Share

77. Koalisi.

Penulis: Oot
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-25 12:11:05

Suasana masih mencekam karena mereka masih membutuhkan waktu setengah jam lamanya untuk sampai di rumah sakit daerah terdekat. Dom sudah menelepon pihak Cakrawala untuk mengirimkan ambulans dengan fasilitas yang lengkap. Dom tau, mereka tidak akan bisa mengandalkan pelayanan rumah sakit daerah sepenuhnya.

Edric masih sadar penuh kalau sekarang Zura berada di dalam mobil, tidak tinggal bersama orang-orang jahat yang selama ini membelenggu dirinya. Meski sedang sangat kesakitan, ada bagian dalam diri Ed yang cukup tenang, yaitu hatinya. Setidaknya Zura sudah aman bersama keluarganya. Meski dia ingin sekali memeluk wanita itu, tapi dia tidak berdaya. Kedua tangannya kaku, efek luka di bagian punggungnya. 

Semua orang terjaga. Sudah tidak betah duduk di dalam mobil yang terus melaju. Air mata di wajah para wanita sudah kering. Terlalu lelah menangis. Mata Cha, Zura dan Zoey sudah sama bengkaknya. Mereka adalah tiga perempuan kesayangan Edric. Tertinggal satu lagi di

Oot

Perang belum usai gais. Tighten your seatbelt 🤣🤣

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Armiyah
aq siap perang kk oot... smngt up y......... aq pdamu.........
goodnovel comment avatar
Teman pencerita
"seru banget wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Nellaevi
kebaikan hati mengalahkan dendam , ayooooo tuntaskan kejahatan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • His Dangerous Secret   78. Bicara empat mata.

    Zura menganggukkan kepalanya, pertanda bersedia memenuhi permintaan Dominic. Tidak ada alasan lagi untuk tidak membalas kebaikan keluarga ini dengan membantu mereka melawan ayah dan kakeknya sendiri. Mereka tidak bersalah. Bahkan perihal kematian sang ibu, Zura sudah tidak cocok lagi untuk dijadikan sebagai dasar untuk menghancurkan Inti Global. Apakah ada hal lain yang Zura tidak ketahui tentang misi Morgan dan Radesh?“Baiklah. Kami sangat berterima kasih. Tapi sekarang kamu beristirahat dulu saja. Temui Embun di atas.”Zura mengangguk. Setelah memilih untuk berpihak pada keluarga ini, entah kenapa dia merasa lega. Dia yakin keputusannya sudah benar. Clan Louis dan Ellordi akan melindungi dia dan Embun dari intimidasi keluarganya.“Ayo, kita ke atas.” Chalondra kembali menepuk pundak Zura dan mengajaknya bangkit berdiri.“Ta—tapi … Pak Edric?”“Nanti kalau dia sudah siuman dan sudah bis

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • His Dangerous Secret   79. Pasien siuman.

    “Saudara gimana, maksudnya, Kak?” Zura sama sekali tidak paham dengan pertanyaan Zoey.“Ehm ... barangkali, pak Marcus punya anak lagi selain mama kamu?”Zoey menggeleng dengan ragu. “Aku kurang tau, Kak Jo. Karena sejak kecil cuma berdua sama almarhum mama. Dan ... setelah bertemu dengan opa pun, aku nggak pernah lihat beliau punya keluarga selain pak Radesh.”“Pak Radesh ... itu ... papa kandung kamu?”Zura membuka mulutnya, tapi menutupnya lagi.“Ka—Kak Jo ... belum tau?”“Sudah, dari kak Edric. Tapi, cuma mau dengar dari bibir kamu aja.”“Ah,” Zura terlihat sedikit keki. Seriusan, nanti, setelah Edric siuman, dia harus bertanya secara langsung kepada laki-laki itu, sejak kapan dia mengetahui rencana Zura dan Radesh. Zura jadi merasa konyol sendiri. Selama ini Edric sangat baik kepadanya, masih mesra kepadanya, meski sudah tau tentang rencana balas dendam yang dia rencanakan.“Jadi, kamu nggak tau ya soal yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • His Dangerous Secret   80. Jatuhkan bom-nya.

    Zura menjauh secara otomatis dari Edric, mendengar Chalondra menegur dari luar. Wajah wanita itu langsung bersemu merah karena malu.“Mama ini kurang kerjaan, ck.” Edric bergumam kesal sendirinya. Zura langsung tersenyum. Dia mengusap bibir Edric yang basah akibat ciuman mereka yang cukup intens.“Nanti bisa dilanjut lagi, Pak,” ucapnya lembut, begitu pengertian. Edric kemudian menarik Zura agar terjatuh di dadanya. Dia sangat rindu pada wanita ini. Kembali teringat saat malam kemarin. Saat Zura mengutarakan semua isi hatinya dalam situasi yang tidak terduga. Edric jadi tau, betapa Zura sangat tersiksa saat ibunya pergi. Namun perempuan ini selalu terlihat tegar, bahkan dia sanggup menjaga Embun saat masih di kandungan hingga lahir ke dunia. Dan tiga tahun tanpa pendamping hidup, dia bisa membesarkan Embun. Bukan baru sekarang Edric merasakan penyesalan. Sejak dia mendapat kabar Zura berhenti kuliah, sampai sekarang, dia sudah menyesal karena ti

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • His Dangerous Secret   81. Bom pun dijatuhkan.

    Zura merasa lega karena baru saja dia menceritakan semua tentang rencana Morgan dan Radesh di depan keluarga Louis dan Ellordi. Tidak ada satu hal pun yang dia tutupi. Apapun yang Dom dan Edric tanya, dia menjawabnya secara jujur."Aku mau ikut." Edric mencegah Zac dan Calvin yang sedang bersiap untuk melaksanakan misi mereka."Jangan aneh-aneh, Ed. Dari mana jalannya kau berpikir kalau kau bisa ikut? Kau lupa kita di sini karena apa? Karena menjaga kau yang pesakitan." Calvin meledek. Dia sedang memakai jaket kulitnya."Aku akan menjahit mulutmu kalau sudah sembuh nanti." Edric balik mengancam. Kesal karena tidak ada orang yang mengijinkan dia ikut ambil bagian dalam rencana mereka."Ed, kami akan mengabarimu apapun perkembangannya. Tenang lah di sini." Dominic seperti tau isi hati dan pikiran puteranya."Iya, Ed, semakin lama kamu sembuh, semakin lama kalian bisa stay cation berdua." Chalondra menambahi sambil menyerahkan kunci mobil kepada

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • His Dangerous Secret   82. Sebuah penemuan.

    Edric dan Zura saling menatap. Akhirnya yang mereka takutkan pun terjadi. Morgan dan Radesh melakukan hal yang sudah mereka duga sebelumnya. Pencemaran nama baik dengan mengangkat isu penurunan kualitas. Bahkan sebelum Zura jujur tentang semuanya pun, Edric sudah menduga larinya akan ke sini."Seperti yang kita duga." Dia bergumam. Chalondra terlihat bergetar di posisinya.“Kita ‘kan sudah memprediksi ini, Ma. Mama nggak usah khawatir.” Edric mencoba menenangkan ibunya dari jarak jauh. Zura sendiri langsung turun dari kasur dan memperbaiki posisi tidur Embun.“Kamu mau ke mana?” Edric sedikit heran.“Nggak ke mana-mana kok, Pak. Cuma … jadi ikut nervous,” aku Zura jujur. “Pasti kakek dan papa sudah tau saya dan Embun ada di sini, makanya rencananya dipercepat.” Tadi Zura sudah sempat memberi tahu semua orang di sini bahwa eksekusi itu masih satu minggu lagi. Tidak ada yang tau kalau ternyata akan terjadi hari ini. Dominic dan yang lain saja keluar untuk merancang sebuah rencana. Merek

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • His Dangerous Secret   83. Runut cerita.

    Flashback ke hari pertama Edric bertemu dengan Zura di Dubai ...“Ini aneh.” Edric bergumam setelah mobil Radesh dan Zura menghilang jauh dari pandangan. Dia dan Calvin masih berdiri tegak di teras lobi Eco Paper.“Apa itu benar-benar Zura? Sepertinya mereka dua orang yang berbeda. Apa yang kalian bicarakan di dalam lift tadi? Kalian membuat kami menunggu lama.”Edric membuang napas berat. “Aku menuntut sebuah penjelasan atas kepergiannya. Tapi dia berpura-pura tidak mengenalku. Dia marah karena aku seperti mengungkit masa lalu kami.”“Hm, jelas dia berpura-pura. Sudah pasti dia mempelajari profilmu sebelum datang ke sini. Dan harusnya pak Radesh pun bercerita tentangmu ‘kan? Kenapa dia masih mau datang kalau memang tidak ingin bersinggungan dengan masa lalunya?”Edric dan Calvin kemudian mengabaikan pikiran-pikiran mereka. Kembali masuk ke dalam gedung dan melanjutkan pekerjaan. Keesokan harinya, mereka melakukan kunjungan ke gudang Inti Global. Waktu itu Zura masih mengabaikan Edric

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30
  • His Dangerous Secret   84. Pesan gombal Zac.

    Isu jelek tidak hanya menerpa Inti Global. Eco Paper juga. Bahkan yang ini lebih buruk karena ada barang bukti. Tisu travel pack yang mereka pasarkan kualitasnya jauh lebih buruk dari tisu murahan yang tidak punya label. Hari itu benar-benar menjadi hari terburuk dalam sejarah bisnis Inti Global, terutama untuk Edric. Dia merasa sudah gagal dalam mengemban tugasnya sebagai penerus sang ayah. Dalam posisi tidur di atas brankar, dia berkali-kali menarik napas dalam-dalam dan membuangnya ke udara.Tadi Dominic memberinya ultimatum untuk membiarkan semuanya terjadi seperti yang Morgan dan Radesh rencanakan. Jangan sampai Edric menjalankan rencananya hari ini juga. Dominic menyuruh dia menunggu sampai besok atau lusa. Bukankah penting juga melihat mana customer yang loyal dan tetap setia saat ada ada isu seperti ini beredar?Semua para lelaki sudah kembali ke rumah sakit. Sedang fokus mendengar kronologi orang suruhan Morgan masuk ke dalam kamar. Brandon pun langsung mengutuk petugas yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30
  • His Dangerous Secret   85. Permintaan absurd.

    Sekitar jam sepuluh malam, semua orang kembali ke kamar masing-masing. Kini tinggal Embun dan Zura yang berjaga di kamar Edric. Santi pun sudah kembali ke kamar mereka. Ini adalah permintaan Edric. Dia ingin Zura yang selalu menjaganya, siang sampai malam. Entah dari mana datangnya ada box bayi di sana. Yang jelas, Embun bisa tidur dengan nyaman tanpa harus mengganggu papa mamanya yang sedang ingin bermesraan. Pintu kamar sudah sengaja dikunci, karena memang dokter baru akan kontrol besok pagi. Jadi, tidak masalah semisal mereka ingin ada privasi.Kini keduanya tidur dalam satu bed dan berhadap-hadapan. Rasanya senang sekali akhirnya mereka bisa hanya berduaan di ruangan ini."Kalai semuanya sudah selesai, ayo kita menikah.""Hm-m. Ayo.""Saya udah nggak sabar jadi suami yang akan menjaga kalian berdua sampai kita tua bersama."Zura tersenyum lagi. Sangat suka mendengarkan kata-kata indah yang terlontar dari mulut Edric sejak tadi."Makasih, Pak.""Come on, ganti jadi panggilan yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-01

Bab terbaru

  • His Dangerous Secret   102. Happy ending (Tamat)

    Pernikahan Edric dan Zura adalah salah satu perhelatan akbar di kalangan para pebisnis di tahun ini. Resepsi mereka sampai diliput oleh banyak awak media baik dari tv swasta maupun tv milik pemerintah. Kisruh yang terjadi antara keluarga Edric dan Zura, yang sempat mencuat di hadapan publik membuat hadirin bertanya-tanya bagaimana semuanya bisa berakhir di pelaminan seperti ini. Dan tentu saja tidak ada yang perlu dijelaskan karena tidak semua orang perlu mengetahui apa yang terjadi di antara Edric dan juga Zura.Acara resepsi berlangsung cukup lama. Semua orang berbahagia, terutama keluarga Louis dan juga Ellordi. Acara ini juga bagaikan sebuah reuni untuk semua rekan-rekan bisnis Chris, Dominic dan juga Brandon. Chalondra dan juga Janice tak kalah heboh dengan istri-istri pejabat yang mereka kenal. Embun tak kalah menjadi sorotan. Sejak acara pemberkatan hingga resepsi, dia selalu berada di antara kedua orang tuanya. Bahkan Edric ikut memasangkan cicin kecil di jari manis Embun set

  • His Dangerous Secret   101. Menjelang pernikahan.

    Satu bulan berlalu dengan begitu cepat. Heidy sibuk bukan main. Tiada hari tanpa pergi ke sana-sini. Bukan hanya Heidy, keluarga calon pengantin juga tidak kalah sibuk. Sibuk jahit baju untuk seragam di hari H nanti. Satu minggu terakhir, undangan sudah ready dan siap untuk dibagikan. Semua orang berpencar untuk mengantar semampunya. Entah kenapa, semakin tinggi status sosial kalian, semakin kurang pantas jika mengundang hanya lewat panggilan telepon. Dominic dan Chalondra berkeliling ke rumah-rumah maupun ke kantor-kantor rekan bisnis Inti Global. Berbagi dengan Zac dan Zoey. Sedangkan Edric dan Zura, menyebarkan undangan ke teman-teman sejawat yang masih stay di Jakarta.“Oh My God. Ternyata ngurus nikahan akan sampai secapek ini.” Zac bergumam setelah mereka masuk ke dalam mobil lagi. Keduanya baru saja mengantar undangan untuk salah seorang investor. “Padahal bukan nikahan sendiri. Gimana kalau nikahan sendiri?” timpal Zoey.“Hm-m. Udah siap belum?”“Udah.” Zoey menjawab dengan

  • His Dangerous Secret   100. Bertemu Wedding Organizer.

    Dominic dan Chalondra menyambut rencana baik Edric untuk segera menikah dengan Zura. Memang itulah yang harus mereka lakukan sekarang. Apalagi sudah tidak ada alasan untuk menunda. “Kalau bisa secepatnya aja, Ed. Setelah itu kalian tinggal di sini.” Chalondra memberi saran. Mereka sedang sarapan pagi seperti biasa.“Kenapa harus tinggal di sini?” Edric langsung fokus pada ucapan Cha yang terakhir.“Memangnya kamu mau ninggalin mama, Ed?”Edric langsung tidak bisa berkata-kata. Diliriknya Zura yang menikmati sup ikannya dalam diam.“Percaya deh, mama bukan ibu-ibu resek yang bakal ngatur ini itu. Cukup mama atur papa kalian aja. Nggak usah takut kalau kalian tinggal di sini, kalian akan kehilangan privasi. Rumah ini terlalu besar untuk kita-kita saja. Lagian, mama sudah nyaman ada Embun di rumah. Kalau kalian pindah, rumah bakal balik sepi lagi.” Selera makan Cha sepertinya langsung hilang hanya membayangkan Embun akan meninggalkan rumah.“Udah, jangan bikin anak-anak mikir dulu, Cha.

  • His Dangerous Secret   99. Hon-Babe.

    Zura kembali ke kamar dan mendapati kedua belahan jiwanya sedang bermain di dalam kamar. Dominic dan Chalondra sudah menyerah untuk memisahkan mereka bertiga, karena pada akhirnya Edric akan selalu berakhir di kamar tamu, dimana Zoey dan Embun berada. Pagi harinya mereka tetap bergelung di dalam selimut layakya pasangan suami istri. “Sayang? Kamu dari mana?” Edric langsung menyadari kedatangannya.“Dari kamar kak Zoey.” Zura ikut naik ke atas kasur. Embun langsung melompat ingin memeluknya.“Anak mama belum tidur? Tadi katanya mau tidur sama papa?” tanya Zura dengan nada penuh kelembutan. Oh iya, sejak peristiwa itu, mereka melatih Embun untuk memanggil Edric dengan sebutan papa. Bukan om lagi. Dan sepertinya Embun sudah terbiasa sekarang. Bagaimana tidak? Edric memberinya pengertian dengan cara yang aneh bin ajaib.‘Pokoknya papa itu adalah laki-laki yang tidur dengan mama’. Simple dan Embun langsung mengerti, karena memang yang dia perhatikan setiap malam adalah mamanya tidur denga

  • His Dangerous Secret   98. Rencana surprise.

    Malam berlalu, Edric sama sekali tidak bisa tidur. Dia menjaga Embun yang sedang terlelap dan juga menunggu Zura terjaga. Yang lain jadinya memilih tidur di kamar ini juga. Ada yang tidur di sofa, ada yang menambah bed. Setelah percakapan mendalam tentang status Zoey, semuanya merasa lega karena ‘kembaran’ Zac itu sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan rumah. Juga banyak air mata yang berjatuhan karena rasa haru setelah semuanya terungkap. Kini semua orang tidur dengan pulas. Kini masalah yang tersisa adalah Morgan dan Radesh. Mereka akan memikirkannya setelah kembali ke kota besok.Zura Taniskha Wijaya … wanita yang selalu ada dalam hati Edric. Dulu, sekarang dan sampai mereka menua nanti. Tak sekalipun Edric merasa cintanya luntur. Bahkan saat mereka terpisah selama empat tahun lamanya, atau saat Edric tau Zura akan mengkhianatinya, dia tetap mencintai wanita ini. Edric tau Zura adalah wanita sederhana dengan hati yang lembut, yang tidak mungkin bisa membencinya. Kini mereka

  • His Dangerous Secret   97. Tangis rindu Embun.

    Ruang operasi terbuka dan sejumlah perawat mendorong hospital bad keluar. Edric, Zac dan Zoey langsung menghampiri dengan setengah berlari. Terutama Edric, langsung mengambil posisi di sisi kasur Zura karena ingin melihat wajah sang wanita itu. Pucat, jelas. Dan Zura masih dalam pengaruh obat bius. Dia masih belum siuman. Edric sangat tau itu karena dia pun mengalaminya kemarin lusa.“Gimana hasilnya, Dok?” Dia bertanya kepada Dokter sambil berjalan.“Operasi berjalan dengan baik, Pak. Mari ikut saya ke ruangan sebentar.”Edric mengangguk. Kemudian memberi kode kepada Zac dan Zoey agar mengikuti perawat sampai ke kemar Zura. Edric sudah memesan kamar persis di sebelah ruangan Embun. Hanya untuk malam ini saja, karena besok mereka akan pindah ke Cakrawala.Pembicaraan dengan dokter terbilang sebentar. Dua puluh menit setelahnya, Edric sudah kembali ke ruangan. Over all, operasi Zura berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang terlalu berarti. Setelah ini Zura akan siuman, setelah

  • His Dangerous Secret   96. Siblings.

    Setengah jam kemudian, Edric keluar dari kamar Embun, menuju ruang lantai dimana ruang operasi berada. Posisinya sudah digantikan dengan sang ayah yang tadi menyusul ke atas bersama Chris dan Amber yang baru saja datang. Zac dan Zoey masih menunggu dengan setia, dengan perasaan yang harap-harap cemas.."Jo, kau bisa ke atas kalau ingin istirahat. Biar kami berdua yang menunggu di sini." Edric menyarankan, melihat Zoey yang sepertinya sedikit mengantuk."Nggak kok, Kak. Aku masih sanggup."Edric dan Zac saling bertukar pandang. Akhirnya mereka sama-sama mengangguk. Pada akhirnya, ketiga kakak beradik itu duduk berjejer di kursi yang ada di sana."Jadi ... Zura adalah adikmu?" Edric berucap dengan hati-hati. Bertanya kepada Zoey yang duduk di tengah-tengah dia dan Zac."Hm. So funny. Sejak bertemu dengan dia, aku sama sekali tidak punya firasat apapun."Edric menyentuh jemari adiknya yang ada di atas paha perempuan itu dan meremasnya dengan pelan. "Tapi kau tetaplah adikku, saudara kem

  • His Dangerous Secret   95. Menunggu di RS.

    Zac dan Zoey kini duduk berdampingan di depan ruang operasi dimana Zura sedang ditangani oleh tim medis rumah sakit. Sedangkan Chalondra, dia menemani Embun yang juga sudah diperiksa oleh dokter dan diberi obat untuk menghilangkan efek obat tidur yang terdeteksi di dalam tubuhnya.Chalondra menggenggam tangan Embun yang kecil. Sudah dua puluh menit dia duduk di sana tanpa bergeser sedikitpun. Tanpa berpaling dari wajah Embun yang pucat. Hatinya teriris melihat sejak siang Embun hanya tidur karena dicekoki obat dengan dosis tinggi oleh kakeknya sendiri. Sungguh keterlaluan. Chalondra rasa-rasanya ingin mencabik wajah dan tubuh Morgan serta Radesh karena sudah mengotori raga anak kecil yang tidak berdosa seperti Embun.Tidak hanya itu, Chalondra juga merasakan kepedihan mengingat semua ini terjadi menimpa keluarga kecil puteranya, Edric. Sepasang anak muda yang hanya ingin mempersatukan cinta, namun harus mengalami banyak ujian seperti ini. Hingga nyaris meregang nyawa. Padahal niat Edr

  • His Dangerous Secret   94. Tulisan tangan?

    “Don’t cross your line, Chris. Aku tidak punya urusan denganmu.” Morgan memberi peringatan karena sepertinya Chris tidak main-main ingin membongkar semua rahasianya. Sial sekali! Dari mana Chris tau tentang semua ini?“Kau lupa sudah menghancurkan Eco Paper? Kau juga sedang cari masalah denganku, Morgan.” Chris tetap tenang meski Morgan memberinya ultimatum untuk tidak ikut campur. Morgan ini harus diberi pelajaran.Morgan menahan rahangnya kuat-kuat. Si tua bangka itu sepertinya tidak main-main. Morgan harus menarik ulur dulu. Dia jelas akan kalah kalau Chris sudah turun tangan. Dia dan Dominic adalah founder Eco Paper. Sudah pasti mereka akan membuat ini lebih ramai dari kemarin. Dia menarik napas kuat-kuat sambil tidak melepaskan sorot matanya dari Chris. “Mari kita pergi.” Dia memberi aba-aba kepada Radesh dan puluhan anak buahnya yang berdiri mengelilingi ruangan. Sepertinya, kali ini dia memang harus mundur. Tapi Dominic tentu saja tidak mengijinkannya. Langkah pertama Morgan

DMCA.com Protection Status