Share

Episode 5

last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-03 11:26:47

1 Agustus 2020

Hingga akhir waktu

Episode 5

            “Wah, ada gadis cantic berkeliaran disini,”ucap salah satu preman kampus itu. Sonia masih belum menyadari bahaya yang mengintipnya, dia berbicara dengan baik dan sopan berharap para preman kampus tersebut segera menyingkir dari jalannya.

            “Kakak, maaf. Saya mau lewat,”katanya memintak pengertian. Bukannya menyingkir salah satu dari mereka justru semakin mendekatinya, karena takut gadis itu melangkah mundur secara perlahan.

            “Hei, cantic. Kenapa kamu takut? Tenanglah! Aku tidak akan menyakiti mahluk cantic sepertimu,”katanya sambil tertawa setan. Sonia merinding mendengar tawa pria itu, dia semakin melangkah mundur hingga tubuhnya menabrak dinding pembatas. Gadis itu merasa terpojok, matanya tidak menangkap adanya cela untuk dirinya bisa kabur, kenapa pula tadi ia harus pergi ke uks akhirnya saat mau kembali kesekolah malah terjebak diatara para berandalan kampus. Matanya terus menatap pria itu penuh waspada, dia tidak sampai ada kesempatan sedikitpun untuk para preman kampus itu untuk melakukan sesuatu yang tidak pantas padanya. Sonia memejamkan matanya rapat bersiap meneriam rasa sakit kalau saja pria itu akan melakukan sesuatu yang buruk padanya, mengingat langkah pria itu seakan tidak mau berhenti.

            Buahg…

Terdengar suara pukulan yang sangat keras, tapi rasanya rasa sakit tidak menyambangi tubuhnya, aroma semerbak wangi menyambangi indra penciuamannya, aroma yang terasa tidak asing baginya.

            “Hmmp, beraninya kalian bermain sendiri.” Suara seorang pria yang terasa tidak asing baginya, gadis itu memberanikan diri untuk membuka matanya, terlihat seorang pria yang dianggap sebagai adik iparnya berdiri di memunggunginya menjadikan dirinya sebagai pelindung untuk dirinya.

            “Fransis.” Tanpa sadar ia memanggil nama suaminya sendiri. Fransis tersenyum samar mendengar Sang istri menyebut Namanya dengan benar tidak lagi menganggap dirinya sebagai adik iparnya, ia tau dirinyalah yang ingin Sang adik berpura-pura sebagai dirinya dan begitupun sebaliknya, tetapi rasa hangat menjalar dalam lubuk hatinya saat gadis itu memanggil Namanya dengan benar. Matanya memandang sinis pria yang baru saja mencoba mengganggu istrinya, pria itu mencoba bangkit akibat tendangan yang cukup kuat darinya, pria itu menatap tajam dirinya tapi sedikit pun ia tidak gentar atau memiliki rasa takut walau hanya secuil.

            “Soici sugami,” ucap pria itu menyebut Fransis dengan nama adiknya terdengar seperti setengah menggeram. Fransis menatap dingin orang-orang yang hendak mengganggu istrinya.

            “Berani sekali kau mengganggu kesenangan Rico,”ucap salah satunya lagi menyalahkan pria itu karena telah mengganggu kesenangan bossnya, dia bernama Miko.

            “Kau lupa? Atau kau ingin babak belur lagi?”tanya Miko mengejek. Fransis tidak menaggapi ucapan pria itu, ia menatap datar mereka bertiga, dalam hati dia ingin menertawakan adiknya yang selalalu menyembunyikan sebuah rahasia darinya, misalnya saja yang satu ini, pernah babak belur karena dihajar preman kampus.

            “Sepertinya aku harus membuatnya sampai tidak sadarkan diri,”sahut Riko yang sudah berdiri tegak, pria itu bahkan masih sempat-sempatnya menyeringai meremahkannya.

            Sonia menatap pungguh kokoh yang berada di depannya, hatinya merasa khawatir kalau ketiga preman kampus itu akan melukainya. Mereka saling beradu pandung, mata meraka saling memberikan ancaman terhadap lawan, serempat Rico, Mico dan satu temannya menyerang Fransis, tapi pria itu mampu menangkis setiap serangan ketiga preman itu bahkan kembali membuatnya terjatuh, tapi saad dirinya lengah, Rico mengambil kesempatan itu lalu menendang perut Fransis dengan sangat kuat hingga menyebabkan pria itu tersungkur, melihat suaminya terlihat kesakikatan karena tendangan itu, Sonia menjadi sangat khawatir kalau pria itu tidak akan mampu mengalahkannya, matanya melirik Rico yang tertawa setan membuat nyalinya semakin ciut.

            Tendangan Rico tepat menganai lambungnya membuatnya terasa nyeri, matanya melirik Sang istri yang terlihat gemetar karena ketakutan, rasanya tek tega juga melihat istri kecilnya ketakutan, mengabaikan rasa nyerinya, ia segera bangkit dan menendang Rico selagi pria itu masih menikmati kemenangan sementaranya.

Duagh…

Pria itu terpental hingga menanbrak dinding akibat tendangan Fransis, matanya masih memandang Fransis yang menyeringai iblis membuatnya semakin kesal tapi rasanya tubuhnya sangat kesulitan walau sekedar untuk bangkit,”Sial! Bagaimana dia bisa begitu cepat berada di depanku,”batinnya kesal. Ia pun berusaha untuk bangkit, tapi pandangannya memburam dan dia pun tidak sadarkan diri.

“Cih, dasar lemah,”ucap Fransis meremahkan. Dia menyerngit saat nyeri di perutnya kembali terasa, matanya masih memperhatikan kedua teman Rico menyeret pria itu kabur darinya. Melihat suami yang dikiranya adik iparnya itu terlihat kesakitan bahkan hampir jatuh, gadis itu segera berlari menghampiri suaminya lalu memeluknya, dalam hati ia bersukur pria itu baik-baik saja tidak ada luka yang terlalu buruk. Fransis hanya diam tanpa merespon pelukan istrinya, ia membiarkan gadis kecil itu menumpahkan segela rasa yang ada dalam hatinya, rasa takut, gelisah, resah bahkan panik. Tak lama kemudian, Sonia melepaskan pelukannya, matanya menatap pria itu khawatir.

            “Kau baik-baik saja,’kan. Soici? Katakan padaku mana yang sakit! Apa perlu kita kerumah sakit? Atau-,”ucap Sonia terpotong.

            “Disini.” Tunjuk Fransis pada telinganya. Gadis itu menyerngit bingung, seingatnya pria itu terkena tendangan di perutnya bukan telinganya, tapi kenapa dia menunjuk telinganya?.

            “Telingaku bisa tuli kalau kau terus bicara,”ucap Fransis bosan mendengar istrinya terus mengoceh tanpa henti, meski dalam hati ada sedikit rasa lega melihat gadis itu menghkhawatirkannya juga sedikit terhiris karena nama yang disebut bukan namanya melainkan nama adiknya.

            Sonia mengerucutkan bibirnya melihat sikap pria itu yang sangat acuh, padahal dia,’kan, khawatir, tapi malah diomeli, dasar pria tidak tau terimakasih,”Aku ini khawatir padamu, tadi dia menedangmu sampai terpental. Jadi aku bertanya, mananya yang sakit? Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengamu, Soici. Aku-,”ucapannya terpotong lagi.

            “Cukup! Kau berisik,”sergah Fransis. Gadis itu merengut sebal, lagi- lagi ucapannya dipotong, tapi ia tak ingin terlalu memikirkan hal itu, Sonia membukukkan tubuhnya di depan Sang suami, mendekatkan kepalanya pada perut pria itu, seperti seorang yang ingin mendengarkan bayi dalam kandungan seorang ibu. Fransis itu seorang pria tulen bukan setengah wanita, jadi dia tidak mungkin hamil, pria itu menatap jengah Sang istri yang membuatnya ingin menenggelamkan dirinya kedalam sumur, kenapa ada wanita seperti ini?

            “Kau tidak akan mendengar suara apapun disana,”ucapnya jengah. Gadis itu mengangguk membenarkan ucapan pria itu, telinganya memang tidak menangkap suara apapun.

            “Kau benar,”balasnya. Dia semakin menempalkan telinganya, berharap setelah ini dia akan mendengarkan sesuatu.

            “Lalu apa yang kau lakukan?!”tanya Fransis setengah menggeram, dia tidak habis pikir, bukankah gadis itu sudah tau kalau dirinya itu seorang pria, jadi kecuali ia kelaparan tidak akan mendengarkan suara apapun dalam perutnya.

            Sonia terkesiap, dia segera memundurkan kepalanya dan menegakkan tubuhnya, tapi tetap saja pandangannya tidak beralih dari perut suaminya,”Aku hanya memastikan tidak ada darah yang keluar dari sana, aku takut kalau kau terjadi pendarahan,”jawabnya sambil terus mengamati perut rata tersebut.

Bab terkait

  • Hingga akhir waktu   episode 6

    budayakan memberikan review sebelum membaca, terimakasih4 Agustus 2020Hingga akhir waktu Episode 6 Siapa yang tidak menjadi gila melihat tingkah seorang istri yang bersikap tidak wajar

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-05
  • Hingga akhir waktu   episode 7

    19 Agustus 2020Hingga akhir waktu Episode 7 Seorang pria tengah duduk bersandar di atas sofa mewah, matanya menatap lurus layer telivisi yang menampilkan sebuah drama action, tapi dia tersenyum sendiri bukan karena adegan

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10
  • Hingga akhir waktu   episode 8

    29 Agustus 2020Hingga akhir waktu Episode 8 Kasih sayang berubah menjadi sebuah kebencian, ketulusan berubah menjadi kemunafikan, kelembutan berubah menjadi amarah yang bahkan tak dapat terkendali, Soici berdiri di depan ka

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10
  • Hingga akhir waktu   episode 9

    31 oktober 2020Hingga akhir waktu Episode 9Fransis masih ingat bahwa adiknya akan segera kembali dengan makan untuk dirinya, tapi bagaimana caranya agar Sang adik tetap tidak menyadari bahwa penyakitnya kambuh, sedangkan dirinya sendiri tidak yakin dapat memasukkan makanan kedalam lambungnya meski hanya sesendok sekalipun. Per

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10
  • Hingga akhir waktu   episode 10

    2 November 2020Hingga akhir waktu Episode 10 Soici tidak tahu harus berbuat apa, dia memandang Sang kakak berniat memintak pertolongan, tapi kakaknya itu hanya mengedipkan mata yang membuat dirinya semakin bingung. Pria itu kemudian membalas pelukan kakak iparnya hingga gadis itu sendiri yang melepaskan pelukan. Sonia menolehk

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10
  • Hingga akhir waktu   episode 11

    14 November 2020Hingga akhir waktu Episode 11Sonia masih memperhatikan KTP yang dilempar Fransis di atas termpat tidur tersebut, sejujurnya dia sangat tidak mengerti kenapa pria yang dikira sebagai adik iparnya tersebut menunjukkan sebuah KTP terhadapnya.

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10
  • Hingga akhir waktu   episode 12

    16 November 2020Hingga akhir waktu Episode 12Fransis berusaha menahan nyeri perutnya saat injakan kaki Sang istri semakin kaut seiring dengan kemarahan gadis itu terhadapnya, bahkan ketika bertanya juga dengan penuh emosi, padahal kalau bertanya dengan baik-baik mungkin dirinya akan menjawab kalau hatinya ingin, kalau tidak ya

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10
  • Hingga akhir waktu   episode 13

    19 November 2020Hingga akhir waktu Episode 13Sonia tidak mengira kalau Sang suami hanya ingin menunjukkan sebuah cincin terhadapnya, padahal otaknya sudah mengira kalau yang akan ditunjukkan adalah benda yang lain,” Jadi kau hanya ingin menunjukkan cincin padaku?” tanyanya memastikan.

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-10

Bab terbaru

  • Hingga akhir waktu   Episode 24

    Episode 24 Sonia membantu sang Suami berjalan menuju deretan kursi tersebut agar tidak tersungkur. “Duduklah dulu.” Gadis itu memantu Fransis duduk di salah satu kursi. “Kakak bawa obat tidak?” tanya Sonia khawatir melihat wajah pucat seorang pria yang biasanya sangat dingin dan menyebalkan. Belum sempat Fransis memberikan jawaban atas pertanyaan Istrinya, ponsel miliknya berdering terlebih dulu, ia pun mengambil ponsel miliknya lalu menjawab panggilan telpon tersebut. “Hallo, Tuan Muda Lonenlis. Tolong Tuan datang kemari, Soici sekarat karena dipukul 3 preman di kampus. Aku mohon cepatlah datang.” Panggilan telpon itu langsung mati bahkan belum sempat dirinya memberikan jawaban, perasaan cemas dan khawatir memenuhi jiwa, cengkraman di perut semakin kuat. Saat dirinya harus segera pergi menyelamatkan sang Adik, penyakit yang diderita seakan menghalangi. Gadis itu mengerutkan kening melihat raut kecemas

  • Hingga akhir waktu   Episode 23

    Episode 23Ketiga Mahasiswa tersebut terlihat sangat marah, wajah mereka merah padam seakan darah sudah mencapai ubun-ubun, tatapan mereka seakan ingin membunuh siapapun yang datang menghalangi. Erika bersama ketiga teman lainnya menatap heran dan takut dengan ketiga Mahasiswa tersebut, sedangkan Soici terlihat sangat santai sekalipun bersiap untuk melarikan diri.“Mau apa mereka?” bisik Erika pada Soici.“Mana ku tahu, Sayang,” balas Soici tidak peduli. “Heh! Tidak perlu berbisik-bisik, seperti sebuah lagu saja dengan judul bisik-bisik tetangga,” bentak pria yang bernama Rico. “Bisik-bisik pacar, Rico,” sahut Soici membenarkan ucapan Rico.“Diam!” bentak Rico membuat Soici terkejut.“Soici Sugami, aku ingin membuat perhitungan denganmu. Gara-gara ulahmu, kami semua masuk rumah sakit kemarin,” kata Rico menuntut Soici.Soici mengerutkan kening, ia tidak merasa melakukan apapun bahkan tidak masuk kelas lantaran Fransis menyuruhnya menggantikan di rumah sakit.“Masuk rumah sakit

  • Hingga akhir waktu   Episode 22

    Hingga Akhir WaktuEpisode 22“Kau sepertinya cemburu.” Wanita itu menatap Sonia jahil.Sonia mengalihkan perhatiannya pada adik tiri Fransis, sedangkan Fransis menatap sang Istri penasaran.“A-aku? Untuk apa aku cemburu? Lagipula bukankah tadi kau mengatakan kalau kau itu adalah Adik tirinya bukan?” elak Sonia.Adik tiri Fransis bernama Erika itu tersenyum tidak percaya dengan ucapan wanita tersebut.”Kau benar, tapi bagaimana kalau sekarang aku bilang bahwa aku kekasihnya?”Sonia membelalakkan matanya.”A-apa kau bilang?” ia langsung memeluk sang Suami posesif.“Itu tidak mungking,” sangkal Sonia tidak ingin percaya ucapan Erika. “Kenapa tidak mungkin? Aku adalah seorang wanita cantik, dewasa dan baik. Selain itu aku juga sangat mencintainya,” kata Erika mengompori Sonia. Sonia mengalihkan perhatiannya pada sang Suami, dilihat dari mana pun pria itu memang sangat rupawan dan tidak menutup kemungkinan banyak kaum Hawa jatuh hati padanya dan Erika juga wanita dewasa tidak sama

  • Hingga akhir waktu   Episode 21

    Sonia duduk gelisah di atas bangku sekolah, pagi-pagi berangkat sekolah ia merasa ada yang aneh dengan sikap sang Suami, meski biasanya pria itu memang pendiam tapi juga tidak sependiam pagi tadi. "Hari ini tidak mendengar dia bicara, aku sudah seperti orang yang mau mati saja. Tapi .... Kenapa tiba-tiba dia sangat dingin padaku? Aku benar-benar bingung.""Sonia, apa tugas kali kau sudah menyelesaikannya?" Tanya Sieru saat melihat sahabatnya melamun sambil bicara sendiri, ia berdiri di belakang sang sahabat sambil mengeluarkan buku tugas miliknya. Untuk beberapa detik Sonia tidak merespon pertanyaan dari gadis itu, ia memutar bola matanya bosan melihat sikap sang sahabat yang sudah seperti orang kesurupan. "Sonia!" Seiru mencoba memanggil kembali gadis itu dengan suara lebih nyaring."Ya Kak Frans." Sonia tersenyum kaku ketika menyadari bahwa dia salah dalam memberikan jawaban, sekarang sahabatnya itu pasti menyadari kalau sedari tadi dirinya melamun. "Kau melamun?" Tanya Sieru se

  • Hingga akhir waktu   Episode 20

    Soici sangat geram dengan sikap Fransis, pria itu bahkan tidak mau menghentikan Sonia, ia pun mencoba kembali mengingatkan saudaranya tersebut."Kakak.""Hn." Fransis terus berjalan menuju tumpukan dokumen yang masih berserakan di atas karpet merah. Soici memandang pria itu jengkel, di saat sang Istri panik karena mengira sungguh ada kebakaran, dia malah santai mengambil dokumen di karpet. "Apakah Kakak tidak ingin menghentikan Sonia?""Biarkan saja, anggap itu sebagai pelajaran." Fransis bangkit dari posisinya, ia berdiri sambil memegang beberapa dokumen di tangannya. Ia membalikkan tubuh menatap Adiknya, menepuk pelan bahu pria tersebut. Fransis berjalan melewati tubuh sang Adik yang masih berdiri di atas karpet. Soici membalikkan tubuh menatap punggung rapuh pria bersurai biru gelap tersebut. Ia tidak tega melihat Sonia diperlakukan seperti itu oleh Kakaknya, apalagi dirinya juga memiliki perasaan terhadap Iparnya tersebut. Setelah itu dia melangkahkan kaki pergi meninggalkan t

  • Hingga akhir waktu   Episode 19

    Episode 19 Fransis terkesiap mendengar perkataan Istrinya, tapi dengan cepat ia mengubah kembali ekspresinya menjadi datar.”Orang sakit hanya ada di rumah sakit.” Sonia mengangguk, apa yang dikatakan sang Suami memang tidak ada yang salah.”Apa yang dikatakan Kak Fransis benar juga, mana mungkin orang yang sakit bisa jalan-jalan, aku ini memang sangat aneh. Sudahlah, lupakan saja daripada jantungan menghadapi manusia menyebalkan ini,” batinya. Sementara itu , Soici menatap sendu sang kakak yang kini berusaha mengelabui Istrinya. “Sudah, kau pikirkan saja sakit yang menurutmu itu, aku akan pergi.” Fransis bangkit dari posisi duduknya, lelah dan letih seharian bekerja menyamar sebagai sang Adik lalu juga harus mengerjakan tugas kantor dengan kondisi tubuh yang semakin melemah. Sonia mencebik mendengar ucapan pria tersebut, ia tidak terima kalau tugasnya belum selesai sudah ditinggal begitu saja.”Enaak saja mau tidur, kau sudah janji akan membantuku. Aku rasa kau ini

  • Hingga akhir waktu   Episode 18

    Sonia memperhatikan sebuah buku yang telah membuat wajahnya terasa panas, ia pun membaca sampul buku tersebu PANDUAN MENULIS KARYA ILMIAH, dahinya mengernyit bingung. “Dari mana asal buku ini?” batinnya bertanya. Gadis itu sangat kesal, karena buku tebal tersebut wajahnya terasa sangat panas. “Punya mata itu jangan digunakan untuk memandang orang secara diam-diam,” cibir Fransis dengan senyum manis tapi sebenarnya itu adalah senyum iblis. Sonia mendongakkan kepala menatap sang Suami, matanya kembali terpana sejenak ketika melihat senyum menawan tersebut, tapi itu hanya sejenak karena dia ingat kalau pria rupawan penggoda iman itu adalah seorang tersangka utama yang telah membuat wajahnya panas. Gadis itu bangkit dari tempat duduknya dengan kekesalan tingkat dewa, di tangannya terdapat buku Panduan tersebut. Dia melangkahkan kakinya menghampiri sang pujaan hati, setelah itu kembali memperhatikan buku tersebut. “Aku yakin kalau yang melemparku dengan buku ini adalah si muka triplek it

  • Hingga akhir waktu   episode 17

    Hingga akhir waktu episode 17 Sonia terus memperhatikan Soici, pria itu selalu bersikap lembut dan perhatian terhadap dirinya, ia berpikir kalau saja suaminya seperti itu, tidak menyebalkan dan dingin, mungkin dia akan merasa bahagia, bahkan ketika menanyakan hasil kerjanya saja begitu lembut, matanya melirik Sang suami yang maasih berdiri dengan ekspresi datarnya,”Dasar manusia es,” batinnya.

  • Hingga akhir waktu   chapter 16

    21 Desember 2020Hingga akhir waktu Episode 16

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status