Share

Bab 279

Pipi Hazel memerah. Dengan gerakan cepat, dia menarik selimut untuk menutupi wajahnya.

Melihat tubuh Hazel yang terbungkus selimut, Sergio tidak bisa menahan tawanya lagi. "Anak pintar, jangan ditutup rapat-rapat begitu, nanti sesak napas."

Mendengar kata anak pintar dari mulut Sergio, Hazel kembali meringkuk ke dalam selimut, tidak berani menghadapi Sergio secara langsung.

Sergio tidak punya pilihan selain membuka selimut yang menutupi tubuh Hazel.

"Sini, biar aku melihat wajahmu."

Hazel diam-diam mengintip keluar. Matanya yang basah mengerjap-ngerjap, memberikan kesan polos dan jernih.

Melihat ini, hati Sergio tersentak dan menjadi berantakan.

Dia menunduk dan mencium kening Hazel. Jari-jarinya yang ramping terulur untuk menyibakkan rambut ke belakang telinga Hazel.

"Selamat pagi, istriku."

Panggilan ini sudah Sergio ucapkan berkali-kali di dalam hatinya. Baru semalam dan hari ini dia akhirnya berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengucapkannya.

Orang lain mengatakan kalau dia adal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status