Clark dan keluarga kecil nya sedang menikmati hidangan makan malam mereka di restaurant, si kembar tak henti- henti nya berceloteh akan pengalaman mereka saat menaiki beberapa wahana tadi.David yang telah menyelesai kan makanan nya, ia berpamitan untuk kembali ke parkiran mobil, dan Clark pun menyetujui nya."Ayo, cepat selesai kan makanan kalian, boys, supaya kita pulang ke hotel untuk beristirahat" titah Clark, kemudian ia mengambil ponsel nya dari saku celana nya, kemudian ia mengangkat panggilan tersebut.Hani beranjak dari meja makan itu, ia berlalu ke toilet namun di depan pintu toilet ia berpas - pas an dengan Pras dan lelaki itu menghadang Hani agar mereka dapat berbicara empat mata."Han, maaf kan kelakuan Aisyah tadi ya" ucap Pras."Lepas kan tangan ku Pras, seharus nya kamu mengucap kan nya di depan suami ku juga, kalau di sini, seperti ini, pasti nanti akan terjadi salah paham lagi" ujar Hani yang langsung melepas kan genggaman tangan Pras."Tapi, apa kamu benar - benar t
Malam ini Hani ingin tidur dengan si kembar karena perdebatan nya dengan Clark, namun Clark langsung menolak nya."Nggak bisa! nanti David akan tidur bersama si kembar!" bantah Clark dengan menatap mata Hani tajam."Apa!""Jangan harap apa pun juga dari ku, sebelum kamu berubah aku tidak akan melakukan apa pun lagi untuk mu!" ancam Hani."Kok berantem lagi sih ma? kan tadi sudah baikan!" ucap Angelo yang kembali kecewa karena orang tuanya kembali bertengkar di depan mata mereka."Tau ihh mama, galak banget, masa marah - marahin papa terus, ya kan?" Clark mengambil kesempatan kali ini untuk mendapat kan pembelaan dari ke dua anak nya."Iya, mama jangan marah - marah lagi ya, nanti dede takut" kali ini Angel pun turut andil untuk meminta mama nya agar tidak marah lagi.Kali ini Hani hanya bisa menahan amarah nya, kedua anak nya yang masih kecil belum bisa ia berikan penjelasan mengenai perilaku buruk papa nya tadi.Hani mengajak kedua anak nya untuk ikut masuk ke dalam kamar mereka, Han
Clark mempunyai niatan baik untuk memberikan uang kompensasi untuk Pras, sebagai permintaan maaf nya atas perilaku nya yang memukuli laki - laki yang berusaha menggoda istrinya.Jauh di dasar hati Clark sesungguh nya ia tak perduli atas nasib Clark kini, namun karena Hani, istri nya mempunyai hati yang mulia, maka atas permintaan istri nya itu ia pun menyetujui untuk mengucap kan permintaan maaf kepada Pras."Kenapa sih teriak - teriak ma, kayak di hutan aja, kamu panggil pelan juga aku langsung nempel" ujar Clark yang semakin mengerat kan pelukan nya."Emang nya aku medan magnet apa, kamu aja yang dari dulu susah lepasin aku" ujar Hani."Emang kamu mau pergi dari aku?" ucap Clark dengan penuh drama."Sudah ah, jangan melebar ke kanan, kiri" Hani langsung menghenti kan pembicaraan yang ia yakin pasti akan berakhir menjadi debat kusir."Ya sudah, aku hanya ada segitu, kalau menurut kamu kurang, ya besok kita ke atm saja ambil beberapa ribu dollar lagi" saut Clark yang mulai kembali ke
Matahari kini telah menghampiri negara paman sam, sinar nya memaksa masuk meski jendela kamar belum terbuka, namun Clark dan Hani masih menikmati istirahat mereka.Namun tidak begitu dengan si kembar, anak mereka sudah bangun dan berlarian keliling kamar dengan teriakan canda tawa mereka, David yang masih melajang dan tak terbiasa mengurus anak, sudah merasakan resah, karena sudah hampir jam sebelas siang namun tuan dan nyonya nya itu belum bangun juga."Angelo, kita ke kamar sebelah yuk, aku mau sama mama" ajak Angel yang sudah merindukan pelukan hangat sang mama."Yuk, aku juga sudah mulai bosan di kamar" saut Angelo, kemudian mereka berlari dan menggedor - gedor pintu kamar hotel orang tua mereka.Kelopak mata Hani mulai terbuka, namun pelukan Clark membuat nya tak dapat bergerak, semakin ia bergerak semakin erat pelukan Clark."Jangan kemana - mana, kita sudah lama nggak pelukan sampai siang ma" bisik Clark yang masih ingin menikmati waktu berdua dengan istri nya."Pa, itu suara a
"Ting"Pintu Lift kini telah terbuka dan kamar rawat tujuan mereka sudah berada di depan mata, hanya tinggal beberapa langkah lagi mereka sudah sampai tujuan."Ayo pa" ajak Hani setelah ia dan kedua anak nya berada di luar lift."Kamu berubah pikiran? apa kita akan pulang saja?" ujar Hani yang curiga karena Clark seakan enggan melangkah kan kaki nya keluar dari lift."Tidak, sudah tinggal selangkah lagi, ayo kita temui laki-laki penggoda itu" jawab Clark yang mengikuti langkah kaki Hani dari belakang."Aku tau, suami ku memang pria sejati yang mau mengakui kesalahan nya dan meminta maaf untuk mengakhiri pertengkaran" ucap Hani yang sangat membangga kan suami tercinta nya.'Itu kan menurut kamu ma, kalau aku sebenernya masih mau nonjok muka baji ngan itu, huh!" racau Clark di dalam hati nya.Demi wanita yang paling ia cintai yang kini tengah mengandung anak nya lagi, ia menanggalkan keangkuhan nya dan berusaha sebisa mungkin untuk meredam emosinya.Cinta memang bisa mengalah kan segala
Clark dan keluarga kecil nya akhir nya sampai di apartment besar milik Angela, kakaknya. Apartment ini akan menjadi rumah sementara mereka hingga tanah kavling yang mereka beli akan selesai di bangun oleh Clark menjadi istana megah."Akhir nya sampai juga, aku mau langsung istirahat di kamar ya ma, pa" pamit Angelo yang langsung melangkah kan kaki nya ke kamar tidur nya di ikuti oleh Angel di belakang nya, karena mereka masih merasa kan kantuk setelah melakukan perjalanan berjam - jam lama nya."Kasian, mereka pasti kelelahan, lain kali kalau ke sana mungkin kita pakai pesawat saja pa" ucap Hani kepada suaminya.Clark hanya menjawab dengan gumaman dan angguk kan, kemudian ia pun langsung berjalan ke kamar tidur mengganti bajunya dengan piyama lalu mengistirahat kan tubuh nya.'Astaga, wong aku lagi ngomong malah di tinggal' dumel Hani yang merasa kesal karena di tinggal pergi oleh Clark saat ia sedang berbicara."Buk" panggil si mbok dengan senyum sumringah saat melihat majikan nya it
Sudah berbulan - bulan lama nya Clark dan keluarga kecil nya kini telah tinggal di negara paman sam itu, bahkan si kembar pun telah mulai belajar di sekolah baru.Kehamilan Hani pun berjalan dengan baik janin yang ada di rahim nya tumbuh dengan sempurna, perut rata Hani kini sudah mulai membuncit, Clark memang telah menjaga mereka dengan baik, namun Clark sepertinya harus segera kembali ke Indonesia karena para pengacara yang ada di Indonesia sudah berkali - kali menghubunginya untuk kelanjutan kasus Tirta.Kali ini Clark kembali berusaha untuk berbicara dengan Hani mengenai kasus ini, walau sebelumnya Hani dengan tegas tak ingin melanjutkan tuntutan itu, namun untuk kali yang terakhir Clark akan berbicara kembali dengan istri nya itu."Mbok, saya mau ke supermarket, coba lihat apa saja yang habis supaya kita bisa pergi berbelanja" titah Hani kepada si mbok yang kini telah menjadi salah satu orang kepercayaan Hani untuk membantunya mengurus keperluan rumah."Sudah hampir semua nya hab
POV Clark .....Baru asisten Clark ingin memencet bel pintu apartment. Clark, atasannya itu sudah menghubungi seluler nya."Ya sudah, masuk lah saya akan menemui mu di ruang tamu" jawab ku setelah mengetahui orang kepercayaan ku itu telah sampai.Aku bersiap keluar dari kamar tidur, tak lupa aku juga membawa komputer jinjing ku bersama ku saat hendak menemui asisten ku itu."So, apakah ada perkembangan? atau pihak pemerintah masih belum menjawab apapun?" tanya ku saat melihat asisten ku yang kini telah berada di ruang tamu."Good news pak, SK nya sudah keluar, hari ini juga pembangunan sudah bisa di laksanakan" jawab asisten ku itu."Bagus, untuk blueprint design, sudah saya kirim kan ke email, tolong segera di mulai, saya tidak perduli berapapun banyak pekerja dan biaya nya, yang saya minta rumah harus selesai dalam tiga bulan" pinta ku setelah mendengar kabar baik yang di bawanya."Ohh, tiga bulan ya pak" ucap Dito dengan menelan air liur nya seperti terkejut mendengar penuturan ku
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p