Beranda / Romansa / Harta, Tahta, Obsesi Gila / Bab 132-Perbuatan siapa

Share

Bab 132-Perbuatan siapa

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-07 19:02:32

*Happy Reading*

Apa maksud Arletta mengambil semua bukti yang Arkana kumpulkan? Apa yang akan gadis itu lakukan? Akankah Arletta memanfaatkan bukti tersebut untuk kepentingannya? Atau malah gadis itu berniat melenyapkan semua bukti karena marah pada Arkana?

Apa? Apa? Apa?

"Arg!!! Sialan!" maki Arkana dengan marah. Sambil mengacak meja kerjanya yang penuh dengan tumpukan laporan. Semuanya jadi berjatuhan, termasuk sebuah laptop dan telepon kantor.

Sepanjang Arkana mengenal Arletta. Baru kali ini dia benar-benar marah pada gadis itu. Sungguh! Arkana benar-benar tidak tahu lagi bagaimana harus menghadapi gadis penuh akal bulus itu.

"Kan? Terus sekarang gimana?" tanya Bruno yang sedari tadi hanya bisa memperhatikan Arkana dalam kekalutan yang sama.

Meski ini bukan masalahnya, dan bahkan tidak ada hubungannya dengan dia. Tetapi, bagaimana pun selama ini Bruno lah yang selalu menemani dan membantu Arkana dalam mencari semua bukti tersebut. Karenanya, jika sampai bukti tersebut hilang beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Waah....Rachel & Deandra lagi main jambak jambakan Apa sebabnya,ya? Atau ini ulah Arletta...
goodnovel comment avatar
Rara Ararya
Arletta emg best of the best
goodnovel comment avatar
dwi...
pasti kerjaannya Arletta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 133-Langkah awal

    *Happy Reading*Arletta melirik tak minat pada deretan nomor yang terus muncul pada salah satu ponsel di atas meja. Mengacuhkannya kembali seraya menyesap minuman kaleng miliknya. Sementara di tempatnya, si pemilik ponsel sudah tampak gelisah. Tangannya saling meremas dengan keringat yang sudah membanjiri pelipisnya yang agak memar."Kenapa? Mau mengangkatnya? Angkat saja," titah Arletta lugas. Namun, dengan tatapan penuh Arti. Pria paruh baya pemilik ponsel itu pun langsung melambaikan tangannya cepat. Menolak titah Arletta dengan segera. "E-enggak, kok. Saya gak akan mengangkat panggilan itu sampai kapan pun."Arletta hanya tersenyum miring menanggapinya. Sementara pria itu, kembali meremas tangan di pangkuan dengan resah. "Nona. Kau lihat sendiri, kan? Saya sudah mengabaikan telepon darinya sejak tadi. Tak mengirimkan bantuan dan mengumumkan pemecatannya sebagai model ambasador kami. Lalu, apa lagi yang nona mau?" tanya pria paruh baya takut-takut. "Tidak ada." Arletta menjawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 134-Langkah selanjutnya

    *Happy Reading*"Kamu?! Mau apa kamu kemari?" Deandra langsung menghardik dengan sengit, saat menemukan keberadaan Arletta di ruangannya. Dari perusaahan Alexander, Arletta memang melanjutkan perjalanannya ke Rumah sakit tempat Deandra di rawat. Meski sebenarnya ruangan tempat Deandra sudah diberi penjagaan lumayan ketat. Agar para awak media tidak bisa menerobos dan mengganggu Deandra. Tetapi, bukan Arletta namanya jika tidak bisa mengatasi hal tersebut. "Tentu saja mau menjengukmu, Deandra. Apalagi?" sahut Arletta santai, seraya menghampiri gadis itu yang masih menatapnya dengan galak."Menjenguk atau menertawakanku, hah? Kau pasti senang kan, akan kondisiku saat ini? Kau pasti merasa menang kan, karena kini aku sudah kehilangan bayiku? Iya kan? Iya kan? Dasar wanita licik!" Deandra masih dengan amarahnya. Sayangnya, Arletta menanggapi hal itu masih dengan sikap santai tanpa dosa. Gadis itu bahkan terkekeh pelan melihat tingkah Deandra yang benar-benar kekanakan. "Faktanya, ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 135-Berlari

    *Happy Reading*Tidak perduli siapa yang tuan dari pria di hadapannya saat ini. Yang jelas, Arletta tentu tidak bisa membiarkan pria tadi memperlakukannya seperti ini. Sebelah tangan Arletta berusaha menahan tangan si pencekik. Sementara lainnya segera mengeluarkan pulpen ajaibnya dari saku celana, dan ...Sret!"Akh!!!"Bruk!Seiring lolongan kesakitan pria yang baru saja lehernya Arletta gores. Tubuh Arletta pun terjatuh ke lantai dengan keras. Keduanya saling menyentuh leher dengan rasa sakit yang berbeda. Disertai sedikit batuk-batuk dipihak Arletta yang akhirnya bisa kembali mengisi oksigen ke paru-paru. Sementara dipihak lawan yang terjadi adalah sebaliknya. Mulai menggelepar-gelepar kehilangan oksigen. Karena memang Arletta tepat menggores Urat penting yang ada di bagian leher. Setelah lawannya tumbang dan tak bergerak lagi. Arletta pun berniat segera pergi. Namun, baru saja melangkah, ternyata kawanan pria tadi sudah mengepungnya. Kali ini semuanya membawa senjata tajam di

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 136-Perlawanan

    *Happy Reading*Setelah mengambil waktu beberapa saat untuk mengumpulkan energinya. Seraya menahan rasa sakit yang makin menjalar dari robekan di perutnya, Arletta pun bangkit. Mulai memindai tempat dan orang-orang yang kembali mengepungnya.Jumlahnya lebih sedikit dari tadi. Juga, tanpa senjata tajam di tangan. Entahlah sejak kapan mereka semua menanggalkan semuanya. Atau mungkin, mereka malah sedang menyembunyikan senjata yang tadi dibawa."Let, apa yang terjadi?" Suara Elkava tiba-tiba terdengar dari head free di telinganya. Kemana saja pria ini? Kenapa baru muncul sekarang? Saat nyawanya sudah terancam seperti ini? Kesal, Arletta pun memilih mengacuhkan Elkava dan menghadapi kembali kawanan pria bersetelan kerja lengkap dihadapannya. "Siapa kalian? Apa mau kalian?" tanya Arletta kemudian."Siapa kami, nanti kamu juga akan tahu. Yang jelas, ikutlah bersama kami dengan baik-baik. Maka kami tidak akan menyakitimu," jawab salah satu dari mereka, yang tadi menusuk dan menjambak Arlet

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 137-Terpojok

    *Happy Reading*"Naik!"Arletta masih di tengah syok yang melanda saat seruan itu terdengar. Menatap si pengemudi dan para anak buah Joshua yang terbaring di aspal karena hantaman sebuah mobil.Tadi itu kejadiannya terlalu cepat, membuat otak Arletta sedikit tidak siap menerima kejutan akan kehadiran mobil yang tiba-tiba saja datang menabrak anak buah Joshua yang masih mengejarnya."Luv, cepat!" seruan itu terdengar kembali.Arletta hanya mengangguk sejenak, sebelum kemudian bergegas naik mobil Ferari yang di kendarai Arkana. Entah dari mana pria ini tahu keberadaan Arletta. "Pegangan, aku mau ngebut!" titah pria itu lagi, seraya melirik spion dalam, di mana menampilkan beberapa mobil mulai berdatangan ke arah mereka. Itu adalah kawanan lain anak buah Joshua. Arletta hanya menurut. Mengencangkan seatbeltnya, kemudian berpegangan pada hand grip sebelahnya. Setelah memastikan Arletta sudah siap, si pengemudi yang tidak lain adalah Arkana pun segera tancap gas dari tempat itu. Tentu s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 138-Penyelamatan

    *Happy Reading*Sebenarnya, Arletta tidak sepenuhnya hilang kesadaran saat itu. Dia masih bisa kok, mendengar seruan Arkana yang terus memanggil namanya dengan nada syarat kekhawatiran, ketakutan, dan kesedihan. Pokoknya seperti orang kalut sekali.Inginnya sih, Arletta membuka mata demi bisa sedikit menenangkan pria itu. Hanya saja, Arletta benar-benar sudah tidak punya tenaga lagi melakukannya. Tubuhnya benar-benar lelah dan sangat ingin istirahat segera. Tetapi, dia tahu belum saatnya.Akhirnya, yang bisa Arletta lakukan hanya menyimak suara kalut Arkana dalam diam. Bahkan, seruan Elkava dari head free yang tak kalah khawatir dari Arkana pun tak mampu dia jawab. Meski begitu, Arletta tahu kok, bahwa Arkana sempat menepikan mobilnya untuk mengecek luka Arletta. Pria lalu membuka pakaian yang di kenakan dan merobeknya demi membalut luka Arletta. Sambil menangis, Arkana terus meminta Arletta tetap bertahan."Tentu saja aku akan bertahan. Aku belum membalas Joshua sama sekali." Inginn

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 139-Bertemu Arjuna

    *Happy Reading*"Katakan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian? Ku dengar, kamu tidak bisa membawa istrimu ke Rumah Sakit karena sesuatu hal. Benar, begitu?" tanya Arjuna, suami Karina dengan tegas dan serius. "Benar, Pak." Arkana hanya mengangguk pelan. "Alasannya?" kejar Arjuna lagi. Arkana tak langsung menjawab. Meski dia tahu apa yang diinginkan tuan rumah itu. Tetapi, Arkana meragu karena merasa memerlukan ijin Arletta untuk jujur."Karena ada yang mengincar nyawa istri saya. Dan saya merasa, rumah sakit bukanlah tempat yang aman untuk istri saya saat ini. Makanya saya hanya bisa meminta tolong pada Dokter Karina." Arkana berusaha menjawab seadanya."Mengincar nyawa istrimu? Kenapa? Memangnya apa yang dia lakukan?" Namun, itu membuat Arjuna makin penasaran. Arkana kembali terdiam. Benar-benar ragu untuk berterus terang. Di sisi lain, dia harus menjaga rahasia Arletta. Tetapi di sisi lainnya, Arkana takut Arjuna menyuruh istrinya menghentikan pertolongan pada Arletta jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 140-Bantuan atau Rival baru

    *Happy Reading*"El, lo kok bisa gampang banget kasih info soal Arletta? Kalau ternyata Pak Arjuna itu temennya Joshua, gimana?" Arkana mencoba menyuarakan uneg yang sedari tadi mengganggunya, setelah pria yang bernama Arjuna itu pergi demi menenangkan tangis putrinya. Iya, gengs! Setelah sekian jam terus duduk, seraya mencoba mengintimidasi Arkana dan Elkava selama anak buahnya mencari informasi. Akhirnya yang bisa membuat pria itu bergerak adalah tangis putrinya. Padahal sebelumnya, tak perduli pelayan atau anak buahnya yang lain menginformasi apa pun. Pria itu memilih tak bergerak dari tempatnya, terus mengawasi gerak-gerik Arkana dan Elkava. Seolah dua pria itu adalah penjahat yang akan merampok rumahnya. Menyebalkannya, pria itu juga memanggil pengacaranya yang bernama Alansyah, untuk menuliskan tuntutan yang akan ia berikan jika sampai benar-benar melibatkan istrinya. Sekuat apa pun Elkava meyakinkannya, bule bernama Arjuna itu tetap saja curiga. Arkana sampai gemas sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17

Bab terbaru

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 6

    *Happy Reading*"Mas, bagaimana kondisi Arletta?" Satu jam berselang, Bunda dan Ayah sudah hadir di sana. Bersama Gina yang membawa serta koper yang memang sudah disediakan, persiapan kelahiran Arletta. "Masih di dalam, Yah. Sedang bersiap melakukan operasi." Arkana menjawab singkat. Raut khawatir masih tampak jelas di wajahnya. "Akhirnya operasi secar, ya?" tanya Bunda Reen lagi. "Gak ada pilihan lain, Bun. Usia kandungan Arletta belum sempurna dan bayi kami juga salah satunya ada yang terlilit pusar. Jadinya mau tak mau harus operasi."Sebenarnya, Dokter sudah berusaha memberi induksi pada Arletta agar pembukaannya cepat dan bisa lahiran normal. Hanya saja, karena posisi salah satu bayi sepertinya tak memungkinkan bertahan. Maka dari itu, akhirnya operasi secar pun mau tak mau menjadi pilihan saat ini. "Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting Ale dan bayi kalian selamat." Bunda Reen tak ambil pusing. "Iya benar. Mau sc atau normal. Itu tidaklah masalah. Seorang ibu tetap akan menj

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 5

    *Happy Reading*"Mas, ayo buruan!" seru Arletta tak sabaran. Melambai pada Arkana. "Iya, iya. Ini juga udah jalan, kok," sahut Arkana santai."Ih, lama, deh!" Gemas pada Arkana, Arletta pun menarik lengan sang suami dan sedikit menyeretnya agar jalan lebih cepat. "Sabar, Sayang. Milla juga gak akan ke mana-mana, kok. Inget, kamu tuh lagi hamil. Gak boleh--""Ck, bawel, deh!" kesal Arletta. "Gak ngerti banget, sih. Namanya juga gak sabar pengen liat anaknya Milla. Kira-kira mirip siapa, ya?"Kemarin malam, Arletta memang baru mendapat kabar kalau Milla sudah melahirkan. Wanita itu pun langsung saja heboh dan meminta pulang ke Jogja malam itu juga. Tak perduli saat itu sudah menjelang subuh. Arletta tetap memaksa suaminya untuk mengantarkan pulang saat itu juga. Namun, karena kondisi Arletta juga sudah hamil tua. Arkana pun tak langsung menurutinya. Bahaya kan melakukan bepergian pada kondisi Arletta saat ini. Makanya, pria itu meminta Arletta berkonsultasi terlebih dahulu kepada dok

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 4

    *Happy Reading*Arkana memperhatikan Arletta dalam diam. Wanita itu saat ini tengah asik membaca buku yang tebal sekali. Entah buku bertema apa, yang jelas ketebalan buku tersebut bisa mengalahkan al-qur'an atau kitab-kitab sejenis. Okeh, mari lupakan tentang buku tersebut. Karena kini bukan itu yang sedang Arkana pikirkan. Pria itu sebenarnya tengah memikirkan Arletta dan kehamilannya yang sudah menginjak usia kandungan enam bulan. Khususnya kebiasaan yang umumnya terjadi pada ibu hamil. Orang bilang, wanita yang sedang hamil itu sensitif dan kadang memiliki keinginan aneh. Atau sebut saja ngidam. Nah! Masalahnya Arkana tidak menemukan hal itu pada Arletta sepanjang usia kehamilannya.Iya, wanita itu memang sempat mengalami morning sick beberapa minggu saat awal kehamilan. Namun hanya itu saja. Sisanya, Arletta itu tampak biasa saja. Tidak sensitif apalagi ngidam yang aneh-aneh. Kan, Arkana jadi curiga, ya? Ini Arkananya yang kurang perhatian atau Arlettanya yang menahan ngidamnya

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 3

    *Happy Reading*"Dia mencoba bunuh diri lagi?"Pria di hadapannya mengangguk."Lalu?""Sesuai perintah anda, Bos. Kami menyelamatkannya kembali."Pria bule di balik meja itu tersenyum mendengar hal barusan. Mengangguk-angguk mengerti sambil mengusap dakunya perlahan. "Bagus," pujinya kemudian. "Pantau terus keadannya. Jangan sampai kecolongan. Mengerti?" "Mengerti, Bos!" sahut pria itu patuh. Setelah pria bule di hadapannya menyuruh pergi, dia pun lalu beranjak dari termpat tersebut. "Sampai kapan kau akan menyiksanya?" Pria lain di sana berbicara selepas kepergian si anak buah. "Bukankah, semakin cepat dia mati, semakin cepat pula tugasmu selesai?""Aku hanya menjalankan amanat dari putrinya," sahut pria bule bernetra hijau itu dengan santai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raid Anderson. "Dia tidak ingin bajingan itu mati dengan mudah."Lawan bicaranya terdiam. Lalu mengangguk faham. "Lalu kapan tugasmu akan berakhir jika bajingan itu tidak kau ijinkan mati?" Pria tadi ber

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 2

    *Happy Reading*Cring! Cring!"Selamat dat--eh, elo Let?"Arletta hanya mengangkat tangan membalas Devi yang menyapa saat melewati pintu. Kemudian menunjuk sebuah meja yang letaknya agak pojok, di mana Arkana tengah berada bersama dua pria dan dua wanita. Devi pun mengangguk faham. "Duduk, deh. Gue bawain minuman nanti." Devi lalu berlalu, melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Sementara itu, Arletta pun mencari tempat duduk yang tak jauh darinya."Nih!" Tak berselang lama. Devi kembali dengan segelas coklat hangat yang langsung di serahkannya pada Arletta. "Kok? Kayaknya gue belum pesen, deh?" Arletta heran. "Laki lo yang pesenin," jawab Devi menunjuk meja Arkana dengan dagunya. Arletta melirik ke arah sana juga. Tetapi Arkana terlihat masih fokus mendengarkan kliennya berbicara."Iyakah?""Iya!" Devi meyakinkan. "Tadi pas laki lo datang, dia langsung bilang begini." Devi menegakkan tubuh sejenak, lalu berdehem. "Kamu kenal istri saya, kan? Nanti kalau dia datang, terus pesen

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 1

    Short story of Ka-Cha"Menikahlah dengan saya."Cangkir yang sudah menyentuh bibirnya seketika terhenti mendengar ucapan tersebut. Ia terkejut sekaligus bingung mendengar tawaran tadi. Lebih dari itu, ia merasa tiba-tiba ada rasa sakit yang menjalar dari sudut hatinya mendengar kalimat barusan. Membuatnya teringat kembali pada pria-nya yang telah tiada. Mengerjap perlahan beberapa saat, wanita itu pun meletakan kembali cangkir pada tatakannya. Lalu menghela napas panjang diam-diam demi menenangkan hatinya yang tiba-tiba bergemuruh perih. Matanya melirik perutnya yang semakin membesar sekilas."Apa ... Arletta yang menyuruh anda?" tanya balik wanita itu. Dia adalah Karmilla. Sahabat Arletta. "Ini tidak ada hubungannya dengan Arletta," jawab Pria itu tegas. Yang entah kenapa justru semakin membuat Milla makin curiga. "Kalau begitu siapa yang menyuruh anda melakukan ini?" tuntut Milla kemudian. Pria itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Chakra. Menghela nafas berat pendengar pe

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 196-Milla yang luar biasa

    *Happy reading*Setelah mengatur nafas sekali lagi dan membulatkan tekad kembali. Arletta pun mulai melangkah ke arah Milla. Langkah kakinya terasa berat sekali, Arletta rasanya harus bersusah payah hanya demi mengambil langkah satu demi satu. Saat jarak antara mereka sudah menipis. Arletta mengangguk sedikit pada perawat yang berjaga sebagai bentuk salam. Nampaknya perawat itu tahu perihal maksud kedatangan Arletta. Buktinya, setelah membalas salam Arletta dengan anggukan dan senyum. Perawat tersebut pun mengambil jarak agak jauh dari Milla. Seolah mempersilahkan mereka bicara. Awalnya Milla masih belum menyadari keberadaan Arletta. Wanita itu masih tampak sibuk mengusap perutnya dengan sayang dan senyum manis. Tidak ada ucapan atau pun celotehan. Hanya tersenyum dan terus tersenyum sambil mengusap perutnya yang sudah agak membuncit. Kata Bunda Reen, usia kandungan Milla hampir memasuki empat bulan. Berarti beda sekitar dua bulan dengannya. Berarti juga, saat kejadian di Villa. Mi

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 195-Meet Karmilla

    *Happy Reading*Arkana sebenarnya kurang suka jika Arletta berdekatan dengan Chakra lagi. Alasannya tentu saja karena pria itu pernah ada hati pada istrinya. Bukan tidak percaya pada kesetiaan sang istri. Namun, waspada itu wajib, kan?Hanya saja, jika dihadapkan pilihan antara Chakra dan Frans. Jelas Arkana akan pilih Chakra. Meski terpaksa, setidaknya Chakra itu masih tahu diri. Pria itu tahu Arletta sudah jadi milik Arkana sepenuhnya. Baik itu raga ataupun hatinya. Bahkan, kini sudah hadir buah cinta mereka di rahim Arletta, kan? Jadi, meski katanya sepupu juga masih boleh menikah. Jelas, Chakra sudah kalah telak darinya. Sementara Frans? Melihat dari sifat dan karakternya. Arkana tidak yakin pria itu bisa tahu diri. Atau lebih tepatnya mau tahu diri untuk tak merebut miliknya. Meski Frans memang tak pernah terdengar menyukai Arletta. Namun masalahnya adalah, Arletta itu terlalu istimewa sebagai seorang wanita. Pria mana pula yang rela melewatkannya. Jadi, daripada kecolongan. Le

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 194-Lembaran baru

    *Happy Reading*"Ba-bayi ... kita?" beo Arletta dengan bingung setelah beberapa saat tertegun di tempatnya. Senyum Arkana semakin melebar seraya mengangguk pasti. Lalu pria itu mengusap perut Arletta lagi yang sebenarnya masih rata."Iya, sayang. Bayi kita." Arkana meyakinkan. "Di sini, ternyata sudah ada bayi kita."Arletta makin tertegun. Perlahan melirik perutnya sendiri yang sedang di usap lembut Arkana dengan tatap tak percaya. Benarkah ia hamil? Kenapa ia tak merasakan apa-apa?"Wajar jika kamu tidak menyadarinya. Dokter bilang, usianya baru enam minggu," ucap Arkana lagi seakan tahu apa yang Arletta fikirkan. Degh!Benarkah? Kalau begitu saat kejadian di villa waktu itu, ia sebenarnya sudah mengandung. Bahkan saat bertarung melawan anak buah Joshua dan pria itu pun, Arletta sudah dalam keadaan .....Tangis Arletta kembali pecah. Dia merasa bodoh dan jahat sekali. Bagaimana mungkin dia tak menyadari keberadaan janinnya sendiri. Abai dan bahkan hampir membunuh anaknya juga saat

DMCA.com Protection Status