Share

Bab 26

Penulis: SenjaPa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-23 09:01:38

"Iya Bu, memang Saya juga sedang mau mencari tempat yang setrategis di jalan Argosari. Untuk harganya berapa Bu?" tanyaku.

"Kalau sama Mbk Sari aku kasih harga murah. Karena saya sedang butuh uang," kata beliau.

Kemudian Bu Indra memberikan aku rincian harga tanah yang tempat yang aku sewa ini dengan tanah yang ada di jalan Argosari. Setelah aku mengetahui harganya, dalam hatiku, tanah dan bangunan yang dijual Bu Indra ini sangatlah murah sekali bahkan harganya di bawah jauh rata-rata harga pasar. Dalam hatiku berkata, "Apa mungkin karena lagi butuh uang jadi beliau banting harga."

"Ibu sudah membawa kelengkapan surat-suratnya, Bu?" tanyaku ingin memastikan.

"Sudah Mbk, ini sudah saya bawa semua, lengkap."

"Syukurlah. Saya boleh lihat sebentar sertifikat tanahnya, Bu?"

"Boleh Mbak, silakan!" Setelah itu Bu Indra mengeluarkan dua sertifikat tanah dua tempat yang ditawarkan Bu Indra.

Aku kemudian melihat surat-surat yang dibawa Bu Indra. Dari dua buah sertifikat yang aku pegang terjadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 27

    "Mungkin firasatku benar kalau sertifikat yang diperlihatkan kepadaku itu palsu. Ah sudahlah yang penting aku belum memberikannya uang," kataku dalam hati."Sar, kamu sedang mencari siapa? Dari tadi celingukan nggak jelas," tanya Desti yang tiba-tiba datang mengagetkan aku. "Ini loh aku sedang cari Bu Indra, padahal aku tadi memintanya untuk menungguku di sini," terangku."Itu barusan dijemput suaminya," timpal Desti."Dasar orang nggak jelas.""Nggak jelas maksud kamu gimana? Gimana harganya udah cocok?" tanya Desti."Kalau harganya sih cocok, tapi aku takut jika sebetulnya bu Indra berniat ingin menipuku.""Bu Indra ingin menipu kamu?" tanya Desti kaget."Iya Des, Buktinya bu Indra aku ajak pergi ke kantor PPAT tidak mau. Aku curiga kalau sertifikat itu palsu. Soalnya sertifikat tanah yang diberikan kepadaku keduanya berbeda, terlihat jelas dari sampul buku, stempel dan tanda tangannya. Jika sertifikat itu nggak ada masalah, pastinya dia mau aku ajak pergi ke kantor PPAT," terangku

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 28

    Ternyata benar wanita itu adalah Hana. Selingkuhannya Mas Nanang. Rasanya hatiku seperti diremas-remas melihat selingkuhan Mas Nanang ada di sini. Namun, tetap aku harus mengontrol emosiku. Kalau aku hadapi sekarang juga percuma."Lagi bosen makan di kantin. Entah dia jadi istirahat atau tidak, soalnya mas Nanang lagi sibuk, banyak kerjaan. Karena aku keburu lapar makanya aku tinggal," jawabnya."Katanya kamu mau diajak nikah sama Nanang, Han?" Goda laki-laki yang lain."Iya, tapi aku nggak mau. Dia kan sudah beristri. Nggak ah, aku nggak mau ganggu hubungan mereka," jawab Hana."Sudah beristri tapi tiap hari kencan dengan Nanang ya, Han?" ledek seorang teman lelaki yang lain."Siapa yang kencan, kita hanya berteman saja. Maklumlah Mas Nanang kan kakak kelasku waktu SMA makanya kami bisa dekat. Sebenarnya mah kita cuman berteman saja, tidak lebih dari itu, kok," katanya sedikit genit.Mendengar perkataan Hana aku hanya bisa mengusap dadaku. Dalam hatiku berkata, "Dasar wanita kegatela

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 29

    Karena ditelepon tidak diangkat, akhirnya aku kirim pesan ke beliau aku sangat berharap kalau pesan aku segera dibuka.Sambil menunggu kabar dari Ibu, aku pun berinisiatif untuk memesan Go Mobil, karena sakitnya sudah tidak tertahan.Ingin rasanya aku menelepon Desti, namun ku rasa butuh waktu yang cukup lama untuk dia sampai di sini. Karena jarak dari rumah Desti ke rumahku cukup lumayan jauh.Sambil menunggu Go Mobil datang, aku pun bersiap-siap dan tak lupa tas yang berisi semua keperluan persalinan, yang telah aku siapkan sebelumnya aku taruh di dekat pintu agar nanti tidak terlupa dan bisa langsung diangkat oleh Pak Sopir.Tak butuh waktu lama, Go Mobil pun datang. Aku pun langsung segera masuk mobil. Dan mobil itu pun langsung bergerak cepat menyusuri malam."Ibu, ke Bidan sendirian?" tanya Pak Sopir."Iya Pak, suami saya sedang ditugaskan ke luar kota. Baru sampai rumah besok pagi. Ini saya sudah menghubungi Ibu saya kok Pak, Paling sebentar lagi akan datang.""Ya Allah, semoga

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-25
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 30

    "Dek, anak kita cewek atau cowok?" tanyanya."Cowok Mas," jawabku malas."Maaf ya Dek, kemarin Mas mendadak ke luar kota karena ditugaskan kantor untuk memantau hasil produksi di pabrik yang baru beroperasi. Makanya Mas tidak bisa pegang ponsel sama sekali. Karena sedang sibuk," katanya beralasan."Oh ...." "Kamu gimana kondisinya sekarang? Baik-baik kan?""Iya, aku baik-baik saja.""Kapan bisa pulang dari sini?""Besok siang katanya sudah bisa pulang, tapi kita lihat besok saja. Semoga memang sudah bisa.""Iya, Dek.""Baju-baju kamu yang kotor ada di mana, Dek? Akan aku segera bawa pulang untuk dicuci," kata Mas Nanang lagi."Tidak perlu repot-repot, Mas. Karena semua sudah diurus sama Ibu." Sebetulnya aku sih tidak tega melihat Ibu mengurus semua keperluan aku dan bayiku. Tapi mau gimana lagi Ibu memaksa, sedangkan Mas Nanang sebagai suami tidak tanggung jawab kepada kami. Sekarang giliran ada ibu dia berpura-pura perhatian kepadaku."Biarkan Ibu yang mengurus semuanya, Sari. Ngg

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-25
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 31

    "Ayah sudah lama ada di sini?" "Ayo sudah ditunggu di depan!" kata Ayah tanpa menjawab pertanyaanku.Kami pun menurut apa yang diperintahkan Ayah. Memang sebelumnya kami sengaja menutup pintu kamarku saat mengobrol, karena takut kalau terdengar orang lain. Namun tak terkira ada Ayah di depan pintu. Sejak kapan juga Ayah di sana kami pun juga tidak tahu.Setelah selesai acara aqiqah anak kami, Ayah dan Ibu berpamitan. Semua baik-baik saja. Ayah tidak ada menanyakan hal yang serius kepadaku.***Dalam satu bulan ini, ku rasa sekarang Mas Nanang jadi lebih perhatian. Sekarang jadi tidak sering menginap, ya meski masih sering pulang malam, namun sudah tidak seperti sebelum-sebelumnya. Mas Nanang sekarang tanpa disuruh pun menjadi lebih peka untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saat Putra mengajakku begadang, dia pun juga mau bangun tengah malam.Aku sendiri tidak yakin seratus persen kalau dia akan berubah, tapi seenggaknya di lebih baik dari sebelumnya. Tapi aku selalu bersyukur

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 32

    "Ya sudah, simpan foto dan video yang kamu dapat. Sebelum aku minta jangan kamu kirimkan ke aku dulu. Takut Mas Nanang tahu dan barang bukti itu dihapus olehnya."Siap Sar."Saat itulah hatiku terasa seperti diremas-remas. Sebegitu sayangnya dia dengan Hana. Padahal sejak bulan madu, Mas Nanang tidak pernah mengajakku main ke luar. Lah ini dengan Hana, dia sering banget ke hotel."Ya sudah Des, terimakasih banyak."Aku pun langsung video call Mas Nanang, namun tidak juga dia angkat. Mungkin dia takut jika ketahuan sedang makan malam dengan Hana.Kemudian aku langsung chat Mas Nanang.[Kamu makan malam bersama siapa itu, Mas? Katanya, kamu ada meeting?]Namun chat dariku tidak dia respons. Mana mungkin direspons dibuka saja tidak.Aku mencoba untuk tetap tenang. Karena aku juga lagi mengAsihi jadi aku harus tetap waras, agar Asiku tetap lancar.[Sar, suami kamu mampir ke toko kita. Dia bersama kekasihnya itu membeli beberapa helai baju haram.] Terdapat pesan masuk dari Desti.[OK. Teta

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 33

    Hari ini Mas Nanang masih libur kerja, karena hari minggu. Aku sengaja mengerjakan semua pekerjaan rumah. Dari subuh aku sudah sibuk dari mencuci baju, menyetrika dan membersihkan rumah, serta memasak makanan yang beda dari yang aku masak biasanya. pokoknya semua sudah beres sebelum Mas Nanang bangun tidur, Biar mas Nanang merasa menang.Pagi ini aku sedang memakai baju pemberian dari Mas Nanang. Yang dia belikan saat bulan madu. Sebetulnya aku malu memakai pakaian ini karena menerawang. Tapi bagaimanapun tetap aku pakai.Mungkin Mas Nanang merasa senang karena aku sudah berubah menuruti semua keinginannya. Sebetulnya aku capek setelah semalaman begadang, tapi tetap aku tahan, aku ingin menunjukkan ke Mas Nanang jika aku berubah. Aku bisa menjadi wanita mandiri dan berpenampilan sesuai keinginan mas Nanang.Setelah ku lihat mas Nanang sudah bangun tidur, aku pun memanggilnya untuk segera mandi. Setelah selesai, aku pun memintanya untuk segera sarapan. Mas nanang pun menurut.Aku hari

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 34

    Diam-diam tanpa sepengetahuan Mas Nanang, aku setiap hari memer*h Asi dan ku simpan di dalam freezer. Aku sengaja melakukan hal itu karena aku sadar kalau akan lebih sibuk dari hari-hari sebelumnya. Karena aku harus mulai lebih fokus lagi untuk mengembangkan bisnis pakaian, yang aku geluti sekarang.Apalagi setelah ini aku akan sering ke luar karena sebentar lagi cabang baruku yang di jalan Argosari akan segera aku buka. Desti sudah menemukan tempat yang cocok untuk cabang baruku itu."Ingat ya, Mas! Jangan sampai lupa." Aku pun mengingatkannya kembali takut dia teledor."Iya Dek."Kemudian aku pun langsung berangkat menggunakan aplikasi Go Mobil. Aku tidak merasa khawatir kalau Putra aku tinggal di rumah bersama mas Nanang. Aku sangat yakin, kalau mas Nanang akan menjalankan sesuai instruksiku, karena aku tahu mas Nanang sangat sayang kepada Putra, jadi aku tidak khawatir.Tak lupa saat perjalanan aku mengirim pesan ke ibu dan mengabari beliau jika aku akan ke sana sore hari karena s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27

Bab terbaru

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 70

    Poh HanaPov HanaTerpaksa hari ini aku mau diajak menginap lagi di hotel ini menemani lelaki tua ini. Selain uang, aku tak ingin jika harga diriku di kosan menjadi jelek gara-gara ulahnya."Aku tunggu di depan ya, Sayang," katanya saat aku masih merapikan penampilanku. Aku hanya diam tak menjawab perkataannya."Jangan, lama-lama siap-siapnya!" katanya lagi sambil berlalu."Iya," jawabku singkat.Ku lihat ponselku masih saja sepi, sama sekali tidak ada pesan masuk dari lelaki yang biasa pergi denganku, salah satunya Nanang, lelaki yang masih aku cintai untuk saat ini.'Kamu sedang apa di sana sih, Nang? Tega sekali kamu tidak memberiku kabar. Apa ini karena ada Sari di sana hingga kamu lupa dengan kekasihmu ini?' batinku kesal.Ah sudahlah, ada baiknya juga jika dia tidak menghubungiku. Kalau begini kan aku bisa leluasa pergi kemanapun, tanpa ada bayang-bayang lelaki yang cemburuan itu.Pokoknya kalau aku sudah punya banyak uang dari lelaki tua ini, aku bakal pergi jauh hingga lelaki

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 69

    Pov Pak RudiPov Pak RudiSetiap pergi bersamanya aku tak lupa mengajaknya belanja. Namanya juga perempuan paling suka diajak belanja apalagi kalau dikasih uang gepokan, semua masalah langsung hilang seketika.***"Ayo, dimakan makanannya, Mi!" Ku lihat kekasihku hanya diam saja, tak sedikit pun menyentuh makanan yang sudah lima menit berada di meja depannya."Aku suapin ya, Mi," kataku sambil ku pegang tangannya dengan lembut.Aku yakin dia masih saja kepikiran dengan tawaranku semalam. Dia pasti bingung karena harus memilih menantu yang tak tahu d*iriku itu atau memilih uang yang aku punya.Katanya dia tidak menaruh hati ke pada menantuku itu, bagiku itu suatu kebohongan besar. Saat ku intip di rumah sakit, sorot mata kekasihku itu tidak seperti jika dengan seorang lelaki lainnya. Jelas terlihat kalau dia menaruh hati ke pada Nanang.Aku ini orang dewasa yang sudah berumur mana mungkin dia bisa membo

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 68

    Pov Hana"Kamu jangan gila, Pi! Kalau dibilang aku belum ya belum siap!" Aku kesal sekali mendengarkan perkataan lelaki ini."Sudahlah, Mi! Ini sudah malam, jangan, berisik!""Papi jangan aneh-aneh ya sama aku. Jika apa yang Papi bicarakan itu sampai terjadi, jangan harap Mami akan mau menemui Papi lagi," kataku yang tak memperdulikan perkataannya."Memangnya mau sampai kapan hubungan kita ini? Kamu itu harusnya seneng kalau ada laki-laki yang mau menghalalkan kamu, Mi. Walau cuman dengan nikah siri sudah cukup bagi papi, yang penting kita bisa sah sebagai suami istri walau hanya secara agama.""Meski nikah siri pun aku tidak mau, Pi!" Aku tetap menolak tawarannya. "Terserah! Ini sudah keputusan papi. Kalau Mami tidak mau, papi akan cari wanita yang lebih cantik dan lebih segalanya daripada Mami!""Terserah kalau itu mau Papi. Aku jamin tidak akan ada wanita yang lebih baik daripada mami," kataku setengah meninggi.

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 67

    Pov HanaKu perhatikan dari tempat tidur, lelaki tua itu mengambil bajunya kemudian dia kenakan. Rasanya dia beneran ingin pergi dari hotel ini."Pi!" teriakku. Aku pun bergegas menyusulnya."Papi!" Lelaki tua itu tetap tak menjawab panggilanku bahkan terus saja meneruskan aktifitasnya."Jangan, marah gitu dong, Pi. Mami itu hanya kecapekan saja, banyak pekerjaan di kantor yang membuat pikiran mami jadi pusing. Maaf ya, jika perkataan mami membuat Papi marah," rayuku."Papi, kok diam saja, sih!" kataku sambil memeluk tubuhnya dari belakang.Bukannya dia membalas pelukanku, malah dia justru menghempaskan tanganku."Papi jangan marah sama mami, ya. Mami itu sebenarnya juga sayang sama Papi. Mami dengan dia tidak ada hubungan yang serius. Hanya hubungan saling membutuhkan saja tanpa ada cinta. Sama seperti yang mami lakukan dengan yang lainnya, tanpa ada rasa cinta sama sekali," kataku. Aku berani berbicara seperti itu kare

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 66

    Pov Hana"Apa susahnya Mi jawab pertanyaan papi? Kalau Mami tidak kasih jawaban sekarang, yang ada papi tidak bisa tenang. Mami sudah tahu sendiri kan papi ini cinta mati sama Mami."Aku hanya terdiam menanggapi perkataannya."Ayolah, Mi. Memangnya yang masih dipikirin apa sih, Mi?" Dia sekarang terlihat lebih memaksa."Papi kan juga sudah punya segalanya. Punya perusahaan, punya uang banyak. Mami minta apapun pasti papi bakalan turuti. Minta mobil minta rumah pasti akan papi belikan.""Lihat, mata papi!"Tangannya melingkar ke pundakku dan menatapku dengan lekat."Papi ini sangat mencintai Mami. Nggak mau kalau ada lelaki lain menyentuh Mami selain papi. Di dunia ini hanya Mami yang papi cintai. Mami tahu sendiri kan, kalau istri papi itu selalu sibuk dengan usaha kuenya mana ada waktu untuk memperhatikan papi. Satu-satunya wanita yang selalu perhatian ya cuman Mami seorang," katanya lagi."Aku sih sebenarnya s

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 65

    Pov Hana"Maaf, Ma. Aku harus ke luar kota sekarang. Soalnya ada pertemuan penting. Terus kabarin papa tentang perkembangannya. Nanti kalau papa longgar papa akan telepon Mama lagi ya.""Iya, Ma. Papa sedang nyetir ini.""Ya sudah ya, Ma." Kemudian sambungan telepon itu dia matikan."Maaf ya, Sayang. Ada sedikit gangguan.""Nggak apa-apa, kok," jawabku santai.Perjalanan untuk kami sampai di pusat pembelanjaan tidaklah lama, dan sekarang sudah sampai di tempat parkir.Tak lupa saat mah turun, dia selalu membukakan pintu untukku. Berasa seperti tuan putri saja aku dibuatnya."Papi kenapa repot-repot segala. Mami bisa buka sendiri.""Ah, tidak.apa-apalah, Mi. Sesekali kan boleh," jawabnya.Ku lihat dia memperhatikanku sangat detail hingga beberapa menit dia masih terpaku melihatku."Ada apa, Pi?" tanyaku heran."Mi, papi tadi nggak begitu memperhatikan penampilan Mami. Ya ampun,

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 64

    Pov Hana"Kenapa?" tanyanya keheranan setelah aku memperhatikan perut buncitnya."Oh, kamu memperhatikan perutku yang buncit ini, ya? Aku jadi terlihat gemukan ya, sekarang?" katanya tertawa kecil sambil mencolek pipiku.Aku hanya mengangguk-angguk saja menyetujui apa yang dia katakan."Pasti kalau makan sudah nggak terkontrol lagi, ya?" kataku sambil ku cubit perut gendutnya."Iya, lama tidak berjumpa dengan kamu sih, Sayang. Ya beginilah jadinya aku kurang terurus lagi. Papi janji setelah ini papi akan diet ketat.""Heleh," kataku sambil ku cebikkan bibirku."Apa sih, yang nggak demi Mami? Apapun yang Mami minta pasti akan papi lakukan," katanya sambil nyengir kuda.Aku sebenarnya nggak masalah sih kalau dia gemuk atau kurus, toh dia bukan pacar atau suamiku. Cuman, aku hanya khawatir kalau dia sampai jatuh sakit. Aku bakalan yang repot. Bisa-bisa aku kehilangan sumber penghasilanku. Apalagi dia adalah orang kaya kan lumayan juga uangnya."Nanti kita nginap di tempat biasa, ya," kat

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 63

    Pov Author"Papa ini ke kamar mandinya lama sekali sih?" Bu Jingga nampak kesal."Namanya juga kebelet, Ma. Papa tadi sakit perut. Makanya lama di kamar mandinya," jawab lelaki yang mempunyai tahi lalat di bawah bibirnya."Jangan, cemberut gitu dong! Memangnya da apa sih, Ma?" Pak Rudi berusaha membujuk istrinya agar tidak lagi marah ke padanya."Papa ini sih lambat sekali. Harusnya cepetan kembali ke sini!" kata Bu Jingga sambil mengerucutkan mulutnya. Terlihat jelas perempuan setengah baya itu masih kesal dengan suaminya."Ada apa sih, Ma? Bicara dong sama papa. Bicaranya jangan setengah-setengah gitu, papa kan jadi bingung kalau begini.""Papa itu sih sudah bikin mama sebel.""Sudahlah, Ma. Jangan, manja begitu. Ini kita sedang di rumah sakit. Malau kalau sampai dilihatin besan kita. Ayo, cepetan bicara, agar semuanya jelas!" tutur pak Rudi."Tadi selingkuhannya si Nanang datang ke sini, Pa. Posisi Sari sedang terancam," kata bu Jingga yang terlihat sangat tidak suka dengan kehadira

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 62

    Pov AuthorPak Norman dan Bu Nanda pergi menjauh karena muak melihat Hana dan Nanang. Mereka pergi melihat cucu kesayangannya dari balik pintu kaca ruang PICU. Mereka sangat khawatir dengan keadaan Putra.Pak Norman dan Bu Nanda sangat kecewa dengan Nanang. Mereka merasa tertipu oleh atas omongan Nanang sebelumnya. Nanang menuduh Sari yang sudah mengkhianatinya. Sedangkan kenyataannya yang sudah berkhianat adalah Nanang sendiri.Saat kedatangan Hana Pak Rudi langsung kaget. Dia merasa kenal dengan perempuan itu namun dia segera menjauh."Mau kemana, Mas?" tanya istrinya."Aku mau ke kamar mandi," jawabnya."Oh, ternyata wanita itu yang telah menghancurkan keluarga anakku." Melihat Hana mendatangi Nanang membuat Bu Jingga menjadi geram."Yang!" Kini Hana berjalan mendeket ke Nanang.Dengan segera Nanang menyahut tangan Hana dan mengajaknya pergi ke tempat yang agak sepi.Nanang geram karena kehadiran Hana. Hana tak merasa sungkan atau punya rasa bersalah tiba-tiba datang dan memperkenal

DMCA.com Protection Status