Home / Romansa / Heart Stealing (Mencuri Hati) / Bab 29. Hadiah Jam Tangan yang Memiliki Arti

Share

Bab 29. Hadiah Jam Tangan yang Memiliki Arti

Author: Abigail Kusuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dakota seperti menelan ucapannya sendiri. Dia selalu mengatakan tak mungkin jatuh cinta pada Dylan Caldwell, tapi ternyata takdir berkata lain. Kenyataan sekarang adalah Dakota telah jatuh-jatuh sedalamnya pada sosok Dylan. Tak bisa menampik bahwa Dylan mampu membuat Dakota mencintai pria itu.

Pagi itu, Dakota duduk di ranjang seraya tersenyum semeringah bahagia. Selam aini Dakota hanya mengizinkan mantan kekasihnya dulu sekedar mencium bibirnya saja. Dia tak mengizinkan mantan kekasihnya melakukan lebih. Sebab, kala itu Dakota berpikir kuno yaitu hanya suami yang boleh menyentuh tubuhnya.

Sekarang semua pikiran kunonya telah hilang setelah memiliki hubungan dengan Dylan. Dakota sama sekali tak menyesal telah memberikan tubuhnya pada sosok yang amat dia cintai. Dylan berbeda dengan mantan kekasihnya. Dia yakin akan hal itu. Tak akan mungkin Dylan melukainya. Jika Dylan hanya mempermainkannya, tak mungkin pria itu mengejarnya tanpa sedikit pun menyerah.

“Kau sedang membayangkan apa?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 30. Menciptakan Memori Indah  

    Segala barang belanjaan Dakota telah dibawa oleh anak buah Dylan. Ya, hari ini tiba waktunya Dakota dan Dylan kembali ke Roma. Perjalanan bisnis di Singapore telah berakhir. Dylan segera mengajak Dakota kembali ke Roma, karena selain urusan pekerjaan, pria itu juga akan segera menemui keluarga Dakota—membahas tentang pernikahan.“Sayang, kalau nanti kita sudah berada di Roma, apa rencanamu? Apa kau akan sibuk dengan pekerjaanmu?” tanya Dakota seraya menoleh menatap Dylan. Dia sekarang bersama dengan Dylan berada di dalam mobil menuju bandara.Dylan menarik tubuh Dakota, membawanya masuk ke dalam pelukannya. “Aku akan bertemu dengan kedua orang tuamu, membahas tentang pernikahan kita. Ah, tapi sebelumnya, aku harus membayar utang padamu. Cincin lamaran dan melamar dengan cara romantis. Itu akan aku lakukan saat kita tiba di Roma.”Dakota tersipu malu. “Beri tahu aku sebesar apa cintamu padaku?”Dylan tersenyum mendengar pertanyaan Dakota. Dia mencubit gemas pipi Dakota sambil berkata,

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 31. Maukah Kau Menikah Denganku?

    “Dakota, kau sudah siap?” Dylan menghampiri Dakota yang sedang berias. Malam itu, penampilan Dakota sangat cantik dan menawan. Senyuman di wajah Dylan terlukis. Tak perlu lagi diragukan, penampilan Dakota selalu sempurna. “Sudah, Sayang. Aku sudah siap.” Dakota memoles lipstick merah di bibirnya, dan langsung memeluk leher Dylan.Dylan membalas pelukan Dakota, melingkarkan tangan ke pinggang kekasihnya itu. “Kau sangat cantik.”Pipi Dakota merona malu. “Benarkah?”Dylan membelai lembut pipi Dakota, dan memberikan kecupan di bibir wanita itu. “Aku tidak mungkin bohong. Kau memang sangat cantik.” Pipi Dakota semakin tersipu mendengar ucapan Dylan. Meski sudah berkali-kali mendapatkan pujian, tetap saja setiap kali Dylan memujinya akan membuat Dakota melayang jauh. Dia merasa sangat beruntung dicintai dengan cara luar biasa oleh Dylan. Pria itu tak menyerah meski kerap mendapatkan penolakan darinya. “Kita berangkat sekarang?” Dylan mengulurkan tangannya ke hadapan Dakota.Dakota meng

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 32. Bersyukur Saling Memiliki

    Bibir Dakota menyambut bibir Dylan dengan penuh hasrat. Bibir mereka saling melumat satu sama lain. Berkali-kali Dakota mendesah akibat ciuman yang diberikan oleh sang kekasih. Tubuh Dakota terdorong masuk ke dalam kamar Dylan. Sepulang acara luar biasa, Dylan mengajak Dakota untuk pulang ke penthouse-nya.“Akh!” erang Dakota menikmati ciuman dari Dylan.“Kau sangat cantik,” bisik Dylan serak di depan bibir Dakota.Dakota membelai rahang Dylan. “Dan kau sangat tampan, Sayang.”Tangan lentik Dakota membuka jas yang dipakai oleh sang kekasih. Pun bersamaan dengan Dylan menanggalkan gaun yang dipakai oleh Dakota. Dalam hitungan detik tubuh mereka sudah telanjang, tak memakai sehelai benang pun.Dylan mengecupi leher Dakota, meninggalkan jejak kemerahan di sana, serta bermain di kedua payudara sang kekasih. Pria itu mengisap puting payudara Dakota layaknya bayi yang sedang kelaparan.“Akh!” Dakota mengerang seraya menjambak pelan rambut Dylan.Sentuhan dahsyat sang kekasih, tak lagi bisa

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 33. Bertemu Lagi

    Dakota dan Dylan mendatangi beberapa venue di Roma. Venue yang dipilih oleh Dakota, tentunya adalah venue impian Dakota sebelum dirinya bersama Dylan. Namun sayangnya hati Dakota tak tertarik. Entah kenapa mungkin saja pilihan yang dulu dan sekarang mulai berubah.“Sayang, apa ada lagi venue yang ingin kita datangi?” tanya Dylan yang melajukan mobilnya. Pria tampan itu sangat sabar ketika Dakota ingin ditemani berkunjung ke venue. Padahal Dylan bisa saja menyuruh asistennya, tapi dia tak melakukan itu. Dylan akan selalu mengutamakan kebahagiaan Dakota. Dakota mendesah panjang. “Aku lapar, Sayang. Kita makan siang dulu saja.”“Oke. Kita akan cari restoran terdekat.” Dylan membelokkan setir mobilnya, menuju restoran terdekat dengan posisinya berada.Mobil sport Dylan memasuki sebuah restoran mewah di Roma. Dakota yang dalam keadaan lapar memesan menu terbaik. Tidak hanya satu menu saja, tapi aneka menu yang dipilih oleh Dakota.Dylan tersenyum di kala melihat Dakota memesan banyak menu

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 34. Sosok dari Masa Lalu

    Tubuh Dylan membeku dengan tatapan saling beradu pandang pada sosok wanita yang baru saja masuk. Ya, dia dan wanita itu melemparkan tatapan yang tak biasa. Tatapan yang tersirat saling mengenal lama. Tindakan mereka tak luput dari tatapan Dakota. Tentu saja Dakota menyadari itu. Sebab, tatapan mereka bukan tatapan biasa.“Apa kalian saling mengenal?” tanya Dakota yang sontak membuat Dylan dan wanita yang baru datang itu, menghentikan tatapan.“Kami—”“Tidak, Nona. Maaf. Tadi aku pikir Tuan yang ada di sampingmu adalah teman lamaku. Ternyata aku salah lihat,” ucap wanita itu buru-buru, memotong ucapan Dylan yang menggantung.Dylan cukup terkejut mendengar pengakuan wanita yang dia kenali ini.Dakota tersenyum anggun. “Apa kau perwakilan dari wedding organizer yang dihubungi Cali, asistenku?”Wanita itu mengangguk seraya mengulurkan tangannya. “Ivory Jone. Kau bisa panggil aku Ivory. Aku pemilik dari wedding organizer yang dihubungi Cali, asistenmu.”“Ah senang sekali bertemu langsung d

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 35. Di mall Bersama Audrey

    Dua hari setelah bertemu dengan Ivory, tetap membuat Dylan tak memberi tahu tentang Ivory pada Dakota. Pria tampan itu tak berani untuk bercerita pada Dakota tentang siapa Ivory. Kemarin, Ivory memberikan contoh desain, dan Dakota sangat suka. Dylan tak ingin merusak apa yang menjadi kebahagiaan Dakota. Dylan tersiksa harus berbohong pada Dakota tentang Ivory. Namun, pria tampan itu juga tidak bisa memberi tahu. Pernah kemarin Dylan mencoba untuk memberi tahu Dakota tentang Ivory, tapi sayang lidah tak bertulangnya seolah tak mampu merangkai kalimat.Pagi itu, Dylan duduk di kursi meja makan sambil menikmati sarapan yang terhidang. Di hadapannya ada Dakota yang sedang sibuk memilih-milih merchandise untuk pernikahan. Segala yang mengenai Dakota memang harus mewah. Beruntung Dylan selalu mendukung apa pun keinginan Dakota.“Sayang, hari ini aku akan pergi ke mall dengan Audrey. Aku akan berbelanja. Ada beberapa kebutuhan yang harus aku beli,” ucap Dakota sambil menatap Dylan yang ada

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 36. Ivory Telah Memiliki Anak

    “Ivory?” Dakota memanggil nama ‘Ivory’ di kala sudah yakin, sosok wanita cantik berambut pirang yang sedang menggendong bayi adalah Ivory. Audrey yang ada di samping Dakota sampai menengok karena suara Dakota memanggil cukup keras.“Nona Spencer?” Ivory terkejut melihat keberadaan Dakota.Dakota menghampiri Ivory yang berdiri tak jauh darinya. “Hi, Ivory. Kau sedang berbelanja?”Ivory sedikit gelagapan bertemu dengan Dakota. Namun, sebisa mungkin dia berusaha untuk tenang. “I-iya, Nona Spencer. Aku ke sini karena kebetulan ingin berbelanja saja.”Dakota mengalihkan pandangannya pada bayi tampan yang ada digendongan Ivory. “Siapa bayi tampan ini, Ivory? Apa dia anakmu?”Ivory mengangguk dengan wajah yang menunjukkan banyak arti. “Ya, Nona Spencer. Ini anakku.”Dakota manggut-manggut. “Oh, ya. Ivory di hadapanmu adalah Audrey Foster, sepupuku. Aku tahu nomormu dari Audrey. Dia mendapatkan nomormu karena kebetulan temannya memakai jasamu.”Ivory tersenyum dan mengulurkan tangan pada Audr

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 37. Dylan Beruntung Memilikimu

    “Souvenir sudah.”“Gaun pengantin sudah.”“Gaun untuk bridesmaid dan pakaian untuk keluarga sudah.” “Bunga lily yang aku minta dan lampu kristal juga sudah dikonsep di desain.”“Heels-ku sudah. Apa lagi yang belum, ya?”Dakota mengetuk-ngetuk jemarinya ke kening, berusaha mengingat-ingat persiapan pernikahannya. Dia memegang iPad yang baru saja diberikan oleh sang asisten. Semua daftar persiapan pernikahannya sudah ada di sana.“Nona, saya rasa semua sudah siap. Tinggal nanti saya akan melakukan konfirasi ulang pada Nona Ivory Jone,” jawab Cali sopan.Dakota memberikan iPad di tangannya pada Cali. “Biar aku saja yang berhubungan dengan Ivory. Aku ingin melihat sendiri pekerjaan dia sudah sampai di mana.”“Nona, apa Anda yakin? Saya khawatir, Anda akan sangat sibuk.”“Cali, aku ingin terlibat langsung di setiap moment persiapan pernikahanku. Jadi, kau tidak perlu khawatir.”Cali mengangguk patuh. “Baik, Nona.”“Kau boleh pergi sekarang. Nanti aku sendiri yang menghubungi Ivory. Kau se

Latest chapter

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 100. Ending Scene (TAMAT)

    Usia Diana sudah memasuki enam bulan. Bayi perempuan cantik itu tumbuh dengan sangat luar biasa. Parasnya yang cantik perpaduan sempurna antara Dylan dan Dakota. Bisa dikatakan Diana selalu menjadi pusat perhatian setiap kali Dakota membawa putri kecilnya berpergian keluar.Delmer, putra sulung Dylan dan Dakota tak kalah menarik perhatian. Balita kecil itu sangat overprotective pada adik perempuannya. Bayangkan saja setiap kali ada yang ingin menyentuh Diana, pasti Delmer tak sembarang untuk memberikan izin.Delmer meski masih kecil, tapi sudah menunjukkan cinta yang luar biasa pada adik perempuannya. Hal ini yang Dylan dan Dakota yakinkan bahwa kelak di masa depan Delmer akan menjaga Diana dengan sangat baik. Bukan hanya sekadar menjaga, tapi juga memberikan cinta yang amat besar. Lebih dari dua tahun menikah, Dylan dan Dakota merasa sangat bahagia, karena pada akhirnya dipersatukan. Mereka selalu bersyukur setiap detik apalagi kehadiran Delmer dan Diana, membuat ikatan cinta merek

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 99. Extra Part II  

    “Sayang, kau sudah pulang?” Dakota menyambut kepulangan sang suami, memberikan pelukan, ciuman, dan membantu sang suami meletakan jas ke keranjang kusus pakaian kotor.Dylan mengecup kening Dakota. “Aku selalu ingin pulang cepat, karena aku tahu istriku menungguku di rumah.”Dakota tersenyum hangat merespon ucapan sang suami tercinta. “Delmer dibawa orang tuaku, kan?” tanya Dylan sambil membelai pipi Dakota.Dakota mengangguk. “Iya, Sayang. Delmer dibawa orang tuamu.”Dylan memeluk pinggang Dakota. “Bagus, satu pengganggu kecil sudah diamankan.”Dakota mendelik, seraya memukul pelan lengan kekar Dylan. “Bisa-bisanya kau menyebut putra kesayanganku sebagai pengganggu kecil?”Dylan terkekeh melihat kemarahan di wajah Dakota, dia menarik dagu sang istri, mencium dan memberikan lumatan lembut di bibir istri tercintanya itu. “Delmer juga putra kesayanganku, tapi bocah kecil itu sering mengganggu keromantisan kita, Sayang.”Dakota mendengkus sambil mencebikkan bibirnya jengkel. Ya, dia tah

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 98. Extra Part

    Dua tahun berlalu … Suara tangis bayi membuat Dakota yang terlelap langsung terbangun dari tidurnya. Wanita cantik itu langsung melangkah menuju box bayi, menggendong bayi kecilnya yang menangis, dan memberikan susu.“Diana bangun?” Dylan menyibak selimut, menghampiri istrinya yang meberikan susu untuk bayi perempuannya.“Iya, Sayang. Sepertinya Diana haus,” jawab Dakota lembut seraya menatap hangat putri kecilya itu.Dylan membelai kepala Diana. “Kau pintar sekali minum susu, seperti Daddy,” bisiknya ke telinga putri kecilnya itu, tapi tetap terdengar di telinga Dakota.Dakota mendelik tajam menatap Dylan. “Dylan! Kenapa kau bicara seperti itu pada Diana?”Dylan terkekeh rendah. “Sayang, apa yang aku katakan benar, kan? Setelah kau menyusui putri kita, kau pasti menyusuiku.”Dakota mencibir. “Kau saja yang tidak mau kalah dari anakmu.”Dylan mengecup bibir Dakota. “Aku tidak akan mau kalah, kan seluruh tubuhmu adalah milikku, Sayang.”Pipi Dakota tersipu malu, dia tersenyum mendenga

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 97. Perfect Ending 

    Balutan gaun pengantin indah membuat penampilan Dakota sangat menawan. Konsep garden party yang dipilih Dakota, sangat cocok dengan gaun pengantin yang sekarang dikenakan oleh Dakota. Meski sederhana, tapi tetap sangat cantik dan elegan.Konsep pernikahan garden party adalah konsep pernikahan yang diinginkan Dylan. Awalnya konsep pernikahan yang diinginkan Dakota adalah konsep pernikahan seperti seorang putri dari Kerajaan. Yang pasti harus mewah dan berkelas. Namun, seiringnya badai menerpa konsep pernikahan itu berubah. Dakota menginginkan menikah dengan cara sederhana, tapi tetap elegan.Dylan sempat menolak konsep pernikahan garden party, karena pria tampan itu sangat tahu bahwa Dakota menginginkan konsep pernikahan mewah. Akan tetapi, setelah Dakota menjelaskan akhirnya Dylan mengerti. Bahwa memang sejatinya pernikahan yang paling penting adalah penyatuan dua orang mencintai, menjadi satu. “Oh, My God! Dakota Spencer, kau cantik sekali,” seru Audrey pada Dakota, dengan tatapan

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 96. Cinta Tak Akan Pernah Salah

    Persiapan pernikahan Dylan dan Dakota sudah ada di depan mata. Segala hal yang dibutuhkan oleh Dakota telah terpenuhi. Kali ini, Dakota menuruti keinginan Dylan yang ingin konsep pernikahannya jauh lebih sederhana. Dulu Dakota ingin konsep pernikahan mewah, wanita itu malah sekarang mengikuti Dylan yang ingin konsep pernikahan garden party.Alasan kuat Dakota ingin menikah lebih sederhana, karena dia merasa bahwa kebahagiaan bukan lagi tentang kemewahan. Menurutnya hal yang paling penting adalah kebersamaannya dengan Dylan dan Delmer. Itu adalah kebahagiaan yang tak terkira. Pusat kehidupannya sekarang adalah Dylan dan Delmer.Konsep pernikahan garden party dibantu oleh Ivory. Pun tak lepas oleh Audrey turut membantu. Ibu Dakota dan ibu Dylan membantu mengingatkan banyak hal. Namun, jika sudah berurusan dengan orang tua biasanya Dakota kerap kena marah, karena Dakota menginginkan yang sederhana.“Nona Dakota, ini laporan mengenai kebutuhan pernikahan Anda,” ucap Cali seraya memberikan

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 95. Takdir Dylan Bukan Ivory

    Bibir Dylan melumat lembut bibir Dakota. Dua insan saling mencintai itu berciuman dengan penuh kelembutan. Desahan merdu lolos di bibir Dakota di kala ciuman yang diciptakan Dylan begitu menggelora. Saliva mereka tertukar, membangkitkan hasrat mereka. Tangan lentik Dakota melingkar di leher Dylan, ciuman itu semakin panas—membuat keduanya sama-sama terlena.“Aku mencintaimu,” bisik Dakota kala Dylan melepaskan pagutannya.“Aku jauh lebih mencintaimu,” jawab Dylan seraya membelai pipi Dakota lembut.Dakota tersenyum hangat. “Aku bahagia Ivory menemukan belahan jiwanya. Lama tidak melihatnya, ternyata dia merajut kehidupannya. Dylan, sejak awal aku sudah menduga bahwa Ivory bukan wanita jahat. Hanya saja takdir selalu memberikan misteri pada semua manusia.”Dylan duduk di tepi ranjang, seraya menarik tubuh Dakota, duduk di pangkuannya. “Aku bukan pria yang baik untuk Ivory, dia pantas mendapatkan yang terbaik.”Dakota menangkup kedua pipi Dylan. “Kau memang bukan yang terbaik untuk Ivor

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 94. Mari Lupakan Masa Lalu  

    Kebahagiaan menyelimuti Dylan dan Dakota. Mereka telah mengantongi restu dari Darren. Pun kedua orang tua Dylan sudah diberi tahu tentang Darren yang telah memberikan restu. Tentu kedua orang tua Dylan menyambut dengan sangat bahagia. Sebab ini yang dinantikan banyak orang yaitu Dylan dan Dakota kembali bersatu. Saat ini Dylan dan Dakota sudah pulang dari rumah sakit. Delmer dinyatakan sembuh, dan dokter mengizinkan Delmer untuk pulang. Seakan semesta memang mendukung hubungan Dylan dan Dakota—segala hal diperlancar termasuk Delmer yang sempat kritis dinyatakan sembuh. Pulang dari rumah sakit, Dylan langsung membawa Dakota dan Delmer ke penthouse-nya. Pria tampan itu langsung mengambil tindakan membawa Dakota dan Delmer ke penthouse-nya. Tentu setelah mengantongi izin, membuat Dylan jauh lebih bebas dalam bertindak.“Delmer sudah tidur?” tanya Dylan kala Dakota memasuki kamar mereka.Dakota duduk di samping Dylan, menyandarkan kepalanya di dada bidang pria yang dicintainya itu. “S

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 93. Restu Kembali Ada di Tangan Dylan

    Kondisi Delmer sudah berangsur-angsur membaik. Bayi laki-laki tampan itu sudah melewati masa kritisnya. Setiap detik Dakota dan Dylan selalu mengucap syukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan pada putra mereka untuk tetap ada di dunia ini.Siang itu ruang rawat Dakota dipenuhi dengan Xander datang bersama dengan Audrey. Pun kebetulan Dizon juga datang menjenguk. Tampak Dakota sudah bisa tersenyum menyambut keluarganya yang datang menjenguk Delmer.“Aku senang mendengar Delmer sudah membaik. Aku sangat khawatir, saat mendengar Delmer masuk rumah sakit.” Audrey menyentuh tangan Dakota.Dakota tersenyum lembut menatap Audrey. “Terima kasih, Audrey. Aku juga bersyukur Delmer baik-baik saja. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupanku jika sampai hal buruk menimpa Delmer.”Xander menepuk bahu Dylan, memberikan semangat pada sahabatnya itu.Dylan tersenyum samar.Dizon yang ada di sana memilih berdiri di dekat Delmer. Pria tampan itu membelai lembut pipi keponakannya. Tampak jel

  • Heart Stealing (Mencuri Hati)    Bab 92. Delmer Kritis!

    Pagi menyapa, Dakota sudah terbangun dari tidurnya. Yang pertama kali dia lihat adalah Dylan yang menghampirinya membawakan makanan. Pria tampan itu membawa sandwich dan aneka buah serta susu untuk Dakota. “Kau harus makan. Tadi malam kau sudah tidak makan,” ucap Dylan lembut, sambil menghidankan makanan di depan Dakota. Delmer dirawat di rumah sakit, dan tentu Dakota ditemani Dylan menginap di ruang rawat putra mereka. Dylan memilih kamar VVIP yang terbaik di rumah sakit. Hal itu yang membuat Dakota dan Dylan bisa tidur cukup nyaman menemani putra mereka.“Aku tidak lapar, Dylan,” kata Dakota pelan.Dylan mengecup kening Dakota. “Kau selalu mengatakan tidak lapar. Ini bukan tentang kau lapar atau tidak, tapi ini tentang kesehatanmu. Aku tidak ingin kau sakit. Delmer sekarang sakit, jika sampai kau sakit, aku bagaimana?”Dakota terdiam mendengar apa yang dikatakan Dylan. Tak menampik bahwa apa yang dikatakan pria itu adalah benar. Jika sampai dia tak menjaga kesehatannya, dan tumban

DMCA.com Protection Status