Share

Luka Tusukan

"Santapan empuk," ucap salah seorang pria berpakaian preman dengan banyak tato di lengannya. "Tanpa kita minta, dia datang sendiri hahaha," lanjutnya.

Bryan mundur perlahan, menyalakan kembali motornya, ia tidak ingin ada urusan dengan real preman jalanan, belum sempat tancap gas justru tiga orang preman berbadan besar sudah mampu membuat roda duanya oleng dan terjatuh.

"Argh, apa sih mau mereka," kesal Bryan. Baru saja ia merasa lega karena bisa selamat dari kejaran anak buah Suzeki, sekarang malah ia malah harus menghadapi para begal. Ya, begal, karena Bryan melihat di tangan preman yang ia tebak sebagai ketua geng, terlihat membawa cerulit.

"Lebih baik lo nyerah aja, jangan berfikir untuk bisa lari dari kami," ucap salah satu preman dengan kepala plontos. Bryan bangkit berdiri, tanpa mengangkat sepeda motornya yang sudah terbaring di tanah. Matanya memindai satu-satu wajah preman sangar yang mengelilinginya.

Bryan bergerak untuk memukul salah satu preman yang posisinya terdekat, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status