***Sedangkan di malam hari, tepat jam 9.30 malam. Monica tengah memperhatikan seorang pria yang telah menemaninya hari-harinya selama tiga minggu ini. Dia terlihat begitu sedih karena sudah di beritahukan kalau pria itu sudah harus kembali malam ini. Mereka akan berpisah yang entah kapan lagi mereka akan bisa bertemu.Monica memegang dadanya yang sesak. Dia tidak ingin jika hal ini cepat berlalu. Segala perhatian dan kasih sayang yang di berikan pria ini membuat dirinya sempurna.Wanita cantik ini juga sudah diberitahukan tentang status pria ini. Bahwa dirinya adalah seseorang yang di perintahkan oleh keluarga Harold untuk menemaninya. Jadi Monica menebak kalau Austin lah yang mengirim pria itu untuk menemani dirinya dan Chelsea.Dan tidak bisa dia pungkiri, kalau dirinya sudah jatuh hati dengan pria ini. Moment kebersamaannya bersama pria ini membuat Monica merasakan yang namanya jatuh cinta. Pria ini terus berada di sisinya dan Chelsea. Membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah. Tia
Austin menatap wajah cantik istrinya yang berada sedikit jauh di depannya. Namun tiba-tiba saja ada dua orang pria berada di belakang Bella tanpa istrinya itu sadari dan masih tersenyum kepadanya."Sa... sayang !!!!"Dorr !! Dorr !!!Terdengar suara letupan senjata menembus tepat di dada istrinya. Bella seketika tergeletak sebelum sempat dia cegah. Austin berlari dengan cepat dan dua pria itu sudah pergi tanpa jejak.Austin berlutut dan menopang istrinya yang sudah berlumuran darah. Wanita nya itu terlihat begitu lemah. Darah segar terus mengalir dari luka tembak yang ada di dada dan perut istrinya."Sayang.. !! Love bertahanlah !! Bertahanlah sayang !!" lirih Austin dengan berlinang air mata. Wajahnya pucat melihat sang istri seperti ini.Bella dengan lemah mengangkat satu tangannya, memegang wajah suaminya dan tersenyum tipis. "Hubby... aku mencin—" tangan Bella langsung terjatuh begitu saja. Matanya tertutup rapat."Love ?? Sayang ?? Bella ?? No ! No !! Noo ! Love !!!"Haaaaapppppp
Seru Edelmiro dengan raut wajah begitu khawatir. Dia tidak menyangka jika Austin akan pulang bersama istri dan anaknya."Kamu bisa serahkan ini kepada Daddy !!" ujar Edelmiro memijit keningnya yang sakit.Austin mendekati Edelmiro dan membungkuk, "Daddy, masalah ini timbul karena aku. Jadi biarkan aku bertanggung jawab untuk menghadapi masalah ini.""Aku tidak akan mungkin membiarkan Daddy menghadapi mereka sendirian." sambung Austin. Dan tepat saat itu. Para bawahan di bawah kepemimpinan Max, Finley dan Ken memasuki halaman rumah.Dan saat itu pula Edelmiro tersenyum, paham akan maksud Austin, putra satu-satunya itu.Bella langsung menghampiri Agatha dan berdiri tepat di depan kedua mertuanya. "Daddy, Mommy... Maafkan aku ..." ucapnya lembut dengan mata sembab.Agatha langsung memeluk Bella, "Tidak sayang, kamu tidak salah apa-apa. Dan... Terima kasih sudah kembali."Air mata Bella langsung luruh mengalir mendengar ucapan Ibu mertuanya."Dan sekarang di mana jagoan Grandpa ?" seru Ed
Di sekolah Chelsea, Monica mengantar putrinya itu seperti biasa. Chelsea sempat menanyakan keberadaan sang Ayah yang tidak mengantarnya pagi ini. Monica dengan sabar dan lembut mengatakan kalau Ayah sedang ada pekerjaan. Bersyukur Chelsea mengerti dan pergi bersekolah dengan senyuman yang ceria.Di saat Monica menunggu putrinya. Tiba-tiba beberapa mobil mewah berdatangan, memarkir di depan gedung sekolah. Yang tentu saja sontak menjadi pusat perhatian orang orang di sekitar.Monica yang juga ada di pelataran sekolah untuk menunggu Chelsea cukup terkejut dengan mobil mobil yang sudah terparkir itu. Monica mengernyit melihat emblem yang ada di bagian depan mobil. Logo keluarga bangsawan Teodorko terlihat jelas, terukir dengan warna silver yang begitu mewah.Jantung Monica berdegup kencang. Selama enam tahun dia keluar dari rumah, tidak pernah sekali pun ada kejadian seperti ini. Apalagi selama ini dia hidup dengan menutupi identitasnya.Wanita cantik itu semakin panik ketika seorang pri
Monica menutup matanya, hatinya terasa sangat lelah saat ini. Semua ini yang membuat dirinya bertindak keluar dan hidup mandiri dari lingkungan bangsawan yang selalu mencekiknya. Dengan setengah hati dia berdiri dan berjalan menuju kamar yang di tunjuk oleh Earnest. CeklekMonica dapat melihat gaun panjang selutut berwarna hijau emerald yang begitu elegant dan indah. Gaun polos berbahan satin mewah itu tetap bisa memancarkan keindahan gaun tersebut. Tidak lupa ada sekotak perhiasan set di atas meja rias yang berliontinkan berlian berwarna hijau. Di samping kursi meja rias, Monica dapat melihat highheels berwarna silver dengan hiasan batu swaroski."Ini sangat berlebihan..." gumamnya. Monica masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh dirinya. Setelah selesai Monica memakai gaun dan perhiasannya. Karena sebentar lagi pesawat mereka akan mendarat di Jerman. Monica mematut dirinya di depan standing mirror. Sudah lama dia tidak berpenampilan mewah seperti ini. Rasa rasanya dia seperti bu
Dua jam sebelum kedatangan Keluarga Teodorko. Edelmiro dan Austin menyiapkan segala hal.Max, Ethan, Kenan dan Finley pun sudah ada bersama para istri mereka. Max sudah mengatur semua bawahannya untuk siap siaga di beberapa titik. Finley dan Kenan pun seperti itu. Mereka menurunkan semua bawahan yang mereka miliki. Tidak tertinggal dengan Ethan yang langsung menurunkan para bawahannya juga.Austin sampai di buat terperangah atas ketotalitasan mereka dalam mendukungnya. "Kalian seharusnya tidak perlu sampai seperti ini. "Ucap Austin kepada para ke empat bawahannya.Mereka semua tersenyum, "Bawahan kami memang bertugas untuk selalu melindungi Anda Tuan," ucap Max. Dan diangguki oleh Ethan, Fin dan Ken bersamaan.Meskipun ke empat pria ini hanya bawahan Austin. Mereka sebenarnya adalah golongan dari keluarga yang cukup berpengaruh di Jerman. Tetapi karena kekaguman mereka dan ada beberapa hal membuat mereka memilih untuk bekerja di bawah naungan Austin langsung sambil menjalankan perusah
"Aku mohon jangan terbawa emosi seperti ini, please..." bisik Austin pelan. Meskipun saat ini dia ingin sekali memukul wajah pria tua di depannya yang sudah menghina istrinya. Namun kata kata Vladimir mengatakan untuk dirinya diam dan tidak membantah sedikitpun. Karena di sisi ini, Austin adalah pihak yang salah. Karena perbuatannya kepada Monica."Apa kau sialan !!! Aku sudah katakan padamu untuk menyingkirkan wanita itu !!!" Radmond pun terbakar emosi dan ingin membalas Edelmiro yang hampir melayangkan pukulan ke wajahnya. Namun Earnest dengan cepat menahan Ayahnya itu. "Ayah, aku mohon tenanglah !! Jangan seperti ini !"Earnest tidak menyangka kalau Ayahnya akan sefrontal itu menghina wanita yang bernama Bella hingga mata Earnest terpatut ke arah wanita cantik di sudut sana."Hahhh !!!' hela kasar nafas Radmond dan menepis tangan Earnest.Earnest terpesona dengan kecantikan Bella, namun wajah cantik itu terlihat begitu sedih. "Maafkan aku... aku harus menyakiti perasaanmu. Agar Adi
Austin menunduk dan menghela nafas. Edelmiro membungkukkan badannya 90 derajat dan berkata, "Pertama tama saya minta maaf atas kelakuan putraku," Sambil melirik Monica. Semua orang di dalam ruangan terkejut melihat sang kepala keluarga kini sedang membungkukkan dirinya untuk meminta maaf. Austin dan Bella yang melihat itu merasa sangat terluka. Terlebih dengan Bella khususnya. Dia tidak menyangka mertuanya akan seperti itu. Begitu pula dia melihat suaminya yang menunduk meminta maaf. Bella terkejut mendengar ucapan Ayah mertuanya. Dan wanita cantik itu berjalan perlahan mendekati suami dan mertuanya. Dia tidak mampu melihat semuanya saat ini, "Aku mengalah, aku mengalah. Aku tidak mau sampai seperti ini," gumamnya dengan mata sembab. "Tapi jujur saja aku tidak bisa mengabulkan permintaan mu itu. Aku tidak akan mengorbankan anak mantuku untuk masalah ini. Aku rasa akan ada solusi lain yang bisa kita tempuh untuk meyelesaikan masalah ini." Radmond tarik nafas kasar. "Daddy stop !!
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p