Share

Bab 509

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 19:00:46
Andra tidak menanggapi ucapannya, tetapi juga tidak melepaskan pegangan tangan Pamela.

Tidak lama kemudian, seberkas cahaya tiba-tiba muncul dalam kegelapan ini. Pengurus rumah di Manor Sinar Rembulan membawa senter sambil bergegas ke arah lantai dansa. Untuk menenangkan semua orang, dia berkata, "Para tamu yang terhormat, jangan panik. Listrik padam karena ada korsleting! Kami sudah mengirimkan orang untuk memperbaikinya, lampunya akan segera menyala kembali."

"Tolong perbaiki secepatnya. Pacarku takut gelap!"

"Sungguh mengejutkan!"

"Nggak apa-apa. Jangan takut, hanya mati lampu, 'kok!"

Setelah sekitar satu menit, lampu gantung di aula jamuan kembali menyala ....

Semua orang baru membuang napas dengan lega, situasinya juga kembali normal.

Namun, sayangnya, Derry yang berdiri di tengah lantai dansa sudah kembali berpakaian rapi, lengkap hingga dasinya. Dia tersenyum pada teman-temannya sambil berkata, "Maaf, ya. Tadi, saat listriknya padam, aku sudah selesai menari. Kalau kalian nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 510

    Revan mengulurkan kedua tangannya untuk meminta digendong oleh Agam sambil terus menggumamkan kata-kata yang terdengar seperti kata "papa" ....Para tamu pun mulai bergunjing ...."Anak yang dipeluk Nona Kalana itu anaknya Nona Kalana dengan Tuan Agam?""Seharusnya, sih, begitu! Anak itu mirip dengan Nona Kalana!""Bukankah mereka belum menikah? Kenapa mereka sudah punya anak?""Nggak heran, kok! Tuan Agam dan Nona Kalana memang sudah lama bersama, tapi karena tetua kedua belah pihak menentang, mereka nggak bisa menikah! Tapi, keduanya saling mencintai, jadi bukankah melahirkan anak hanya masalah waktu?""Wah, anaknya imut sekali!"Mendengar suara diskusi orang-orang di sekitar, Pamela merasa bahwa dia mengganggu di tempat ini, jadi dia menyingkir lebih jauh lagi ....Jason sepertinya juga merasakan hal yang sama, jadi dia berkata pada Pamela dengan suara rendah, "Pamela, sini, ikut aku."Akhirnya Pamela bisa pergi juga, dia pun merasa lega dan berjalan menghampiri Jason dengan patuh.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 511

    Pamela berkata, "Aku menghadiri acara itu untuk menemani Pak Jason. Kalaupun kamu nggak mengantarkanku pulang, kamu juga seharusnya menurunkanku di tempat yang memungkinkanku untuk memanggil taksi, 'kan?"Jason memicingkan matanya dan berkata, "Pamela, banyak sekali maumu."Tanpa rasa takut, Pamela memelototi pria ini dan berkata, "Bos yang manusiawi nggak akan memperlakukan karyawannya seperti ini, Pak Jason."Jason tertawa dan berkata, "Kenapa, Pamela? Kamu nggak sanggup menghadapi situasi seperti ini, ya?""Seingatku, sebelumnya, kamu bersumpah padaku bahwa kamu berbeda dengan adikku. Bunga di rumah kaca adikku akan rusak karena terpaan angin, sedangkan kamu adalah rumput liar yang nggak takut akan angin ataupun hujan. Kamu tetap bisa hidup dengan baik dalam situasi sulit seperti apa pun.""Pamela, karena kamu mengaku sebagai orang kuat yang bisa bertahan di lingkungan seperti apa pun itu, mari kita lihat, bagaimana kamu menghadapi kesulitan hari ini.""Aku yakin Pamela yang kuat pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 512

    Pamela berdiri sendirian di tepi jalur darurat di jalan tol.Suasana di sekelilingnya gelap gulita. Hanya sesekali, saat mobil melintas, dia baru mendapatkan cahaya singkat.Berjalan kaki di jalan tol sangatlah berbahaya karena pejalan kaki akan sangat mudah ditabrak oleh mobil yang melaju cepat. Oleh karena itu, setelah Pamela turun dari mobil, dia tidak berjalan, melainkan berdiri di tempat sambil menyalakan senter di ponselnya, supaya mobil yang lewat bisa memerhatikan keberadaannya.Secara bersamaan, dia juga menghubungi Ariel."Ariel, kamu di mana?" tanya Pamela."Aku di Negara Yabel. Kemarin, bukankah Bos menyuruhku untuk pergi membahas akuisisi Perusahaan Weste di Negara Yabel? Aku naik pesawat pagi ini, kamu sudah lupa, ya?" kata Ariel.Pamela mengurut keningnya. Ternyata benar, kehamilan membuat daya ingat seseorang memburuk. Dia lupa bahwa Ariel sedang berada di luar negeri."Ada apa, Bos? Ada masalah di pesta Keluarga Yanuar, ya?" tanya Ariel.Pamela menjawab, "Jaga diri di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 513

    "Ayo jalan. Kalau begitu, aku harus menumpang mobil Tuan Agam sekali ini!" kata Pamela.Pamela berjalan menuju mobil Mercedes-Benz yang mewah itu. Ervin berjalan lebih cepat darinya dan membukakan pintu belakang mobil dengan sopan untuknya.Begitu Pamela naik mobil, dia langsung mencium bau asap yang pekat, dia juga diselimuti oleh lapisan asap.Pria itu sedang merokok. Meskipun jendela mobil terbuka, asap rokoknya tidak menghilang dengan cepat.Akhir-akhir ini, sepertinya Agam makin sering merokok. Tadi, di Manor Sinar Rembulan, dia juga terus merokok ....Memikirkan janin dalam perutnya, Pamela merasa agak tidak nyaman dengan bau asap rokok di dalam mobil ini.Namun, bagaimanapun, mobil ini bukan miliknya. Di wilayah kekuasaan orang lain, dia tidak berhak berkomentar. Dia hanya bisa menurunkan jendela di sisinya supaya bau asap rokok bisa menyebar ke luar. Kemudian, dia berkata dengan sopan, "Terima kasih atas tumpangan ini, Tuan Agam. Tolong turunkan aku di gerbang tol. Aku bisa pul

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 514

    Pamela terdiam karena dia merasa canggung. Karena pria ini mengungkit malam yang penuh hasrat itu, wajah Pamela yang putih pun memerah.Melihat reaksi Pamela yang tersipu malu, muncul kehangatan di tatapan Agam yang mendalam.Reaksi inilah yang seharusnya Pamela tunjukkan pada Agam. Pamela seharusnya malu dan gugup, seperti seorang gadis yang sedang jatuh cinta, bukan seperti orang yang tidak memiliki reaksi apa pun, sama sekali tidak terkejut atau senang dan bahkan mengabaikan keberadaan Agam, padahal mereka baru bertemu lagi setelah sebulan."Pamela Alister."Pria ini tiba-tiba memanggil nama lengkap Pamela dengan suaranya yang rendah dan menarik.Dalam hubungan seperti apa pun itu, jika nama lengkap sudah dipanggil, hal ini biasanya tidak menandakan hal baik!Pamela menatap pria itu dengan penuh kewaspadaan dan berkata, "Tuan Agam, silakan katakan apa yang mau kamu katakan!"Tangan pria ini yang memegang wajah Pamela berpindah menjadi memegang dagu Pamela yang lancip untuk mengangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 515

    Namun, baik itu keinginan untuk menaklukkannya maupun keinginan atas hal baru, semuanya adalah keposesifan yang tidak menghormati Pamela dan egois, yang Pamela benci!'Atas dasar apa dia merasa bahwa dia kaya dan berkuasa, jadi asalkan dia mau, asalkan dia menekuk jari tangannya, wanita mana pun akan menjadi kekasihnya atau selingkuhannya dengan senang hati?''Dia sudah gila, ya?!'Sambil memikirkan hal ini, Pamela pun merasa murka. Dia melepaskan tangan Agam dari dagunya sambil berseru, "Iya! Aku hanya menginginkan uangnya Perusahaan Yanuar! Aku nggak menginginkan uangmu! Uangmu busuk, aku nggak mau!"Uangnya busuk?!Ekspresi Agam menjadi masam. Dia menatap Pamela dengan tatapan gelap sambil menahan api amarah dalam hatinya ....Dalam seumur hidupnya, Agam sudah terbiasa mengendalikan semuanya. Jika dia bertemu dengan seorang wanita yang tidak bisa dia kendalikan, tentu saja dia akan merasa marah!Dalam sekejap, perasaan yang sudah dia tahan dengan baik langsung melonjak!Melihat waja

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 516

    Sebelum pria ini bisa menyelesaikan ucapannya, ponsel Pamela tiba-tiba berdering ....Gaun Pamela tidak berkantong, jadi dia tetap memegang ponselnya di tangannya.Pamela mengangkat ponselnya dan melihat tampilan panggilan masuk dari "Suami" yang terpampang di layar ponselnya ....Suami?Pamela pun kebingungan. Sejak kapan dia menyimpan nomor ini? Dari mana datangnya suami ini?Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Agam yang rendah dan penuh amarah di dalam mobil. "Ini alasanmu pergi tanpa pamit sebulan yang lalu?" tanya Agam.Pamela tiba-tiba tersadar. Dia mengangkat kepalanya dan menyadari bahwa Agam sedang menatap layar ponselnya dengan penuh amarah, hingga tatapannya tampak menakutkan!Pamela tidak pernah melihat ekspresi yang begitu menakutkan dari pria ini. Dia pun tercengang untuk sesaat!Seulas senyuman sinis tersungging di bibir Agam. Dengan nada bicara yang sangat sinis, dia berkata, "Dalam waktu sesingkat satu bulan, kamu sudah memiliki suami baru! Hebat sekali, ya, Nona

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 517

    Pamela tidak ingin membiarkan pria ini mengetahui alamatnya, jadi dia berkata dengan sungkan, "Nggak perlu repot-repot. Aku sudah sangat berterima kasih kalau Tuan Agam bisa menurunkanku di gerbang tol. Untuk sisa perjalanannya, aku bisa naik taksi sendiri."Karena Pamela tidak memberitahukan alamatnya, pria ini juga tidak lagi banyak tanya. Dia langsung berkata pada sopir mobil di depan, "Pulang ke kediaman.""Baik, Tuan!" kata sopir itu.'Pulang ke kediaman? Ke Kediaman Dirgantara?''Apa maksudnya? Dia nggak salah, ya? Aku nggak mau pulang ke Kediaman Dirgantara!' pikir Pamela.Pamela menggertakkan giginya. Dia hanya bisa mengucapkan alamatnya sekarang. "Kompleks Perindum!"Dengan ekspresi datar, Agam mengangkat dagunya sebagai sebuah isyarat untuk Ervin.Ervin pun menyuruh sopir itu untuk mengemudi ke Kompleks Perindum ....Setelah mendengar percakapan antara Agam dengan Pamela, Ervin merasa agak kasihan pada Agam!Setelah mencari selama sebulan, Agam akhirnya menemukan Pamela. Namu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status