Di saat Christian terus dilanda kegalauan, Laura justru merasa sebaliknya. Walaupun belum benar-benar menikmati kedekatannya dengan Lewis, tetapi dia berusaha menunjukkan rasa nyaman. Apalagi, Lewis bersikap sangat baik serta perhatian padanya.
Usia kandungan Laura sudah menginjak lebih dari enam minggu. Untungnya tak seperti Chelsea, yang mengalami awal kehamilan dengan buruk. Laura terlihat baik-baik saja, meskipun tak jarang merasa mual dan lesu.
“Ini adalah susu dengan harga paling tinggi di antara yang lain. Semoga tidak membuatmu muntah lagi,” ucap Lewis, seraya mengaduk susu khusus ibu hamil yang akan diberikan kepada Laura.
“Sepertinya mual dan muntah biasa terjadi pada awal kehamilan,” ujar Laura menanggapi. Ingatan wanita itu tertuju pada Chelsea. Namun, dengan seg
Laura memejamkan mata, saat merasakan sentuhan lembut di bibirnya. Namun, yang hadir di benak wanita cantik tersebut justru paras tampan Christian dan segala keintiman antara mereka berdua. Mungkin itulah yang membuatnya begitu menikmati adegan ciuman tadi.Lain halnya dengan Lewis. Selama beberapa waktu tinggal bersama Laura, baru kali ini membiarkan dirinya kehilangan kontrol. Dia seolah tak ingin menghentikan pertautan itu, padahal Laura harus berganti pakaian.Setelah beberapa saat berlalu, barulah Lewis tersadar. Begitu juga dengan Laura. Kedua insan itu saling pandang.Lewis tersenyum kalem, seraya membelai lembut pipi wanita di hadapannya. Ada rasa tak percaya bahwa dirinya baru selesai mencium Laura. Sesuatu yang selama ini hanya ada dalam bayangan, benar-benar dirasakan. “Bagaimana j
Christian mencoba menghubungi Wayne. Namun, panggilannya tak dijawab oleh sang sopir. Pengusaha muda itu memutuskan menunggu hingga Wayne kembali.Tak sabar, Christian beranjak dari kursi Dia begitu gelisah menunggu Chelsea pulang dari klinik. Keresahan itu bahkan tak juga sirna, meskipun dirinya sudah mencoba mengalihkan pada segelas minuman.Gerimis di luar masih turun dengan lebat. Christian berdiri dekat jendela. Tatapannya tertuju lurus ke luar, diiringi pikiran tak menentu. Tak dapat dibayangkan, ternyata Laura bersama Lewis Bellingham.Beberapa saat kemudian, terdengar ketukan di pintu. Christian langsung menoleh. Dia mendapati Chelsea masuk dengan wajah berseri.“Kau tahu, Christian? Jenis kelamin bayi kita sudah diketahui. Aku akan melahi
“Katakan sekali lagi, Laura!” sentak Christian, seraya meraih lengan sang istri. Dia mencengkram erat, sampai Laura meringis menahan sakit.“Aku ingin bercerai!” tegas Laura. Wanita itu pernah memberikan perlawanan terhadap Christian di awal pernikahan mereka. Walaupun sakit dan terhina, tetapi Laura tak menyerah apalagi sampai bersedia tunduk. “Ceraikan aku! Setelah itu, kau bebas hidup dengan wanita yang dirimu cintai!”“Kau tidak mengerti, Laura!” sergah Christian penuh penekanan. “Bukan itu yang kumaksud.” Tatapan tajamnya terasa begitu menakutkan.“Aku tidak peduli dengan apa pun lagi. Aku hanya ingin bercerai darimu. Secepatnya!” Laura berusaha melepaskan cekalan tangan Christian.M
Christian kembali ke rumah. Dia langsung menuju kamar untuk membersihkan tubuh dan berganti pakaian. Setelah beberapa saat berlalu, pria tampan tersebut sudah tampil lebih segar dari sebelumnya.Namun, Christian tak keluar kamar untuk makan malam. Dia justru termenung seorang diri di balkon, sambil mengisap rokok. Sudah lama, dirinya tidak melakukan itu.Udara malam cukup menusuk, meskipun gerimis sudah sepenuhnya reda. Akan tetapi, tidak dengan keresahan hati yang tengah mendera pria tiga puluh lima tahun tersebut. Pikiran sang pemilik Lynch Company itu justru kian tak menentu. Semua terasa makin kacau.Asap tipis mengepul, menemani kesendirian Christian dalam renungan atas segala hal yang terjadi. Bayangan pria tampan berambut gelap tersebut kembali pada beberapa belas tahun silam, ketika usiany
Hari yang menegangkan bagi Chelsea, ketika dia terbaring di ranjang persalinan. Sebagai seorang wanita, ini merupakan perjuangan tertinggi yang harus dilakukan. Saat itu, Chelsea lupa dengan segala hal termasuk cara meluluhkan kembali hati Christian, yang telah tertutup untuknya. Satu hal yang ada dibenak wanita itu hanyalah melahirkan sang bayi dengan selamat. Namun, sayang sekali karena Christian tak dapat mendampinginya.Christian harus menghadiri acara penting perusahaan, yang tidak bisa diwakilkan. Dia tak tahu bahwa Chelsea akan melahirkan hari itu karena tak sesuai dengan perhitungan dokter.Suara tangisan bayi terdengar nyaring, membuat rasa haru menyeruak hebat di hati Chelsea. Dia yang selama ini selalu menjaga pola makan agar bentuk tubuh tetap terjaga, tak peduli lagi dengan semua itu. Momen terindah bagi model cantik tersebut, ket
“Itu merupakan tindakan paling bodoh yang pernah kulakukan. Seharusnya, aku tidak pernah menerima tawaran untuk menikahi Maria, jika tahu akan berakhir seperti ini,” sesal Henry, dengan ekspresi tak karuan. Dia juga sangat lelah karena harus menalani hidup sebagai tahanan.“Kenapa kau justru memilih diam? Seharusnya, katakan saja segala hal yang kau ketahui tentang kematian Maria,” desak Emma, yang tak terima atas nasib buruk mantan kekasihnya itu. “Aku tahu bukan kau yang membuat Maria mengakhiri hidup —” “Tutup mulutmu, Emma!” sergah Henry pelan. “Jangan bahas itu sekarang. Aku tidak ingin ada seorang pun yang mendengar ucapanmu tadi.” “Kenapa? Itulah kenyataannya. Kau tak perlu mengorbankan diri demi —” “Ini sudah merupakan perjanjian kami,” bantah Henry tegas, tetapi masih dengan suara pelan. Pria itu mulai terlihat gelisah. “Kau tahu sendiri aku memiliki banyak utang pada Jamie. Dia … orang itu bersedia melunasi semuanya, asalkan diriku bersedia menikahi Maria —” “Kau telah di
Kepala Sipir Hemsley memicingkan mata. Sepertinya, dia tertarik dengan apa yang akan Henry katakan. Pria berkumis cukup tebal itu menyunggingkan senyum tipis, lalu menautkan jari dan meletakkannya dekat dagu. “Aku akan memberikan akses pada Tuan Christian Lynch. Namun, Anda harus mengemukakan semua di hadapan petugas penyidik.” Kepala Sipir Hemsley mengajukan syarat. “Tidak masalah. Aku bersedia,” balas Henry yakin. “Baik. Sekarang kembalilah ke sel. Aku akan menyuruh sipir untuk memanggil Anda, jika Tuan Lynch bersedia datang kemari.” Henry mengangguk. “Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan padaku.”“Anda selalu bersikap baik selama menjalani hukuman. Itu menjadi nilai plus, Tuan Thompson.” Kepala Sipir Hemsley mengarahkan tangan ke pintu, sebagai isyarat agar Henry segera meninggalkan ruangannya. Henry kembali mengangguk, seraya beranjak dari kursi. Dia berpamitan pada pria yang paruh baya itu. Henry keluar dari ruangan tadi dengan perasaan lega bercampur w
“Apa yang kau lakukan, Maria!” seru Henry berusaha mencegah. Dia mendekat pada sang istri. Namun, Maria yang tadi membelitkan tali ke leher, justru naik ke jendela.“Tidak, Maria! Jangan!” cegah Henry nyaring, sambil berusaha meraih tubuh istrinya, langsung melompat ke luar jendela. Sayang, Henry terlambat. Dia hanya bisa memegangi tali dan menahannya. Henry lupa bahwa ujung tali satu lagi masih membelit leher Maria. Alhasil, tubuh wanita itu menggantung di tengah-tengah.Sesaat kemudian, Henry tersadar. “Astaga!” Refleks, dia melepaskan tali yang dipegang tadi. Tubuh Maria jatuh ke tanah berkerikil.Untuk memastikan, Henry yang tadi sempat terjatuh saat menahan tali, segera berdiri. Pria tampan itu seketika membeku, melihat tubuh Maria terkapar di tanah berkerikil denga