Share

Selena Hamil

Zeliya terbangun dari tidurnya ketika alarm sahur berbunyi. Bangkit dari posisinya sembari mengucek pelan matanya. Ia meraih kerudung instan yang terletak di atas nakas, lalu memakainya.

Setelah memanaskan lauk pauk yang ia masak untuk menu berbuka, langkahnya menuntun Zeliya untuk mengetuk pintu suaminya, membangunkan pria itu untuk sahur.

"Mas!" panggil Zeliya dengan suara sedikit keras. Tidak ada sahutan apapun.

"Mas Bryan," panggilnya lagi. Namun tetap nihil, tidak ada yang keluar dari kamar itu.

Zeliya menghela nafas, ia tiba-tiba saja merasa kecewa pada suaminya karena ternyata tidak pulang ke rumah, padahal pria itu sudah berjanji padanya, akan pulang, tidak balapan maupun mabuk, tapi sepertinya harapannya keliru. 

"Balap, mabuk, clubbing adalah kebiasaannya, aku nggak mungkin bisa mengubahnya kecuali atas kesadaran dirinya, apa yang sebenarnya aku harapkan dari dia?" gumam Zeliya, seraya berbalik, lebih baik ia segera menunaikan sahur.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status