Share

Chapter 86 B

Author: Pena_Zahra
last update Last Updated: 2023-03-05 22:19:49

"Iya, kamu ikut Mbak Lintang ini ya, untuk dirias. Acara baru akan mulai dua jam lagi. Saya tinggal mengecek persiapannya dulu," ucap Al pada Dina.

"Kenapa pakai dirias-rias segala sih, A'?" bisik Dina.

"Nggak apa-apa, ini hari yang spesial, saya juga ingin kamu tampil spesial. Dah, kamu ikut sama Mbak Lintang ya, pastikan ponsel selalu aktif. Saya tinggal mengecek persiapan."

Tak ada pilihan lain, Dina hanya mengikuti perintah suaminya. Entah bagaimana acara yang akan digelar hari ini, sehingga ia sampai harus dirias seperti ini.

"Mungkin Aa' Al ingin aku tampil maksimal di depan rekan bisnisnya, aku harus melakukan yang terbaik untuk suamiku. Aku harus menjaga marwahnya. Aku nggak boleh membuat Aa' Al malu memiliki istri sepertiku, bahkan aku harus bisa membuatnya bangga terhadapku," batin Dina.

"Bagaimana, Bu? Bisa kita mulai sekarang?" tanya Mbak Lintang menyadarkan Dina dari lamunan.

"Bisa, ayo, Mbak!" Dina menjawab dengan penuh antusias.

Lintang lalu membawa Dina ke sebuah kamar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 87 A

    Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (87)"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang saya ucapkan kepada seluruh hadirin sekalian. Alhamdulillah, puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita semua kesehatan dan kesempatan untuk bisa berkumpul di tempat ini dalam rangka "Grand Opening Jeju Experience Village" yang diselenggarakan di siang hari ini. Di kesempatan kali ini saya tidak akan berbicara banyak, melainkan saya akan sedikit bercerita tentang latar belakang dibangunnya Jeju Experience Village ini. Hal yang menginspirasi saya untuk membangun Jeju experience Village ini adalah saat Saya dan istri melakukan kunjungan ke kota Jeju di Korea Selatan, Kemudian kami bermalam di sebuah hotel dengan tema klasik Korea.Bangunan dengan bahan dasar kayu itu memberikan kesan nyaman tersendiri, dari situlah saya mulai terinspirasi untuk membangun hal yang serupa di Indonesia. Akan tetapi itu bukan alasan utama. Alasan utama saya mem

    Last Updated : 2023-03-05
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 87 B

    Al melirik ke arah istrinya, tampak Dina di sisinya mulai kelelahan, "Kamu mau turun?" tawar Al."Nggak usah, A', dikit lagi kan, Dina nggak apa-apa kok.""Kamu yakin?""Dina yakin, A'."Keduanya kembali menyalami beberapa orang yang mengucapkan selamat, hingga di urutan terakhir Dina dibuat terkejut dengan pemandangan di hadapannya."Kakak?" gumam Dina seraya menutup mulutnya dengan telapak tangan, tak menyangka akan bertemu dengan kedua kakaknya di event ini.Ia lalu menoleh ke arah suaminya dengan pandangan menuntut jawaban."Kamu ingat, saya pernah cerita bahwa kedua kakak kamu saya tugaskan untuk memandori salah satu proyek saya di Malang? Proyek inilah yang saya maksud," ungkap Al membuat Dina semakin terkejut."Jadi, mereka berdua hadir di sini sebagai bagian dari tim yang sudah berkontribusi dalam proyek ini. Maaf, saya sengaja melakukan ini semua tanpa sepengetahuan kamu, karena menurut saya ini waktu yang tepat untuk kalian kembali bertemu," lanjut Al membuat Dina memandang

    Last Updated : 2023-03-05
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 88

    Part 88Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (88)Al berdiri cemas di depan IGD tempat Dina ditangani, bersama Reno, dan kedua kakak Dina. Karena terlalu khawatir melihat Dina pingsan, Al langsung membawa Dina ke rumah sakit terdekat."Al ... Lo tenang dulu, Al!" Reno mencoba menenangkan sahabatnya."Ren, please! Lo minta gue tenang sedangkan istri gue belum juga kelar diperiksa?" jawab Al setengah emosi. Bersamaan dengan itu, pintu ruang pemeriksaan dibuka."Dokter bagaimana kondisi istri saya?" tanya Al tergesa. Dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu memandang empat lelaki tampan di hadapannya dengan bingung."Istri Bapak baru sadarkan diri, cukup lama untuk menyadarkannya, sebab tekanan darahnya sangat rendah, 70/60. Sepertinya ibu terlalu kelelahan, dan ada sesuatu yang membuatnya syok juga memberatkan pikiran.Kondisi seperti ini jangan sampai terulang ya, Pak, sebab bisa membahayakan janin dalam kandungannya," terang dokter membuat empat lelaki yang sedang mendengar

    Last Updated : 2023-03-07
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 89 A

    Bab 89Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (89)"Boleh nggak, A' kalau Dina ingin ketemu mereka?""Boleh, tapi tetap dalam pengawasan saya. Dan kamu harus makan dulu," ucap Al tak terbantah."Siap, Komandan!" jawab Dina dengan senyuman andalannya dan tangan berada di kepala layaknya seorang prajurit yang memberikan hormat pada komandannya.Al balas tersenyum dan mengusap kepala Dina sayang."Makanan sudah saya pesan, sudah dapat kurir juga. Bentar lagi sampai mungkin, sebab tempat makannya tak jauh dari sini.""Oke, A'. Oh iya, kita mau kabarin Oma nggak soal kabar bahagia ini?" tanya Dina pada Al."Oma ya? Kayaknya jangan dulu deh. Khawatir malah ribet ntar. Oma pasti akan heboh kalau tau kamu hamil dan sekarang dirawat di rumah sakit. Takutnya nanti buru-buru pengen nyusul ke sini, kasihan." Al menjawab dengan memikirkan berbagai pertimbangan."Iya juga sih, A'," jawab Dina menyetujui ucapan suaminya."Udah pokoknya kamu tenang aja ya, jangan mikir apa-apa, just enjoy your lif

    Last Updated : 2023-03-07
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 89 B

    "Iya terus kenapa kalau nggak ada sendoknya, kan tangan saya ada?" jawab Al seraya mengambil meja makan pasien untuk membuka bungkusan nasi di sana. "Ya, kan barangkali Aa' nggak terbiasa, jadi geli kalau tangannya harus bersentuhan langsung dengan mulut Dina," ucap Dina menyampaikan alasannya."Saya akan membiasakannya untuk kamu, Din, daripada saya harus bolak balik antar kamu ke kamar mandi untuk cuci tangan?Lagi pula kenapa saya harus geli? Bukannya bahkan mulut saya pun sudah sering bersentuhan langsung dengan mulut kamu? Dan saya menikmati itu. Lalu mengapa harus geli dengan tangan yang bersentuhan langsung?" jawab Al membalikkan pernyataan Dina seraya berjalan ke arah washtuffel yang berada di depan kamar mandi untuk mencuci tangan.Dina hanya tersenyum melihat perhatian suaminya. Mengucap syukur sedalam-dalamnya atas limpahan nikmat yang Allah berikan untuknya. Ia semakin yakin untuk menjalani kehamilannya kali ini.Setelah mencuci tangan, Al segera membuka bungkusan nasi da

    Last Updated : 2023-03-07
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 90 A

    Bab 90Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (90)Air wajah Dina mendadak murung mendengar keputusan suaminya yang secara sepihak memutuskan untuk ia cuti kuliah selama hamil."Jangan cemberut gitu, Din.""Habisnya Aa' kenapa Dina nggak boleh kuliah sih? Dina mau ngapain A' selama sembilan bulan?" gerutu Dina."Kamu bisa ngapain aja, Addina, asalkan sambil istirahat di rumah, menikmati masa kehamilan kamu," sanggah suami Dina sabar."Ya tapi nggak sembilan bulan juga A' istirahatnya, sudah kayak orang koma aja, sembilan bulan gegulingan doang," gumam Dina pelan."Memangnya kamu hamil berapa bulan?""Sembilan bulan," jawab Dina."Ya sudah.""A' ... Tolonglah, A', Dina bisa stress kalau selama sembilan bulan nggak ada kegiatan." Dina memohon dengan manja, berharap suaminya itu akan luluh seperti biasanya."Siapa bilang kamu nggak ada kegiatan? Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau

    Last Updated : 2023-03-08
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 90 B

    [Halo, Ren.][Halo, Bro. Gimana kondisi Dina?][Dina udah membaik, Alhamdulillah. Bentar lagi bisa pulang.][Syukurlah kalau gitu.][Lo posisi di mana?][Ini gue masih sama kakak-kakaknya Dina di kantin, ngopi aja sih, dah pada habis juga. Gimana?][Oh iya, kalian bisa datang ke IGD nggak? Gue ada perlu sama kalian semua.][Oh, bisa bisa. Kita meluncur sekarang juga.][Oke, thanks, Ren.]Al menutup panggilan, kemudian meletakkan ponselnya di saku jasnya."Kakak-kakak Dina mau datang ya, A'?" tanya Dina antusias."Iya, mereka masih pada di kantin, bentar lagi otw ke sini. Kamu butuh apa, Din?" tanya Al perhatian."Dina mau minum teh, A'," pinta Dina.Al segera mengambil sebungkus teh hangat yang sudah hampir dingin, kemudian membukanya dan memberikannya pada Dina.Dina meneguk teh yang diberikan suaminya, setelah dirasa cukup, Dina mengembalikannya pada Al.

    Last Updated : 2023-03-08
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 91 A

    Bab 91"Pelan-pelan, Din, makannya." Al mencoba mengingatkan istrinya yang tengah menikmati Bakmi Malang dengan bersemangat."Ini enak banget, A', seger banget," ucap Dina di sela-sala makannya."Iya, tapi pelan-pelan aja, ntar kalau tersedak bagaimana?" sanggah Al sekali lagi.Tak menjawab, Dina malah meneguk es jeruk yang berada di sisi mangkoknya.Ya, dengan bantuan beberapa orang di Villa, akhirnya Reno berhasil menyajikan Bakmi Malang beserta penjualnya di hadapan Dina.Kini, tak hanya Dina yang tengah menikmati Bakmi tersebut, melainkan seluruh orang di dalam Villa bebas memesan Bakmi, sebab Al sudah memborong beserta gerobak-gerobaknya."Aa' nggak cobain? Enak lho, A'," ucap Dina dengan bibir yang semakin memerah dan bengkak akibat kepedesan."Nggak, kamu aja yang makan. Saya lebih enak lihatin kamu makan," jawab Al sekenanya."Yeee ... Lihatin doang nggak kenyang, A'," sanggah Dina."Ng

    Last Updated : 2023-03-08

Latest chapter

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 45 (ENDING)

    Bab 45 PRUK"Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma sholli 'Alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad. Ushikum wa nafsii bi taqwAllah, faqod faazal muttaqun.Uzawaijuka 'ala maa amaraAllahu bihi min imsakin bima'rufin au tashrihin bi ihsan.Ya Ali Zainal Abidin Bin Kyai Husein, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka ibnati Kamila Cahaya Alfahri binti Alfaro Putra Al-fahri, alaa mahri 1 milyun rubiyah, haalan.""Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." Gus Zianal menjawab kalimat ijab dalam sekali tarikan nafas dan penuh kefasihan."Bagaimana saksi, sah?"Sah!Sah!Sah!Alhamdulillahi rabbil 'Aalamiin, baarkallahu laka wabaaraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair."Doa doa baik dipanjatkan oleh orang-orang tua dan masyayikh yang hadir. Semuanya turut bahagia atas pernikahan putra kyai Husain.Kamila yang menunggu di atas pelaminan bersama bunda dan mertuanya mengikuti seiap rangkaian acara dengan khidmat. Ia tak berhenti memanjatkan doa di waktu yang hadi

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 44

    Bab 44 PRUKSebuah cincin berbahan emas baru saja dilingkarkan di jari manis kiri Kamila oleh Bu Nyai Hana, sebagai simbol bahwa kini Kamila sudah berada dalam pinangan putranya, Gus Zainal.Segala doa dipanjatkan untuk kebaikan keduanya, seluruh keluarga terlihat bahagia atas keputusan Gus Zainal dan Kamila yang pada akhirnya memutuskan untuk segera melaksanakan pernikahan.Tanggal pernikahan telah disepakati, begitu juga dengan bagaimana konsepnya. Rencana gus Zainal dan Kamila untuk melaksanakan program riyadhoh sebelum pernikahan dilangsungkan juga disetujui bahkan didukung oleh seluruh pihak keluarga.Setelah selesai sesi lamaran, Kamila langsung dibawa oleh pihak keluarga Gus Zainal, bukan sebagai pengantin yang diboyong ke tempat suaminya, melainkan sebagai calon santriwati program riyadhoh selanjutnya.Sesampainya di pesantren, Gus Zainal segera mengantar calon istrinya ke tempat di mana ia akan menghabiskan waktu selama 40 hari ke depan."Sudah siap?" tanya Gus Zainal."Insya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 43

    Bab 43 PRUK"Saya hanya ingin Gus bahagia, dengan menikahi wanita pilihan Gus. Saya tidak ingin menghalangi kebahagian Gus dengan melanjutkan perjodohan ini." setelah beberapa saat, akhirnya Kamila menjawab dengan kalimat yang terdengar ambigu.Gus Zainal terdiam, ia memperhatikan Kamila dengan seksama, "Kamila terkesan menjaga jarak denganku, bahkan dia terlihat segan dan canggung, berbeda dengan Kamila yang kukenal sebelumnya. Kamila yang ceria, yang kocak, yang asal jiplak kalau bicara.Kamila yang dihadapanku ini terkesan pendiam, hanya berbicara seperlunya, terkesan membentengi dirinya dariku. Dia bahkan mengganti kata ganti untuk dirinya dari 'aku' beubah menjadi 'saya'.Entah mengapa, mungkinkah ini akibat dari kejadian yang baru menimpanya, atau mungkin ini sudah menjadi keputusannya? Aku tidak tahu. Tapi hatiku, mengharapkan Kamila yang dulu, yang apa adanya, yang telah berhasil mencuri hatiku. "Bagaimana jika bahagiaku ada padamu, Kamila?" tanya gus Zainal kemudian.Kamila

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 42

    Bab 42 PRUK"Ayah ... Ayah tenang dulu, ya." Gus Zainal mencoba menenangkan Ayah Kamila yang semakin tergugu."Saya menyesal, Gus ... kenapa harus Kamila yang menjadi korban atas dosa-dosa masa lalu saya? Saya malu, Gus ... saya malu dengan Kyai Husain, saya malu sama njenengan, Gus ...."Ayah Kamila kembali mengungkapkan isi hatinya. Tangisnya pecah, ia merasa gagal sebagai seorang ayah.Addina yang mendengar ratapan suaminya turut teriris hatinya. Dia tahu betul, bahwa suaminya sangat mengharapkan perjodohan ini. Harapan terbesarnya adalah mengantar Kamila sampai ke pelaminan, dan bersanding dengan lelaki yang tepat, yang mampu memimpin Kamila dan mengarahkannya pada kebaikan.Perjodohan dengan Gus Zainal adalah salah satu cara yang ia harapkan dapat menjadi jalan untuk mewujudkan impiannya."Tolong, Gus ... tolong sampaikan maaf saya pada Kyai Husein. Maaf karena terpaksa perjanjian perjodohan ini harus berakhir sampai di sini." Alfaro melanjutkan kalimatnya."Ayah ... jika memang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 41

    Bab 41 PRUKKamila menceritakan semua dari awal sampai akhir, tanpa ada sedikitpun yang ditutupinya. Walaupun dengan penuh drama, sembari terus terisak penuh penyesalan, namun Kamila memutuskan untuk mengakhiri semua dramanya.Kejadian yang baru saja menimpanya membuatnya sadar, bahwa jalan yang ia pilih selama ini adalah salah.Dion, lelaki yang selalu dipuja-pujanya, justru merupakan lelaki yang hampir saja merusak diri dan masa depannya.Rasa syukur dan terima kasih tak henti ia ucapkan pada Allah, kedua orang tua dan Gus Zainal, karena tanpa jasa mereka, Kamila tak dapat membayangkan lagi apa yang akan terjadi dalam hidupnya."Astaghfirullah, Kamila ... Kamu—!" Ayah Kamila tak dapat menahan amarah, setelah mendengarkan cerita Kamila, ia menyimpulkan, bahwa semuanya bermula dari kecerobohan putrinya.Ia menarik nafas panjang, lalu kembali membuangnya kasar. Berusaha meredam emosi yang tiba-tiba menguasai jiwa."Berapa kali Ayah bilang sama kamu, jauhi Dion, Kamila ... jauhi Dion! T

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 40

    Bab 40 PRUKGus Zainal melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dadanya masih bergemuruh, tiap kali membayangkan apa yang telah Dion lakukan pada Kamila.Melalui spion tengah, ia melirik Kamila yang masih terlelap dalam tidurnya."Nyenyak tidur Kamila sangat tidak normal, besar kemungkinan Dion menabur obat tidur di dalam makanan atau minuman Kamila.Seharusnya hal ini cukup membuat hatiku, lega, karena itu artinya, apa yang terjadi, bukan atas dasar keinginan Kamila.Tapi tetap saja, hati ini begitu kecewa. Mendapati kenyataan bahwa Kamila berada di sebuah ruangan bersama lelaki lain. Tak hanya itu, dia bahkan sudah disentuh-sentuh," gumam Gus Zainal dalam hati"Aaaarrrrrrrgggghhhh!" ia berteriak penuh amarah sembari memukul setir. Merasa emosinya tak stabil, ia menepikan mobil, sejenak menenangkan diri dari serangan emosi."Ya Allah ... kenapa harus seperti ini? Kenapa harus Kamila? Aku telah gagal menjaga Kamila, aku telah gagal mengemban amanah yang Abah berikan padaku. Dan saya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 39

    Bab 39 PRUKSetelah puas bermain-main dengan kepala Kamila, kini tangan Dion turun membelai pipi Kamila. Membuat gadis itu semakin meronta di alam bawah sadarnya. "Cantik," gumamnya pelan dengan suara yang semakin memberat, tanda ia mulai berhasrat."Ah, rasanya aku udah nggak tahan lagi lihat Kamila tergeletak tak berdaya seperti ini. Sebaiknya aku segera eksekusi," gumam Dion seraya membuka pakaian yang dikenakannya. Lalu menyibak selimut yang membalut tubuh Kamila, menampilkan setiap lekukan dari tubuh moleknya.Dion tersenyum puas memandangnya. Matanya semakin menggelap, dan ingin segera melangsungkan aksinya.Melihat kaki putih jenjang Kamila yang hanya terbuka separuh membuat sisi lelaki Dion semakin menyala, bulu-bulu halus yang tumbuh di sana mulai dibelai-belainya. Menimbulkan sensasi nikmat tersendiri baginya. Dion memejamkan mata, merasakan halus kulit tubuh Kamila.Perlahan posisi tubuh Dion sudah berada di atas tubuh Kamila, mulai memandangi wajah cantiknya yang tengah t

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 38

    Bab 38 PRUK"Di ... please ... kamu mau ngapain?" tanya Kamila semakin ketakutan."Santai aja, Mil ... Aku cuma mau nolongin kamu kok," ucapin seraya merangkul dengan Kamila. Akan tetapi dengan cepat Kamila menjauhkan tubuhnya dari sentuhan Dion."Jangan sentuh aku, Di!" ucapnya lantang.Akan tetapi hal itu tak membuat Dion menjadi gentar, ia justru semakin mempermainkan perasaan Kamila, "rileks, Mil, santai aja ... aku nggak akan ngapa-ngapain kamu. Aku cuma mau bantuin kamu kok. Ayo sini, kamu jangan terlalu lama di sini dengan pakaian seperti ini, kamu bisa masuk angin nanti, ingat, kamu habis kehujanan." Dion menyampaikan kalimatnya dengan suara yang sangat lembut, membuat Kamila seketika merasa luluh, seolah tengah terhipnotis dengan perlakuan Dion, walau dalam hati ia tetap was-was.Kamila mengikuti langkah Dion yang memapahnya ke tepi ranjang, kemudian menggunakan selimut untuk membalut tubuhnya.Setelah itu ia melangkah ke arah nakas dan mengambil segelas minuman hangat yang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 37

    Bab 37 PRUK"Assalamualaikum, Gus ... Maaf apa sudah ada perkembangan?" Ayah Kamila kembali bertanya dari telepon sebab desakan istrinya. Bunda Kamila terus mengeluhkan hatinya yang tak bisa tenang, seolah memiliki firasat yang kuat akan kondisi putrinya yang tak baik-baik saja."Waalaikumsalam, Ayah. Ini saya masih terus melanjutkan pencarian. Tadi melalui cctv toko alat tulis milik Pesantren, kami mendapatkan jejak. Kamila pergi menggunakan mobil, seseorang telah menjemputnya dan saya curiga dia adalah Dion." Gus Zainal mencoba menjelaskan perkembangan pencarian putri Pak Alfaro tersebut."Dion? Jadi Gus Zainal juga kenal dengan Dion?" Ayah Kamila terdengar sedikit terkejut."Iya, Yah. Kamila sering bercerita tentang Dion, bahkan kami sempat saling bertemu dan berkenalan," jelas Gus Zainal disambut ucapan istighfar oleh Ayah Kamila."Astaghfirullah, Kamila ... Maaf ya, Gus, saya benar-benar nggak ngerti dengan pola pikir Kamila. Saya sengaja memasukkannya ke Pesantren demi bisa menj

DMCA.com Protection Status