Sekarang, penggemar Yessy malah masih berani mendambakan kekayaan keluarga masing-masing tanpa memikirkan status mereka sendiri."Pasti itu putri dari keluarga kaya di kalangan yang sama. Kalau nggak, mana mungkin Keluarga Sanders bisa menerima orang itu? Kalian terlalu memandang rendah para tetua keluarga itu, deh.""Benar juga. Kalau aku memiliki putra sehebat itu, aku tentu saja akan mencari seorang menantu yang serasi dengannya.""Sekarang sudah abad ke-21, tapi kalian masih saja menerapkan sistem kekuasaan yang kuno. Sepertinya orangnya nggak berpikir seperti itu, tapi kalian sudah membayangkan diri kalian sebagai ibu mertua yang kejam!""Kalian malah bilang Yessy nggak layak untuknya, apakah kalian tahu posisinya sekarang di dunia penari?""Dia membawa nama baik dari luar negeri, tapi orang kaya baru dalam kalangan ini malah jadi serendah ini bagi kalian. Dia memiliki karier yang sukses. Sepertinya dia terlalu baik untuk Pak Phillip kalian.""Kalian hanya nggak senang karena ada
"Kalau kamu sendiri nggak merasa bahwa kondisimu konyol, siapa yang akan merasa seperti itu?""Sekarang, kamu terus merendahkan dirimu sendiri dan lagi begitu nggak stabil. Kalau kamu pergi ke luar, kamu mau bertemu dengan Phillip?""Apakah kamu bisa menghadapinya?""Kalau kamu bisa bertemu dengannya, apa yang mau kamu katakan padanya? Bisakah kamu memikirkan poin penting dalam permasalahan ini sebelum kamu pergi mencarinya?!""Menurutmu, bagaimana kamu bisa mempertahankan hatinya selama bertahun-tahun? Bukankah dengan kelembutan dan perhatianmu?""Ada juga kenangan kalian dari masa lalu. Sekarang, kalau kamu bahkan kehilangan hal-hal ini, biar kuberi tahu kamu, kamu sudah nggak punya peluang untuk menang," kata Mila.Akhirnya, Yessy berhasil dibujuk oleh Mila. Tangannya yang memegang kunci pun bergetar. Akhirnya, air matanya yang terus dia tahan juga mengalir."Kak Mila, apakah semua usahaku sia-sia?""Aku sudah bekerja sangat keras di luar negeri, tapi demi dia, aku kembali. Sekarang
"Tapi, mereka nggak mungkin hanya mengumumkan pernikahan mereka dengan begitu terburu-buru, 'kan? Mereka seperti hanya menyelesaikan sebuah tugas.""Nggak ada yang tahu apakah mereka mengadakan upacara pernikahan atau nggak. Ke depannya, mungkin saja tetap kamu orang pertama yang akan mengenakan gaun pengantin dan berdiri di sisinya Phillip. Kamu harus bersemangat."Mendengar ucapan Mila, air mata Yessy seketika berhenti mengalir.Dia menyeka air mata di pipinya, lalu mengangguk dan berkata, "Kak Mila, ucapanmu benar. Aku nggak bisa bersedih seperti ini. Setidaknya, aku harus mencari tahu situasinya sekarang."Setelah Mila mendengar bahwa Yessy sudah mengendalikan emosinya, Mila tidak lagi menahan Yessy. "Kalau begitu, cepat pergi, cepat pulang. Ingatlah, keluar dari tempat parkir bawah tanah. Jangan sampai fotomu diambil oleh para paparazi itu. Mereka terus menunggu untuk membuatmu sebagai bahan tawaan. Sekarang, sebaiknya jangan terekspos media dulu."Yessy malah tiba-tiba tersenyum
Tentu saja, Phillip juga memberikan banyak subsidi. Namun, Phillip juga merasa senang karena dia bisa membeli sedikit ketenangan untuk dirinya sendiri.Orang yang bijak tidak akan memilih untuk mengganggu mereka lagi. Jika Fabian benar-benar mencari masalah lagi dengan Phillip, Phillip tidak akan melepaskan Keluarga Sandiga segampang itu lagi.Phillip bisa mengakuisisi perusahaan di bawah Keluarga Sandiga dengan mudah. Pada saatnya, dia bisa langsung menggantikan nama Sandiga dengan Sanders. Kalau begitu, Fabian tidak akan berbangga lagi."Pak Phillip, Nona Yessy berada di lobi di lantai bawah. Katanya, dia mau bertemu dengan Anda."Gerakan Phillip yang sedang membaca dokumen seketika terhenti. Akhir-akhir ini, ada terlalu banyak masalah yang terjadi, sehingga dia melupakan tentang Yessy.Sejak masalah sebelumnya terjadi, sudah lama sekali Phillip tidak bertemu dengan Yessy."Baiklah, biarkan dia ke atas," kata Phillip.Kejadian sebelumnya sudah berlalu terlalu lama, jadi sudah saatnya
"Jelas-jelas akulah yang seharusnya berdiri di sisimu. Kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Kamu jahat sekali!"Phillip menatap tangan Yessy di lututnya dengan agak linglung dan berkata, "Saat kita masih kecil, siapa pun yang bersalah, kita akan selalu menggunakan cara ini untuk meminta maaf pada satu sama lain. Sekarang, sudah bertahun-tahun berlalu, tapi kamu masih mempertahankan kebiasaan ini, ya."Melihat Phillip mengungkit masa lalu mereka, Yessy bergegas mengangguk sambil berkata, "Ya, kamu masih mengingat masa lalu kita, ya?""Dulu, hubungan kita sangat baik, 'kan? Apakah Dian mengetahui kebiasaanmu ini?""Dia nggak tahu, 'kan? Hanya aku yang tahu, jadi akulah orang yang paling cocok untukmu!"Namun, Phillip malah berkata, "Kamu nggak perlu mengucapkan kata-kata ini lagi. Aku sudah membuat keputusan dan sudah menikah dengan Dian. Kami adalah pasangan suami istri. Ke depannya, jangan melakukan hal-hal yang bisa membuatnya sedih lagi.""Meskipun dia murah hati, kalau dia melih
Sejujurnya, sekarang gaji yang diperolehnya sudah tidak ada ruang untuk penaikan lagi. Gaji yang diperolehnya sudah lebih besar dibandingkan dengan kebanyakan petinggi departemen perusahaan, tentu saja yang dimaksud adalah perusahaan kecil di luar sana.Namun, kalau Lucy bisa terus menerus bekerja dengan baik di sisi Phillip, ke depannya juga ada kemungkinan dia akan dipindahkan ke departemen lain untuk menjadi kepala departemen atau semacamnya.Kemampuan dan performa kerjanya tentu saja jauh lebih baik dibandingkan beberapa kepala departemen yang selalu memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan untuk diri sendiri saja. Phillip memang sudah lama ingin "mendisiplinkan" bawahannya. Namun, dia sudah terbiasa ada Lucy yang membantunya. Kalau tidak ada wanita itu, untuk sementara waktu, dia juga tidak bisa menemukan orang yang tepat untuk menggantikan Lucy.Hal ini bisa dibahas nanti. Sementara itu, Yessy sudah seperti menggila. Sepanjang perjalanan, dia sudah menerobos beberapa lamp
Melihat Dian sudah keluar, secara naluriah Yessy mengubah ekspresi ganasnya tadi.Dia bahkan menepuk-nepuk debu di gaunnya."Kamu bertanya padaku apa yang sedang kulakukan di sini? Apa yang sedang kulakukan? Dian, apa kamu benar-benar nggak tahu atau pura-pura nggak tahu? Coba kamu tanyakan pada dirimu sendiri apa yang telah kamu lakukan selama beberapa waktu ini!"Dengan seulas senyum mengembang di wajahnya, Dian berkata, "Nona Yessy, sepertinya kamu sudah terlalu ikut campur dalam urusan pribadiku. Hubunganku denganmu hanya sekadar hubungan antara seorang pewawancara dengan seorang narasumber. Atas dasar apa aku perlu melaporkan apa saja kegiatanku selama beberapa waktu ini?""Ya, awalnya hubungan antara kita memang hanya sekadar begitu. Tapi, kamu sudah merebut pacarku, jadi tentu saja hubungan kita sudah sangat 'dalam' sekarang. Kenapa kamu begitu nggak tahu malu? Aku sudah bersamanya selama bertahun-tahun dan nggak pernah ada seorang wanita pun di sisinya. Hanya kamu seorang. Begi
Kalau Dian tahu Phillip sudah punya pacar, dia juga tidak akan membiarkan ayahnya melakukan hal seperti itu. Tidak peduli seberapa besar rasa sukanya pada pria itu, dia juga tetap akan berusaha menentang ayahnya, bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Dia tidak mungkin memanfaatkan rasa sukanya untuk membantu pria yang disukainya."Omong kosong. Kapan kamu mulai menjalin hubungan asmara bersamanya? Kamu hanya cemburu karena melihat kami berdua sudah menikah, 'kan?"Yessy tidak tampak terburu-buru. Dia berkata dengan terkekeh pelan dan berkata dengan santai, "Situasi sudah seperti sekarang ini, kenapa kamu masih saja berakting? Jelas-jelas hubunganku dengannya sangat baik, tapi kamu malah merebutnya dariku. Coba kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa kamu benar-benar nggak merasa bersalah?"Setelah berbalik, Yessy mengubah ekspresi wajahnya, menunjukkan ekspresi sedih."Kamu sendiri juga tahu Phillip adalah anak yang sangat berbakti. Keluarganya sudah mendesaknya untuk cepat menikah beb