Share

Bab 138 Perjalanan Valerie

Penulis: Nyx Rai
Sudut pandang Valerie:

Kalau masuk lewat pintu, tidak boleh Lukas yang melakukannya, harus aku. Kalaupun ada yang melihatku, itu bukanlah sebuah kejahatan.

"Kenapa lama sekali?" desisku saat Lukas menyeretku ke sudut gelap. Di tangannya ada kunci kuno berbentuk aneh. Pintu gerbang vila menggunakan kunci sidik jari, tetapi ruang kerja Joshua Salim masih menggunakan kunci fisik lama yang rumit.

Apa yang dia sembunyikan di sana?

"Kunci seperti ini sangat mahal, satu anak kunci untuk satu kunci saja, dan anak kunci itu nggak bisa digandakan," jelas Lukas, melihat kebingunganku. "Lalu, untuk menjawab pertanyaanmu, karena kamu memberiku kata sandi yang salah untuk ponselnya."

"Apa? Bukan ulang tahun Alisa?" kataku terkejut. "Aku bersumpah sudah pernah melihatnya pakai itu."

"Ya, mungkin dulu iya, tapi sekarang nggak lagi," kata Lukas dengan ekspresi aneh di wajahnya. "Mau tahu apa itu?"

"Nggak usah." Aku melambaikan tangan. "Aku nggak berniat mencuri ponselnya terus-menerus!"

Aku belum perna
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Niluh Damayanti
halo thor ini updatenya setiap hari apa ya? ngga sabar nunggunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 139 Aku juga Bisa Melakukannya

    Sudut pandang Valerie:Aku menutup mulut karena terkejut, melemparkan kotak ke dalam brankas dan menguncinya, tetapi kemudian menyadari bahwa aku tidak punya tempat untuk melarikan diri. Bagaimana Alisa bisa kembali begitu cepat?"Valerie!" Alisa terus berteriak sambil memutar gagang pintu dengan gila, "Kamu mencuri kunciku, 'kan? Kamu berani menyelinap ke ruang kerja Ayah? Kamu pasti mampus! Ayah bilang kamu akan mencoba sesuatu dan kamu benar-benar melakukannya! Buka pintu!"Aku terombang-ambing antara pintu dan balkon.Tidak aman kalau aku melompat tanpa Lukas yang siap menangkapku. Namun, jika aku keluar lewat pintu ....Aku ingin berpura-pura bodoh dan menyelidiki dahulu, tetapi sepertinya semuanya mulai terbongkar. Aku menggenggam kunci dengan satu tangan dan gagang pintu dengan tangan lainnya. Jika begini jalannya …."Seorang pria masuk lewat jendelanya." Aku mendengar suara pria di luar pintu, jelas ditujukan kepada Alisa. Aku menahan napas dan menunggu.Seseorang? Pria apa? Lu

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 140 Momen Heroik dalam Perang

    Sudut pandang Valerie:"Apa itu?" tanya Alisa dengan tergesa-gesa, berlari kembali ke ruang kerja.Sial! Dia mendengarku.Marcel mengetuk pintu kaca dengan lembut, menunjuk ke kunci. Untungnya, tersamarkan oleh teriakan Alisa dan kepanikannya memutar gagang pintu, aku berhasil membuka kunci pintu kaca dan membukanya dengan lancar."Apa …," desisku kepada Marcel, tetapi dia menutupi mulutku dan menarikku keluar ke balkon."Apa yang kamu kirimkan ke Alisa?" tanya Marcel langsung."Aku … aku nggak tahu ...," gumamku. Lukas yang mengirimnya. Aku tidak pergi sampai aku mengembalikan ponsel Marcel ….Tunggu, dia tahu?Marcel cepat-cepat meninggalkan topik itu. "Di bawah meja atau melintasi celah balkon, pilih salah satu," katanya cepat dengan nada tegas, memutarku ke arah kamarku. "Di bawah meja lebih aman, tapi berjalan keluar bisa berbahaya ….""Balkon," jawabku, memilih dengan cepat. Celah antara kedua balkon itu kurang dari satu meter. Aku pikir Joshua Salim sudah mempersiapkan kamar tid

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 141 Penolakannya

    Sudut pandang Valerie:"Kamu menemukannya di lantai?" desis Alisa terkejut. Dari suaranya, dia masuk ke ruang kerja dan menutup pintu. "A … aku benar-benar menjatuhkan kuncinya?""Maaf," kata Marcel.Kepahitan dalam suaranya membuat hatiku sakit. Marcel benci berbohong, tetapi sekarang aku memaksanya berbohong, kepada seseorang yang dia pedulikan pula. Aku makin banyak berutang kepadanya.Aku mengintip dari pintu kamar untuk melihat, malah melihat pengikut Alisa, Eko, menempelkan telinganya ke pintu ruang kerja. Kami saling terkejut dan segera menarik kepala kami masing-masing kembali."Tapi, kenapa kamu di sini?" tanya Alisa dengan penuh curiga. "Kamu bilang untuk ketemu di hutan tempat kamu menyelamatkanku."Sial!Aku memasukkan penyuara telinga ke telingaku saat aku berlari keluar dari pintu. Aku tidak tahu apa yang Lukas kirimkan kepada Alisa, tetapi aku tahu itu di dekat danau! Mengapa aku tidak memberi tahu Marcel setidaknya? Aku perlu memperingatkan Marcel!"Hutan?" tanya Marcel

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 142 Pewaris Keluarga Kumala

    Sudut pandang Valerie:Aku belum pernah melihat Marcel sesedih ini. Dahulu, saat aku bertengkar dengannya karena Alisa, dia biasanya hanya mendengus dingin, atau mengabaikannya. Tidak pernah dia sampai sepeduli ini hingga seluruh suaranya mengalir keluar penuh rasa sakit.Rasa sakitnya menyengatku."Ya, sangat puas!" kataku dengan nada kejam, menatapnya dengan tajam. "Aku minta maaf kalau kamu mengatakannya untuk membayar pernikahan yang hancur, tapi kamu nggak perlu melakukannya kalau kamu pikir itu nggak sebanding!""Aku nggak bilang begitu," jawab Marcel seraya menghela napas, suaranya lelah dan rendah. "Aku tahu aku perlu menjaga jarak darinya, aku hanya nggak ingin melakukannya dengan cara yang kejam.""Aku bilang aku tetap bertahan demi darah, dan aku bilang aku merobek surat cerai itu hanya untuk menyiksa wanita berhargamu." Aku merasa darahku mendidih dalam api dingin saat melanjutkan, "Terserah kalau kamu tetap jadi kesatria untuknya, tapi jangan minta aku bergabung denganmu!

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 143 Keberuntungan Besar

    Sudut pandang Diego:Itu kalung ibuku.Satu-satunya di dunia.Ibuku meninggal dalam kecelakaan mobil dua puluh tahun yang lalu, bersama adik perempuanku. Begitulah yang mereka katakan kepada kami. Namun, mereka tidak pernah menemukan tubuh adikku. Maksudku, memang benar mobil itu jatuh dari tebing dan terbakar, dan mungkin memang benar ada hewan liar. Bahkan mayat Ibu pun tidak utuh.Namun, aku tidak pernah memercayai mereka. Mereka semua mengira aku melakukan ini karena aku menyalahkan diriku sendiri. Aku memang menyalahkan diriku sendiri dan kematian Ibu adalah karena aku. Namun, itu bukan alasan utamanya.Seorang manusia tidak akan menghilang begitu saja. Begitu juga dengan safir itu.Sekarang, aku sedang memandang keduanya, dengan mataku sendiri!"Apa yang kamu lakukan?" gumamku kepada Joshua Salim, tetapi segera menyadari bahwa bukan hakku untuk berteriak. Memang itu putrinya, putri angkatnya, tetapi itu bukan berarti dia berhak melakukan hal seperti itu!"Siapa kamu?" Pria tua it

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 144 Si Gadis Jahat

    Sudut pandang Valerie:Joshua Salim tidak suka dengan pria misterius itu.Diego Kumala. Sebuah nama yang belum pernah aku dengar seumur hidupku. Maksudku, aku tahu nama Keluarga Kumala. Keluarga itu memiliki lebih banyak kekayaan daripada seorang raja dan mereka sangat rendah hati meski kaya raya. Namun, nama ini tidak pernah ada hubungannya dengan Keluarga Salim.Maksudku, bagaimana mungkin ada hubungan? Keluarga Salim bahkan nyaris tidak masuk dalam daftar sepuluh keluarga terkaya di kota ini.Namun, Joshua Salim, pria yang senang menjilat orang-orang kaya seperti Marcel, tidak suka dengan Diego Kumala. Bukan, bukan tidak suka.Joshua Salim membencinya dan ... sedikit takut kepadanya. Dia menatap Diego Kumala dengan cara yang persis sama seperti cara dia menatapku saat aku masih kecil.Ini adalah kebencian murni tanpa alasan yang jelas, dan kebencian ini sudah tertanam dalam diri Joshua Salim.Joshua Salim mengundang pria ini ke rumahnya, hanya untuk tidak menghormatinya di depan waj

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 145 Perhatian Diego

    Sudut pandang Valerie:"Kamu mau pergi?"Aku berpaling dengan enggan dari pintu tertutup Joshua Salim ketika suara Marcel terdengar. Aku menoleh ke arahnya dan melihat Lukas berdiri dekat kami. Koper kecilku ada di sampingnya.Aku telah banyak berpindah tempat akhir-akhir ini sejak aku mengetahui tentang bayiku hari itu. Satu-satunya hal yang terasa seperti rumah adalah koper itu."Nggak, aku nggak pergi," jawabku, menghindari tatapan Marcel.Jika aku menjawab iya, Marcel akan mencoba membujukku untuk kembali bersamanya. Aku tidak ingin membuang waktu untuk pembicaraan seperti itu.Aku ingin pindah karena aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan dari Joshua Salim. Namun, begitu barang milik Ibu hampir dalam jangkauanku, aku tidak bisa berhenti memikirkan cara untuk mendapatkannya. Aku ingin kalung Ibu. Aku benci kenyataan bahwa kalung itu ada di leher Alisa, apalagi sekarang aku tahu akan lebih sulit untuk mendapatkannya dari Joshua Salim."Kamu nggak pintar berbohong," kata Marce

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 146 Liana Tantra yang Kukenal

    Sudut pandang Valerie:Diego Kumala mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi jijik yang jelas, lalu mengangguk padaku dengan gaya menggoda. "Aku kagum dengan pidato kecilmu, tapi fakta kalau kamu membiarkan dia menyentuhmu dengan begitu mudah memberitahu lebih banyak daripada kata-katamu."Berengsek! Apa masalahnya?Aku ingin mendorong Marcel menjauh, tetapi aku tidak tahu siapa yang lebih aku benci saat ini, si mangsa arogan malang yang terperangkap oleh jebakan Alisa, atau si mangsa arogan malang yang mengklaim sudah keluar dari jebakan Alisa."Bukan urusanmu!" Aku mengerutkan kening ke arah Diego sambil melepaskan tangan Marcel. Memang tidak bijak memancing amarah dua orang berkuasa sekaligus, tetapi karena aku sudah jadi musuh dunia, rasanya tidak ada bedanya. "Kalau suatu hari kamu terjebak oleh perempuan murahan, itu karena kamu memang playboy dari awal!"Tatapan Diego langsung berubah dingin, nadanya terdengar berbahaya. "Siapa yang kamu sebut perempuan murahan?""Siapa pun ya

Bab terbaru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 286 Hormati Kesepakatan

    "Nona Salim, senang bertemu denganmu." Okto membungkuk pada Val dengan sikap sopan, tetapi Val bersumpah dia melihat sekilas senyuman mengejek yang coba ditahannya saat dia menundukkan kepala.Apa-apaan ini? Okto adalah "pangeran misterius" yang akan diumumkan Keluarga Wibowo hari ini? Dia adalah putra dari Erawan Wibowo? Okto tahu kalau Val sedang menghindari ayahnya dan dia membantunya? Apakah Okto tahu tentang Nico? Apa arti semua ini?Begitu banyak kejutan meledak di kepala Val."Sudah lama nggak ketemu, Okto!" Alisa menyambutnya dengan senyum cerah, matanya berbinar penuh suka cita."Kami baru saja ketemu kemarin di gedung Tanzil." Okto membalas senyuman itu dengan antusiasme yang setara, kalau tidak lebih. "Mungkin kamu lupa karena waktu itu kamu cuma melirikku sekilas dan nggak berhenti buat ngobrol pas aku nyapa kamu. Nggak ngenalin aku, ya?"Alisa terkenal karena tidak pernah melempar senyum pada siapa pun, kecuali targetnya. Dia bersikap seperti malaikat di hadapan orang-oran

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 285 Pangeran yang Hilang

    Val mulai serius mempertimbangkannya sekarang.Dia tidak bisa menuntut mereka kalau mereka cuma menyaksikan kecelakaan mobil, seburuk apa pun itu, menyaksikan seorang ibu mati saat mencoba menyelamatkan bayinya. Mereka bisa dan Val yakin mereka pasti akan, mengklaim bahwa Erin memohon agar mereka menyelamatkan bayinya.Faktanya, itulah versi pertama dari "kebenaran" yang diceritakan oleh Joshua ketika Val mencoba mencari keluarganya sendiri.Namun, kalau mereka terlibat langsung dalam kecelakaan itu? Mungkin Val bisa menuntut mereka! Dengan catatan kalau Val bisa membuktikannya, sebelum masa kedaluwarsa penuntutan berakhir.Berapa lama batas waktu untuk kasus tabrak lari? Val tidak yakin."Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi waktu itu," tuntut Val, tetapi dia tidak bergerak meski tatapan Nyonya Wibowo mulai curiga, matanya tajam menelisik bisik-bisik mereka."Jangan maksa!" Aveline memperingatkan.Nyonya Wibowo menatap Val dengan mata penuh kecurigaan, begitu juga dengan semua o

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 284 Tabrak Lari

    Nenek mengatakan itu?Aveline jelas tidak mengetahuinya, berbeda dengan Alisa. Namun, Alisa juga tidak menyangka Marcel akan menyebutkannya di sini. Val sebenarnya merasakan keterkejutan yang sama ....Apakah Marcel sadar bahwa dia sedang menginjak lapisan tipis dari kebohongan Alisa?Namun, tak ada yang lebih terkejut daripada Nyonya Wibowo ...."Tunggu, bukankah kamu sudah mendapatkan pernikahan yang dijanjikan itu lima tahun lalu? Aku datang ke pernikahanmu!"Lima tahun yang lalu, tepat setelah dokumen perceraian resminya dengan Val selesai, Marcel menikahi Alisa dengan perayaan yang megah. Seluruh kota merayakan hari bahagia mereka, melupakan mantan Nyonya Tanzil yang dibiarkan membusuk dalam penjara.Val mengatupkan bibirnya, berusaha keras menahan senyum.Jadi, bukan hanya Alisa yang mengaku sebagai wanita Marcel di depannya, tetapi juga di depan semua orang? Seorang ibu yang penuh kasih, membawa putri kesayangannya untuk mengunjungi orang berpengaruh yang ingin mereka dekati set

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 283 Syarat dari sang Wanita Baja

    Nyonya Wibowo berbalik, mendorong lengan Aveline seperti seekor bulldog di atas ring. Diam-diam, Marcel melangkah maju dengan senyuman cerah, menghalangi Val darinya."Dia menolak datang hari ini hanya karena aku mengundangmu! Aku nggak menyangka dia benar-benar nggak datang, tapi ternyata benaran!" Nyonya Wibowo langsung melupakan Val. "Masalah sebesar apa yang membuatnya bahkan nggak mau bicara dengan cucunya sendiri yang begitu baik selama bertahun-tahun?"Marcel bahkan terhenti sejenak ....Bukankah Gloria melakukan hal yang sama kepada putrinya? Dia bahkan tidak datang ke pemakaman Erin. Sebenarnya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang, atas perintahnya, tampaknya.Kata-kata itu juga menghentikan amarah Val sesaat ....Bertahun-tahun? Dia mengira Nenek mengusir Marcel hanya sebagai bentuk sikap, sebagian untuk memberinya kesempatan menantang dirinya sendiri tanpa nama Tanzil yang membuka jalannya. Namun, dia tidak menyangka Nenek benar-benar tidak berbicara dengannya se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 282 Gloria yang Marah

    Acara ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Aveline. Yah, kecuali fakta bahwa dia yang menyelenggarakannya sebagai cara untuk menjilat Nyonya Wibowo.Nyonya Wibowo ada di sini untuk mengumumkan kembalinya si bajingan, putra dari Erawan Wibowo yang hilang, ke publik. Acara ini bukan untuk Aveline dan sudah pasti bukan untuk Val. Aveline sudah bersusah payah menjaga Val tetap jauh dari Keluarga Wibowo dan dia tidak akan gagal sekarang.Satu-satunya celah, hal yang terus-menerus dipikirkannya sejak melihat Val adalah ....Bagaimana Val bisa mendapatkan undangan?Untuk mencegah mimpi buruk terbesarnya menjadi kenyataan, Aveline bahkan tidak mengundang Keluarga Demian. Putri mereka adalah salah satu sahabat Val. Ditambah lagi, ada Adrian, yang tiba-tiba saja membela Val tanpa alasan.Mereka telah membuat hidup Keluarga Salim sulit di dunia bisnis. Mereka akan berperan besar dalam kejatuhan Rumah Z, yang keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat bisnis Keluarga Salim dalam beberapa

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 281 Nama yang Tak Boleh Disebut

    Setiap Natal, Aveline akan membawa Alisa dalam kunjungan "keluarga", di mana Joshua tidak ikut serta. Alasannya selalu berkaitan dengan bagaimana keluarganya tidak menyetujui pernikahannya dengan Joshua, yang dianggap berada di bawah standar mereka. Sementara itu, Val akan ditinggalkan bersama Joshua, dengan alasan untuk menjaga keseimbangan antara orang tua dan anak-anak.Jika itu benar-benar alasan utamanya, maka Aveline seharusnya tidak membawa Gerry bersamanya juga.Val dulu berpikir bahwa itu karena Alisa tidak menyukainya. Namun, sekarang dia tahu alasan sebenarnya di balik semua itu ....Dari bagaimana Aveline dan Alisa berusaha menjilat Nyonya Wibowo, sudah jelas bahwa mereka tidak ingin Val memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang berkuasa seperti ini. Terlebih lagi, sebagai putri Aveline sendiri.Bagaimana jika Nyonya Wibowo mulai menyukai Val? Kemudian, akan ada seseorang di "keluarga" ini yang benar-benar memperlakukannya dengan baik. Itu adalah hal yang haru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 280 Rahasia Natal

    Itulah frasa yang tidak pernah bisa dipahami Val, rasa ingin tahu yang kelam.Sambil melihat sekeliling, Val perlahan menggeleng, matanya dipenuhi rasa jijik saat melihat penghinaan di mata para penonton yang ingin tahu. Apa yang mereka tunggu? Agar dia menangis karena dipermalukan oleh seorang wanita tua yang bahkan tidak mengenalnya?Agar dia merasa malu karena seseorang yang menyebutnya "saudari" justru secara terbuka menunjukkan cara untuk mempermalukannya, sambil berpura-pura bersikap baik dengan akting canggungnya?Dia bukan orang yang seharusnya merasa malu di sini."Terima kasih atas undangannya, Nyonya Wibowo," Val menunduk ringan, nadanya tenang dan sopan.Nyonya Wibowo akhirnya menatap Val, seolah melihatnya untuk pertama kali. Dia mengamati Val selama beberapa detik yang terasa lama dan kerutan di wajahnya semakin dalam. Pada titik ini, Val cukup terkejut. Apa yang bisa Alisa katakan sampai membuat Nyonya Wibowo langsung membencinya terlebih hanya dengan melihatnya?"Hmph."

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 279 Saudari yang Baik

    Val sempat kehilangan fokus sejenak.Apa yang barusan Marcel katakan?Selama ini, Val mengira Joshua ada hubungannya dengan kematian ibunya. Setidaknya, dia menyaksikannya dan tidak menolong, hanya melihat Erin meregang nyawa lalu membawa Val pulang. Val sudah menyelidiki kecelakaan mobil itu dengan memanfaatkan sumber daya Nico dalam waktu yang cukup lama. Belum lagi, sumber daya itu sangat besar.Hasilnya? Tidak ada.Val tidak menemukan satu pun bukti yang menunjukkan keberadaan Joshua di dekat lokasi kecelakaan dan dia berpikir mungkin semua jejaknya telah dihapus. Lagi pula, Joshua pasti telah berusaha menutupi jejaknya juga.Namun, jika yang dikatakan Marcel benar ...."Gimana kamu bisa tahu? Kamu punya bukti? Sudah berapa lama kamu mengetahuinya dan menyembunyikannya dariku hanya untuk ...?" Val meledak dengan rentetan pertanyaan seperti senapan mesin.Ting, ting, ting!Suara dentingan gelas yang tajam memecah keheningan, membuat Val langsung berhenti. Bahkan sebelum dia bisa men

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 278 Kebiasaan Lama Sulit Dihilangkan

    "Aku baru sadar, kamu terlihat menggemaskan saat marah."Saat itu, Val benar-benar ingin menghantam kepala pria konyol itu dan langsung pergi. Namun, seluruh lobi sudah sunyi dan semua mata tertuju pada orang-orang di tengah. Jika dia berani bertindak sekarang, dia akan menjadi pusat perhatian. Jadi itu alasan Marcel begitu berani sekarang?"Kalau kamu sudah nggak peduli lagi dengan ular kecilmu itu ...." Val menggertakkan giginya, tetapi dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Marcel menyeringai percaya diri dan menyelanya dengan santai ...."Kamu bahkan belum mendengar tawaranku."Val berbalik untuk pergi, tetapi Marcel sudah lebih dulu membaca gerakannya dan menarik pinggangnya sebelum dia bisa menghindar. Walaupun dia gagal membuat keributan dan hanya menarik perhatian segelintir orang di sekitar mereka, dia kini berada dalam pelukan Marcel, dengan erat."Kamu ...!"Val nyaris berteriak. Nyaris.Val tidak pernah suka berdandan, tidak seperti sekarang. Dia belajar merias di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status