Share

Bab 35

Author: SenjaPa
last update Last Updated: 2022-08-28 08:51:58
Melihat Ayah yang tengah bersedih, tak sadar aku pun juga menitihkan air mata. Rasanya aku tak sanggup untuk menceritakan masalah keluargaku ke pada beliau. Di sisi lain kalau aku tidak bercerita pasti ayah pun juga bakal lebih sedih lagi, apalagi kalau tahunya dari orang lain.

"Aku sudah tahu jawaban kamu, Nak. Kamu tidak bahagia kan, menikah dengan Nanang?" tanya beliau dengan lembut.

Aku pun langsung memeluk Ayah, dan menangis sejadi-jadinya.

"Ya Allah berarti benar, apa yang selama ini aku rasakan. Meski kamu tidak menjawab pertanyaan ayah, ayah sudah bisa tahu apa yang Nanang perbuat kepada kamu, Nak! Berarti benar yang aku dengar waktu itu, di depan pintu kamar kamu, saat acara aqiqah Putra."

"Apakah waktu itu Ayah mendengarkan pembicaraan kami? Ataukah mungkin ibu yang sudah bercerita kepada Ayah?" selidikku.

"Ibu kamu tidak pernah bercerita apa pun kepada Ayah. Tapi saat ayah mendengarkan pembicaraan kalian, meski tidak semuanya. Ayah bisa menangkap kemana arah pembicaraan kali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 36

    Aku pun berpikir sejenak mempertimbangkan saran dari kedua orang tuaku. "Ayah, Ibu, ini keputusan murni dari dalam hati Sari. Tolong, Ayah dan Ibu menghargai keputusan Sari ini.""Apa pun keputusan kamu, Ibu akan selalu menghargainya, Nak.""Ayah juga sama seperti Ibu kamu, Nak. Pilihlah keputusan yang tepat untuk kamu dan Putra.""Iya Bu, Ayah. Besok Sari akan keluar dari rumah mas Nanang. Sari akan tinggal di rumah Sari sendiri. Mau izin atau tidak, mas Nanang juga nggak bakalan mencari di mana keberadaan Sari. Yang jelas mas Nanang tidak akan merasa kehilangan kalau Sari tinggalkan. Sari sudah tahu sekali kalau mas Nanang sudah cinta mati kepada selingkuhannya itu. Jadi Sari rasa sia-sia juga kalau harus izin kepadanya," kataku."Itu keputusan yang bagus, Nak. Ibu mendukung kamu," kata ibu kemudian setelah selesai aku berbicara."Dengar kan, Mas! Apa keputusan Sari. Tolong, hargailah dia! Kamu tidak tahu apa yang telah terjadi kepadanya. Luka batin apa yang telah dia derita hingga

    Last Updated : 2022-08-28
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 37

    "Ayah rasa tidak akan. Aku sangat kenal dengan Pak Norman, beliau adalah orang yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Pasti dia akan mendukung yang benar, Nak," kata Ayah percaya diri.Aku sedikit lega mendengar perkataan Ayah. Namun dalam hatiku juga masih cemas. Kadang namanya orang tua kalau sudah menyangkut anaknya meskipun perbuatan anaknya itu salah tetap saja dibela dan dianggap benar.Waktu cepat berlalu, sekarang sudah hampir jam setengah delapan malam, aku pun langsung pamit pulang karena sudah sejak pagi aku sudah meninggalkan rumah.Saat dalam perjalanan, aku bermain ponsel untuk mengusir rasa jenuhku. Ku lihat beberapa foto yang aku ambil saat bersama para resellerku. Aku pun membuat foto itu sebagai story di aplikasi hijau tak lupa aku tulis caption, "Sukses bukan hanya untuk orang kerja kantoran saja. IRT pun juga bisa sukses. With para kesayangan." Aku yang sebelum-sebelumnya tidak pernah membuat story. Sekarang dengan sengaja membuat story itu agar dilihat oleh mas Nan

    Last Updated : 2022-08-29
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 38 Pov Hana

    POV HanaKenalkan aku adalah Hana adik kelas mas Nanang. Aku dulu sangat mengidolakan mas Nanang karena dia termasuk anak yang keren di sekolahku. Apalagi sejak aku tahu kalau dia seorang pemain basket hingga membuat nilai tambah mas Nanang di hatiku. Aku pun diam-diam sangat mengidolakannya.Namun kenyataannya Mas Nanang lebih suka dengan teman sebangku, Savira. Selama ini aku hanya bisa memandangnya saja. Dia sering ke kelasku tapi bukan untuk menemuiku, melainkan untuk menemui Savira. Meski begitu aku tetap saja senang.Aku juga sadar diri kalau aku jelek tidak cantik seperti Savira, yang berkulit putih bersih, berhidung mancung, matanya belok, dan bibirnya yang tipis, dan juga rambutnya hitam lurus panjang sebahu.Penampilanku terlihat culun, karena aku tidak suka dandan. Kata teman-temanku, sebetulnya aku juga cantik, kalau aku berdandan. Bahkan Mereka mendukungku untuk berdandan, namun aku tidak mau aku kurang percaya diri.Hingga suatu ketika Mas Nanang lulus sekolah hingga sam

    Last Updated : 2022-08-29
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 39

    Aku tidak ingin melepaskan mas Nanang. Ingat-ingat dulu aku ingin sekali menjadi pacarnya. Tapi kalah dengan Savira. Sekarang Savira tidak ada jadi ini adalah kesempatan aku untuk bisa dekat dengan Mas Nanang. Masalah istrinya pikir belakangan saja, yang penting sekarang bagaimana caranya mas Nanang agar bisa nyaman dan selalu dekat denganku.Sekarang hubungan kami sudah hampir satu bulan. Ku lihat mas Nanang terlihat sudah sangat benar-benar nyaman dengan aku. Bahkan dia berniat ingin menjadikan aku sebagai istri ke dua. Meski dalam hati kecilku aku mau, tapi aku tetap menolaknya, itu pun ku tolak dengan cara halus. Karena kalau aku jadi menikah dengan Mas Nanang, aku takut jika aku terkekang olehnya, aku jadi nggak bisa main bersama yang lain.Aku pun bilang dari pada aku jadi istrinya Mas Nanang aku lebih baik menjalin hubungan dengannya dengan cara diam-diam saja yang penting tidak ketahuan oleh istrinya.Aku sangat tahu sekali bagaimana perasaan Mas Nanang sekarang, dia kecewa den

    Last Updated : 2022-08-30
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 40

    "Kok gak diangkat, Mas?" tanyaku sambil menggoda. Sebenarnya aku ketir-ketir juga sih."Biarin saja lah, nggak usah diangkat! Pasti bentar lagi dimatikan, setelah itu dia akan kirim pesan," jawabnya kemudian."Tapi nanti kalau dia ke sini bagaimana, Mas? Aku takut kalau dia memergoki kita bersama.""Tenang saja, mana mungkin dia tahu mengenai hubungan kita. Semua sudah aman, Hana," terangnya."Ya sudah kalau gitu, Mas. Aku tenang sekarang," kataku.Kalau sudah bersama aku, mas Nanang benar-benar tidak mau diganggu oleh istrinya.Setelah itu sambil menunggu makanan datang, kami mengobrol dengan santai dan seperti biasa dia suka mengeluarkan jurus gombalnya. Ya, seperti layaknya laki-laki lainnya yang sering aku temui.Saat menunggu mas Nanang datang tadi, aku pun mendapatkan kabar dari laki-laki spesialku. Dia berencana akan menemuiku besok. Aku pun langsung menyetujuinya apalagi aku sudah lama tidak bertemu dengan dia. Kelihatannya dia juga sudah mulai ingin serius kepadaku. Apalagi di

    Last Updated : 2022-08-30
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 41

    ***BesoknyaSaat ini jam waktu istirahat. Seperti biasa, aku menghampiri Mas Nanang untuk makan siang bersama."Han, kemaren di kos kamu, ada barang mas yang tertinggal, nggak?" tanyanya."Nggak ada kok, Mas. Kalau ada, pasti langsung aku kembalikan.""Ada apa, Mas? Kok kelihatannya kamu cemas?" tanyaku heran dengan sikapnya. "Itu kemarin kan aku membeli vitamin titipan Sari dan pil KB untuk kamu. Aku yakin dua barang itu aku masukkan di kantong celana. Namun aku cari nggak ketemu. Malah tiba-tiba Sari punya vitamin dan pil KB, bahkan sablon plastik kreseknya sama persis dengan apotek yang aku datangi kemarin lusa. Aku takut hilangnya pil KB itu pelakunya adalah Sari," katanya."Sudahlah, Mas! Mungkin saja itu bukan punya Mas Nanang, mungkin dia beli sendiri.""Nggak mungkin dia beli sendiri. Dia kan nggak akan berani keluar sendirian. Apa lagi kalau sudah malam," katanya dengan yakin."Ya, siapa tahu dia pesan online. Sekarang nggak hanya aplikasi oren saja mas, yang bisa COD. Apote

    Last Updated : 2022-08-31
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 42

    Setelah lukaku selesai diperiksa oleh dokter, dokter menyatakan kalau bahwa aku hanya menderita luka ringan saja, tidak ada yang serius. Aku pun hanya diberikan obat dan vitamin."Untung saja keadaanku baik-baik saja," ucapku dalam hati.Setelah pulang dari Rumah Sakit, aku pun langsung beristirahat ditemani oleh Anas."Han, lebih baik kamu segera mengajukan resign dari tempat kamu bekerja," katanya setelah menaruh minuman hangat di meja yang berada di sebelah tempat tidur.Aku pun langsung menoleh karena kaget mendengar perkataan Anas."Maksud kamu apa, Nas?""Aku tak ingin kamu bertemu lagi dengan pria itu lagi, Han. Apalagi kamu melanjutkan hubungan kamu dengan dia. Dia bekerja sekantor dengan kamu, kan?"Kini Anas menjatuhkan bobotnya di bibir tempat tidur, sedangkan aku masih berbaring lemas."Iya, kami kok tahu? Memangnya kamu tahu darimana kalau dia satu kantor dengan aku?" tanyaku penasaran."Karena hari ini dia mengikuti kita saat kita berangkat kerja bersama. Makanya tadi mob

    Last Updated : 2022-09-01
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 43

    "Iya Han, kamu benar.""Kenapa kamu tidak mengabariku?""Semua terjadi begitu cepat, Han. Ibu meninggal karena serangan jantung. Padahal malam sebelumnya beliau baik-baik saja. Bahkan sebelum tidur beliau menghampiriku di kamar untuk segera mencari menantu seorang wanita yang baik untuk beliau. Ku kira itu hanya bercanda seperti biasanya. Tapi setelah aku berpamitan untuk berangkat kerja keluar pulau, tiba-tiba ibu terjatuh di kamar mandi. Buru-buru aku membawanya ke Rumah Sakit, ternyata setelah diperiksa, dokter menyatakan kalau ibuku sudah meninggal dunia.""Aku sangat menyesal, Han. Kenapa tidak dari dulu saja aku segera mengenalkan kamu kepada ibuku. Apalagi jika teringat pesan ibu untuk meniru sifat ayahku. 'Hargailah wanita, Nak! Contohlah Ayah kamu, yang selalu setia kepada Ibu. Selama dekat dengan Ayah kamu, dia selalu sopan tidak pernah melakukan hal-hal di luar batas sebelum halal.' Kata-kata Ibuku itulah sampai saat ini terekam jelas di kepalaku.""Tapi aku bukanlah wanita

    Last Updated : 2022-09-03

Latest chapter

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 70

    Poh HanaPov HanaTerpaksa hari ini aku mau diajak menginap lagi di hotel ini menemani lelaki tua ini. Selain uang, aku tak ingin jika harga diriku di kosan menjadi jelek gara-gara ulahnya."Aku tunggu di depan ya, Sayang," katanya saat aku masih merapikan penampilanku. Aku hanya diam tak menjawab perkataannya."Jangan, lama-lama siap-siapnya!" katanya lagi sambil berlalu."Iya," jawabku singkat.Ku lihat ponselku masih saja sepi, sama sekali tidak ada pesan masuk dari lelaki yang biasa pergi denganku, salah satunya Nanang, lelaki yang masih aku cintai untuk saat ini.'Kamu sedang apa di sana sih, Nang? Tega sekali kamu tidak memberiku kabar. Apa ini karena ada Sari di sana hingga kamu lupa dengan kekasihmu ini?' batinku kesal.Ah sudahlah, ada baiknya juga jika dia tidak menghubungiku. Kalau begini kan aku bisa leluasa pergi kemanapun, tanpa ada bayang-bayang lelaki yang cemburuan itu.Pokoknya kalau aku sudah punya banyak uang dari lelaki tua ini, aku bakal pergi jauh hingga lelaki

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 69

    Pov Pak RudiPov Pak RudiSetiap pergi bersamanya aku tak lupa mengajaknya belanja. Namanya juga perempuan paling suka diajak belanja apalagi kalau dikasih uang gepokan, semua masalah langsung hilang seketika.***"Ayo, dimakan makanannya, Mi!" Ku lihat kekasihku hanya diam saja, tak sedikit pun menyentuh makanan yang sudah lima menit berada di meja depannya."Aku suapin ya, Mi," kataku sambil ku pegang tangannya dengan lembut.Aku yakin dia masih saja kepikiran dengan tawaranku semalam. Dia pasti bingung karena harus memilih menantu yang tak tahu d*iriku itu atau memilih uang yang aku punya.Katanya dia tidak menaruh hati ke pada menantuku itu, bagiku itu suatu kebohongan besar. Saat ku intip di rumah sakit, sorot mata kekasihku itu tidak seperti jika dengan seorang lelaki lainnya. Jelas terlihat kalau dia menaruh hati ke pada Nanang.Aku ini orang dewasa yang sudah berumur mana mungkin dia bisa membo

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 68

    Pov Hana"Kamu jangan gila, Pi! Kalau dibilang aku belum ya belum siap!" Aku kesal sekali mendengarkan perkataan lelaki ini."Sudahlah, Mi! Ini sudah malam, jangan, berisik!""Papi jangan aneh-aneh ya sama aku. Jika apa yang Papi bicarakan itu sampai terjadi, jangan harap Mami akan mau menemui Papi lagi," kataku yang tak memperdulikan perkataannya."Memangnya mau sampai kapan hubungan kita ini? Kamu itu harusnya seneng kalau ada laki-laki yang mau menghalalkan kamu, Mi. Walau cuman dengan nikah siri sudah cukup bagi papi, yang penting kita bisa sah sebagai suami istri walau hanya secara agama.""Meski nikah siri pun aku tidak mau, Pi!" Aku tetap menolak tawarannya. "Terserah! Ini sudah keputusan papi. Kalau Mami tidak mau, papi akan cari wanita yang lebih cantik dan lebih segalanya daripada Mami!""Terserah kalau itu mau Papi. Aku jamin tidak akan ada wanita yang lebih baik daripada mami," kataku setengah meninggi.

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 67

    Pov HanaKu perhatikan dari tempat tidur, lelaki tua itu mengambil bajunya kemudian dia kenakan. Rasanya dia beneran ingin pergi dari hotel ini."Pi!" teriakku. Aku pun bergegas menyusulnya."Papi!" Lelaki tua itu tetap tak menjawab panggilanku bahkan terus saja meneruskan aktifitasnya."Jangan, marah gitu dong, Pi. Mami itu hanya kecapekan saja, banyak pekerjaan di kantor yang membuat pikiran mami jadi pusing. Maaf ya, jika perkataan mami membuat Papi marah," rayuku."Papi, kok diam saja, sih!" kataku sambil memeluk tubuhnya dari belakang.Bukannya dia membalas pelukanku, malah dia justru menghempaskan tanganku."Papi jangan marah sama mami, ya. Mami itu sebenarnya juga sayang sama Papi. Mami dengan dia tidak ada hubungan yang serius. Hanya hubungan saling membutuhkan saja tanpa ada cinta. Sama seperti yang mami lakukan dengan yang lainnya, tanpa ada rasa cinta sama sekali," kataku. Aku berani berbicara seperti itu kare

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 66

    Pov Hana"Apa susahnya Mi jawab pertanyaan papi? Kalau Mami tidak kasih jawaban sekarang, yang ada papi tidak bisa tenang. Mami sudah tahu sendiri kan papi ini cinta mati sama Mami."Aku hanya terdiam menanggapi perkataannya."Ayolah, Mi. Memangnya yang masih dipikirin apa sih, Mi?" Dia sekarang terlihat lebih memaksa."Papi kan juga sudah punya segalanya. Punya perusahaan, punya uang banyak. Mami minta apapun pasti papi bakalan turuti. Minta mobil minta rumah pasti akan papi belikan.""Lihat, mata papi!"Tangannya melingkar ke pundakku dan menatapku dengan lekat."Papi ini sangat mencintai Mami. Nggak mau kalau ada lelaki lain menyentuh Mami selain papi. Di dunia ini hanya Mami yang papi cintai. Mami tahu sendiri kan, kalau istri papi itu selalu sibuk dengan usaha kuenya mana ada waktu untuk memperhatikan papi. Satu-satunya wanita yang selalu perhatian ya cuman Mami seorang," katanya lagi."Aku sih sebenarnya s

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 65

    Pov Hana"Maaf, Ma. Aku harus ke luar kota sekarang. Soalnya ada pertemuan penting. Terus kabarin papa tentang perkembangannya. Nanti kalau papa longgar papa akan telepon Mama lagi ya.""Iya, Ma. Papa sedang nyetir ini.""Ya sudah ya, Ma." Kemudian sambungan telepon itu dia matikan."Maaf ya, Sayang. Ada sedikit gangguan.""Nggak apa-apa, kok," jawabku santai.Perjalanan untuk kami sampai di pusat pembelanjaan tidaklah lama, dan sekarang sudah sampai di tempat parkir.Tak lupa saat mah turun, dia selalu membukakan pintu untukku. Berasa seperti tuan putri saja aku dibuatnya."Papi kenapa repot-repot segala. Mami bisa buka sendiri.""Ah, tidak.apa-apalah, Mi. Sesekali kan boleh," jawabnya.Ku lihat dia memperhatikanku sangat detail hingga beberapa menit dia masih terpaku melihatku."Ada apa, Pi?" tanyaku heran."Mi, papi tadi nggak begitu memperhatikan penampilan Mami. Ya ampun,

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 64

    Pov Hana"Kenapa?" tanyanya keheranan setelah aku memperhatikan perut buncitnya."Oh, kamu memperhatikan perutku yang buncit ini, ya? Aku jadi terlihat gemukan ya, sekarang?" katanya tertawa kecil sambil mencolek pipiku.Aku hanya mengangguk-angguk saja menyetujui apa yang dia katakan."Pasti kalau makan sudah nggak terkontrol lagi, ya?" kataku sambil ku cubit perut gendutnya."Iya, lama tidak berjumpa dengan kamu sih, Sayang. Ya beginilah jadinya aku kurang terurus lagi. Papi janji setelah ini papi akan diet ketat.""Heleh," kataku sambil ku cebikkan bibirku."Apa sih, yang nggak demi Mami? Apapun yang Mami minta pasti akan papi lakukan," katanya sambil nyengir kuda.Aku sebenarnya nggak masalah sih kalau dia gemuk atau kurus, toh dia bukan pacar atau suamiku. Cuman, aku hanya khawatir kalau dia sampai jatuh sakit. Aku bakalan yang repot. Bisa-bisa aku kehilangan sumber penghasilanku. Apalagi dia adalah orang kaya kan lumayan juga uangnya."Nanti kita nginap di tempat biasa, ya," kat

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 63

    Pov Author"Papa ini ke kamar mandinya lama sekali sih?" Bu Jingga nampak kesal."Namanya juga kebelet, Ma. Papa tadi sakit perut. Makanya lama di kamar mandinya," jawab lelaki yang mempunyai tahi lalat di bawah bibirnya."Jangan, cemberut gitu dong! Memangnya da apa sih, Ma?" Pak Rudi berusaha membujuk istrinya agar tidak lagi marah ke padanya."Papa ini sih lambat sekali. Harusnya cepetan kembali ke sini!" kata Bu Jingga sambil mengerucutkan mulutnya. Terlihat jelas perempuan setengah baya itu masih kesal dengan suaminya."Ada apa sih, Ma? Bicara dong sama papa. Bicaranya jangan setengah-setengah gitu, papa kan jadi bingung kalau begini.""Papa itu sih sudah bikin mama sebel.""Sudahlah, Ma. Jangan, manja begitu. Ini kita sedang di rumah sakit. Malau kalau sampai dilihatin besan kita. Ayo, cepetan bicara, agar semuanya jelas!" tutur pak Rudi."Tadi selingkuhannya si Nanang datang ke sini, Pa. Posisi Sari sedang terancam," kata bu Jingga yang terlihat sangat tidak suka dengan kehadira

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 62

    Pov AuthorPak Norman dan Bu Nanda pergi menjauh karena muak melihat Hana dan Nanang. Mereka pergi melihat cucu kesayangannya dari balik pintu kaca ruang PICU. Mereka sangat khawatir dengan keadaan Putra.Pak Norman dan Bu Nanda sangat kecewa dengan Nanang. Mereka merasa tertipu oleh atas omongan Nanang sebelumnya. Nanang menuduh Sari yang sudah mengkhianatinya. Sedangkan kenyataannya yang sudah berkhianat adalah Nanang sendiri.Saat kedatangan Hana Pak Rudi langsung kaget. Dia merasa kenal dengan perempuan itu namun dia segera menjauh."Mau kemana, Mas?" tanya istrinya."Aku mau ke kamar mandi," jawabnya."Oh, ternyata wanita itu yang telah menghancurkan keluarga anakku." Melihat Hana mendatangi Nanang membuat Bu Jingga menjadi geram."Yang!" Kini Hana berjalan mendeket ke Nanang.Dengan segera Nanang menyahut tangan Hana dan mengajaknya pergi ke tempat yang agak sepi.Nanang geram karena kehadiran Hana. Hana tak merasa sungkan atau punya rasa bersalah tiba-tiba datang dan memperkenal

DMCA.com Protection Status