Dia mencengkeram informasi yang ingin dia dapatkan. Pamela mengangkat alis matanya, tetapi merasa agak ragu-ragu, "..."Andra mengerutkan bibir dan berkata, "Kamu tenang, aku nggak bakal membongkar keberadaanmu kepada Keluarga Dirgantara, termasuk Agam."Pamela agak ragu-ragu. Andra pun menyadari sikap defensif dalam hatinya, sehingga memberi jaminan. Sepertinya dia tidak punya alasan untuk menolak lagi."Baiklah, kalau begitu, nanti kita pergi ke restoran hotpot, biar aku yang traktir!"Dia merasa Andra mengenakan pakaian yang sangat elegan dan formal. Jika membawanya ke restoran berkelas tinggi dan romantis, lalu bertemu dengan orang akrab, bakal tersebar gosip dan sulit dijelaskan.Meskipun restoran sangat ramai, hampir tidak bisa bertemu dengan orang-orang lingkaran Andra.Selain itu, makan sambil mengobrol di tempat yang begitu ramai, mereka berdua juga tidak akan begitu mesra. Mereka dapat bertemu buka-bukaan dan membuat orang-orang terasa seperti pertemuan teman biasa.Dia tidak
Setelah meninggalkan Keluarga Dirgantara, Pamela hampir tidak pernah dengar ada orang yang mengungkit nama pria itu di depannya.Mungkin Marlon dan Ariel sudah sepakat untuk tidak mengungkit hal terkait Agam di depan dirinya. Bahkan berusaha tidak mengungkit hal Perusahaan Vasant masih bekerja sama dengan Perusahaan Dirgantara.Sebenarnya itu tidak bermasalah.Seorang pria masih belum menjadi tabu baginya.Hanya saja ketika benar-benar mendengar namanya, tetap saja merasa agak jengkel.Pamela agak mengerutkan bibir. "Andra yang baik hati, tolonglah! Jangan mengungkit nama yang membuat nafsu makan menurun!'Andra tertegun, lalu bercanda padanya sambil tersenyum, "Baik, kita jangan mengungkit nama pria itu saat sedang makan."Meskipun dia tidak menjawab secara langsung, sikap telah menyatakan semuanya. Sekarang dia tidak ingin berhubungan dengan Agam lagi.Pamela menyesap jus plum restoran ini dan merasa sangat segar, sehingga meminumnya lagi. Setelah berdecak, dia bertanya secara langsu
Sementara itu, Berenice juga ibunya. Bukankah ini berarti dia dan Jason adalah kakak beradik?Pria yang angkuh dan jahat seperti Jason adalah kakak tirinya?Ini ...."Pamela?" Andra meminta sebuah garpu kepada pelayan dan melambaikannya di depan Pamela.Pamela yang tersentak mengerutkan kening dan menatapnya dengan tatapan yang serius. "Andra, apa kamu yakin dengan kata-katamu barusan tadi?"Andra tersenyum tipis dan berkata, "Tentu saja aku yakin! Pamela, apa kamu lupa? Sebelumnya aku pernah bilang sama kamu bahwa sejak aku masih kecil sudah pernah berjumpa dengan Berenice?"Sebab, Berenice dan orang tua aku adalah teman lama. Tiga lukisan di galeriku sebelumnya justru dihadiahkan oleh Berenice kepada orang tuaku pada beberapa tahun yang lalu."Setelah mendapat jawaban yang pasti, dalam hati Pamela terasa kacau balau ....Jika ibunya juga ibu Jason, dia memiliki hubungan yang tak terpisahkan dari Keluarga Yanuar!Apakah kesengsaraan yang dialami oleh ibuku juga berkaitan dengan Keluar
Setelah saling bertatapan selama belasan detik, Pamela menyadari usus bebek yang direbus barusan tadi sudah matang, sehingga menyantapnya dalam kondisi panas.Usai makan, dia menyeka mulut. "Tuan Andra, terima kasih sudah memberitahuku beberapa hal tentang Berenice. Tapi, aku masih belum yakin dengan hal-hal yang kamu katakan dan perlu membuktikannya. Sementara itu, terkait pertanyaanmu, masih butuh waktu untuk memutuskannya!"Tunggu keputusan?Ini adalah jawaban positif yang jauh lebih baik dari prediksi Andra. Setidaknya bukan ditolak basah."Pamela, aku nggak bakal memberimu tekanan, tapi semoga saat kamu menemui masalah bisa menganggap aku sebagai pembantu andalan."Pamela tersenyum simpul. "Andra yang berbaik hati benar-benar selalu suka membantu orang lain! Baiklah, kalau butuh bantuan, aku nggak bakal segan padamu!"Alasan dia suruh tunggu keputusan hanya karena jika langsung menolak Andra, maka Andra bakal berbicara tanpa henti.Sementara itu, Pamela tidak ingin mendengarkannya
"Ketemu seorang teman lama, sekalian makan bersama.""Teman lama? Siapa dia?"Pamela memijat pelipisnya dan tatapannya menjadi agak serius. "Nggak penting! Marlon, sekarang kamu pergi mengecek data Keluarga Yanuar, terutama kondisi pribadi Jason, makin detail makin bagus!""Baik!" Marlon tidak lagi banyak tanya, langsung mengeceknya dengan ponsel ....Pamela memejamkan mata sambil berbaring di sofa dengan lelah.Kandungan dua bulan membuat tubuhnya mudah lelah dan energinya juga tidak seperti dulu ....Dia dan Marlon sudah berada di kota Pudita selama sebulan. Ariel tinggal di Kota Marila untuk mengurus hal perusahaan dan kadang-kadang akan kemari untuk berkumpul dengan mereka.Bulan ini, dia terus menyelidiki status ibunya di Kota Pudita, tetapi tak kunjung ada perkembangan.Ada yang salah dengan petunjuk yang diberikan oleh Darius. Tidak pernah ada mahasiswi yang bernama Maya di Universitas Pudita.Sebab itu, dia menelepon Darius lagi untuk memastikan, tetapi Darius bersikeras bahwa
Keluarga terkemuka seperti Keluarga Yanuar sangat mengutamakan reputasi.Keluarganya kaya dan berkuasa, sehingga tidak peduli apa yang terjadi, mereka pun memiliki kemampuan untuk menutupi kabar agar tidak tersebar.Seandainya tersebar secara tidak sengaja, juga tidak ada satu pun media yang berani mempublikasikan berita tentang keluarga besar seperti itu. Informasinya hanya akan diketahui oleh sekumpulan orang kecil dan tidak mudah tersebar.Dalam kondisi seperti ini, jika dia tidak mendekati lingkaran dalam Keluarga Yanuar, sama sekali tidak mungkin memperjelas apa sebenarnya yang terjadi pada masa lalu!Awalnya Pamela merasa bahwa asalkan dirinya tidak punya hubungan kekerabatan dengan Darius, maka dapat membuktikan ibunya tidak selingkuh!Namun, sekarang malah tersebar rumor bahwa dirinya adalah anak haram. Dia benar-benar agak sakit kepala!Dia tidak akan percaya bahwa ibu dirinya adalah wanita seperti yang rumor yang tersebar, sehingga mesti menyelidiki apa yang terjadi demi menu
Jika dibandingkan dengan kata-kata yang begitu agung, jawaban ini sangat jujur!Selain itu, suara pelamar ini terdengar tidak asing, sepertinya pernah mendengarnya!Calvin mengangkat kepala memelototkan mata. Bukankah ini adalah Pamela?Pamela tersenyum simpul dan santai padanya.Calvin tersentak dan mengerutkan kening. Saat teringat bahwa wanita ini pernah bersikap lancang pada Tuan dan Nona Kedua, sehingga merasa agak bermusuhan."Nona Alister, buat apa kamu ke sini?"Pamela berkata, "Melamar pekerjaan!"Calvin makin mengerutkan kening. "Apa kamu mau melamar sebagai sekretaris Tuan Muda kami?"Pamela mengangguk dengan sangat yakin. "Benar!"Calvin tidak memiliki kesan baik terhadap Pamela dan merasa dia tidak berniat baik, sehingga berkata dengan ekspresi dingin,"Maaf, Tuan Muda kami nggak mau melihat kamu setiap saat. Kamu pulang saja! Selanjutnya!"Pamela tidak bergerak dan mempertahankan senyumannya. "Bagaimana kamu tahu tuan mudamu nggak mau aku menjadi sekretarisnya?"Saat Calv
Setelah mengakhiri panggilan, Calvin berkata, "Nona Alister, ikut aku kemari! Tuan muda kami mau bertemu denganmu."Pamela sama sekali tidak merasa terkejut. Dia berdiri dan ikut Calvin ke kantor CEO Perusahaan Yanuar.Gaya dekorasi kantor Jason sangat cocok dengan temperamen pribadinya, elegan dan dingin."Tuan Muda, Nona Alister sudah kemari."Calvin berkata sambil membungkukkan punggung.Ada beberapa kerajinan tangan dengan bentuk unik terletak di meja kantor yang luas. Di belakang meja adalah sebuah kursi sandar yang memunggungi mereka.Namun, orang yang duduk di kursi tidak menoleh ke arah mereka karena kata-kata Calvin.Begitu membawa Pamela masuk, Calvin seperti menyelesaikan misinya. Setelah menyampaikan, dia pun keluar secara inisiatif.Pamela berdiri sendirian di ruang kantor. Saat melihat Jason masih saja tidak menoleh ke arahnya, dia pun mengambil inisiatif untuk berbicara dengan sopan,"Selamat pagi, Pak Jason. Aku adalah Pamela yang melamar sebagai sekretaris Anda."Beber