Share

Bab 95. Membalas Jujur

Meski tiap hari mendapat pesan dengan isi yang sama dan waktu pun tidak mundur atau maju, Jeta tidak lantas mengadu dan mengeluh. Tetap saja rasanya segan dan gengsi untuk meluah rasa dalam hati.

“Bagaimana kabarmu?”

Ini adalah pesan Faqih untuk malam-malam setelahnya dan selalu seperti itu isinya.

“Kabarku sangat baik.”

Selalu hanya seperti ini juga Jeta memberikan pesan balasan. Pasti berhenti begitu, sebab setelahnya tidak ada lagi pesan yang datang dari seberang.

Jeta merasa cukup puas dan senang mendapat pesan dari Faqih sedemikian tiap malam. Akan tetapi pada awal saja, setelahnya merasa kecewa. Menganggap jika lelaki itu hanya sebatas rutinitas berkirim pesan untuknya. Jeta menduga jika pesan rutin yang dikirim sekadar dioperasikan oleh bot sistem pada gadget.

“Bagaimana kabarmu hari ini, Faqih?”

Penasaran yang susah ditahan lagi, Jeta pun berkirim pesan mendahului sebelum pukul sepuluh. Namun, tidak serta merta mendapat balasan.

“Alhamdulillah, cukup baik hari ini, Jeta."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status