Home / Romansa / Hello Mommy / Bab 16 Ke Mana Istrimu?

Share

Bab 16 Ke Mana Istrimu?

Author: Myafa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Gemma menarik tangan Ghea dan Rowan. Keduanya hanya pasrah ketika gadis kecil itu menarik. Gemma membawa mereka ke perosotan yang berisi bola-bola kecil. Mengajak mereka berdua untuk meluncur. Gemma berada di tengah-tengah antara Ghea dan Rowan. Mereka meluncur bersama ke dalam kolam bola-bola.

Gemma begitu senang merasakan meluncur. Tak mau melepas kesempatan itu, dia langsung menarik tangan Ghea untuk kembali lagi meluncur.

“Daddy, tunggu di bawah, nanti tangkap aku.” Gemma terus menarik Ghea.

Dari atas Gemma duduk di pangkuan Ghea. Mereka bersiap meluncur ke bawah. Gemma terus berteriak untuk meminta daddy-nya menunggu di bawah. Bersiap untuk menerima kedatangannya.

Gemma dan Ghea meluncur. Tepat saat di bawah, Rowan menangkap mereka berdua, dengan merentangkan tangannya.

Tubuh Ghea dan Gemma pun masuk ke pelukan Rowan. Pria itu mendekap erat tubuh mereka. Rowan yang memeluk Ghea dan Gemma, membuatnya berada dalam satu garis pandang dengan Ghea. Mereka saling menatap. Tatapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
tenang Daddy Rowan belum menikah tapi ada alasan lain yg belum bisa Rowan ceritakan
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
nah loh Ghea tangung jawab sama ucapannya ya .........
goodnovel comment avatar
Ulum
semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hello Mommy   Bab 17 Suruh Dia Pergi!

    “Saya bisa jelaskan!” Rowan langsung berusaha menjelaskan. “Ghe, suruh dia pergi. Daddy tidak mau melihatnya!” Rahang Daddy Bryan mengeras. Sekuat tenaga mengontrol amarahnya mengingat ini sedang di luar negeri. “Dad, kita bisa bicarakan baik-baik.” Ghea menyesali apa yang dikatakannya. Hal itu justru menimbulkan kekesalan yang dirasakan oleh daddy-nya. “Tidak ada yang perlu dijelaskan. Harusnya, dia sadar jika dia punya istri kenapa harus membawa kamu dan mengenalkan kamu sebagai ibunya.” Daddy Bryan sudah berapi-api. Suaranya sudah meninggi membuat orang-orang di sekitar melihat ke arah mereka. “Sebaiknya kamu pergi saja.” Mommy Shea yang biasa membela, kali ini memilih untuk meminta Rowan juga pergi. Bukan karena dia tidak suka Rowan sudah menikah, tetapi karena kini mereka menjadi pusat perhatian orang lain. “Mom, Gemma akan bingung jika tiba-tiba harus pulang.” Ghea masih memikirkan gadis kecil itu. “Dia bukan anakmu, jadi tidak perlu memikirkannya.” “Ghe, tidak apa-apa.”

  • Hello Mommy   Bab 18 Daddy Antar

    Ghea bersiap untuk berangkat ke rumah yang disewanya. Tadi pagi kakaknya mengabari jika tidak bisa mengantarkan karena jadwal bertemu klien diajukan. Mau tidak mau Ghea berangkat sendiri. Sejak semalam, Ghea tidak keluar kamar sama sekali. Dia memilih mengurung dirinya. Lagi pula, daddy-nya sedang sangat marah dengannya. Jadi dia tidak berani menemuinya. Ghea tahu, dirinya salah. Terlebih lagi karena sejak awal tidak mencari tahu lebih detail. Memaksakan diri untuk menanyakan pada Rowan. Bukan justru menunggu waktu tepat saat tidak ada Gemma. Padahal anak itu sudah menempel bak prangko padanya. Ghea menuruni anak tangga. Dilihatnya orang tuanya berada di meja makan. Menunggunya untuk sarapan lebih dulu sebelum berangkat. “Nanti Daddy yang akan antar kamu.” Baru juga Ghea menarik kursinya, daddy-nya sudah menyambut dengan ucapan yang membuatnya terkejut. Daddy Bryan begitu sangat protektif sampai rela mengantarkan sendiri. Untuk usia daddy-nya, Ghea tentunya tidak akan membiarkan

  • Hello Mommy   Bab 19 Tidak Mudah Percaya

    Ghea hanya tertunduk. Daddy-nya adalah orang yang selalu membebaskan anak-anaknya. Jika dia sampai melarang berarti memang dia berusaha menjaga anak-anaknya. Seperti apa yang dikatakan oleh kakaknya. “Semua laki-laki punya seribu alasan membuat wanita percaya. Daddy harap kamu tidak mudah percaya.” Berdasarkan pengalaman diri sendiri, dia merasa jika apa yang dikatakan ada benarnya. Begitulah pengalaman selalu menjadi pelajaran. Sekali pun dirinya sendiri yang menjadi pemainnya. “Benar apa yang dikatakan daddy-mu. Jangan mudah percaya. Cia yang percaya Noah saja, bisa tertipu. Padahal Noah dekat. Apa lagi orang asing. Intinya adalah kita tetap harus menjaga diri baik-baik dan tidak mudah percaya.” Papa Felix menimpali ucapan temannya.Daddy Bryan mengangguk-anggukkan kepalanya. Membenarkan yang diucapkan oleh temannya. “Pria punya segala tipu muslihat untuk memperdaya wanita. Jadi kamu harus membentengi dirimu.” Berkaca pada dirinya sendiri yang selalu mengambil kesempatan dalam kes

  • Hello Mommy   Bab 20 Perihal Gemma

    Ghea terkesiap mendengar apa yang diucapkan oleh Rowan. Padahal jelas-jelas pria itu yang meninggalkannya kala itu, tetapi bisa-bisanya pria itu mengatakan jika masih mencintainya. “Jangan mencoba menipuku! Cinta mana yang kamu bicarakan?” Rahang Ghea mengeras. Tak kuasa menahan amarahnya. Dia ingat betul bagaimana pria itu meninggalkannya tanpa alasan. Memutuskan hubungan melalui sambungan telepon. Menghilang bak ditelan bumi. Sebagai wanita, dia benar-benar kecewa diperlakukan seperti itu. “Aku memang mencintaimu dari dulu sampai sekarang, itu tidak pernah berubah, Ghe.” Rowan berusaha menarik tangan Ghea. “Maafkan aku yang meninggalkan kamu begitu saja waktu itu. Aku benar-benar kalut saat itu. Aku mohon percayalah padaku.” Rowan menatap Ghea dengan lekat. Berharap mantan kekasihnya itu mendengarkannya.Tatapan Rowan itu terlihat begitu tulus dari hati, tetapi Ghea ingat betul bagaimana daddy dan papanya mengatakan jika pria sangat lihai melancarkan bujuk rayunya. “Lalu apa kam

  • Hello Mommy   Bab 21 Alasan Rowan Part 1

    Rowan bersiap untuk berangkat kuliah. Dia begitu bersemangat sekali ketika mengingat jika akan segera bertemu dengan kekasihnya. Wanita yang begitu dicintainya. Tepat saat Rowan membuka pintu rumahnya, tampak seorang pria dan wanita di depannya. “Maaf mencari siapa?” Rowan tidak tahu siapa pria dan wanita yang berada di depannya itu. Dua orang itu berbalik. Seorang wanita menatap Rowan begitu lekat. Sesaat kemudian dia menangis. “Rowan,” ucap wanita itu. Rowan merasa heran karena wanita itu mengetahui namanya. “Anda siapa?” Belum juga mendapatkan jawaban wanita itu langsung memeluknya. Rowan merasa bingung. Karena tidak suka asal dipeluk, dia pun memilih mendorong lembut tubuh wanita itu. “Maaf Anda siapa?” “Aku kakakmu.” Wanita itu menangis. Rowan menautkan alisanya. Merasa bingung karena seingatnya, papanya bilang jika dia anak satu-satunya. Mamanya meninggal saat melahirkannya. Tidak mungkin jika dia tiba-tiba punya kakak. “Maaf aku tidak punya kakak.” “Aku Kiara Adlina K

  • Hello Mommy   Bab 22 Alasan Rowan Part 2

    Rowan meminta mamanya untuk beristirahat. Berjanji akan menunggu sang mama di luar. Tidak akan meninggalkan mamanya. Rowan sebenarnya masih sangat bingung. Dia tidak mengerti kenapa orang tuanya bisa berpisah dan kenapa mereka semua hidup secara terpisah di lain kota. Di depan ruang tunggu, Rowan dan Kiara menunggu sang mama. Ada banyak pertanyaan di pikirannya, dan yang bisa menjawab adalah sang kakak. “Apa yang terjadi di masa lalu, Kak?” “Mama dulu adalah seorang yang gigih bekerja. Dia ingin membangun usahanya sendiri. Sayangnya, papa tidak suka akan hal itu. Karena membuat mama akan melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Mama tetap bertekad. Hingga akhirnya dia mendapatkan sebuah tanah di sini. Dia mengajak papa untuk pindah, tetapi papa tidak mau. Papa justru menawarkan untuk mereka berpisah jika mama tetap bersikeras, dan mama melakukannya demi apa yang diinginkannya.” Rowan benar-benar terkejut dengan yang didengarnya. Ternyata ada hal besar yang tak pernah di

  • Hello Mommy   Bab 23 Memilih

    Rowan menjaga kakaknya. Sejak semalam dia belum mengabari Ghea. Dia tidak mau sampai kekasihnya itu khawatir. Rowan mengirimkan pesan pada Ghea jika besok dia akan menjemput Ghea di kampus. Rencananya, besok dia akan menemui Ghea sebentar, agar kekasihnya itu tidak khawatir. Kiara yang sadar begitu histeris ketika membuka matanya, memanggil mama dan calon suaminya. Rowan tak berdaya.“Aku ingin menyusul mereka.” Kiara menarik selang infusnya. Berusaha untuk turun dari ranjang pasien. “Kak, tenanglah.” Rowan hanya bisa menenangkan kakaknya. Berusaha keras agar kakaknya itu tidak melakukan hal gila. Sambil memeluk kakaknya, tangannya bergerak memanggil dokter. Saat itu juga dokter langsung datang. Memberikan obat penenang bagi Kiara. Perawat pun turun membantu memegangi tubuh Kiara. Berharap dapat membuat Kiara tenang. Sesaat obat penenang bereaksi, Kiara mulai kembali tenang. “Sepertinya, dia harus dalam pengawasan ekstra. Jadi saya harap sebagai keluarga Anda selalu ada. Kondisi p

  • Hello Mommy   Bab 24 Merindukanku?

    Pagi-pagi sekali Gemma kembali menangis. Dia merengek ingin bertemu dengan mommy-nya. Rowan terpaksa memberitahu jika mommy-nya belum kembali. Jadi dia belum bisa menemui. Sayangnya, anaknya tidak mendengarkan apa yang dijelaskannya. Rowan sampai tidak tega melihat anaknya menangis. Namun, ini sudah menjadi pilihannya. Dia memilih membiarkan anaknya tenang dengan sendirinya saja. Dari pada terus memberikan alasan bohong. “Bagaimana jika kita ke restoran?” Rowan pun memilih untuk membawa anaknya bekerja. Paling tidak itu dapat membuat Gemma lupa dengan keinginannya. “Mau-mau. Gemma mau.” Gemma menjawab dengan masih sesenggukan. Namun, begitu senang sekali ketika mendengar jika daddy-nya mengajak ke restoran. Karena jarang sekali daddy-nya mengajak ke restoran. “Baiklah, Daddy akan bilang pada bibi untuk menyiapkan semuanya.” Rowan mendaratkan kecupan di dahi sang anak. Di depan pintu ada asisten rumah tangganya yang sejak tadi menunggu Rowan yang menunggu. Saat Rowan berdiri, dia la

Latest chapter

  • Hello Mommy   Bab 180 Bulan Madu (TAMAT)

    Kiara dan Kafi sampai di hotel. Hotel bertema Santorini tampak begitu indah sekali. Dominasi warna putih dan biru tampak cantik.“Cantik sekali.” Kiara yang melihat kamar yang dapat melihat laut, begitu terpesona. Apalagi suasananya benar-benar serasa di luar negeri.Dia segera membuka pintu balkon. Kolam renang yang berada di depan kamar menghadap ke laut. Warna air yang biru seperti laut membuat hati menjadi begitu tenang sekali. Suasana ini benar-benar memberikan kenyamanan luar biasa.“Kamu suka?” Kafi memeluk Kiara dari belakang. Mendaratkan kecupan di pipi Kiara.Pipi Kiara menghangat. Dia merasa malu dengan apa yang baru saja dilakukan Kafi.“Suka.” Kiara menjawab lirih.“Kita akan menikmati waktu di sini dan menikmati keindahan di sini.” Kafi akan menghabiskan waktu dengan sang istri nanti.Kiara tidak sabar untuk melihat keindahan tempat ini. Apalagi semua orang tahu laut di sini menyajikan keindahan yang luar biasa.Kafi memutar tubuh Kiara. Membuat sang istri berhadapan den

  • Hello Mommy   Bab 179 Malam Pertama

    Gemma akhirnya ikut ke kamar hotel. Dia tampak begitu senang sekali. Apalagi dia akan tidur dengan daddy barunya. Kiara dan Kafi pun tidak keberatan sama sekali. Mereka jadi bersemangat ketika melihat Gemma.Saat masuk ke kamar, Kafi segera menyalakan lampu. Gemma yang bersemangat, langsung masuk lebih dulu. Membuat Kiara dan Kafi hanya bisa tersenyum. “Ada bunga.” Gemma yang melihat bunga di atas tempat tidur begitu senang. “Bunganya bentuk love.” Gemma merasa bentuknya begitu bagus sekali.Kiara dan Kafi yang masuk, melihat kamar yang didekor untuk malam pertama. Ada bunga yang ditata di atas tempat tidur. Mereka berdua merasa jika sepertinya memang salah mengajak Gemma ke kamar pengantin. Namun, mau bagaimana lagi, anaknya begitu ingin sekali tidur bersama.“Mommy boleh naik ke tempat tidur?” tanya Gemma.“Gemma bersihkan diri dulu. Ganti baju dulu, baru nanti naik.” Kiara menasihati sang anak.“Baiklah.”Akhirnya Gemma, Kiara, Kafi memilih segera membersihkan diri dulu sebelum ti

  • Hello Mommy   Bab 178 Pernikahan

    Kiara berjalan ke ballroom hotel diantar oleh Rowan. Rowan mengantarkan Kiara pada pria yang akan menjaga Kiara seumur hidupnya. Kiara berjalan dengan perlahan sambil melingkarkan tangannya di lengan Rowan. Kiara tampak gugup sekali hingga Rowan berusaha untuk menenangkan Kiara. Menggenggam tangan Kiara untuk menenangkannya. Saat Rowan memegangi tangannya Kiara jauh lebih tenang.Dari kejauhan tampak Kafi menunggu Kiara di sana. Kafi begitu tampan dengan setelan jas dengan hiasan dasi. Pin bunga yang tersemat di dada sebelah kirinya tampak pas dengan jas yang dipakai. Saat melihat Kiara, Kafi begitu terpesona. Kiara tampak cantik dengan gaun yang dipakainya. Gaun itu membentuk tubuh Kiara. Wajah Kiara yang dirias pun membuat wajahnya semakin cantik. Jelas Kafi dibuat terpesona dengan kecantikan Kiara.Tidak melihat Kiara selama tiga hari karena sang mama melarangnya, membuat Kafi begitu senang ketika melihat Kiara untuk pertama kali. Rasa rindunya sedikit terobati.Kiara melihat Kafi

  • Hello Mommy   Bab 177 Buru-Buru

    Kiara yang datang langsung menyalami orang tua Kafi. Ini kali pertama mereka bertemu dan langsung lamaran. Tentu saja perkenalan yang cukup mendadak.Orang tua Kafi melihat Kiara yang begitu cantik, terpeona. Pantas saja anak mereka sampai tergila-gila dengan Kiara. Karena ternyata memang secantik itu Kiara.Setelah berkenalan, Kiara langsung duduk di sofa. Duduk di antara Ghea dan juga Rowan. Tentu saja berhadapan dengan keluarga Kafi.“Kak, keluarga Kafi datang ke sini untuk melamar Kak Kiara. Apakah Kak Kiara mau?” Rowan langsung menatap Kiara.Kiara menatap Kafi sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan adiknya. “Aku mau.” Kiara mengangguk.“Syukurlah. Akhirnya lamaran kita diterima.” Winda merasa senang sekali.Kafi yang mendengar jawaban dari Kiara pun tak kalah senang. Akhirnya satu tahapan dapat dilalui juga.Rowan bernapas lega. Akhirnya Kiara dapat memulai hidup baru. Ini adalah gerbang pembuka untuk Kiara menuju ke masa depan.“Kapan kira-kira pernikahan diadakan? Apa ak

  • Hello Mommy   Bab 176 Aku Mau

    Kafi mengajak Kiara ke restoran hotel Maxton. Kafi memesan satu tempat di sana untuk menikmati makan malam romantis dengan Kiara.Restoran berada di rooftop hotel. Saat sampai sampai mereka langsung disuguhi pemandangan dari atas. Tampak gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi. Lampu-lampu yang menyala tampak indah saat dilihat dari ketinggian. Langit malam pun tampak indah dengan bintang-bintang yang bersinar.“Kenapa sepi?” Kiara tidak mendapatkan satu orang pun di restoran.“Aku memesan semuanya.” Kafi ini makan malam romantis. Karena itu dia memesan satu tempat untuk beberapa jam.Kiara benar-benar tidak menyangka Kafi akan melakukan hal semacam itu. Itu membuat bahagia sekali, karena dengan begitu dia bisa menikmati makan malam romantis dengan Kafi.Kafi menarik mengajak Kiara ke tempat yang sudah dipesan. Alangkankah terkejutnya ketika melihat meja makan dihiasi dengan lampu-lampu kecil. Tampak begitu cantik sekali.“Kamu mempersiapkan ini?” tanya Kiara.“Iya.” Kafi menarik t

  • Hello Mommy   Bab 175 Jadi Daddy Gemma?

    “Kenapa Kak Kiara meminta aku pulang? Apa Kak Kiara baik-baik saja?” tanya Rowan yang panik. Dia takut kakaknya kenapa-kenapa.“Aku baik-baik saja. Hanya saja ada yang aku mau bicarakan denganmu.” Kiara pun menyampaikan apa yang membuatnya menghubungi Rowan.“Ada apa?” tanya Rowan.“Kafi menyatakan cinta padaku. Apa kamu mengizinkan jika aku menerimanya?” Kiara menatap lekat wajah adiknya.Rowan benar-benar tidak menyangka jika Kiara akan menanyakan hal itu. Dia pikir kakaknya sudah menjawab pertanyaan Kafi itu. Namun, ternyata sang kakak menanyakan padanya lebih dulu.“Terima kasih sudah mau bertanya padaku, Kak. Kak Kiara harusnya memberikan jawaban sesuai dengan keinginan Kak Kiara. Sekarang Kak Kiara sudah pulih. Jadi tidak apa-apa jika Kak Kiara menentukan pilihan sendiri.” Rowan menarik tangan Kiara.“Kamu bukan sekadar adikku saja. Kamu adalah waliku. Jadi memang sewajarnya aku meminta izin padamu.” Kiara tidak bisa mengingkari fakta jika Rowan yang bertanggung jawab dengan dir

  • Hello Mommy   Bab 174 Menemani Menata Masa Depan

    Rowan sudah menebak jika Kiara akan bertanya hal itu. Senyum manis pun menghiasi wajah Rowan.Bertepatan dengan Kiara yang bertanya, mobil Kafi berhenti tepat di depan rumah.“Kak Kiara tanya sendiri saja pada Pak Kafi.” Rowan langsung melemparkan pada Kafi. Meminta sang kakak mendapat jawab dari Kafi sendiri. Itu akan jauh lebih baik dibanding dirinya yang memberikan jawaban.Kiara langsung mengalihkan pandangan pada mobil Kafi yang berhenti di depan rumah. Tampak Kafi turun dari mobil dan berjalan, menghampiri Kiara dan Rowan.“Apa kamu punya waktu? Aku ingin bicara denganmu.” Kafi menatap Kiara. Ada banyak hal yang harus dibicarakan. Jadi dia ingin mengajak Kiara pergi sebentar.Kiara langsung menatap Rowan. Seolah meminta izin pada adiknya itu. Walaupun Rowan adalah adiknya, tetapi Kiara lebih menganggapnya seorang kakak yang melindungi.“Pergilah, Kak.” Rowan yang mengerti tatapan Kiara itu langsung memberikan izin.Mendapatkan izin dari adiknya, Kiara langsung mengangguk. “Aku a

  • Hello Mommy   Bab 173 Mengizinkan

    “Fi, siapa wanita tadi?” Baru juga Kafa sampai rumah, sudah disambut dengan pertanyaan itu.“Aku baru pulang, Ma. Sabar.” Kafi benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa sang mama langsung melemparkan pertanyaan seperti itu.“Kamu ini, Mama sudah penasaran sejak tadi.” Winda memang sudah ingin tahu sejak tadi. Jadi dia merasa harus segera tahu.“Kafi jelaskan sambil duduk saja.” Kafi pun segera mengajak sang mama untuk di ruang tamu.Winda yang begitu penasaran dan ingin tahu segera ikut sang anak. Dia langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu.“Wanita tadi namanya Kiara.” Kafi mencoba menjelaskan.“Mama sudah berkenalan tadi. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi.” Winda merasa anaknya benar-benar berbasa-basi sekali.Kafi tersenyum. Dia lupa jika sang mama sudah berkenalan. “Kiara adalah ibu dari salah satu anak murid di sekolahan kita. Anak tadi itu adalah anaknya.” Kafi mencoba menceritakan pada sang mama.Winda terdiam sejenak ketika mendengar jika Gemma adalah anak Kiara. T

  • Hello Mommy   Bab 172 Apa Kamu Keberatan?

    Kiara langsung memegangi pipinya. Pipinya memang menghangat. Jadi wajar jika pipinya memerah.“Ini bukan karena matahari.” Kiara langsung mengelak.“Lalu karena apa?” tanya Kafi.“Ini karena aku malu.”Kafi langsung tersenyum. Senang sekali ketika melihat rona merah di pipi Kiara. Ternyata Kiara malu karena dirinya.Gemma yang menarik Kafi membuat Kafi akhirnya harus ikut Gemma. Tangan Kafi yang menggenggam Kiara pun membuat Kiara ikut juga. Mereka bertiga bersama-sama menuju ke permainan lain.Gemma meminta untuk berada di bawah tong air. Mereka menunggu air di bawah tong air. Saat air tumpah, Gemma, Kiara, dan Kafi langsung berteriak. Keseruan begitu terasa sekali.Dari sana mereka bermain di kolam busa. Semburan busa tampak begitu seru sekali. Gemma begitu menikmati. Biasanya hanya bermain di bathtub saja kini dia bisa main di kolam besar. Tentu saja itu begitu mengasyikkan sekali.“Ho ... ho ....” Kafi meletakkan busa si bawah dagunya. Tawa Kiara dan Gemma langsung terdengar. Kafi

DMCA.com Protection Status