Share

Pancingan untuk Emma

Keesokan harinya, Emma datang seorang diri ke kediaman milik Christian. Tepat pukul sepuluh pagi, saudara kembar Laura tersebut sudah tiba dan disambut langsung oleh Alfred. Emma dipersilakan agar menunggu di ruang tamu.

Tak berselang lama, Christian muncul di sana. Seperti biasa, pria itu selalu terlihat penuh kharisma, meskipun bukan dalam penampilan rapi seperti biasanya.

“Apa kabar, Christian?” sapa Emma dengan senyum lebar, saat menyambut kehadiran sang pemilik kediaman mewah itu.

“Baik. Kau sendiri?” Christian balik bertanya.

“Sangat baik,” jawab Emma seraya duduk, setelah Christian mempersilakannya. “Aku cukup terkejut karena kau mengundangku datang kemari. Apakah ada sesuatu yang penting?” tanya saudara kembar Laura tersebut.

Christian tak segera memberikan jawaban. Seulas senyuman terbit di bibir pengusaha tiga puluh lima tahun tersebut. Entah apa yang tengah direncanakannya kali ini. “Terima kasih karena kau telah meluangka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status