Meja makan malam terasa lebih ramai dengan kehadiran dua orang baru yang berada di sisi kanan dan kiri. Lorong kerajaan lebih terlihat banyak pelayan yang berlalu lalang karena beberapa dari mereka harus membantu Bella untuk mengendalikan Tyche dan sisanya membereskan kekacauan yang gadis itu buat. Tyche nyatanya sudah sembuh, telah berlalu tiga hari semenjak ia diizinkan untuk melakukan kegiatan normal.
Kemudian secara berkala Levi mulai terbiasa dengan eksistensi Stacy, saat ia membuka mata maupun akan terlelap, Stacy akan di sana. Melakukan tugasnya sebagai seorang istri dengan baik. Levi mengakuinya. Seperti kala Stacy menyiapkan pakaian untuk Levi, memilih beberapa kombinasi warna agar terlihat sedikit bervariasi-lantaran nyaris setiap hari Levi hanya mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih, pun memastikan apabila Levi makan dengan benar setiap harinya.
Tak banyak yang bisa dilakukan Dean selama di dalam perpustakaan, hanya membaca dan sesekali menenangkan pikirannya sambil menyandarkan tubuh pada sebuah sofa empuk. Merentangkan kedua tangannya ke angkasa dan terdengar suara gemelatuk tulang yang dimakan senyap. Secangkir kopi yang tak lagi panas berada di atas meja, sama sekali tidak tersentuh.Udara di pusat kota Afleonus mendadak turun sebanyak lima derajat beberapa jam terakhir. Gumpalan awan mendadak berubah pekat dan jalanan menjadi lenggang. Banyak orang-orang yang justru sengaja menunggu hujan datang dan sisanya berharap hari tetap cerah untuk melanjutkan kegiatan. Dean memperhatikannya dari jendela dekat tempatnya duduk. Kawasan kerajaan yang berada di kota membuatnya mudah untuk mengawasi banyak hal.Dean hanya mengisi rasa jenuh dengan melihat ke arah luar jendela, mengamati
"Lain kali aku harus lebih sering menggunakan helikopter.""Tidak masalah jika Raja juga sesekali menggunakan jalur laut, pasti lebih menyenangkan.""Baiklah jadwal berikutnya atur dengan lintasan laut."Antonio mengangguk dengan senyuman.Suasana hati Levi terlihat lebih baik dari pada sebelumnya, meski terlihat kelelahan setidaknya Levi tidak berubah murung. Mungkin udara segar dan pemandangan gemerlap lampu kota membuat perasaan Levi sedikit membaik. Sebab sepanjang perjalanan pulang, Levi tersenyum tipis.Sambutan dari beberapa pelayan hingga pengawal kerajaan kala Levi baru turun dari helikopter masih sama seperti sebelumnya. Beberapa pelayan hingga penjaga kerajaan turut member
Levi dan Stacy siang ini menghadiri acara orkestra tahunan. Perlombaan orskestra tahunan selalu berhasil menghibur dalam setiap tampilan yang mereka berikan. Membuat takjub dengan harmonisasi antar alat musik serta seorang penyanyi yang menyanyikan dengan oktaf yang tinggi. Selalu berhasil memberikan keindahan bagi indra pendengaran.Keduanya terlihat lebih leluasa, telah berhasil menerima kenyataan bahwa harus bersikap sedemikian manis kala tersorot kamera. Kali ini keduanya tidak terlihat canggung, justru menikmati apa yang terjadi. Menggandeng tangan Levi yang sudah menjadi sebuah keharusan yang tak lagi terasa merepotkan. Sesekali mereka tertawa bersama, berbincang mengenai beberapa hal sederhana.Tampilan demi tampilan, suara jepret kamera dari beberapa fotografer samar-samar terdengar pada ramainya suara alat musik yang bersatu da
Tyche memeluk tubuh sendiri dalam keadaan duduk di ranjang. Padahal saat ini ada selimut tebal yang melapisi tubuhnya, seharusnya benda empuk tersebut bisa mengalirkan rasa hangit. Tapi Tyche masih merasakan dingin luar biasa.Ini mungkin akibat dari tidak mau mendengarkan nasihat orang lain. Semenjak malam itu, Tyche tidak bisa berhenti bersin-bersin, hidungnya memerah dan pada pagi hari saat ia membuka mata, suhu tubuhnya telah mencapai tiga puluh sembilan celsius. Tyche demam.Di dalam kamarnya ada Stacy yang membawa senampan makanan, beberapa kali meminta Tyche untuk membuka mulut namun gadis itu terus menolak. Pahit dan hambar. Stacy hanya bisa mendengus dan sesekali tersenyum tipis, Tyche sama keras kepalanya seperti Levi.Fokus Tyche teralihkan ketika mendengar suara pintu kamar
Pada akhirnya Levi kembali melakukan pencarian besar-besaran mengenai penyihir tersebut.Setelah penyihir tersebut menyelesaikan acara miliknya, dia di kabarkan menghilang tanpa jejak, bahkan beberapa bawahan Levi mengatakan apabila tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan wanita itu pergi dan di mana ia sekarang berdiri. Sungguh dari pada apapun di dunia ini, entah yang baru ataupun lama, murah maupun mahal, sekarang Levi hanya membutuhkan penyihir itu dan buku gambar yang memiliki unsur magis tersebut—sangat butuh.Saat ini sedang diadakan pencarian dalam skala besar untuk menemukan wanita tua tersebut. Levi berjanji akan memberikan berapa pun nominalnya asalkan menemukan penyihir tersebut dalam keadaan hidup-hidup.Bisa dikatakan gila, tapi Levi sangat membutuhkannya.
Antonio memberikan sebuah grafik tentang anggaran bulan ini, meskipun sudah di tangani oleh badan keuangan Negara, Levi selalu meminta salinan setiap datanya. "Cukup aneh, saya tidak begitu mengerti mengapa ada penurunan pendapatan Negara akhir-akhir ini," Antonio terdiam sebentar lalu mencoba melanjutkan. "Sempat dikabarkan bahwa kurs Negara Leoxy mengalami penurunan, walaupun tidak banyak tapi ternyata berdampak besar.""Akhir-akhir ini beberapa orang yang memiliki usaha besar melakukan investasi di Negara Afleonus, mata uang Negara Afleonus adalah yang tertinggi. Bukan hal yang tabu untuk masalah seperti ini pada era global. Inflasi di Negara Afleonus akhir-akhir ini membaik dan meskipun ia memiliki banyak hutang, tapi banyak yang percaya Negara tersebut tidak akan pernah bangkrut."Levi melihat lembaran kertas tersebut, membacanya b
Setelah terakhir kali bertemu hanya untuk membahas tentang kerja sama, kali ini Levi kembali menemui Dean dan Adrian.Levi agaknya penasaran mengapa mereka selalu menjanjikan pertemuan seenaknya. Tanpa janji, yang mereka lakukan hanya memaksa dan selalu mengatakan bahwa ada hal mendesak.Ketiganya telah berada ruang kerja Levi, duduk berhadapan dimana keduanya, tidak ada kekehan apalagi atmosfer sekitar yang berubah teramat tegang. Perbincangan tersebut dimulai kala Levi yang pertama kali mempertanyakan keadaan, dilanjutkan dengan Dean yang memberi penjelasan dan Adrian yang memberikan sebuah salinan barang bukti yang mereka temukan.Tentu Dean dan Adrian telah membuat salinan dari bukti yang mereka temukan dengan alasan tidak mau merusak barang bukti.
Selain karna banyaknya kejadian yang tidak pernah ia harapkan terjadi dalam waktu singkat-termasuk bagaimana Tyche mendapatkan seisi dunianya, jadwalnya yang semakin padat juga menjadi peran penting. Semesta begitu lucu, kala keadaan segenting ini, semua tugas kenegaraan yang tidak bisa ia lewatkan harus hadir berurutan.Memang urusannya hanya menghadiri beberapa peresmian sebuah gedung atau hanya melihat pelantikan beberapa duta yang bertugas. Lembaga-lembaga internasional yang berkembang dalam bidang kesejahteraan memang sedang berada dalam titik puncaknya tahun ini, selain karna semakin banyak yang mendonasikan uang, mereka mulai menyadari bahwa tak sedikit anak di luar sana yang bahkan untuk minum air mineral saja harus berjalan puluhan kilo meter. Padahal yang Levi ingin lakukan sekarang hanyalah menyandarkan tubuhnya pada kepala
Maka pagi itu susunan kerajaan yang di tata kembali. Membuat semua orang yang memijakkan kakinya di atas tanah bertanya-tanya mengapa Levi yang seharusnya menikmati masa kejayaan-setelah binasanya Jordan dan Antonio-justru memilih memberi jeda waktu dalam masa kepemimpinannya karena lelah dan perlu sedikit rehat, setidaknya begitu yang media informasikan pada khalayak umum. Untuk sementara posisinya digantikan oleh Stacy.Awalnya Levi mengira Tyche akan membutuhkan seorang dukun kelas kakap, mungkin seorang cenayang dengan keahliannya dalam ramal-meramal seantero jagad atau setidaknya seorang penyihir misterius yang sampai sekarang keberadaannya masih lenyap bak ditelan ke dalam inti bumi. Kendatipun seluruh spekulasi Stacy melenceng jauh.Levi seketika menjadi tolol kala mendapati Tyche bisa mengendalikan gerakan angin hanya dengan sat
———————NeitherofusishappyButneitherofuswant to leaveSo we keep breaking one anotherAnd callingitlove———————Ada banyak hal yang tak bisa untuk dimengerti. Rasanya hidup benar-benar membingungkan. Sengaja memberi banyak sekali hal tidak masuk akal dan di luar angan-angan, memaksa untuk tetap dijalani tapi di saat bersamaan ingin segera mengakhiri.Bumi menggantungkan langit kelabu dengan gerimis ringan di luar sana. Kabar me
Tepat pada hari ketiga semenjak kejadian tersebut Stacy baru bisa menyadarkan dirinya. Keadaan banyak yang berubah, tetapi pemikirannya masih enggan untuk percaya. Stacy bahkan masih perlu berpikir berkali-kali untuk menerima posisinya sekarang sebagai penguasa Leoxy dengan jabatan paling tinggi.Kejadian hidup yang terjadi seakan berubah hanya sebuah mimpi buruk yang selamanya akan terus menjadi mimpi, namun kenyataan bahwa ia masih bisa bangun setiap harinya selalu berhasil menampar dirinya sendiri. Dia tidak bisa mengelak walau ingin, ia tak bisa berhenti walau lelah. Apapun yang terjadi dunia akan terus bergerak, semesta tidak mungkin berhenti hanya karena satu manusia yang bersedih.Pada saat Stacy pertama kali tersadar, hal pertama yang ia lihat adalah presensi Adrian yang menatapnya penuh harap, tatapannya teduh dan ada binar kebahagiaan yang tercetak jelas kala Stacy tersadar.Meskipun keadaan Stacy terbilang masih lemah, ia menolak untung memperpanjang
Tidak ada yang membutuhkan kepintaran jika semua orang di muka bumi ini memiliki keberuntungan yang skalanya sangat tinggi. Dengan keberuntungan maka akan banyak hal yang berubah. Semuanya akan berjalan lebih baik jika hal tersebut benar terjadi, kehidupan akan berubah drastis. Namun jauh di atas semua itu, semua orang lebih berharap apabila ada sebuah percikan keajaiban yang datang pada saat terpenting hidup mereka. Pada setiap detik yang terlewati, semua orang masih berusaha sebaik mungkin walau tidak mungkin dan pada sela-sela itu mereka berharap akan keajaiban. Mereka membutuhkannya sekarang. Perkara yang paling mengerikan. Lima detik yang hanya berisi keheningan yang mematikan, samar-samar terdengar seseorang menangis, beberapa mengusap air matanya dan sisanya merasa sangat bersalah. Merasa gagal sebagai seorang dokter kerajaan karna pada saat-saat penting seperti ini justru tidak bisa menyelamatkan nyawa Raja mereka. Bahkan Adrian yang ada di luar sana yang bar
Ruang utama Kerajaan Levi masih terlihat ramai, padahal baru saja menunjukkan pukul dua kurang sepuluh menit. Sepuluh menit yang sukses membuat kewarasan Stacy rasanya melayang, panik setengah mati hanya karna Levi dan seluruh pengawalnya belum datang hingga detik ini. Berjalan memutar dengan ekspresi kebingungan beberapa kali ia lakukan hingga tanpa sadar telah menghabiskan setidaknya tiga puluh menit melakukan hal tersebut. Hal paling konyolnya, Levi bahkan sengaja merusak koneksi di sana agar tidak ada satupun alat komunikasi yang bisa mereka gunakan. Ada beberapa ahli strategi yang sedang membicarakan sesuatu di sudut ruangan, ada beberapa pelayan yang masih terjaga hanya untuk melayani mereka. Namun Stacy sama sekali tidak menemukan Antonio, padahal dia yakin betul bahwa Levi tidak menambahkan Antonio dalam rencananya. Namun nyatanya kehadiran Dean dan Adrian lebih mengalihkan foku
Tepat seperti yang mereka inginkan, Levi berjalan sendirian dengan membawa dua buah koper jinjing berukuran sedang telah Levi bawa, meskipun tidak begitu berat, tapi harus membuat Levi meringis kesakitan beberapa kali karna tangan kiri Levi masih belum sepenuhnya membaik. Lagipula Levi harus berjalan setidaknya sekitar setengah kilo meter untuk sampai pada tempat yang mereka inginkan.Dengan tubuh berbalut pakaian serba hitam lengkap dengan sebuah masker yang menutupi sebagian wajahnya membuatnya terlihat sangat mencurigakan. Pasti jika ada orang yang tak sengaja bertemu dengannya sudah pasti menganggap Levi. Namun beruntungnya mereka telah bekerja sama dengan para petinggi polisi, sengaja mengamankan tempat tersebut dari jangkauan warga sipil jadi semakin memperkecil kejadian buruk yang akan terjadi.Strategi dalam skala besar telah me
Matahari baru saja menyingsing pada hamparan cakrawala, tetapi nafas Levi begitu penuh dengan pemakluman seolah di penghujung sore. Kenyataan ia hanya berhasil memejamkan matanya selama tiga puluh menit. Meskipun demikian, Antonio telah membatalkan nyaris semua jadwal yang ada untuk tiga hari ke depan karna kulit Levi nyaris terlihat seperti porselen, pucat pasi.Semua jadwal berhasil dibatalkan kecuali acara kunjungan menuju kerajaan Afleonus yang tentu tidak bisa di batalkan begitu saja.Mencoba melupakan tentang kurs negara yang mendadak merosot drastis. Otaknya tidak mampu menerima lebih banyak masalah yang terjadi bersamaan seperti ini, Levi benar-benar merasa dunia sedang mempermainkannya sekarang. Pasti semesta menertawakan Levi sekarang.Tidak banyak yang bisa dilakukan Levi di
"Jelang rilis data ekonomi Global, mata uang Leoxy melemah."Jam sembilan pagi. Kepalanya masih terasa berkedut, nyeri sekali. Ditambah dengan munculnya berita itu di media massa yang menjadi perdebatan dimana-mana. Banyak yang menyalahkan pemerintah, namun sebagian di antara tetap mereka membela dan hal ini membuat Levi semakin tertekan karena harus memikirkan sesuatu yang perbandingan kepentingannya nyaris setara dengan hilangnya Tyche.Semalaman ia tidak bisa tidur, tangannya mendadak tremor dan mendadak ia susah untuk menghidup udara, sesak. Biasanya jika sudah begitu, Levi tengah mengingat kematian orang tuanya. Tapi akhir-akhir ini penyebabnya sama, sosok yang sama yang berhasil membuatnya berhenti untuk meminum beberapa kapsul obat penenang, namun dia juga merupakan penyebab mengapa sekarang Levi kembali mengonsumsi secara berkal
Levi terkesiap. Irisnya melebar saat mendapati perdana menteri Leoxy—Arkan yang sepertinya terus-terusan memanggil namanya—sukses membuat lelaki itu mengerjap beberapa kali. Sedikit memijit pelipisnya, kemudian barulah Levi mendongakkan kepala, sorot mata para menteri dan beberapa orang penting lainnya menatap presensi Levi dengan tatapan bingung. Pasalnya Levi terlihat sangat kelelahan hingga kulit putihnya berubah menjadi pucat. "Sampai di mana kita?"Levi agaknya sedikit lelah, ralat, ia benar-benar kelelahan. Levi duduk dengan punggung yang bersandar pelan pada sandaran kursi, mengetukkan jemarinya pelan ke atas meja dan kala seisi ruangan sedang sunyi—ketukan dengan tempo pelan tersebut dapat terdengar dengan jelas. Tidak perlu mengelak, Levi terlihat sangat kacau. Kedua kantung matanya menghitam di bawah sana,