Share

Saya Tak Mau Pulang

Kulihat Aminah mengejar Mas Dasep hingga ke pintu depan rumah, sambil membawa jaket milik Mas Dasep.

Untunglah suamiku itu sudah sampai di dapur keripik, jadi Aminah tak sempat mengejarnya, dia berhenti di teras rumah.

"Kenapa manggil suami saya seperti terburu-buru begitu?" tegurku.

Aminah langsung menoleh dan mengangguk padaku. "Jaket Mas RT ketinggalan, Mbak," jawabnya.

"Suami saya kerjanya dekat, tuh di depan," kataku seraya menunjuk dapur keripik dengan lirikan mata. "Jadi tak perlu jaket."

"Tapi, ini jaketnya tergeletak begitu saja di sandaran kursi meja makan."

"Iya, memang sengaja ditaruh di situ. Tapi tak setiap keluar rumah harus dipakai juga. Lain kali, kalau mau apa-apa izin saya dulu ya," tegasku.

Seketika raut wajah Aminah berubah. Aku menangkap ada rasa tak enak dalam dirinya terhadapku. Aminah langsung berbalik badan hendak masuk kembali ke dalam rumah namun segera kucegah.

"Oh iya, nanti tak perlu lagi mengurusi semua keperluan suami saya, ya. Kamu istirahat sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status