Share

Bab 271

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Suara Erlina gemetar karena ketakutan.

Sergio mengabaikannya, menoleh ke arah pelayan itu dan bertanya, "Bagaimana denganmu? Apa kamu juga nggak kenal sama dia?"

Pelayan itu langsung mengangkat pandangannya dan menatap mata dingin Sergio. Seketika jantungnya bergetar.

Di saat yang sama, gambaran dipukul dan ditendang oleh pengawal muncul di benaknya. Kakinya melemah dan dia tiba-tiba jatuh berlutut.

"Aku, aku mengenalnya. Dialah yang malam itu memberiku uang dan memintaku membawakan segelas anggur untukmu."

"Jangan bicara sembarangan! Jangan memfitnahku!" geram Erlina sambil menatapnya penuh kebencian.

Pelayan itu menjawab, "Aku nggak asal tuduh. Cek yang kamu kasih saja masih ada di saku bajuku!"

Saat mengatakan itu, dia mengeluarkan cek kusut dari sakunya.

Jumlah yang tertulis di atas adalah enam ratus juta.

Meskipun uang enam ratus juta tidak ada apa-apanya di mata Keluarga Hardwin, jumlah itu sudah sebanding dengan gaji satu tahun atau bahkan beberapa tahun bagi orang biasa.

Meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 272

    Belum sampai lima menit efek obat bereaksi, Erlina sudah tidak tahan lagi.Dia merasa seperti sedang terpanggang di atas api dan seluruh tubuhnya terasa sangat panas.Perlahan, kesadarannya mulai kabur. Dia mulai kehilangan kendali atas tangan dan kakinya sendiri.Dia mengulurkan tangan untuk melepas pakaiannya, mencoba meredakan panas di tubuhnya.Irma ketakutan saat melihat tindakannya. Jadi, dia langsung menghentikannya. "Erlina, aku sudah minta pelayan membawakan es batu. Bertahanlah sebentar lagi.""Tante, aku merasa nggak nyaman ...." Erlina terlihat sangat menderita sekaligus enggan.Matanya menjadi merah dan air mata perlahan mengalir di sudut matanya.Irma makin merasa tertekan saat melihat reaksi yang ditunjukkan Erlina.Dia sudah melakukan semua yang dia bisa. Hati Sergio lah yang sekeras batu dan tetap tidak mau melepaskan Erlina. Dia hanya meminta Irma menelepon dokter.Hanya dalam waktu lima belas menit, beberapa kancing kemeja Erlina terlepas dan rambutnya sudah berantak

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 273

    Liana mengangguk. "Sergio punya kepribadian yang dingin. Dia mengalami banyak hal buruk ketika masih kecil, yang membuatnya menutup hatinya selama bertahun-tahun. Tapi, sekarang dia sudah membuka hatinya. Sebagai seorang ibu, tentu saja aku nggak boleh menghambatnya. "Firdan pun paham. "Pantas saja Nyonya nggak menghentikan apa yang terjadi hari ini."Liana tersenyum dan tidak mengatakan apa pun lagi.Di lantai bawah.Sergio meraih tangan Hazel, berdiri dan mengajaknya pergi. "Masalahnya sudah beres, ayo pergi.""Ya." Hazel mengiakan dengan patuh dan mengikutinya selangkah demi selangkah.Ketika masuk ke dalam mobil, Sergio menyadari suasana hati Hazel yang terlihat murung. Jadi, dia bertanya, "Kamu ketakutan?"Hazel kembali tersadar dan menggelengkan kepalanya. "Nggak. Aku hanya teringat sesuatu saja.""Apa, coba katakan."Hazel meliriknya dan menjawab ragu-ragu, "Jangan marah kalau aku jawab.""Katakan," kata Sergio.Hazel menjawab, "Erlina cantik dan punya kemampuan luar biasa. Apa

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 274

    Setelah Sergio selesai berbicara, dia menatap Hazel dan langsung tertawa saat melihat perubahan ekspresinya.Entah apa yang tengah dipikirkan gadis kecil ini.Dia menyentil pelan dahi Hazel. "Sadarlah. Apa ciumannya masih belum cukup?"Hazel segera menutup bibirnya dengan tangan untuk menghalangi pandangan Sergio. "Cukup! Jangan lakukan lagi!"Menyebalkan! Sergio selalu menciumnya tanpa meminta izin pada Hazel. Jadi, Hazel tidak punya kesempatan untuk bersiap.Reaksi yang ditunjukkan Hazel membuat Sergio tertawa.Sergio terkekeh, kembali duduk di kursinya dan menyalakan mesin mobil.Hazel diam-diam menghela napas lega dan menurunkan kaca jendela mobil untuk mencari udara segar.Angin sepoi-sepoi menerpa pipinya, yang perlahan menghilangkan rasa panas yang dirasa.Setelah kembali ke Grand Permata, Sergio berkata kepada Hazel, "Aku mau ke ruang kerja buat ngurus beberapa hal. Malam nanti mau makan apa, katakan saja sama orang dapur.""Ya." Hazel mengangguk patuh.Melihat sikap patuh Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 275

    Sergio menjawab, "Itu karena kamu belum pernah benar-benar mencintai satu wanita. Saat hari itu tiba, kamu pasti akan mengerti."Rafael tidak berpikir demikian. Dia tidak merasa dirinya akan mengalami situasi semacam itu.Apa yang tidak dia ketahui adalah, bahwa dalam waktu dekat, ketika dia benar-benar mengalami apa artinya mencintai tanpa bisa memiliki, dia akhirnya bisa memahami maksud dari perkataan Sergio.Namun, itu semua akan menjadi cerita lain.Rafael kembali bertanya, "Kamu sama Hazel sudah menikah lebih dari sebulan, tapi kamu masih belum berhasil mendapatkannya. Apa kamu benar-benar mampu?"Sergio, "..."Rafael tidak merasakan adanya bahaya dan malah makin bersemangat ketika berbicara. Dia terus menguji batas kesabaran Sergio tanpa tahu batasan."Oh, aku lupa kalau kamu masih perjaka. Apa kamu yakin bisa melakukannya? Apa aku perlu berbagi bahan yang aku punya denganmu? Setidaknya kamu jadi bisa belajar?"Wajah Sergio tiba-tiba berubah muram. Dia menjawab dengan geram, "Raf

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 276

    Namun, Sergio mengira Hazel benar-benar salah paham, jadi dia kembali menjelaskan, "Aku bisa dan aku mampu. Kalau kamu nggak percaya, aku bisa membuktikannya kepadamu."Setelah mengatakan hal ini, Sergio langsung sadar kalau ada yang salah dalam perkataannya.Dia terkesan memaksa.Hazel menangkupkan kedua tangannya di dada dan menatapnya dengan ramah, lalu berkata, "Pantas saja kamu sangat ahli dalam berciuman. Ternyata kamu sudah berpengalaman."Keringat sudah terlihat di dahi Sergio. "Nggak, kebetulan kamu masuk pas aku baru buka videonya. Tuhan bisa jadi saksi. Bahkan ciuman pertamaku saja aku berikan kepadamu."Hati Hazel meledak dengan sukacita, tetapi wajahnya masih terlihat datar."Benarkah?""Sungguh!"Sergio sudah hidup selama tiga puluh tahun dan ini adalah pertama kalinya dia begitu panik dan tidak berdaya.Dia takut Hazel salah paham, jadi dia ingin menjelaskan sampai tuntas mengenai masalah video itu. Dalam hati, dia pun mengutuk Rafael ratusan kali.Hidung Hazel berkerut,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 277

    Perkataan Hazel bisa diartikan sebagai kepercayaan yang begitu besar kepada Sergio dan dia bersedia berkomitmen untuk itu.Sergio tahu lebih baik daripada siapa pun seberapa besar bobot dari kata-kata itu.Sergio terdiam, otaknya kosong sejenak seolah-olah ada suara gemuruh yang tiba-tiba meledak di dalamnya.Segera setelah itu, ada ledakan kegembiraan yang menyelimuti dirinya.Tubuhnya bereaksi sebelum otaknya. Dia mencium bibir Hazel, bahkan bibir tipisnya sedikit bergetar karena saking gembiranya.Entah sudah berlalu berapa lama, Hazel merasa pusing dan kakinya lemas.Jika bukan karena Sergio yang melingkarkan tangannya di pinggangnya, dia mungkin akan jatuh ke lantai.Keadaan Sergio tidak jauh lebih baik darinya. Napasnya kacau dan keringat tipis keluar di dahinya.Kemeja yang dikancingkan hingga kancing teratas telah kusut dan terlihat berantakan.Dia membungkuk, menggendong Hazel ke dalam pelukannya dan melangkah menuju kamar tidur.Hazel digendong ke tempat tidur yang besar dan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 278

    Setelah menelepon, Sergio kembali ke tempat tidur, tetapi tidak berbaring.Jika terlalu dekat dengan Hazel, dia takut tidak akan bisa mengendalikan dirinya dan langsung melakukannya.Dia dan Hazel sudah tidur di ranjang yang sama sejak menikah. Entah sudah berapa banyak penderitaan yang Sergio alami selama ini.Hazel adalah tipikal orang yang tidur dengan tenang, tetapi sering secara tidak sengaja menyentuh Sergio.Hampir setiap hari setelah Hazel tertidur, Sergio harus mandi air dingin. Dia khawatir kalau hal ini terus berlanjut, dia tidak akan bisa mengendalikan dirinya.Untunglah semua perjuangannya tidak sia-sia.Hazel tidak tahu banyak tentang keadaan mental Sergio saat ini. Rasanya dia ingin mencari lubang di lantai untuk bersembunyi saat mengingat apa yang baru saja dia mulai.Apa sikap yang dia tunjukkan barusan terlalu frontal?Namun, dia tidak merasa menyesal. Setelah menghabiskan waktu bersama, dia bisa melihat kalau Sergio adalah orang yang sangat bertanggung jawab dan pant

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 279

    Pipi Hazel memerah. Dengan gerakan cepat, dia menarik selimut untuk menutupi wajahnya.Melihat tubuh Hazel yang terbungkus selimut, Sergio tidak bisa menahan tawanya lagi. "Anak pintar, jangan ditutup rapat-rapat begitu, nanti sesak napas."Mendengar kata anak pintar dari mulut Sergio, Hazel kembali meringkuk ke dalam selimut, tidak berani menghadapi Sergio secara langsung.Sergio tidak punya pilihan selain membuka selimut yang menutupi tubuh Hazel."Sini, biar aku melihat wajahmu."Hazel diam-diam mengintip keluar. Matanya yang basah mengerjap-ngerjap, memberikan kesan polos dan jernih.Melihat ini, hati Sergio tersentak dan menjadi berantakan.Dia menunduk dan mencium kening Hazel. Jari-jarinya yang ramping terulur untuk menyibakkan rambut ke belakang telinga Hazel."Selamat pagi, istriku."Panggilan ini sudah Sergio ucapkan berkali-kali di dalam hatinya. Baru semalam dan hari ini dia akhirnya berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengucapkannya.Orang lain mengatakan kalau dia adal

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status