'Apa? Bukankah sebelumnya dia sangat percaya diri? Eh, ternyata dia sangat menjijikkan dan licik! Dia sudah mencari seorang pendukung untuk dirinya sendiri!' pikir Levina.Layla menyesap sedikit teh agar tenggorokannya tidak terlalu kering, lalu lanjut bicara. "Selama ada pendukungnya ini, tanpa butuh waktu lama, Aylin akan benar-benar menjadi seorang aktris terkenal. Saat itu tiba, senior-senior sepertiku hanya akan tersingkirkan."Levina masih tidak ahli dalam mengendalikan emosinya. Saat ini, ekspresinya sudah berubah menjadi sangat muram.Layla melanjutkan. "Apa kamu punya kontak Aylin? Bagaimanapun juga, kalian adalah kakak adik. Sekarang dia sedang menguasai dunia hiburan, apa dia nggak pernah terpikir untuk membagikan proyek yang dimilikinya padamu?""Dengan pendukung yang dimilikinya, membagikan sedikit proyek untukmu bukanlah hal yang sulit.""Aku nggak butuh pemberian kotor darinya!" Sambil mengepalkan tangannya dengan erat, Levina langsung meneriaki Layla. Detik berikutnya,
Sambil menggertakkan giginya, Levina memukul meja dan berkata, "Aku nggak butuh pengaturan darinya! Biarpun aku harus menjadi pengemis di luar sana, aku juga nggak butuh dikasihani oleh Aylin!"Seulas senyum tipis melintas di wajah Layla. Rencananya sudah berhasil. Dia tidak ingin membuang-buang waktunya lagi. Setelah tujuannya tercapai, dia mengambil tasnya dan bersiap untuk pergi."Baiklah kalau begitu! Levina, bagaimanapun juga, aku sangat senang mengenalmu. Kalau ada kesempatan, aku pasti akan bekerja sama denganmu."Setelah Layla pergi, Levina tidak bisa menahan gejolak emosinya lagi. Dia berteriak seperti orang gila, "Wanita jalang! Semuanya wanita jalang!!!"Levina sama sekali tidak menyangka, Aylin yang berkata dengan tegas bahwa dia tidak akan berhubungan dengan pria tua malah berhasil menemukan seorang pendukung yang luar biasa hebat!Memikirkan kemungkinan Aylin akan menjadi seorang aktris terkenal, hati Levina terasa seperti terbakar. Dia merasa iri sekaligus sedih.Dia lan
"Ya, aku adalah Aylin." Sambil memeluk buku yang baru saja diambilnya, Aylin sedikit tersipu karena ini adalah pertama kalinya ada penonton yang mengenalinya."Ah! Aku sangat menyukai cuplikan video film yang kamu bintangi! Kemampuan aktingmu benar-benar luar biasa! Selain itu, kamu sangat cantik! Aku benar-benar nggak menyangka, kamu terlihat lebih cantik tanpa riasan wajah. Bolehkah aku berfoto bersamamu?"Mendengar pujian itu, wajah Aylin sudah memerah. "Terima kasih atas dukunganmu. Tentu saja boleh. Tapi, sekarang aku sudah menghapus riasan wajahku, apa nggak masalah?"Dia khawatir penonton ingin melihat sosok dirinya yang lebih mirip dengan peran yang dibintanginya.Wanita itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak masalah. Tanpa riasan seperti ini saja, kamu sudah sangat cantik!""Kamu juga sangat manis, senang bertemu denganmu." Aylin menyunggingkan seulas senyum manis, berfoto bersama penggemarnya.Jantung penggemar wanita itu seolah berdebar dengan kencang. "Aylin cantik
Pada akhirnya, kekasih si wanita merasa sangat tidak enak hati pada Aylin. Dia segera berjalan menghampiri kekasihnya, lalu menarik kekasihnya pergi.Aylin seakan-akan masih tidak memercayai semua ini. 'Apa benar-benar ada orang yang menyukaiku?' pikir Aylin.Sebenarnya yang mereka sukai adalah pemeran utama wanita dalam film atau Aylin yang berprofesi sebagai seorang aktris?Setelah berjalan jauh, sepasang kekasih itu masih mendiskusikan tentang Aylin."Aroma tubuhnya sangat harum, itu pasti aroma tubuhnya sendiri. Huuu .... Aku sangat menyukai wanita cantik! Aku sangat menyukai Aylin!"Si pria sudah tahu kekasihnya sangat menggilai artis. Dia juga ikut mendiskusikan kesan pertamanya terhadap Aylin pada kekasihnya."Dia memang sangat cantik.""Benar, 'kan?! Ya ampun, dewiku!"Hanya berdiri diam di sana saja, Aylin memancarkan aura yang elegan. Ditambah lagi dengan parasnya yang cantik natural dan bentuk tubuhnya yang proporsional, dia benar-benar terlihat sangat menawan.Mendengar puj
"Setelah selesai?" tanya orang itu."Setelah semuanya selesai, aku akan mengirimkanmu pembayaran terakhir sesuai kesepakatan." Kali ini, Levina telah menghabiskan banyak uang. "Ingat, aku mau foto dan video!""Oke ."James menyampaikan permintaan Levina kepada anak buahnya. Seketika, anak buahnya langsung senang!"Hei, Bos, kamu nggak mengizinkan aku menyentuh wanita itu tadi. Sepertinya dia ditakdirkan untuk jatuh ke tangan kita!"Roby memamerkan giginya sambil tersenyum dengan ekspresi mesum."Kalian semua tenanglah di mobil. Tunggu sampai kalian berada di tempat yang aman baru bertindak!"Mereka belum pernah bertemu seorang aktris, jadi Aylin yang terbaring di sana membuat mereka merasa darah mereka bergejolak dan bersemangat.Saat ini, alis Aylin berkedut dengan kuat.Dia terguncang di mobil hingga merasa mual. Saat dia hendak membuka matanya, dia tiba-tiba menyadari apa yang telah terjadi sebelumnya. Dia diculik oleh seseorang!Siapa?Apa yang ingin dia lakukan?Aylin tidak bera
Apa? Bagaimana mungkin? James mengerutkan keningnya dan melemparkan puntung rokok ke lantai, kemudian dia menghancurkannya dengan keras. "Bagaimana dia bisa bangun begitu cepat? Kalian mempermainkanku, ya?"Namun, saat James melihat lebih dekat, dia kebetulan menatap mata Aylin yang jernih.Mata itu sungguh indah .... Tidak heran dia bisa menjadi seorang aktris!Sebagai seorang gangster, James tidak pandai memuji seseorang. Dia hanya merasa bahwa dia belum pernah melihat orang yang lebih cantik dari Aylin."Siapa kamu? Apa yang ingin kamu lakukan?" Aylin sangat ketakutan hingga dia meringkuk di sudut.Aylin diam-diam memperhatikan tempat ini. Tempat itu adalah ruangan bobrok yang tidak memiliki jendela. Seharusnya itu adalah sebuah gedung terbengkalai."Kamu benar-benar sudah bangun? Ckckck, nggak perlu bertanya siapa kami, ingatlah untuk bersenang-senang bersama kami nanti."Aylin sangat ketakutan hingga dia bergidik. Kenapa? Dia tidak memiliki dendam dengan mereka. Kenapa mereka ingi
"Kesepakatan kita seharusnya lebih baik, 'kan?"Sepuluh kali lipat?Beberapa orang merasa bersemangat. Jika harganya sepuluh kali lipat, mereka akan mendapatkan 2 miliar. Harga tersebut jauh lebih menarik dari yang ditawarkan Levina.James menjentikkan abu rokoknya dan mencibir, "Anak buahku sangat polos, tapi kamu masih ingin berbohong padaku? Apakah kamu benar-benar punya banyak uang? Kamu baru menjadi populer. Bahkan filmmu baru syuting nggak lama, gajimu belum diterima, 'kan? Kalau nggak punya uang, jangan berpura-pura kaya!"Aylin segera menyadari bahwa pria ini adalah tulang punggung para gangster ini.Aylin berbalik untuk fokus berdiskusi dengan James, "Kak, aku nggak punya banyak uang, tapi aku benar-benar punya 2 miliar! Aku akan mentransfer pada kalian sekarang! Selama kamu melepaskanku dan menangkap orang yang memerintahkanmu!"Mata Aylin terlihat sangat yakin."Kak, apa yang dia katakan sepertinya benar? Kalau dia ada uang sebanyak itu, kita bisa hidup bahagia dengan uang m
Dia bahkan menarik uang 2 miliar hari ini? Apa yang dibeli wanita itu?Bagi Jason, 2 miliar hanyalah setetes air dalam ember. Namun, Jason merasa tidak normal Aylin menghabiskan uang sebanyak itu sekaligus.Menurut karakter Aylin, jika tidak terjadi hal yang tidak terduga, kecil kemungkinan dia akan menyentuh uang itu.Apa yang terjadi?Setelah Jason merasa ada yang tidak beres, dia segera menelepon.Tidak disangka, Jason mendengar notifikasi bahwa ponsel Aylin telah dimatikan.Aneh sekali!Jason merasa khawatir. Dia mengerutkan keningnya sambil menghubungi kru untuk bertanya apakah Aylin berada di lokasi syuting.Kru menjawab dengan jujur, "Pak Jason, Aylin menyelesaikan syuting sore ini dan pergi lebih awal. Dia sepertinya ingin pergi ke toko buku."Jason menutup telepon. Aylin pergi ke toko buku. Kenapa dia mematikan ponselnya?Jason menghubungi keluarganya lagi. Jawaban yang didapatnya adalah Aylin tidak ada di rumah.Semakin memikirkannya, Jason semakin merasa ada yang tidak beres
Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m
"Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon
Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,
Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,
Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.
Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,
Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi
"Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d
Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen