Share

Bab 1729

Penulis: Hargai
Andra mengangkat bahu dengan acuh tak acuh dan tersenyum, lalu mengikutinya ke kantor, "Ini namanya sedang dinas, bukankah aku datang untuk membahas pekerjaan denganmu? Bos serajin aku apa masih nggak cukup memberi contoh?"

Saat berjalan menuju mejanya, Pamela merasakan Andra semakin dekat di belakangnya ....

Ini adalah kebiasaan buruk Andra, dia suka melakukan kontak fisik ketika berbicara.

Pamela berbalik, lalu menarik kursi untuknya dengan sangat alami, "Tuan Muda Andra, silakan duduk. Karena kita akan membicarakan pekerjaan, maka duduklah di kursi tempat kita membicarakan pekerjaan. Jangan terlalu dekat, agar nggak menimbulkan salah paham!

Andra mengatupkan bibirnya, tersenyum, lalu duduk di kursi yang ditarik Pamela untuknya, "Terima kasih, Lala."

Setelah Andra duduk, Pamela berjalan perlahan ke mejanya dan duduk. Dia menaikkan matanya, menatap Andra dengan tenang, "Ada urusan pekerjaan apa yang ingin kamu sampaikan padaku?!"

Seketika Andra berubah serius, "Bukankah kita berdua ak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1730

    Andra mengerutkan kening, mengangkat bahu dan tersenyum, "Oke! Nggak usah hidupkan pendingin ruangan. Lala, jangan lupa mencariku setelah selesai rapat!"Pamela mengangguk, "Itu pun kalau Tuan Muda Andra masih di sini," katanya.Andra mengerucutkan bibirnya, kemudian menjawab, "Jangan khawatir, aku pasti ada."Kemudian, Andra pergi ke ruang tunggu diantar oleh sekretaris Pamela.Setelah kantor sepi, Pamela tidak membuang waktu, dia menyalakan komputer untuk mengurus beberapa pekerjaan dan bersiap untuk rapat.Kerja sama dengan Perusahaan Bratajaya telah disetujui dalam rapat pemegang saham, bukan sesuatu yang diputuskan sendiri oleh Pamela.Meski tidak menyukai Andra, Pamela berterima kasih atas semua bantuan yang diberikan olehnya, hanya saja dia tidak bisa membalas perasaannya.Jadi, saat Andra mengajukan bekerja sama dengan Perusahaan Dirgantara untuk mengembangkan kawasan komersial Maritim Biru, Pamela berjanji akan mengajukannya pada pemegang saham, tapi lolos atau tidaknya tidak

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1731

    Sosok itu bukan orang lain, melainkan Andra.Yang berbeda adalah Andra di pagi hari tadi berpenampilan rapi dengan jas dan sepatu kulit.Sementara Andra yang sekarang telah melepas jas dan kemejanya, bahkan bagian atas tubuhnya telanjang!Pamela mengerutkan alis, kemudian berkata, "Tuan Muda Andra, apa Keluarga Bratajaya mendidikmu untuk melepaskan baju secara sembarangan di perusahaan orang lain?"Ada butiran keringat di bahu Andra, yang menambah sedikit pesona pada badan bugarnya."Lala, bukankah ini hasil yang kamu inginkan?"Pamela menatapnya keberatan, "Apanya ini hasil yang kuinginkan? Yang kuinginkan adalah kamu pergi dari sini, jangan menungguku!"Andra menaikkan sudut bibirnya, "Oh, ya? Kenapa aku merasa kamu sengaja membuatku kepanasan untuk memaksaku melepaskan pakaian dan memperlihatkannya padamu?"Pamela pernah bertemu orang yang tak tahu malu, tapi baru kali ini bertemu orang yang begitu percaya diri, "Itu .... Tuan Muda Andra, apa kamu selalu begitu percaya diri?"Andra

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1732

    Pamela benar-benar kehabisan kesabaran, "Bisa nggak kamu pergi?"Andra bersikukuh, dia tersenyum sambil berkata, "Bisa! Rapatmu sudah selesai, 'kan? Ayo, kita ke Maritim Biru untuk survei lokasi dan membahas pekerjaan!"Pamela tidak ingin pergi, dia melambai sambil berkata, "Nggak usah survei lagi, kamu boleh membangun kawasan seni di mana pun kamu mau, asalkan luasnya nggak melebihi seperlima luas lahan!"Dia terlalu malas bekerja dengan pria yang bisa kambuh kapan saja.Andra sudah menunggu sejak tadi, mana mungkin dia menyerah begitu saja, "Lala, setelah membuatku menunggu sampai sekarang, kamu malah nggak menepati janji?"Pamela menjawab, "Aku sudah sepenuhnya menyetujui permintaanmu, apa kamu masih belum puas? Kenapa? Kamu berharap aku menemukan masalah setelah survei, lalu menolak proposalmu?"Andra berkata dengan percaya diri, "Aku mau kamu menyadari seberapa bagus prospek proposalku, siapa tahu kamu akan menyukaiku! Lala, aku sangat percaya diri dengan proposalku, aku juga yaki

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1733

    "Kita naik mobil perusahaan, setelah kembali baru kamu kendarai mobilmu," pinta Pamela.Andra mengerutkan alis, "Kenapa? Bukankah lebih efisien kalau aku pakai mobilku?" tanyanya.Pamela menjawab, "Kita berdua keluar survei lokasi untuk alasan pekerjaan, lebih tepat menggunakan mobil perusahaan, dengan begitu kesalahpahaman dapat dihindari."Andra mengerutkan alis tak berdaya, "Lala, apa kamu nggak terlalu berhati-hati?"Pamela tidak banyak menjelaskan, dia langsung menaiki mobil dinas yang dikendarai sopir perusahaan.Andra mengangkat bahu, terpaksa mengikutinya menaiki mobil itu....Pagi-pagi sekali Sophia sudah bangun untuk membuatkan Alex sarapan, untuk meredakan amarah Alex yang dia buat kemarin, Sophia ingin berperilaku lebih baik agar kekesalan pria itu segera hilang.Dia memasak bubur, telur, serta sayuran.Alex hanya membawa Kevin untuk sarapan, tidak bicara di atas meja.Sophia mengambilkan telur untuk Alex sambil berkata, "Alex, istirahatlah setelah makan, kita akan mengaja

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1734

    Theo akan keluar untuk menemui teman lamanya, kemudian melihat putrinya mendorong menantu yang tidak disukainya, wajah Theo seketika berubah masam.Melihat Theo mengabaikannya, Sophia berinisiatif mencairkan suasana, "Ayah, aku dan Alex akan membawa Kevin jalan-jalan, apa Ayah mau ikut?" ajaknya.Theo mendengus, "Kelihatannya kalian nggak benar-benar ingin aku ikut!"Sophia membantah, "Mana mungkin! Kalau Ayah juga ingin keluar jalan-jalan, kita bisa pergi bersama!"Theo melambai sambil berkata, "Sudahlah, pria tua sepertiku nggak ingin mempermalukan diri."Setelah itu, Theo berbalik dan memimpin beberapa anak buahnya menuju lift ....Sophia menurunkan alisnya, mendesah tak berdaya.Beberapa hari ini, hubungan Sophia dengan Theo semakin tegang, entah kapan Theo baru akan memberikan semua aset padanya.Sophia tidak ingin memperburuk keadaan, jadi dia sengaja berjalan lambat, mendorong Alex perlahan menuju lift, menunggu lift berikutnya.Di perjalanan, Alex bertanya, "Apa yang terjadi an

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1735

    Alex tidak lagi menjawab, disertai suara dentingan, pintu lift pun terbuka, "Ayo."Sophia mendorong Alex keluar, ada perasaan aneh di hatinya, dia bertanya-tanya apa maksud Alex dengan pertanyaannya barusan.Mereka naik RV dan tiba di sebuah tempat dengan pemandangan yang terkenal di Kota Marila, bernama Maritim Biru.Sophia bersedia mengajak Alex dan Kevin jalan-jalan karena dia sudah membeli tiket pesawat jadwal pagi tiga hari kemudian, dia berencana membawa mereka kembali ke Negara Muriana lebih cepat.Tak peduli urusan Theo sudah selesai atau belum, dia akan segera membawa Alex pergi. Besok dia akan ke rumah sakit untuk operasi inseminasi buatan. Setelah dua hari penyembuhan, mereka bisa kembali ke Negara Muriana!Sebelum berangkat, dia ingin menikmati pemandangan Kota Marila. Jika semuanya lancar, mereka tidak akan kembali lagi.Mobil berhenti di lahan hijau di salah satu sisi Maritim Biru. Sophia mendorong Alex keluar dari mobil dan menghirup udara segar. "Alex, udara di sini jau

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1736

    "Benarkah, Ayah?"Alex menatap Kevin dengan lembut dan yakin, "Um, benar," jawabnya.Kevin mengedipkan mata, melihat dengan cermat, lalu mengedipkan mata dan melihat dengan cermat lagi ...."Ayah, sepertinya aku berhalusinasi. Pasti karena aku terlalu merindukan Ibu Pamela, aku melihatnya di sini!" kata Kevin.Mendengar ucapan Kevin, Alex sedikit membeku, dia mengikuti arah tatapan Kevin, pupil matanya tiba-tiba menyusut!Kevin tidak salah lihat, itu bukan halusinasi.Pamela berdiri dengan seorang pria di sana, berbicara sambil memandangi alam. Keduanya tidak berjauhan, dengan jarak setengah orang, dari percakapan dan tawa mereka terlihat hubungan yang sangat akrab.Alex yang ingatannya sudah pulih mengenal pria itu sebagai Andra Bratajaya.Dulu, pria itu punya maksud dengan Pamela, sekarang dia memanfaatkan ketidakberadaannya di sisi Pamela untuk mendekatinya lagi!Tatapan Alex seketika berubah dingin ...."Alex, Kevin, kalian sedang lihat apa? Mau minum, nggak?"Sophia datang membawa

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1737

    Pamela sudah melihat Alex!Pamela dan Andra sedang mendiskusikan berbagai rencana pengembangan Maritim Biru, lalu merasa ada mata yang terfokus padanya. Dia melihat ke sekeliling, kemudian tatapannya berhenti dan melihat Sophia, Paman dan Kevin.Dia juga tidak menyangka akan bertemu dengan mereka di sini.Andra mendengarkan Pamela dengan penuh perhatian, dengan kekaguman dan cinta di matanya, karena jarang sekali menemukan gadis yang bijaksana, mantap dan strategis. Semakin dia mengenal Pamela, semakin dia menyukainya.Namun, Pamela tiba-tiba berhenti bicara, Andra yang merasa aneh pun mengikuti arah pandangan Pamela dan tercengang!Agam Dirgantara? Dia sudah kembali?Kedua belah pihak saling memandang untuk waktu yang lama. Andra kembali sadar dan menatap Pamela, "Lala, Agam ...."Pamela tidak mendengarkan Andra, dia langsung berjalan mendekat!Dia memandang Sophia dan Alex dengan tatapan tidak ramah, "Jadi, dia suamimu?!"Sophia tentu saja merasa sedikit bersalah. Baru saja dia ingin

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status