Share

Diam-Diam Menghanyutkan

"Apalagi perempuan itu cantik dan masih muda. Jaga suamimu," lanjut Bi Munah berbisik seraya membayar belanjaan dan langsung pergi.

Aku menoleh ke Aminah yang tengah berjongkok mengambil stok kopi renteng di belakangku. Sekilas kulihat wajahnya dari samping, ternyata benar, aku baru benar-benar ngeuh bahwa Aminah cantik juga meski wajahnya masih lebam-lebam, manis dengan mata sayu dan tampak lugu. Melihat Aminah, aku jadi meragukan suamiku. Mungkin inilah yang membuatku gelisah dari semalam.

Semoga ini hanyalah kegelisahanku saja, aku terlalu cemburu apalagi saat Mas Dasep mengatakan bahwa dia harus menjaga Aminah, untuk berjaga kalau-kalau suami Aminah datang mencarinya.

"Mbak, ini disimpan di sebelah mana?"

Aku terkejut ketika Aminah menoleh dan bertanya. Langsung aku berjongkok mengambil kopi renteng dan menggantungnya di dekat pintu warung. "Nah, sebelah sini," jawabku.

Aminah mengikuti arahanku. Aku menyuruhnya memajang lima renteng kopi sachet. Namun, ketika dia memajang renteng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status