Share

Karma

Penulis: Renita April
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-31 09:20:01

Rere keluar dari hotel. Dia mencari taksi dan menghentikannya. Rere masuk ke dalam mobil setelah mendapatkannya.

"Pak, antarkan saya ke TPU melati," kata Rere.

"Siap, Nona," sahutnya.

Mobil melaju ke tempat pemakaman umum. Rere akan mengunjungi makan kedua orangtuanya. Sudah bertahun-tahun dia tidak pulang dan berkunjung. Tetapi Rere tetap menyuruh orang untuk merawat makan ayah dan ibunya.

Mobil telah sampai di pemakaman. "Pak ... tunggu saya. Saya tidak akan lama."

"Sip," jawab supir taksi.

Rere keluar dari dalam mobil. Dia melangkah menuju makam orangtuanya. Makam orangtua Rere saling berdampingan.

Rere bersimpuh di antara dua makam. Dia mengusap nisan kedua orangtuanya. Rere menitikkan air matanya.

"Daddy, Mommy ... ini Rere. Maafkan Rere karena baru bisa datang. Kalian tahu, Kenan sudah besar. Dia juga sangat pintar. Rere bahagia sekali. Andai kalian bersama dengan kami," lirihnya.

Rere mengecup batu nisan ayah dan juga ibunya. Dia juga mengirim doa agar kedua orangtuanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I Hate U, Boss   Pesta

    Rere selesai membersihkan diri. Dia mulai merias wajahnya dengan make up. Dia juga menata rambutnya seindah mungkin. Rere membiarkan rambut panjangnya terurai. Diujung bawahnya dibuat curly. Selesai dengan riasan wajah dan rambut, Rere keluar dari kamar mandi. Dia mengambil tas lalu membukanya. Rere mengeluarkan sebuah gaun berwarna light grey. Dia juga mengeluarkan tas tangan serta high heel dengan warna sepadan dengan gaunnya. Rere memakainya. Gaun itu melekat sempurna di tubuh indah dan mulusnya. Gaun itu berbentuk v-neck. Menampakkan sedikit belahan aset indah milik Rere.Bagian belakang punggungnya juga terbuka. Bagian bawahnya berbentuk kain tulle yang bertumpuk. Rere memakai aksesoris serta tas tangan sebagai pelengkap penampilannya. Pintu kamar diketuk dari luar. Dimas datang untuk menjemput sang Sekretaris. Rere membuka pintu kamarnya. Dimas tidak berkedip melihat penampilan Rere yang begitu cantik dan anggun. Dia terpana melihatnya. Dimas semakin tertarik kepada wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • I Hate U, Boss   Aku Terima

    Aldo terlonjak kaget. Matanya seakan keluar mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Rere. Kekasih kontraknya itu memintanya untuk menjauhi Celine. Itu hal mustahil yang bisa dilakukan oleh Aldo. Celine adalah wanita yang dia cintai. Tidak mungkin bagi Aldo untuk menjauh darinya. Meski tanpa disadari. Aldo memang sudah menjauh dari Celine. Dia banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Rere. "Re ... permintaan macam apa itu? Aku tidak mungkin menjauh dari Celine," protesnya. "Kalau begitu, biarkan aku bersama dengan pria lain. Kamu hanya membutuhkanku di tempat tidur saja, kan?" ucap Rere dengan nada menegaskan perkataannya. Aldo mengusap kasar wajahnya. "Aku terima. Aku menerima syarat itu. Aku akan menjauh sementara dari Celine. Hanya sampai kesepakatan kita berakhir.""Jika kamu melanggarnya. Jangan salahkan, aku juga membalas perbuatanmu itu," ucap Rere dengan nada sedikit mengancam."Aku akan bicara kepada Celine mengenai hal ini," sahut Aldo. Rere merebahkan tubuhnya di at

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • I Hate U, Boss   Jujur

    Rere keluar dari kamar mandi. Dia mengunakan kemeja bersih Aldo yang diambilnya dari dalam lemari hotel. Terlihat Aldo duduk termenung di sofa. "Aku mau kembali ke kamarku," ucap Rere. Aldo memperhatikan pakaian yang dikenakan Rere di tubuhnya. "Apa kamu ingin memamerkan kaki jenjangmu itu?"Rere menunduk melihat kebawah. Kemeja Aldo memang hanya sebatas paha saja. "Tidak ada lagi pakaian. Gaun itu juga sudah kotor.""Tunggulah di sini. Aku akan menyuruh Ryan membelikanmu pakaian kantor," kata Aldo."Aku juga butuh dalaman," pinta Rere. "Iya ....""Cepat sedikit belinya. Bukannya kita harus ke acara pertemuan bisnis." Rere duduk di tepi ranjang dengan menyilangkan kaki. "Berhentilah bicara. Kapan aku bisa menelepon, kalau kamu terus mencerocos," ucap Aldo dengan sedikit kesal. "Aku juga lapar, Al." Aldo segera menelepon Ryan. Setelah menelepon sahabatnya itu. Dia memesan sarapan lewat pesawat telepon yang ada di kamar. Rere berpindah duduk di sofa. Dia mengambil remote TV lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • I Hate U, Boss   Pengganti

    Rere keluar dari kamar hotel Aldo dengan membanting pintu. Sontak hal itu membuat Celine dan Aldo terlonjak kaget. Aldo beranjak dari duduknya dan bergegas menuju pintu. Dia membuka pintu dan melihat keluar. Tidak ada siapa pun. Aldo melihat ke sisi kanan dan kiri tapi tidak ada yang mencurigakan. "Siapa yang membanting pintu?" gumamnya. Aldo meraih ponsel dari saku celananya. Dia mendial nomor Ryan. Setelah beberapa saat, Ryan tidak mengangkat teleponnya. "Siapa, Aldo?" tanya Celine."Bukan siapa-siapa. Tidak ada satu pun di luar," jawab Aldo. Aldo menyimpan kembali ponselnya di saku celana. Dia berpikir jika acara meeting itu sudah dimulai. Itu artinya bukan Rere yang tadi membanting pintu. "Kapan kamu akan pulang?" tanya Celine dengan merangkul lengan tangan Aldo. "Mungkin besok." Aldo mengecup pipi Celine. "Kamu jangan menemuiku dulu. Menjauhlah. Aku tidak mau rencana kita gagal.""Baiklah. Tapi kita masih bisa saling tukar kabar lewat pesan singkat, kan?" kata Celine."Ten

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • I Hate U, Boss   Tersiksa

    Dengan sekuat tenaga. Rere melepas tautan bibir Aldo darinya. Dia memukul-mukul dada Aldo dengan keras. "Lepas," pekik Rere.Dengan segera Rere keluar dari kamar mandi. Namun Aldo berhasil menangkap tubuhnya. Aldo melemparkan Rere di atas ranjang kasur.Wajah Aldo sudah berkilat marah. Dia tidak menyukai Rere yang selalu membantahnya. Apa lagi saat melihat bekas merah di sekitar leher Rere.Ingin sekali Aldo mengosoknya hingga hilang tanpa jejak. Aldo memukul wajah Rere. Dia merobek habis pakaian Rere dengan tenaganya. Dia membuat tubuh itu menjadi polos. Aldo melepas sabuk pinggangnya. Rere mengeleng melihat itu. "Jangan sakiti aku, Aldo. Aku mohon," lirih Rere. "Aku harus menghukummu. Jika tidak begini, kamu akan berbuat apa yang kamu inginkan. Kamu sudah tahu akan sikapku ini, kan? Kenapa kamu terus saja melawanku," sergah Aldo. Aldo akan melayangkan sabuk itu kearah Rere. Saat itu juga Rere memejamkan matanya. Dia meringkuk dengan mengigit bibirnya. Aldo memberi lima kali c

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • I Hate U, Boss   Nikahi Aku

    Rere meringis sakit saat Aldo mengoleskan salep di kulitnya yang terluka. Namun sakit di tubuhnya tidak sebanding dengan sakit hati yang Aldo berikan. Aldo meniup luka-luka itu saat dia kembali mengoleskan salep. "Ini karena kamu membantahku. Sudah aku peringatkan. Jangan membuatku marah. Tapi kamu malah ingin tidur bersama Dimas. Tahukah kamu ... aku sangat cemburu melihatnya."Aldo memakaikan Rere kimono tidur. Kimono licin itu lebih lembut untuk kulitnya yang terluka. "Kita makan sekarang. Aku sudah memesankan bubur untukmu," ucap Aldo seraya tangannya mengambil semangkuk bubur dari meja.Aldo meniup bubur yang masih terasa panas. Dia lalu memberikannya kepada Rere. Tapi Rere memalingkan wajahnya. Dia enggan untuk makan. Lebih baik nyawanya tiada dari pada harus makan dari tangan Aldo. Lebih baik dia menghilangkan nyawanya sendiri dari pada harus tersiksa dengan semua perlakuan Aldo. "Maafkan aku, Sayang. Aku hanya emosi semalam. Aku cemburu padamu. Saat Ryan mengatakan kamu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • I Hate U, Boss   Tega

    Plaakk ... !Cap lima jari mendarat di pipi Aldo. Rere menjauh dari sepasang kekasih yang masih berstatus sebagai tunangan itu. Dengan melipat kedua tangan di perut, Rere menyaksikan pertengkaran Celine dan Aldo. Celine menguncang tubuh Aldo dengan kedua tangannya. "Kenapa kamu melakukan ini? Kamu bilang ingin menikahiku. Lalu kenapa kamu menikah dia, huh?!" Celine menunjuk wajah Rere. "Karena Aldo memang lebih membutuhkanku," sahut Rere. "Kamu itu sungguh wanita tidak tahu malu. Kamu sudah tahu Aldo adalah tunanganku!" hardik Celine kepada Rere. "Aku mengantuk mendengar ocehanmu. Tanya saja pada Aldo. Kenapa dia menikahiku?" "Cukup Rere! Kamu yang memberitahu Celine tentang ini, huh?!" tanya Aldo dengan kesal. Rere tersenyum. "Aku hanya memberitahu kebahagianku pada orang lain saja. O, ya, setelah ini aku ingin diadakan resepsi yang mewah. Aku tidak mau tahu. Aku harus menjadi Nyonya Aldo."Rere pergi setelah mengatakan hal itu. Dia akan menunggu suaminya di dalam mobil. Ryan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • I Hate U, Boss   Sebenarnya

    Rere dan Aldo sudah berada di dalam mobil. Hari ini mereka pulang dan akan langsung menuju ke tempat kediaman orangtua Aldo.Di sana Kenan berada dan tentu hari ini Aldo akan mengatakan kepada orangtuanya. Jika dia sudah menikah dengan Rere. Mobil telah sampai di perkarangan rumah. Keduanya keluar dari mobil. Rere sudah tidak sabar untuk bertemu dengan putra kecilnya. Rere dan Aldo masuk ke dalam rumah. Terlihat Kenan tengah bermain bersama kakek dan juga neneknya. "Kenan," seru Rere. Kenan menoleh dan langsung bangkit berdiri. "Mom ... Kenan kangen!"Rere langsung mengendong putranya. Dia juga mengecup kedua pipi Kenan. "Mommy juga kangen. Apa Kenan menjadi anak baik selama di sini?""Kenan menjadi anak baik di sini. Mommy tanya saja pada kakek dan nenek," ucapnya. "Ken tidak kangen sama Daddy?" tanya Aldo.Kenan beralih meminta gendong pada Aldo. "Tentu saja Kenan kangen pada Daddy."Aldo membawa putranya duduk di sofa. Begitu juga Rere yang ikut duduk disamping Aldo. "Papa,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02

Bab terbaru

  • I Hate U, Boss   Kebahagian

    "Pinggangku," rintihnya. Kenan meraih handycam yang tadi ia letakkan di kursi rotan di dalam kamar. Ia memutar isi dalam rekaman itu. Kenan bernapas lega karena Liora tidak sempat dilecehkan oleh keempat pria jahat itu. Kenan keluar dari dalam kamar kapal. Masih ada beberapa anak buah Aldo yang menunggu majikannya keluar. "Kalian siapkan mobil. Aku mau pulang," kata Kenan. "Siap, Tuan," ucap salah satu pria yang bertubuh kekar dan alisnya tebal. Pintu kamar diketuk oleh pengawal tadi. Kenan beranjak membuka pintu. "Sudah siap mobilnya?""Sudah, Tuan." "Tolong bawa istriku ke mobil," pinta Kenan dengan mempersilakan pria itu masuk ke dalam kamar. "Baik, Tuan." Pria itu masuk dan sedikit heran dengan kondisi Liora. Pria itu ingin tertawa namun ia menahannya. "Cepat bawa," kata Kenan kesal karena pengawal itu memperhatikan istrinya. "B-baik, Tuan." Mata tajam Kenan tidak lepas dari pengawal yang membawa istrinya. Takutnya pria itu mencuri kesempatan yang ada. Pintu mobil sudah

  • I Hate U, Boss   Usaha Penyelamatan

    "Jangan mendekat," lirih Liora dengan memegang pecahan kaca di tangannya. Ia harus tetap sadar. Liora harus mempertahankan segala kehormatannya. "Cepat lakukan sebelum wanita ini ditemukan," perintah Angel. Dua pria lain sudah membuka celana yang mereka kenakan. Keduanya menunggu giliran. Liora bergeser untuk menjauh dari dua pria itu. Namun dua pria itu semakin mendekat. "Ayo, Sayang. Kita bermain-main," ucap keduanya. Pria yang mempunyai gambar bintang di lehernya mendekat. Ia hendak meraih rambut Liora namun dengan cepat Liora melayangkan pecahan kaca ke tangan pria itu. "Ish ... kurang ajar. Berani sekali wanita ini. Sudah terluka masih bisa melukai lengan tanganku," berangnya. Liora mengacungkan pecahan kaca yang ia pegang. "Jangan ada yang mendekat.""Hei ... kenapa kalian lamban sekali," kesal Angel. "Cepat lakukan." Dua pria itu menendang tangan Liora yang mengacungkan pecahan gelas kaca. Pecahan itu terlempar dan keduanya memegang lengan Liora. "Lepaskan." Liora mero

  • I Hate U, Boss   Oh Ternyata

    Kenan dan Aldo telah sampai di perusahaan. Keduanya langsung saja masuk ke dalam lift menuju lantai paling teratas gedung perusahaan. Di atas sana Doni dan beberapa anak buah Aldo sudah menunggu. Pintu lift terbuka. Kenan dan Aldo keluar. Keduanya menuju pintu darurat. Kenan bersama Aldo menaiki anak tangga hingga tibalah mereka di atas atap gedung. Angin berhembus kencang meniup rambut para pria yang berada di atap. Itu disebabkan karena baling-baling helikopter tengah berputar. "Semuanya sudah siap?" tanya Aldo. "Sudah, Tuan," jawab Doni. "Kapan bantuan datang?""Bantuan sudah dalam perjalanan.""Kita berangkat sekarang. Aku takut istriku terluka."Kenan, Aldo, serta Doni serta satu anak buah mereka naik ke dalam helikopter yang bermuatan enam orang. Setelah semuanya naik dan bersiap. Helikopter pun lepas landas. *****Angel duduk di pangkuan Ardi. Ia memegang segelas minuman berwarna coklat. Tangannya menjelajahi tubuh bidang Ardi yang polos. "Malam ini aku tidak mau bermain

  • I Hate U, Boss   Usaha Kenan

    "Mau kalian bawa ke mana aku?" tanya Liora. "Diam saja. Nanti kamu juga akan tahu," kata pria yang duduk di kursi depan mobil. Liora terdiam namun jantungnya berdegup kencang saat ini. Rasa takut tentu saja ada dalam benaknya. Liora paham maksud dari arti penuturan Kenan tadi. Suaminya itu menyiratkan kata-kata dalam sebuah adegan film action. Meski Kenan mengajak keempat pria tadi berkelahi. Tentu saja Kenan akan kalah dan pasti tubuhnya akan babak belur. Pada akhirnya pun Liora akan tertangkap juga. Kenan memberinya kode agar menyerahkan diri saja. Liora menuruti perintah suaminya dan percaya jika Kenan akan secepatnya menyelamatkan dirinya. Mobil sampai ke sebuah pelabuhan. Keempat pria itu turun begitu juga dengan Liora. Ia digiring menuju kapal. Sepertinya Ardi memang memiliki kapal itu. "Ayo naik," perintah pria yang sudah membuka topeng wajahnya. Liora dapat melihat jika pria itu memiliki lukisan tubuh bintang di lehernya. Liora naik ke kapal bersama keempat pria itu. Se

  • I Hate U, Boss   Tertangkapnya Liora

    Kenan membawa tubuh Liora yang kelelahan. Keduanya keluar dari kamar mandi. Telapak jari Liora berkerut karena kedinginan. Kenan seakan tidak ada hari esok untuk mengempur sang istri. Bibir Liora bergetar karena kedinginan. Kenan membungkus tubuh istrinya dengan selimut tebal. Rambut Liora yang basah juga ia bungkus dengan handuk."Kamu mau makan apa? Biar aku pesankan," ucap Kenan. "Terserah!""Kamu masih marah?" tanya Kenan. Bagaimana Liora tidak marah. Kenan tidak membiarkannya istirahat. Pinggangnya saja terasa sakit. Belum lagi air dingin yang menguyur tubuhnya. Perutnya juga terasa sangat lapar. Namun Kenan malah menunda-nunda keinginannya untuk makan. Suaminya itu semakin mengila saja menghujam dirinya. Kenan memeluk Liora yang terbungkus oleh selimut tebal. "Maaf, Sayang. Namanya juga pengantin baru."Liora mendengus. "Biarkan aku istirahat dulu dan makan. Semua tubuhku sakit, perutku lapar dan aku mengantuk ingin tidur."Kenan terkekeh. "Iya, Sayang."*****Ardi mengge

  • I Hate U, Boss   Minta Nambah

    Kenan menoel-noel lengan Liora. Istrinya tengah tertidur pulas. Liora sempat membersihkan dirinya sebelum tidur. Kenan juga meminta kepada pelayan hotel untuk menganti seprai mereka yang sudah kotor."Sayang ... ayo bangun. Kita main lagi," bisik Kenan di telinga sang istri.Liora tidak bergeming. Ia tertidur pulas dengan memeluk guling dalam dekapannya. Kenan kembali menoel-noel pipi Liora. Berharap istri tercintanya itu mau bangun dan melayani hasratnya."Sayang ... ayo," ajak Kenan dengan kata lirih.Kenan mendusel wajahnya di tengkuk belakang Liora. Ia memberi gigitan kecil supaya istrinya itu terbangun. Liora mengeliat karena merasa terganggu."Ayo tidur, Ken. Aku sudah lelah." Liora menarik selimut tebalnya dan meringkuk dengan memeluk bantal guling."Jangan tidur. Aku masih ingin bermain," rengek Kenan bagai anak kecil."Besok masih bisa. Malam ini tidur dulu. Kamu tidak capek apa?" tanya Liora dengan mata terpejam."Sayang ... ayo," rayu Kenan.Liora membalik tubuhnya menghada

  • I Hate U, Boss   Liora Canduku

    Liora membersihkan wajahnya dari segala make up yang menempel. Sedang Kenan sudah berada di dalam kamar mandi membersihkan diri. Pintu kamar mandi terdengar dibuka. Kenan keluar dengan rambutnya yang basah. Ia melirik Liora yang masih berkutat membersihkan wajahnya. Sanggul di rambutnya saja belum ia buka. "Belum selesai juga bersihin wajahnya?" Liora menyengir. "Riasannya banyak ditimpa, Ken. Jadi agak susah bersihinnya."Kenan mendekat kemudian membantu melepas jepitan sanggul yang masih belum Liora buka. Ia melepas jepitan hitam dari rambut Liora dengan pelan. "Rambutnya sudah selesai. Kamu cepetan mandi.""Terima kasih, Sayang ... udah bantuin buka jepitan rambutku," ucap Liora seraya bangkit dari duduknya.Kenan memejamkan matanya seraya menunggu Liora dari kamar mandi. Tidak lama Liora keluar. Ia mengosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil. "Sudah tidur rupanya," gumam Liora tak kala melihat Kenan sudah memejamkan matanya. Liora berjalan menuju jendela kamar ho

  • I Hate U, Boss   Bahagia

    Gaun pengantin berwarna putih dipakaikan ke tubuh indah Liora. Rambut yang panjang itu juga sudah ditata. Riasan tipis di wajahnya membuat Liora semakin mempesona. Sepatu high heel berwarna putih dengan taburan batu permata terpasang di kaki Liora. Sebuket bunga juga sudah ia pegang. Liora tinggal menunggu datangnya seseorang yang akan menjemputnya untuk dibawa ke Altar pernikahan. Hari ini Liora dan Kenan akan mengikat janji sehidup semati. Karena masalah video itu. Pernikahan Kenan malah ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai. Mereka penasaran dan ingin menyaksikan sepasang kekasih itu saling mengikat janji.Kenan dijuluki sebagai pangeran yang telah menolong seorang gadis miskin bernama Liora. Kisah cinderella terjadi dalam kehidupan nyata. Tiba-tiba saja pasangan Liora dan Kenan menjadi idola. Permen lolipop yang menjadi saksi bisu kedekatan Kenan dan Liora banyak dijual oleh para pedagang dan laris manis. Mereka menamainya permen Kenli. Dalam waktu yang singkat semuanya beruba

  • I Hate U, Boss   Simpati

    "Sayang ... apa kamu yakin?" tanya Kenan.Liora mengangguk. "Iya. Kita adakan saja klarifikasi dan juga umumkan tentang tanggal pernikahan.""Kita pulang saja dulu ke rumah. Kita bicarakan ini bersama daddy dan mommy," ucap Kenan."Iya ... kita pulang saja dulu." Liora meraih tasnya dan Kenan memasukkan kembali laptop ke dalam tas kerja. Keduanya keluar dari dalam ruangan. Kenan mengengam erat jemari tangan calon istrinya itu. Para pengawal yang berada di luar, tetap berjaga-jaga. Kenan dan Liora keluar dari dalam cafe. Para pengunjung sudah dibubarkan oleh pengawal yang Kenan perintahkan. Liora bergegas masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Kenan.Di dunia maya sosok Kenan kembali diungkap. Angel diseret-seret dan menjadikan namanya dikenal kembali. Skandal Aldo juga sempat disinggung. Namun berita itu segera ditutup oleh Kenan dan orang suruhan Aldo. Kenan mengendarai mobilnya menuju kediaman Aldo. Di sana keluarganya sudah menunggu kedatangannya bersama dengan Liora. Di sepa

DMCA.com Protection Status