya. "Halo Re, ini aku mau jalan." ~ Aldo. "Aku tunggu di rumah." ~ Rere.Aldo berdecak saat Rere mematikan teleponnya secara sepihak. Dia memasukan kembali ponselnya ke saku celana. Aldo keluar setelah pintu lift terbuka. Dia keluar gedung kantor menuju mobilnya di parkiran. Aldo membuka p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • I Hate U, Boss   Menyusahkan

    Kedua orang tua Aldo menatap intens putranya itu. Mereka seolah meminta penjelasan lebih dari Aldo. Celine juga seperti itu. Dia kesal dan juga sudah marah kepada Aldo. Aldo mengerti akan tatapan dari orang-orang terdekatnya. Aldo menarik napas lalu mengembuskannya. "Waktu Aldo ke kota B, di sana Aldo bertemu Rere dan menghabiskan malam bersama. Aldo juga tidak tahu jika Rere ternyata hamil. Aldo tahu saat Kenan mencari siapa ayahnya," ungkap Aldo."Kamu yakin, jika anak kecil ini adalah anak kandungmu?" tanya Celine. "Betul, Al. Bisa saja itu anak orang lain," sahut Rina. Aldo mengeleng. "Kenan memang anak kandungku. Aldo sudah melakukan test DNA. Lagi pula waktu itu Rere masih perawan saat Aldo menidurinya."Wijaya dan Rina memperhatikan wajah Kenan yang sangat tampan. Mereka mendekati Kenan yang tengah duduk di samping Aldo. Rina mengusap puncak kepala Kenan. "Tampan sekali kamu, Nak.""Ibunya pasti sangat cantik," sahut Wijaya. "Benar, wajahnya sangat tampan," ucap Rina. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • I Hate U, Boss   Memanggil Rere

    Celine semakin kesal akan tingkah nakal dari Kenan. Semua gelas pecah beserta cemilan kue berantakan. Ingin sekali dia memarahi Kenan. Tapi niat itu dia urungkan. Orang tua Aldo sudah berada di hadapannya.Rina mendekati sang cucu. Dia mengendong dan membawanya menjauh dari serpihan gelas kaca itu. Celine memanggil pelayan untuk membersihkan barang yang pecah. Tangannya sedikit merah karna terkena tumpahan air panas. Dia kesal dan ingin sekali memukul Kenan. Aldo turun dari atas dan segera menghampiri Kenan. Celine semakin kesal saja. Sebab Aldo lebih perhatian terhadap putranya dari pada dia sendiri yang sedang terluka. "Apa ada yang luka dengan Kenan?" tanya Aldo kepada mamanya. "Tidak ada sayang, Kenan baik-baik saja," jawab Rina. "Kenan ... jangan lari-lari begitu. Untung saja serpihan kaca itu tidak melukai kamu," ucap Aldo."Maaf Dad," ucap Kenan.Rina dan suaminya semakin suka dengan Kenan. Cucunya itu begitu pintar dan lucu. Wijaya sang kakek mengusap puncak kepala Kenan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • I Hate U, Boss   Kedatangan Ibu Asli

    Rere berdecak kesal karna sambungan teleponnya di putus sepihak oleh Aldo. Dia melirik jam beker di atas nakas meja lampu. Masih belum terlalu larut. Rere mengambil pakaian ganti di dalam lemari. Dia memakainya lalu meraih kunci mobil serta ponsel. Rere keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Di depan ruang TV masih ada Maya yang masih menonton. "Maya ... aku akan keluar. Kamu kunci pintu rumah saja. Aku akan membawa kunci rumah sendiri," ucap Rere.Maya mengangguk. "Baik, Nona."Rere berjalan keluar. Tidak lupa dia mengunci pintu rumah. Rere masuk ke dalam mobil. Dia menghidupkan mesin dan menjalankannya menuju jalanan. Rere melihat ponselnya. Dia melihat alamat rumah yang di kirim oleh Aldo. Rere melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia ingin segera sampai menemui Kenan di sana. *****Kenan masih saja terus menangis. Sudah dengan beberapa cara, Aldo membujuk agar putranya itu terdiam. Biasanya Kenan tidak bertingkah seperti ini. Kenan adalah anak yang mandiri. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • I Hate U, Boss   Menggoda

    Kenan terlihat beberapa kali menguap. Dia sudah sangat mengantuk sekali. Rere mengusap rambut putranya. Rere ingin sekali membawa Kenan tidur. Tapi dia tidak tahu harus ke kamar yang mana."Kenan sudah mengantuk?" tanya Rina yang memang melihat Kenan beberapa kali menguap. "Iya, Nek. Kenan ingin tidur sekarang," jawabnya. Mama Aldo memanggil pelayan. Dia menyuruh pelayan di rumahnya mengantar Kenan dan Rere ke kamar tamu."Sayang ... ucapkan selamat malam dulu sama Kakek dan Nenek," ucap Rere. Kenan menganguk dan mendekat kepada kakek dan neneknya. "Selamat malam Kakek, Nenek."Sepasang suami istri itu tersenyum. "Selamat malam juga, Kenan." Rina dan Wijaya mengecup kedua pipi gembul cucunya. "Selamat malam Ma, Pa," ucap Rere."Selamat malam juga dan selamat beristirahat," ucap Rina.Rere dan Kenan mengikuti langkah kaki pelayan yang akan membawa mereka ke kamar tamu. Pelayan membuka pintu dan mempersilakan Rere untuk masuk. Pelayan itu pergi setelah Rere mengucapkan terima kasih

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • I Hate U, Boss   Lebih Cocok

    Rere terbangun dari tidur lelapnya. Dia menutup bibirnya yang menguap. Aldo dan Kenan masih tertidur dengan pulas. Rere turun dari ranjang kasur. Dia berjalan menuju kamar mandi. Rere membuka kemeja yang melekat di tubuhnya. Dia memutar kran shower dan menguyur dirinya dengan air dingin. Rere mengambil handuk yang terletak di gantungan dekat cermin wastafel. Namun matanya membulat melihat tanda-tanda merah di sekitar kaki bagian atas dan bagian yang tertutup dalaman. "Apa ini? Apa ini di gigit nyamuk?" Rere memperhatikan dengan seksama tanda-tanda merah itu.Rere mengumpat kesal saat mengetahui tanda apa yang berada di sekitar kaki bagian atasnya. Itu adalah tanda cinta yang berikan Aldo padanya. "Awas saja kamu, Aldo," gerutu Rere.Rere keluar dari dalam kamar mandi. Dia mendekati Aldo yang masih tidur. Rere mengambil bantal kepala. Dia membekap wajah Aldo dengan bantal.Hal itu membuat Aldo kesulitan untuk bernapas. Rere membuang bantal itu saat Aldo sudah hampir kehilangan napa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • I Hate U, Boss   Panas

    Selesai sarapan bersama, orang tua Kenan mengajak Rere untuk berbincang di ruang keluarga. Di situ juga ada Aldo dan Celine yang duduk berdampingan. "Rere, apa kamu sudah punya pasangan?" tanya Rina. Rere mengeleng. "Belum, saya tidak punya pasangan. Ada seseorang yang melarang saya untuk punya kekasih."Rina mengernyit. "Siapa?" "Aldo," jawab Rere.Aldo terlonjak kaget mendengarnya. Rere telah mengadu kepada mamanya. Rere memang berniat untuk mengatakan yang sebenarnya. Itu Rere lakukan agar Aldo tidak menganggunya lagi. Rina beralih menatap Aldo. "Apa benar yang di katakan oleh Rere?" "Nggak koq, Ma. Aldo tidak bermaksud begitu. Hanya Aldo ingin Rere mencari pasangan yang sayang pada Kenan," jawabnya. Aldo mengumpat di dalam hati. Dia kesal karna Rere mengadu kepada orang tuanya. Rere menampilkan senyum tipis dari bibirnya. "Kamu akan menikah dengan Celine. Biarkan saja Rere mencari pasangannya sendiri," ucap Wijaya."Atau kita jodohkan saja Ryan dengan Rere," sahut Rina.Ald

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • I Hate U, Boss   Kencan

    Aldo menghampiri Rere dan Kenan yang tengah bersama dengan Dimas. Aldo tidak peduli jika Celine merasa kesal karna tingkahnya. Aldo tidak menyukai Rere yang dekat dengan pria lain. Aldo memberi tatapan tajam kepada Dimas. "Rere, Kenan ... ayo pulang," ajak Aldo.Rere merasa tidak enak hati kepada Dimas. "Aku pulang dulu."Dimas tersenyum. "Iya ... hati-hati di jalan. Sampai ketemu malam nanti."Rere menganguk dan membawa Kenan dalam gendongannya. Dia berjalan terlebih dahulu di depan. Aldo dan Celine menyusul dengan berjalan di belakang. Dimas menatap kepergian Rere dengan nanar. Dia belum puas bicara kepada wanita yang membuatnya jatuh hati. Dimas juga merasa heran dengan kehadiran sosok wanita yang mengapit lengan Aldo. "Siapa wanita di samping ayah Kenan?" gumam Dimas.Dimas menepuk jidatnya. Dia terlupa jika Aldo adalah kekasih Rere. Waktu di dalam mobil, Rere pernah berkata jika Aldo hanya kekasihnya bukan suaminya. "Sebenarnya hubungan Rere dan pria itu seperti apa sih? Aku jad

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27

Bab terbaru

  • I Hate U, Boss   Kebahagian

    "Pinggangku," rintihnya. Kenan meraih handycam yang tadi ia letakkan di kursi rotan di dalam kamar. Ia memutar isi dalam rekaman itu. Kenan bernapas lega karena Liora tidak sempat dilecehkan oleh keempat pria jahat itu. Kenan keluar dari dalam kamar kapal. Masih ada beberapa anak buah Aldo yang menunggu majikannya keluar. "Kalian siapkan mobil. Aku mau pulang," kata Kenan. "Siap, Tuan," ucap salah satu pria yang bertubuh kekar dan alisnya tebal. Pintu kamar diketuk oleh pengawal tadi. Kenan beranjak membuka pintu. "Sudah siap mobilnya?""Sudah, Tuan." "Tolong bawa istriku ke mobil," pinta Kenan dengan mempersilakan pria itu masuk ke dalam kamar. "Baik, Tuan." Pria itu masuk dan sedikit heran dengan kondisi Liora. Pria itu ingin tertawa namun ia menahannya. "Cepat bawa," kata Kenan kesal karena pengawal itu memperhatikan istrinya. "B-baik, Tuan." Mata tajam Kenan tidak lepas dari pengawal yang membawa istrinya. Takutnya pria itu mencuri kesempatan yang ada. Pintu mobil sudah

  • I Hate U, Boss   Usaha Penyelamatan

    "Jangan mendekat," lirih Liora dengan memegang pecahan kaca di tangannya. Ia harus tetap sadar. Liora harus mempertahankan segala kehormatannya. "Cepat lakukan sebelum wanita ini ditemukan," perintah Angel. Dua pria lain sudah membuka celana yang mereka kenakan. Keduanya menunggu giliran. Liora bergeser untuk menjauh dari dua pria itu. Namun dua pria itu semakin mendekat. "Ayo, Sayang. Kita bermain-main," ucap keduanya. Pria yang mempunyai gambar bintang di lehernya mendekat. Ia hendak meraih rambut Liora namun dengan cepat Liora melayangkan pecahan kaca ke tangan pria itu. "Ish ... kurang ajar. Berani sekali wanita ini. Sudah terluka masih bisa melukai lengan tanganku," berangnya. Liora mengacungkan pecahan kaca yang ia pegang. "Jangan ada yang mendekat.""Hei ... kenapa kalian lamban sekali," kesal Angel. "Cepat lakukan." Dua pria itu menendang tangan Liora yang mengacungkan pecahan gelas kaca. Pecahan itu terlempar dan keduanya memegang lengan Liora. "Lepaskan." Liora mero

  • I Hate U, Boss   Oh Ternyata

    Kenan dan Aldo telah sampai di perusahaan. Keduanya langsung saja masuk ke dalam lift menuju lantai paling teratas gedung perusahaan. Di atas sana Doni dan beberapa anak buah Aldo sudah menunggu. Pintu lift terbuka. Kenan dan Aldo keluar. Keduanya menuju pintu darurat. Kenan bersama Aldo menaiki anak tangga hingga tibalah mereka di atas atap gedung. Angin berhembus kencang meniup rambut para pria yang berada di atap. Itu disebabkan karena baling-baling helikopter tengah berputar. "Semuanya sudah siap?" tanya Aldo. "Sudah, Tuan," jawab Doni. "Kapan bantuan datang?""Bantuan sudah dalam perjalanan.""Kita berangkat sekarang. Aku takut istriku terluka."Kenan, Aldo, serta Doni serta satu anak buah mereka naik ke dalam helikopter yang bermuatan enam orang. Setelah semuanya naik dan bersiap. Helikopter pun lepas landas. *****Angel duduk di pangkuan Ardi. Ia memegang segelas minuman berwarna coklat. Tangannya menjelajahi tubuh bidang Ardi yang polos. "Malam ini aku tidak mau bermain

  • I Hate U, Boss   Usaha Kenan

    "Mau kalian bawa ke mana aku?" tanya Liora. "Diam saja. Nanti kamu juga akan tahu," kata pria yang duduk di kursi depan mobil. Liora terdiam namun jantungnya berdegup kencang saat ini. Rasa takut tentu saja ada dalam benaknya. Liora paham maksud dari arti penuturan Kenan tadi. Suaminya itu menyiratkan kata-kata dalam sebuah adegan film action. Meski Kenan mengajak keempat pria tadi berkelahi. Tentu saja Kenan akan kalah dan pasti tubuhnya akan babak belur. Pada akhirnya pun Liora akan tertangkap juga. Kenan memberinya kode agar menyerahkan diri saja. Liora menuruti perintah suaminya dan percaya jika Kenan akan secepatnya menyelamatkan dirinya. Mobil sampai ke sebuah pelabuhan. Keempat pria itu turun begitu juga dengan Liora. Ia digiring menuju kapal. Sepertinya Ardi memang memiliki kapal itu. "Ayo naik," perintah pria yang sudah membuka topeng wajahnya. Liora dapat melihat jika pria itu memiliki lukisan tubuh bintang di lehernya. Liora naik ke kapal bersama keempat pria itu. Se

  • I Hate U, Boss   Tertangkapnya Liora

    Kenan membawa tubuh Liora yang kelelahan. Keduanya keluar dari kamar mandi. Telapak jari Liora berkerut karena kedinginan. Kenan seakan tidak ada hari esok untuk mengempur sang istri. Bibir Liora bergetar karena kedinginan. Kenan membungkus tubuh istrinya dengan selimut tebal. Rambut Liora yang basah juga ia bungkus dengan handuk."Kamu mau makan apa? Biar aku pesankan," ucap Kenan. "Terserah!""Kamu masih marah?" tanya Kenan. Bagaimana Liora tidak marah. Kenan tidak membiarkannya istirahat. Pinggangnya saja terasa sakit. Belum lagi air dingin yang menguyur tubuhnya. Perutnya juga terasa sangat lapar. Namun Kenan malah menunda-nunda keinginannya untuk makan. Suaminya itu semakin mengila saja menghujam dirinya. Kenan memeluk Liora yang terbungkus oleh selimut tebal. "Maaf, Sayang. Namanya juga pengantin baru."Liora mendengus. "Biarkan aku istirahat dulu dan makan. Semua tubuhku sakit, perutku lapar dan aku mengantuk ingin tidur."Kenan terkekeh. "Iya, Sayang."*****Ardi mengge

  • I Hate U, Boss   Minta Nambah

    Kenan menoel-noel lengan Liora. Istrinya tengah tertidur pulas. Liora sempat membersihkan dirinya sebelum tidur. Kenan juga meminta kepada pelayan hotel untuk menganti seprai mereka yang sudah kotor."Sayang ... ayo bangun. Kita main lagi," bisik Kenan di telinga sang istri.Liora tidak bergeming. Ia tertidur pulas dengan memeluk guling dalam dekapannya. Kenan kembali menoel-noel pipi Liora. Berharap istri tercintanya itu mau bangun dan melayani hasratnya."Sayang ... ayo," ajak Kenan dengan kata lirih.Kenan mendusel wajahnya di tengkuk belakang Liora. Ia memberi gigitan kecil supaya istrinya itu terbangun. Liora mengeliat karena merasa terganggu."Ayo tidur, Ken. Aku sudah lelah." Liora menarik selimut tebalnya dan meringkuk dengan memeluk bantal guling."Jangan tidur. Aku masih ingin bermain," rengek Kenan bagai anak kecil."Besok masih bisa. Malam ini tidur dulu. Kamu tidak capek apa?" tanya Liora dengan mata terpejam."Sayang ... ayo," rayu Kenan.Liora membalik tubuhnya menghada

  • I Hate U, Boss   Liora Canduku

    Liora membersihkan wajahnya dari segala make up yang menempel. Sedang Kenan sudah berada di dalam kamar mandi membersihkan diri. Pintu kamar mandi terdengar dibuka. Kenan keluar dengan rambutnya yang basah. Ia melirik Liora yang masih berkutat membersihkan wajahnya. Sanggul di rambutnya saja belum ia buka. "Belum selesai juga bersihin wajahnya?" Liora menyengir. "Riasannya banyak ditimpa, Ken. Jadi agak susah bersihinnya."Kenan mendekat kemudian membantu melepas jepitan sanggul yang masih belum Liora buka. Ia melepas jepitan hitam dari rambut Liora dengan pelan. "Rambutnya sudah selesai. Kamu cepetan mandi.""Terima kasih, Sayang ... udah bantuin buka jepitan rambutku," ucap Liora seraya bangkit dari duduknya.Kenan memejamkan matanya seraya menunggu Liora dari kamar mandi. Tidak lama Liora keluar. Ia mengosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil. "Sudah tidur rupanya," gumam Liora tak kala melihat Kenan sudah memejamkan matanya. Liora berjalan menuju jendela kamar ho

  • I Hate U, Boss   Bahagia

    Gaun pengantin berwarna putih dipakaikan ke tubuh indah Liora. Rambut yang panjang itu juga sudah ditata. Riasan tipis di wajahnya membuat Liora semakin mempesona. Sepatu high heel berwarna putih dengan taburan batu permata terpasang di kaki Liora. Sebuket bunga juga sudah ia pegang. Liora tinggal menunggu datangnya seseorang yang akan menjemputnya untuk dibawa ke Altar pernikahan. Hari ini Liora dan Kenan akan mengikat janji sehidup semati. Karena masalah video itu. Pernikahan Kenan malah ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai. Mereka penasaran dan ingin menyaksikan sepasang kekasih itu saling mengikat janji.Kenan dijuluki sebagai pangeran yang telah menolong seorang gadis miskin bernama Liora. Kisah cinderella terjadi dalam kehidupan nyata. Tiba-tiba saja pasangan Liora dan Kenan menjadi idola. Permen lolipop yang menjadi saksi bisu kedekatan Kenan dan Liora banyak dijual oleh para pedagang dan laris manis. Mereka menamainya permen Kenli. Dalam waktu yang singkat semuanya beruba

  • I Hate U, Boss   Simpati

    "Sayang ... apa kamu yakin?" tanya Kenan.Liora mengangguk. "Iya. Kita adakan saja klarifikasi dan juga umumkan tentang tanggal pernikahan.""Kita pulang saja dulu ke rumah. Kita bicarakan ini bersama daddy dan mommy," ucap Kenan."Iya ... kita pulang saja dulu." Liora meraih tasnya dan Kenan memasukkan kembali laptop ke dalam tas kerja. Keduanya keluar dari dalam ruangan. Kenan mengengam erat jemari tangan calon istrinya itu. Para pengawal yang berada di luar, tetap berjaga-jaga. Kenan dan Liora keluar dari dalam cafe. Para pengunjung sudah dibubarkan oleh pengawal yang Kenan perintahkan. Liora bergegas masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Kenan.Di dunia maya sosok Kenan kembali diungkap. Angel diseret-seret dan menjadikan namanya dikenal kembali. Skandal Aldo juga sempat disinggung. Namun berita itu segera ditutup oleh Kenan dan orang suruhan Aldo. Kenan mengendarai mobilnya menuju kediaman Aldo. Di sana keluarganya sudah menunggu kedatangannya bersama dengan Liora. Di sepa

DMCA.com Protection Status